Pangeran Yang Dikutuk

Apa Maxim Menyembunyikan Sesuatu?



Apa Maxim Menyembunyikan Sesuatu?

0"Myreen?" Maxim baru ingat bahwa Emmelyn sudah pernah menyebutkan hal ini sebelumnya.     

"Ya, kau pernah mengatakan tentang negara itu. Apa kau tahu di mana letaknya?"     

"Bagaimana kau tahu kalau mereka mengutukmu?" tanya Maxim pada Emmelyn. "Aku dengar, keluarga yang memerintah Myreen adalah keluarga penyihir yang sangat kuat, tapi mereka tidak peduli dengan dunia luar. Mereka menyembunyikan kerajaan mereka karena tidak ingin berurusan dengan banyak orang."     

"Dua peramal mengatakan kepadaku bahwa aku dikelilingi oleh aura gelap. Salah satunya mengatakan bahwa ia mengenali semua tanda itu sebagai kutukan Leoralei." Emmelyn menggigit bibirnya, berusaha menahan amarahnya.     

Dia menambahkan, "Aku tidak tahu mengapa mereka mengutukku. Sepertinya Aku telah menyinggung perasaan mereka secara tidak sengaja. Aku bahkan tidak tahu siapa mereka sampai Bruinen, sang peramal memberitahuku tentang mereka."     

"Hmm..." Maxim tampak tenggelam dalam pikirannya.     

Dia pernah mendengar tentang Leoraleis, meskipun dia belum pernah bertemu dengan mereka. Sejauh yang dia tahu, mereka tidak jahat. Jadi... bagaimana Emmelyn bisa mendapatkan kutukan mengerikan yang diberikan oleh anggota keluarga itu?     

"Bisakah kau membawaku ke Myreen?" Emmelyn bertanya pada Maxim dengan serius. "Jika kau tidak bisa membantuku, aku tidak punya pilihan lain selain menyerahkan diriku pada raja Summeria dan menipunya agar bisa menolongku."     

"Hah?" Maxim menatap Emmelyn dengan alis berkerut. "Apa yang ingin kau lakukan?"     

"Karena Raja Loriel Ashborn sedang mencari seorang wanita bernama Emmelyn. Jadi, aku akan mendatanginya dan menipunya untuk membantuku. Aku akan mengatakan padanya bahwa aku bisa membantunya menemukan wanita yang dia cari," Emmelyn menceritakan rencananya kepada Maxim. "Dia memiliki sumber daya. Aku akan memintanya untuk membawaku ke Myreen."     

"Menipunya?" Maxim mengulangi kata-katanya, untuk memastikan bahwa dia tidak salah dengar. "Emmelyn... bagaimana jika, raja benar-benar mencarimu? Jika dia menginginkanmu... maukah kau menyerahkan dirimu padanya untuk mendapatkan bantuannya?"     

Emmelyn melambaikan tangannya dan tertawa kecil. "Berhentilah bicara omong kosong. Aku belum pernah bertemu dengannya. Bagaimana mungkin dia menginginkan seseorang yang belum pernah dia temui. Itu sangat gila."     

"Mungkin dia memang gila," Maxim menatap Emmelyn dalam-dalam. "Aku sedang memikirkannya. Jika kau datang menemuinya di Summeria, dia mungkin tidak akan pernah melepaskanmu. Apa kau mau mengambil risiko seperti itu? Dia orang yang berkuasa dan dia bisa memaksamu untuk tetap tinggal bersamanya."     

Emmelyn menatap Maxim dengan mata melotot.     

Sial. Pria ini benar.     

"Kau benar..." Emmelyn menghela nafas panjang. "Jadi, kurasa, aku tidak boleh mengambil resiko. Kalau begitu, mari kita hindari Summeria."     

"Tidak, kita tidak harus menghindari Summeria," kata Maxim. "Ini rumahku. Aku ingin mengajakmu melihat negaraku selagi kau di sini."     

Dia ingin menunjukkan kerajaannya kepada Emmelyn. Maxim berharap Emmelyn akan menyukai Summeria dan senang tinggal di sini bersamanya setelah misinya selesai.     

"Tapi aku harus pergi menemui keluarga Leoraleis," kata Emmelyn. "Bisakah kita mengunjungi rumahmu setelah aku menyelesaikan urusanku di Myreen?"     

"Hmm... Ibuku pernah tinggal di Myreen selama beberapa tahun," jelas Maxim. "Jika kau ingin mencari Myreen, kau harus berbicara dengan ibuku. Dia mungkin bisa memberikan petunjuk untukmu."     

"Hah? Ibumu pernah tinggal di Myreen? Bagaimana bisa? Bukankah kau bilang Myreen sudah disembunyikan selama lebih dari satu abad?"     

"Uhm… itu benar, tapi ibuku memang menghabiskan sebagian masa kecilnya di Myreen. Ceritanya panjang," kata Maxim. "Jadi... kau ingin mencari Myreen atau tidak?"     

"Tentu, jika aku bisa mendapatkan beberapa petunjuk dari ibumu, aku akan senang menemuinya."     

Emmelyn benar-benar merasa keberuntungannya mulai berubah setelah dia kembali ke Atlantis. Hal ini membuatnya sadar bahwa keputusannya untuk datang ke sini adalah keputusan yang tepat. Sekarang, dia tidak hanya bertemu dengan Maxim, tapi ibunya juga ternyata memiliki petunjuk tentang Myreen.     

Jika Emmelyn bisa menemukan keluarga Leoraleis dan menyelesaikan urusannya dengan mereka lebih cepat, ia bisa kembali pada Harlow dengan cepat pula. Ahh... mungkin dia memang ditakdirkan untuk bertemu dengan keluarga Maxim.     

Dengan pemikiran itu, Emmelyn akhirnya mengangguk setuju.     

"Baiklah. Tapi bagaimana aku bisa menghindari raja?" Emmelyn bertanya pada Maxim.     

"Biar aku yang menanganinya," kata Maxim dengan tegas. "Aku punya caraku sendiri."     

"Hah? Bagaimana?"     

"Tidak akan mengejutkan jika aku memberitahumu sekarang," jawab Maxim sambil tertawa kecil. "Tolong, percayalah padaku."     

Emmelyn menatapnya dengan curiga. Ia mengira Maxim menyembunyikan sesuatu. Tapi... apa itu?     

Juga... sungguh mengejutkan bahwa Maxim ternyata memiliki hubungan dengan Myreen. Apa kemungkinannya?     

Emmelyn benar-benar berpikir aneh bahwa Maxim terhubung dengan Myreen entah bagaimana melalui ibunya, tetapi justru dia yang dikutuk tanpa pernah mengunjungi tempat itu atau mengetahui apa pun tentang Myreen kecuali dari cerita-cerita yang dia dengar.     

Namun, dia dengan cepat menepisnya dan memusatkan pikiran pada rencananya ke depan. Ia berkata pada dirinya sendiri bahwa ini hanyalah sebuah kebetulan.     

"Oke... kau terlihat sangat percaya diri, aku akan mempercayaimu," komentar Emmelyn. "Baiklah... aku sebenarnya datang ke Lakeshire untuk bertemu dengan seseorang bernama Lysander. Dia adalah seorang ksatria bayaran. Ibunya menolongku ketika aku berada di di Terra, dan aku berjanji pada ibunya untuk menemuinya."     

"Hmm..." Maxim mengerutkan alisnya dan berpura-pura mengingat sesuatu. "Lysander, kan? Apa namanya Lysander Lowell? Aku rasa Aku pernah bertemu dengannya di penginapan. Aku juga menginap di Lakeshire untuk malam ini."     

"Apa? Kau bertemu dengannya?" Emmelyn tidak bisa mempercayai kebetulan ini. "Berapa banyak penginapan yang mereka miliki di Lakeshire hingga kau bisa menginap di tempat yang sama dengan pria yang aku cari?"     

"Hanya satu," jawab Maxim. "Lakeshire adalah kota kecil."     

"Oh..." Emmelyn meremas-remas tangannya dan mencoba memikirkan sebuah solusi. "Kalau begitu aku harus menemuinya. Aku harus menjelaskan bahwa aku tidak jadi bertemu dengan raja."     

"Ya, aku yakin dia bisa mengerti. Aku juga akan berbicara dengannya," kata Maxim. "Kau tidak perlu khawatir. Biar aku yang menangani semuanya di sini. Kau bisa mengandalkanku."     

Kata-kata meyakinkan dari Maxim terasa seperti percikan air dingin yang menyegarkan di hati Emmelyn. Dia tahu betapa cerdiknya pria ini. Dia mempercayai Maxim dan berpikir jika dia mengatakan dia bisa melakukan sesuatu, dia pasti bersungguh-sungguh.     

Rasanya sangat menyenangkan memiliki seseorang di sisinya yang bisa memahami dan bersedia berbagi beban dengannya.     

Emmelyn merasa sangat lega.     

"Terima kasih," bisiknya. Emmelyn sangat berterima kasih kepada Maxim. Akhirnya, semuanya mulai terlihat terang dan dia bisa melihat cahaya di ujung terowongan gelapnya.     

"Sekarang... ayo makan. Aku akan memanggang kelinci ini untukmu. Apa kau lapar?" Maxim kembali ke kelincinya dan mengacungkan kelinci itu. "Aku bisa membuat api di sini."     

Emmelyn tiba-tiba teringat bahwa dia berencana melakukan hal yang sama dengan ikannya dan itulah alasan dia tersandung ke dalam jebakan yang dipasang Maxim.     

"Tunggu... aku sebenarnya bepergian dengan seseorang. Dia menungguku di tepi danau dengan kuda-kuda kami. Aku membeli dua ekor ikan dari seorang nelayan dan berencana untuk memanggangnya. Karena itulah aku datang ke sini untuk mencari kayu bakar."     

"Oh... Siapa teman seperjalananmu? Pria atau wanita?"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.