Pangeran Yang Dikutuk

Apa Yang Kau Lakukan di Lakeshire?



Apa Yang Kau Lakukan di Lakeshire?

0Mata Lysander melotot saat mendengar nama Emmelyn disebut. Dia pikir tidak heran raja melakukan semua upaya ini untuk segera datang ke sini. Ternyata... Ini adalah Emmelyn.     

Maxim menoleh pada Emmelyn dan memperkenalkan Lysander padanya. "Ini orang yang pernah kuceritakan padamu. Namanya Lysander. Apakah dia orang yang kau cari?"     

Emmelyn mengarahkan pandangannya pada Lysander dan menatapnya dengan penuh perhatian. Ia benar-benar bisa melihat kemiripan fisiknya dengan Lyla. Pria itu cukup tampan dengan bibir tipis dan mata hijau cerah yang terlihat persis seperti ibunya.     

"Apa kau... Lysander?" tanyanya pada pria itu dengan alis berkerut.     

Lysander melirik ke arah Maxim dan setelah dia menerima persetujuannya dalam diam, Lysander mengangguk dan tersenyum. "Ya, ini aku, Nona. Aku yang mengirim surat untukmu ke The Singing Cat. Aku harap perjalananmu menyenangkan."     

"Tentu saja. Terima kasih," Emmelyn tersenyum balik. "Aku membawakan surat dari ibumu. Ada di dalam tasku."     

"Bisakah kita melanjutkan basa-basinya untuk nanti? Kau harus mencari kamar dan beristirahat. Kita bisa bertemu lagi ketika makan malam dan melanjutkan obrolannya," Maxim melambaikan tangannya dan memberi isyarat kepada Lysander untuk mundur.     

Sang ksatria mengangguk dan memberi hormat. "Ide yang bagus. Kebetulan aku mau pergi ke kedai untuk minum-minum. Kalau begitu, sampai jumpa lagi setelah matahari terbenam. Semoga harimu menyenangkan!"     

"Terima kasih. Aku akan mengambil suratmu dan kita bisa bicara lagi nanti," kata Emmelyn. Ia melihat Lysander meninggalkan penginapan dan kemudian menoleh pada Maxim. "Ngomong-ngomong, aku lupa bertanya padamu. Apa yang kau lakukan di Lakeshire?"     

Maxim menjawab tanpa mengedipkan mata, "Aku sedang dalam perjalanan untuk mencarimu. Setelah kau pergi, aku mencarimu ke mana-mana. Sayangnya, ayahku jatuh sakit dan kemudian meninggal dunia. Aku dipanggil untuk kembali ke rumah karena ibuku membutuhkanku. Jadi, aku harus menghentikan pencarianku. Sekarang keadaan sudah terkendali, dan aku bisa kembali mencarimu."     

"Oh..." Emmelyn menatap Maxim dengan kagum. Dia tidak tahu bahwa selama ini Maxim mencarinya. Dia bisa membayangkan bagaimana perasaannya yang begitu khawatir terhadapnya.     

Astaga... dia benar-benar menyesal karena tidak meninggalkan pesan dan membuat pria itu khawatir untuk waktu yang lama. Emmelyn merasa sangat beruntung memiliki sahabat yang begitu baik dan sangat peduli padanya.     

Tepat ketika dia mengira telah kehilangan semua orang yang disayanginya dan tidak memiliki teman lagi, Maxim kembali ke dalam hidupnya.     

Memang benar. Dia merasa beruntung setelah meninggalkan Draec dan menginjak tanah Atlantis. Sepertinya di sinilah tempat dia seharusnya berada.     

"Aku menemukanmu di sini saat kau akan pergi ke Summeria. Kurasa ini takdir." Maxim menatap Emmelyn dalam-dalam. Bibirnya tidak lagi tersenyum karena dia memang merasa sangat mengkhawatirkannya.     

Sekarang dia memikirkan hari-hari ketika dia tidak bisa tidur karena memikirkan Emmelyn ditangkap oleh musuh ketika kerajaannya jatuh dan keluarganya dibantai, dadanya terasa begitu berat membayangkannya.     

Hal ini mendorongnya untuk melangkah maju dan menarik gadis itu ke dalam pelukannya.     

"Aku sangat khawatir..." bisiknya. "Kau tidak tahu."     

Emmelyn bingung dengan gerakan tiba-tiba Maxim dan tidak tahu bagaimana harus meresponnya. Dia akhirnya membiarkan Maxim memeluknya dan perlahan-lahan air mata jatuh ke pipinya lagi. Dia menangis tanpa suara. Emmelyn merasa sangat tersentuh.     

"Terima kasih..." hanya itu yang bisa ia ucapkan setelah ia bisa menguasai dirinya sendiri. "Seharusnya aku mengirim kabar. Aku minta maaf."     

"Ya... tidak apa-apa. Sekarang aku tahu bahwa semuanya sangat sulit bagimu. Aku yakin mengirim kabar ke Atlantis bukanlah hal yang mendesak untukmu. Kau bahkan tidak tahu di mana rumahku," Maxim akhirnya melepaskan Emmelyn dan memaksakan senyumnya. "Sebentar lagi, itu akan berubah. Aku akan menunjukkan rumahku dan memberitahumu semua hal tentang diriku. Setelah itu, kau bisa menghubungiku kapan saja kau mau."     

Emmelyn mengangguk. Tiba-tiba ia merasakan tatapan Kira menusuk ke arah mereka. Ketika ia mencuri pandang ke arah Kira, ia menyadari bahwa putri bajak laut itu menatap mereka secara bergantian dengan tatapan bingung.     

Bagus. Sekarang Kira pasti salah paham dengan hubungan Emmelyn dan Maxim.     

Maxim segera menyadari ketidaknyamanan Emmelyn dan memutuskan untuk membawa Emmelyn dan Kira ke kamar masing-masing agar mereka bisa beristirahat. Dia berjalan ke arah pemilik penginapan dan mengatakan sesuatu dalam bahasa lokal yang tidak dimengerti oleh Emmelyn.     

Dia hampir lupa bahwa Maxim menguasai banyak bahasa dan hanya ketika dia berbicara dalam bahasa lokal, dia baru percaya bahwa Maxim adalah orang Atlantis, dan bukan dari Terra.     

Dia tidak mengerti apa yang dibicarakan Maxim dan pemilik penginapan, tapi pemilik penginapan hanya tersenyum. Dia bahkan menatap Maxim dengan penuh hormat.     

Emmelyn menyadari bahwa Maxim memiliki karisma yang luar biasa dan dia sangat disukai sehingga siapa pun yang bertemu dengannya bisa dengan mudah melakukan apa pun yang dia minta.     

Jadi, apakah Maxim baru saja menggunakan pesonanya pada pemilik penginapan untuk mendapatkan sesuatu? Mungkin kamar yang lebih baik?     

Pria itu mengetuk-ngetukkan jarinya ke meja dan mengangguk. Ia menoleh ke arah Emmelyn dan berkata, "Kebetulan mereka punya dua kamar kosong. Kau dan Kira bisa beristirahat di kamar kalian masing-masing."     

"Ah... itu bagus. Berapa harganya?" Emmelyn bersiap-siap mengeluarkan beberapa koin dari kantongnya. Namun, Maxim mengernyitkan dahinya seolah kata-kata Emmelyn membuatnya sakit secara fisik.     

"Tidak... uangmu tidak berguna saat kau berada di dekatku," katanya tegas.     

"Hah?" Emmelyn menatap pria itu dan teringat masa lalu saat mereka bepergian bersama dan harus berburu hewan kecil untuk dimakan, atau mencuri uang dari bangsawan jahat karena mereka bangkrut.     

Sejujurnya, ia mengira Maxim berasal dari latar belakang keluarga yang sederhana yang kebetulan cukup berpendidikan dan cerdas. Namun, sekarang dia bertingkah seperti orang kaya?     

"Apa? Kau punya uang sekarang?" Emmelyn terkekeh. "Atau apakah kau menawarkan kompensasi kepadana pemilik penginapan sebagai timbal balik?"     

Maxim mengangkat bahu dan tersenyum lebar. "Aku sudah bilang ayahku sudah meninggal, kan? Dia meninggalkan sedikit uang untukku agar aku bisa hidup layak. Aku tidak terlalu miskin sekarang."     

Emmelyn memandangi kantongnya yang berharga dan Maxim secara bergantian. Dia tidak ingin berutang apapun kepada siapapun. Namun, dia juga ingin menabung sebanyak mungkin. Siapa yang tahu berapa lama mereka harus melakukan perjalanan untuk menemukan Myreen dan keluarga Leoraleis?     

"Oke, kau bisa membayar penginapannya. Aku akan membayar makanan kita," tambahnya, "Aku bersikeras."     

Maxim menghela napas mendengar sikap keras kepala Emmelyn. "Baiklah. Ayo, kita ke kamarmu. Aku akan membiarkanmu beristirahat dan kemudian kita bisa makan malam dan membicarakan rencana kita."     

Dia mengangguk ke arah pemilik penginapan yang melambaikan tangan pada seorang pelayan dan berbicara padanya untuk membawa Emmelyn dan Kira ke kamar masing-masing.     

"Sampai jumpa," kata Emmelyn sebelum dia mengikuti pelayan itu ke lantai dua.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.