Pangeran Yang Dikutuk

Memulai Babak Baru



Memulai Babak Baru

0Emmelyn sangat terkejut menerima hadiah yang begitu berharga. "Nenek, aku tidak bisa menerimanya. Ini terlalu berharga bagiku. Kau harus menyimpannya untuk dirimu sendiri."     

Penyihir tua itu hanya tertawa ketika mendengar penolakan lembut dari Emmelyn. "Untuk apa aku menggunakannya? Aku sudah terlalu tua dan mungkin tidak akan hidup cukup lama untuk menghadapi kejadian yang mengharuskan aku menggunakannya. Tolonglah, Yang Mulia, ambillah. Aku yakin Anda akan lebih membutuhkannya daripada aku."     

Emmelyn menggigit bibirnya. Ia menyadari bahwa penyihir tua itu telah banyak membantunya sejak mereka bertemu tahun lalu. Setelah ia kehilangan semua orang yang dicintainya, ia menganggap Nyonya Adler sebagai keluarga.     

Ia menyeka matanya yang basah dan mengangguk. "Kalau begitu... Aku akan menerima hadiah yang berharga ini, Nenek. Terima kasih banyak."     

"Ini juga akan menjadi cara agar Anda bisa diterima dengan baik oleh adikku," Nyonya Adler menambahkan. "Jika Anda bisa menemukan mereka, tunjukkan saja kalung ini pada mereka. Mereka akan tahu bahwa aku menganggapmu sebagai keluarga. Mereka pasti akan membantumu."     

Emmelyn masih ingat nama kedua penyihir itu. Dolores si Penyihir Api dan Marguriette si Putih. Keduanya terdengar seperti dua penyihir yang sangat kuat.     

Dia berharap bisa menemukan petunjuk tentang keberadaan mereka sehingga dia bisa berkonsultasi dengan mereka tentang bagaimana menemukan Leoraleis dari Myreen.     

Mungkin, mereka juga akan tahu bagaimana cara mematahkan kutukannya.     

"Terima kasih untuk semuanya." Emmelyn memeluk penyihir tua itu dan berusaha keras untuk tidak menangis. Dia harus tetap tegar dan melanjutkan perjalanannya yang masih panjang.     

"Jaga dirimu baik-baik, Yang Mulia. Aku berharap kita bisa bertemu lagi ketika Anda kembali tiba di Wintermere," kata Nyonya Adler sambil tersenyum.     

Emmelyn mengangguk. Ia tidak bisa berkata apa-apa lagi, khawatir kalau-kalau ia akan menangis. Ia hanya tersenyum dan menepuk punggung wanita tua itu, setelah itu ia berbalik dan keluar melalui pintu.     

"Ayo," kata Emmelyn kepada Henry setelah dia duduk di kursi belakang. Kusir segera mengemudikan kereta menuju pelabuhan. Emmelyn mengenal daerah itu dengan baik. Dia tahu selalu ada kapal yang menuju Atlantis setiap hari. Dia hanya perlu mencari kapal yang akan berangkat secepatnya.     

***     

Emmelyn benar. Ada dua kapal yang berangkat ke Glasswell pada hari itu. Yang pertama adalah kapal dagang yang membawa tong-tong berisi anggur Southberry yang terkenal. Sementara kapal satunya lagi adalah kapal penumpang yang lebih kecil.     

Dia lalu memutuskan untuk membayar uang kepada kapten kapal dagang agar dia bisa mendapatkan kabin di dalamnya. Menurutnya, lebih baik menaiki kapal dagang daripada kapal penumpang, dengan begitu dia tidak perlu bertemu dengan banyak orang.     

Kapal dagang juga lebih besar, lebih aman dan lebih cepat. Dia senang karena dia membawa banyak uang sehingga dia bisa memiliki pilihan. Kapten kapalnya adalah seorang pria paruh baya dengan janggut panjang dan lebih mirip bajak laut daripada pelaut yang jujur.     

Pria itu bernama John Reed. Dia menerima koin perak Emmelyn dan memberinya sebuah kabin sederhana di lantai dua.     

Seperti biasa, Emmelyn berpakaian seperti seorang pria tapi kali ini dia tidak mengaku sebagai seorang bangsawan muda. Ia sengaja mengenakan pakaian sederhana, khas pemuda dari Wintermere yang sedang mencari pekerjaan.     

Ia menjual cerita sebagai anak pemilik rumah bordil yang sedang melakukan perjalanan ke Atlantis untuk mencari saudaranya yang telah lama hilang. Dia tidak ingin para pelaut di kapal merampoknya jika mereka mengira dia kaya.     

"Ini, kau bisa tidur di sini," kata seorang pelaut muda yang ditugaskan oleh Kapten Reed untuk menunjukkan kabin yang akan ditempati oleh Emmelyn. Dia membuka pintu dan memberi isyarat kepada Emmelyn untuk masuk.     

"Terima kasih."     

"Kapal akan berangkat satu jam lagi," kata pelaut itu memberitahunya.     

"Aku mengerti," sahut Emmelyn.     

"Kau bisa mengambil makanan di dapur dua kali sehari. Kami juga akan singgah di beberapa pulau di sepanjang perjalanan. Kau bisa turun ke darat dan membeli beberapa persediaan lagi jika perlu," tambah pelaut itu.     

"Terima kasih," Emmelyn telah memutuskan untuk tidak lagi menggunakan nama ayahnya. Jadi, kali ini, dia memutuskan untuk menggunakan nama kakaknya untuk memperkenalkan diri. "Namaku Killian Sovie. Siapa namamu?"     

"Namaku Jorei, tanpa nama belakang," jawab pelaut muda itu.     

"Senang bertemu denganmu, Jorei. Sekarang aku ingin beristirahat. Aku akan mencarimu jika aku perlu sesuatu di dapur. Apa kau tidak keberatan?"     

Jorei hanya mengangkat bahu. "Terserah."     

Pria itu berbalik dan meninggalkan Emmelyn agar ia bisa menikmati kabinnya. Setelah menutup pintu, Emmelyn memeriksa kabinnya dan mendapati bahwa setidaknya dia punya tempat tidur, meskipun keras dan tidak nyaman.     

"Tidak apa-apa," gumamnya dalam hati. Dia sudah terbiasa menjalani kehidupan yang sulit sejak meninggalkan rumah untuk bepergian. Memang benar bahwa dia dimanjakan ketika dia tinggal bersama Mars di kastilnya, tapi itu terasa seperti masa lalu yang sudah lama berlalu.     

Dalam dua bulan terakhir, dia sudah terbiasa dengan penderitaan dan hidup dalam bahaya. Ini adalah bagian dari hidupnya sekarang.     

Sebentar lagi, dia akan memulai babak baru di Atlantis.     

Dia tidak sabar untuk bertemu dengan raja Summeria.     

***     

The Singing Cat adalah nama yang lucu, pikir Emmelyn dalam hati. Begitu mendarat di pelabuhan Glasswell, ia segera mencari penginapan yang dimaksud. Lyla telah menyuruhnya untuk menunggu surat dari Lysander di sana.     

Ia menemukannya dengan mudah karena penginapan itu cukup populer di kalangan pelaut dan pelancong. Emmelyn merasa beruntung ia masih bisa mendapatkan kamar kosong terakhir karena tempat itu sepertinya sangat diminati.     

"Kau beruntung! Seorang tamu baru saja check-out pagi ini dan sekarang kami memiliki satu kamar kosong," kata pemilik penginapan, seorang wanita gemuk dengan rambut merah yang tampaknya berusia 50-an. Wanita itu menatap Emmelyn dengan tatapan menyelidik. "Namun, harganya cukup mahal. Ini sebenarnya kamar terbaik di penginapan kami."     

Emmelyn bisa saja mencari penginapan lain yang lebih murah. Namun, dia terlalu lelah setelah melalui perjalanan yang panjang dan merasa bolak-balik ke penginapan untuk memeriksa surat dari Lysander akan merepotkan, jadi dia tidak punya pilihan selain mengiyakan.     

"Ya, tidak apa-apa. Aku hanya akan tinggal selama dua hari," katanya.     

"Aku sedang menunggu surat. Kakakku bilang dia akan mengirimkan suratnya ke sini, dan aku terlalu lelah untuk bolak-balik ke penginapan lain. Aku akan mengambil kamar yang tersedia."     

"Oh... tentu saja, itu keputusan yang bagus," kata pemilik penginapan dengan simpati. "Kami juga memiliki beberapa ramuan untuk membantu memulihkan stamina jika Anda membutuhkannya."     

"Aku tidak apa-apa. Aku bawa sendiri," jawab Emmelyn. "Begini, apa kau pernah menerima surat dari Lysander Lowell? Dia adalah saudaraku dan aku datang ke sini untuk mencarinya."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.