Pangeran Yang Dikutuk

Putri Bajak Laut



Putri Bajak Laut

0Sesuatu yang Emmelyn pelajari dari Mars selama ia tinggal di Draec adalah, pria itu pernah mengatakan padanya bahwa setiap orang pasti memiliki sesuatu yang mereka inginkan untuk dirinya sendiri. Bahkan jika mereka adalah Putra Mahkota kerajaan besar sekalipun... mereka masih membutuhkan atau menginginkan sesuatu.     

"Baiklah... baiklah, jika kau bersikeras," kata Kira yang terlihat geli dengan kegigihan Emmelyn. Ia tersenyum lebar dan mengetuk-ngetukkan jari-jari rampingnya di atas meja. "Aku ingin merasakan jatuh cinta. Jika kau bisa memberikannya, aku akan mencari cara untuk membawa temanmu kembali."     

Emmelyn hampir saja menyemburkan anggurnya saat mendengar permintaan tak terduga dari Kira. Kehidupan putri Raja bajak laut itu pasti sangat membosankan sehingga ia ingin merasakan bagaimana rasanya jatuh cinta, pikirnya.     

"Hanya itu?" tanyanya pada Kira dengan ekspresi tak percaya. Ini tampak mudah. "Kau hanya ingin jatuh cinta? Pria seperti apa yang membuatmu tertarik?"     

"Jika begitu mudah, bukankah menurutmu aku pasti sudah memilikinya sekarang?" Kira bertanya pada Emmelyn dengan kesal. "Jelas aku tidak tertarik dengan pria jelek sepertimu."     

Emmelyn menyadari bahwa dia memang terlihat jelek dengan 'tanda lahir' besar yang ada di wajahnya. Jadi, dia tidak heran jika Kira meremehkannya.     

"Kau terdengar sangat dangkal," Emmelyn membalas. "Pria jelek ini juga tidak tertarik padamu. Jangan terlalu percaya diri."     

Kira terkekeh ketika mendengar kata-kata Emmelyn. "Aku hanya memiliki standar yang tinggi. Apa itu salah?"     

"Baiklah. Jadi, kau menyukai pria tampan?" Emmelyn memutuskan untuk mengikuti saja. "Aku kenal beberapa."     

Itu benar. Dia telah bertemu dengan begitu banyak pria tampan selama bertahun-tahun. Jika ia bisa membuat mereka merayu Kira agar wanita itu jatuh cinta pada mereka, ada harapan ia bisa menemukan Regan dan gurunya.     

"Tapi aku tidak akan jatuh cinta hanya karena wajah yang tampan," kata Kira dengan sombong. "Pria itu juga harus lebih kuat dariku."     

Kata-katanya terdengar sangat sombong di telinga Emmelyn. Dia pikir wanita ini benar-benar menilai dirinya sendiri dengan sangat tinggi.     

Emmelyn bisa saja melawan dan mengalahkan pria biasa atau preman yang mengganggunya, tapi dia pasti bisa menemukan banyak pria yang lebih kuat darinya.     

Bahkan Gewen yang terlihat sangat terawat dan orang-orang akan mengira dia tidak pernah menggunakan pedang seumur hidupnya sebenarnya adalah seorang Jenderal yang tangguh.     

Dia hanya terlihat lemah, tetapi Emmelyn pernah bertengkar dengannya di masa lalu, dan jika dia mau, Gewen dapat dengan mudah mengalahkannya.     

Siapa lagi? Edgar? Dia adalah pria tampan lainnya yang jelas jauh lebih kuat dan lebih gagah daripada banyak pria di luar sana. Tentunya, tidak sulit untuk menemukan pria yang bisa memenuhi standar Kira. Tampan dan kuat.     

Tapi, apakah mereka akan menginginkan wanita seperti dia? Latar belakangnya yang keras dan kejam pasti membuatnya sulit untuk memenuhi kriteria wanita idaman yang umumnya diinginkan para pria untuk dijadikan istri. Dia bukan tipe penakut dan penurut. Lihat saja pembawaannya yang sangat percaya diri.     

"Apa? Apa kau pikir aku tidak sekuat itu?" Kira terkekeh.     

Ia nampak tersinggung karena Emmelyn seperti meremehkannya. Sebelum Emmelyn bisa mengatakan apapun, Kira tiba-tiba berdiri dari tempat duduknya sambil mengeluarkan pedangnya. Ia lalu melambaikannya dan berteriak pada pengunjung lain di restoran.     

"Aye! Siapapun yang bisa mengalahkanku dalam pertarungan, aku akan memberinya kesempatan untuk tidur denganku malam ini. Siapa yang mau melawanku? Ayo, Tunjukkan dirimu!"     

Emmelyn menyemburkan anggurnya saat mendengar kata-kata Kira yang sangat blak-blakan. Wanita ini benar-benar berani, pikirnya. Ia melemparkan pandangannya ke sekeliling mereka untuk melihat siapa yang akan menerima tawaran itu.     

Tentunya, tidak sulit untuk mengalahkan Kira dalam sebuah pertarungan, bukan? Dia adalah seorang wanita, cukup cantik, dan memiliki tubuh yang ramping. Dia bukan wanita raksasa menakutkan yang bisa mematahkan seorang pria menjadi dua dengan tangan kosong.     

Emmelyn pernah mendengar tentang sebuah suku raksasa di dalam hutan Blanzona, jauh di ujung lain Atlantis. Mereka memiliki wanita-wanita seperti itu dan dia yakin mereka sulit dikalahkan.     

Akan tetapi, Kira bukanlah mereka. Dia adalah seorang wanita normal yang mungkin dilatih untuk bertarung sejak usia muda, tapi itu tidak membuatnya lebih kuat dari kebanyakan pria.     

Benar, kan?     

Nah, Emmelyn salah sangka!     

Banyak pria di restoran itu sepertinya tahu siapa Kira, karena mereka saling berbisik satu sama lain dan diam-diam memiringkan dagu mereka ke arah tato di lengan kanannya, sementara dia mengayunkan pedangnya untuk menarik perhatian mereka.     

Gerakan mereka membuat Emmelyn memperhatikan tato itu dan menyadari bahwa tato di lengan Kira terlihat cukup menakutkan. Di sepanjang lengan kanannya terdapat tato seekor ular yang membungkus mulai dari bahu hingga ke pergelangan tangannya.     

Jika wanita itu telah mengukir nama untuk dirinya sendiri dalam pertempuran, sebagian besar prajurit atau Ksatria sewaan pasti akan tahu siapa Kira hanya dari tato yang ada di lengannya.     

Jadi, dilihat dari reaksi mereka, Emmelyn dapat berasumsi bahwa Kira adalah seorang yang terkenal. Mungkin dia terkenal semata-mata bukan karena statusnya sebagai putri Raja bajak laut?     

Hal ini membuat rasa hormatnya tumbuh pada wanita itu. Jadi… mungkin Kira benar-benar tangguh seperti yang ia katakan?     

Ini sangat menarik.     

Emmelyn beruntung karena dia akan menonton pertunjukan yang sangat bagus. Meskipun sebagian besar pengunjung pria di restoran itu tampaknya tahu siapa Kira dan cukup menghormatinya untuk tidak mengganggunya, namun ada juga yang tidak.     

Sekitar enam pria di satu meja bangkit dari tempat duduk mereka dan berjalan ke arahnya sambil menyeringai. Pemimpin mereka adalah seorang pria bertubuh kekar yang jelek dengan pakaian yang berlebihan untuk menunjukkan bahwa dia kaya. Dia mendekati Kira diikuti oleh lima anak buahnya dan berhenti tepat di hadapannya.     

"Kau terlihat sangat percaya diri bahwa tidak ada seorang pun di sini yang akan mempercayai gertakanmu," katanya sambil tertawa kecil. "Oh sayangku, aku ingin sekali tidur denganmu, tapi aku tidak ingin menyakitimu. Jika kau sangat ingin bercinta, kau tidak perlu membuat keributan seperti ini. Aku akan memberikan apa yang kau inginkan."     

Emmelyn ingin muntah saat mendengar kata-kata menjijikkan dari pria itu. Diam-diam ia mendukung Kira, berharap ia benar-benar bisa menghajar pria itu dan antek-anteknya. Jika tidak, Emmelyn tidak akan mundur. Dia akan membantu Kira.     

Namun, ia berharap ia tidak perlu melakukan hal itu. Dia sedang tidak ingin berkelahi.     

Emmelyn benar-benar berharap Kira sekuat yang dia katakan.     

Kira tidak bergeming. Ia menatap pria kekar itu sambil menyeringai. Jelas sekali, dia menikmati adegan itu. Semakin sombong lawannya, semakin menyakitkan dan memalukan kekalahan mereka.     

"Ah, tentu saja aku ingin bercinta. Tapi aku hanya bercinta dengan pria yang lebih kuat dariku. Aku tidak tertarik pada pria lemah." Dia bergerak selangkah lebih dekat dan sekarang tubuh bagian depan mereka hampir bersentuhan.     

Bibir Kira melengkung ke atas membentuk senyuman sinis dan ia terlihat sangat menyeramkan ketika ia melanjutkan kata-katanya. "Kau hanya tikus kecil. Kau pikir kau bisa mengalahkanku dengan bantuan lima tikusmu itu? Kasihan sekali… kau tidak akan punya kesempatan."     

Pria kekar itu tercengang ketika melihat reaksi Sang Putri Bajak laut. Alih-alih terlihat takut, wanita ini malah menghinanya?     

Dia disebut tikus dan antek-anteknya adalah tikus???     

"Kau...!!! Jalang!" Pria kekar itu melompat dengan penuh amarah. Dia mengangkat tangannya untuk menampar Kira, tetapi wanita itu jauh lebih cepat darinya. Sebelum ia menyadarinya, Kira telah bergerak ke samping, mengambil tangannya yang lain dan memutarnya lalu tiba-tiba dia sudah mencekiknya.     

"Aaaahhhh !!!" Jeritan pria itu menembus udara dan mendorong anak buahnya untuk melompat ke arah Kira dan menyerangnya secara bersamaan.     

Mereka tidak peduli bahwa mereka sedang mengeroyok seorang wanita muda. Tidak ada yang berpikir tentang harga diri lagi. Yang mereka miliki hanyalah amarah dan mereka ingin memberi pelajaran pada wanita ini.     

"Maaf soal perabotannya, Elora!" Kira berteriak sambil melompat ke atas meja dan melakukan tendangan memutar dengan cepat ke arah lima penyerangnya.     

Dia begitu cepat dan kuat. Tendangannya mengenai sasaran dan dampaknya cukup kuat untuk membuat satu per satu dari mereka terbang ke udara lalu berdebum jatuh ke lantai.     

Kira bahkan belum menggunakan pedangnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.