Pangeran Yang Dikutuk

Maxim Sangat Mengenal Emmlyn



Maxim Sangat Mengenal Emmlyn

0"Tapi kau seharusnya mendapatkan uang yang banyak dari raja," Emmelyn bersikeras.     

Dia merasa sangat tidak nyaman berhutang sesuatu pada orang lain. Jadi, ia telah menghitung berapa banyak uang yang bisa ia berikan sambil tetap menyimpan sebagian untuk keperluannya seandainya ia harus melakukan perjalanan lebih lama lagi.     

"Tolong ambil saja," ia mendorong koin emas itu ke arah Lysander dan memasukkan kantung itu ke dalam saku mantelnya. Ia tidak mau mendengar keberatan lagi. "Aku tidak akan mengambil emasnya kembali."     

Lysander tiba-tiba merasa bulu kuduknya merinding. Ini adalah situasi yang sangat tidak menguntungkan. Dia tidak ingin menerima uang Emmelyn, tapi bagaimana dia bisa menolaknya?     

Alasan apa yang harus dia berikan padanya? Raja akan menghukum Lysander dengan keras jika dia mengambil uang Emmelyn.     

Raja sedang duduk di sana dan meskipun dia terlihat acuh tak acuh tentang semuanya, dia memperhatikan mereka seperti elang yang tajam.     

"Tidak, aku tidak akan mengambil uang dari seorang wanita!" Akhirnya, Lysander berbicara dengan tegas. Dia tidak punya pilihan lain selain menggunakan alasan seperti itu. "Itu bertentangan dengan keyakinanku. Laki-laki seharusnya menjadi penyedia, pemberi... bukan pengambil. Ibuku akan sangat kecewa padaku jika dia tahu aku menerima uangmu, nyonya."     

"Hah?" Emmelyn tertegun oleh penolakan Lysander.     

Ia mulai ragu apakah Lysander benar-benar anak Lyla. Bukankah Lyla sangat menyukai uang? Mengapa pria ini bersikap sebaliknya?     

Dia berkata, "Aku tidak memberimu uang. Aku memberimu kompensasi karena ibumu sudah membantuku."     

Emmelyn mengatakan yang sebenarnya. Alasan mengapa ia ingin memberikan uang kepada Lysander adalah karena Lyla telah membantunya dalam banyak hal.     

Lyla tidak hanya memberi Emmelyn dan Nyonya Adler tempat tinggal di rumah bordilnya, makanan enak dan anggur terbaik, tetapi dia juga memberi mereka pakaian baru dan kereta untuk mengantar mereka sampai ke Wintermere.     

Lyla menyediakan kusir dan dua anak perempuannya untuk pergi bersama Emmelyn. Pelayanan yang mereka berikan sangat berharga.     

Dan tidak hanya menyediakan hal-hal tersebut, Lyla juga membantu Emmelyn mengubur jejaknya dengan menggunakan cincinnya untuk dipakaikan pada mayat yang dibelinya dari tabib, sehingga orang-orang yang mengejar Emmelyn akan mengira bahwa ia sudah mati dan berhenti mengejarnya.     

Jadi, berdasarkan semua pertimbangan itu, Emmelyn berpikir bahwa dia berhutang kepada Lyla dan putranya setidaknya 20 koin emas. Namun, Lysander tidak mau menerima uangnya?     

"Tolong, ambillah..." katanya kepada Lysander. "Kau akan membuatku merasa tidak enak jika kau tidak mau menerimanya."     

"Tidak, aku tidak akan menerimanya," jawab Lysander keras kepala. "Kau bisa menyimpan uangmu."     

Setelah mengatakan itu, dia mendorong uang itu kembali ke Emmelyn.     

Tindakannya membuat Emmelyn merasa jengkel. Ia mulai merasa kesal.     

"Aku tidak ingin berhutang apapun padamu..." katanya kepada Lysander dengan gigi terkatup. "Kau seharusnya menggunakan uang itu untuk mengundang ibumu datang menemuimu. Jika kau benar-benar anak berbakti yang mau mendengarkan ajaran ibunya, kau akan memberikan kesempatan kepada ibumu untuk menemuimu setelah sepuluh tahun."     

"Tidak. Kau tidak berhutang apapun padaku, Putri," jawab Lysander. Bulir-bulir keringat jatuh di pelipisnya. "Aku adalah anak yang berbakti. Bahkan, besok aku akan mengirim surat untuk ibuku dan mengundangnya untuk mengunjungiku di Summeria. Aku tidak menginginkan emasmu."     

Kira melihat pemandangan itu dengan mata terbelalak. Dia pikir kedua orang ini sangat aneh. Siapa yang tidak menginginkan uang? Dua puluh koin emas itu sangat banyak. Orang lain bisa menggunakannya untuk menjalani kehidupan yang baik selama satu atau dua tahun.     

Namun, baik Emmelyn maupun Lysander sepertinya bertengkar tentang siapa yang harus mengambil uang itu, tidak ada yang menginginkannya. Ini sungguh konyol!     

"Kalian tidak menginginkan uang itu?" Kira menatap Emmelyn dan Lysander secara bergantian. Lalu, ia berkata sambil tertawa kecil, "Aku bisa menyelesaikan masalah kalian dan mengambil uang ini atas nama kalian."     

"Astaga... Kira, ini bukan milikmu," Emmelyn memarahi gadis itu. Ia menatap Lysander dengan jengkel, mencoba melihat apakah ia bisa mengubah pikirannya. Dia melihat Lysander mengatupkan rahangnya, terlihat sangat bertekad untuk mempertahankan pendiriannya.     

Akhirnya, Emmelyn hanya bisa mencemooh dan mengambil uangnya kembali. Dia pikir Lysander benar-benar keras kepala.     

Emmelyn belum pernah bertemu dengan orang yang menolak uang. Ia mengeluarkan kantongnya dan memasukkan kembali uangnya ke dalam. Dia tidak menyadari bahwa Maxim tersenyum di sampingnya saat pria itu melihat pertengkarannya dengan Lysander karena uang.     

Maxim mengerti alasan mengapa Lysander menolak emas Emmelyn dan ia semakin menyukai Lysander karena ksatria itu cerdas dan mampu membaca situasi. Raja menghabiskan anggurnya dan menepuk punggung Lysander seolah-olah menunjukkan penghargaannya.     

"Kau melakukan hal yang benar," katanya dengan santai kepada ksatria muda itu. "Seorang pria sejati seharusnya tidak mengambil uang wanita. Itu memalukan."     

Emmelyn tidak tahu bahwa bulir-bulir keringat di dahi Lysander menghilang dan wajahnya menjadi begitu santai setelah Maxim berbicara dengannya. Dengan kesal Emmelyn memasukkan kembali kantong uangnya ke dalam saku mantelnya.     

Orang-orang di mejanya bisa mendengarnya bergumam, "Tidak bisa dipercaya..."     

"Baiklah, aku sudah kenyang. Bagaimana kalau kita kembali ke penginapan dan beristirahat?" Maxim bangkit dari kursinya. Ia menoleh ke arah Emmelyn dan mengulurkan tangannya untuk membantunya berdiri.     

Gadis itu mengerutkan alisnya. "Kita belum membicarakan rencana kita. Aku hanya mengatakan pada Lysander bahwa aku tidak akan menemui raja. Kita belum membahas rencana perjalanan ke Summeria."     

"Oh, aku sudah membicarakan hal ini dengan Lysander sebelumnya, saat kau dan Kira sedang tidur siang. Lysander akan ikut dengan kita untuk pulang ke Castilse. Itu adalah ibu kota Summeria. Aku pikir, lebih banyak orang, lebih baik, kan?"     

"Oh, benarkah?"     

"Ya."     

Emmelyn senang mendengarnya. Sepertinya Maxim benar-benar mengenalnya dengan baik dan dia sudah membuat rencana atas namanya. Dia merasa didengarkan. Dia sudah mengungkapkan keinginannya untuk pergi secepat mungkin, ketika dia dan Maxim berbicara di seberang danau.     

"Ya, kau bilang kau ingin segera tiba di Myreen. Jadi aku pikir kau ingin berangkat besok pagi. Aku sudah bertanya pada Lysander tentang rencananya karena kita akan pergi ke arah yang sama. Dia bilang dia ingin kembali besok dan bergabung bersama kita," Maxim menjelaskan. "Bagaimana menurutmu?"     

"Sempurna," Emmelyn menggenggam tangan Maxim sambil tersenyum lebar. "Terima kasih."     

***     

Emmelyn bisa beristirahat dengan nyenyak malam itu. Dia tidur tanpa mimpi dan di pagi harinya dia merasa sangat segar dan waspada.     

Perubahan ini disadari oleh Kira yang telah bepergian dengan Emmelyn selama satu minggu dan melihatnya terlihat murung atau diam hampir sepanjang waktu.     

Dia menyadari bahwa Emmelyn telah berubah menjadi lebih cerah dan lebih bahagia setelah mereka sampai di Lakeshire dan bertemu dengan Maxim. Sebelumnya, dia terlihat seperti memikul beban dunia di pundaknya. Sekarang, Emmelyn terlihat seperti sudah membagi bebannya dan dapat merasa lebih tenang.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.