Pangeran Yang Dikutuk

Surat Rahasia Emmelyn



Surat Rahasia Emmelyn

Mars memegang secarik kertas itu dengan hati yang penuh luka. Dia benar-benar sangat merindukan Emmelyn. Rasa sakit yang dia alami sekarang jauh lebih buruk daripada yang ia alami pertama kali dan dia tidak tahu bagaimana dia bisa terus hidup tanpa Emmelyn dalam hidupnya.     

Tidak ada orang lain di dunia ini yang berarti baginya setelah ibunya dan Emmelyn meninggal dunia. Dia mungkin hanya akan hidup untuk Harlow, putri mereka. Namun, dengan rasa sakit yang begitu besar di dalam hatinya, apakah dia bisa menjadi orang tua yang baik untuk Harlow?     

Bukankah dia akan menghancurkan hidup putrinya jika dia hanya menjadi ayah yang gagal? Dia sudah gagal sebagai seorang suami, lalu apa yang akan membuatnya memenuhi syarat sebagai ayah yang baik untuk Harlow?     

Mungkin akan lebih baik jika Harlow tinggal bersama keluarga Green. Dengan begitu dia akan dibesarkan dalam keluarga yang baik. Sehingga Harlow akan merasakan bagaimana rasanya memiliki figur ibu dan ayah yang penuh kasih sayang di dalam diri Lily dan Athos.     

Mars mengurung diri di kamarnya. Jika Lily tidak membawa Harlow untuk tinggal bersama keluarganya, mungkin saat ini Harlow sudah ditelantarkan oleh ayahnya sendiri. Pikiran itu membuat Mars merasa malu pada dirinya sendiri.     

Dia bersyukur bahwa Lily dan Athos berada di ibu kota dan dapat mengambil alih beberapa hal dari tangannya saat dia berduka. Namun, dia sebenarnya perlahan-lahan mulai berpikir untuk melepaskan Harlow untuk tinggal bersama mereka.     

Athos bisa menjadi Bupati sampai Harlow dewasa dan bisa memerintah kerajaan. Mungkin, dia bahkan bisa menikahi salah satu anak laki-laki Greenan untuk mengamankan takhta dan kesetiaan Greenan. Mars mempercayai Athos dan Lily untuk mencintai dan membesarkan Harlow seperti anak mereka sendiri.     

Gewen dan Edgar juga akan berada di sekelilingnya. Harlow masih memiliki banyak hal yang bisa dilakukannya, selama ia dikelilingi oleh orang-orang baik yang akan mencintai dan merawatnya.     

Sedangkan Mars... hatinya ikut mati saat Emmelyn meninggal. Dia dimakan oleh rasa bersalah dan kesedihan. Dia tidak melihat tujuan untuk tetap hidup.     

Untuk apa?     

Harlow sebenarnya lebih baik tanpa dia.     

Mars memejamkan mata dan menyeka air mata yang menetes deras dengan lengan bajunya. Tangan kanannya masih memegang kertas surat itu sambil menyeka matanya yang basah. Dia mengerutkan alisnya ketika dia mencium bau lemon yang sangat samar dari kertas tersebut.     

Raja membuka matanya dan melihat kertas itu dengan rasa ingin tahu yang menggelitik. Orang lain mungkin tidak melihat atau merasakan sesuatu yang istimewa dari kertas itu, tapi Mars memiliki indra yang sangat kuat.     

Ia bisa melihat dalam gelap dan indra penciumannya jauh lebih baik daripada manusia biasa. Karena itu, hidungnya bisa mencium aroma lemon dari kertas yang ia pegang meskipun aroma lemon itu nyaris tidak ada.     

Bagaimana bisa kertas ini memiliki aroma lemon di atasnya? Apakah ada orang yang tidak sengaja menumpahkan air perasan lemon? Tetapi, jika kertas itu rusak, pasti sudah dibuang. Namun demikian, kertas ini tidak dibuang begitu saja, tetapi disimpan di antara halaman-halaman buku.     

Seakan-akan ada seseorang yang menaruhnya dengan sangat berhati-hati untuk memastikan agar kertas itu tersimpan dengan baik di dalam buku. Benarkah demikian? Atau ini hanya kebetulan saja?     

Ahh... Mars mengira ia mungkin terlalu banyak berpikir. Ia mendekatkan kertas itu ke hidungnya dan menciumnya lagi. Aroma lemon itu menjadi lebih jelas.     

Saat dia memegang kertas itu di depan wajahnya, matanya menangkap dua kata itu lagi. SUAMIKU TERCINTA.     

Apakah ini perbuatan Emmelyn?     

Jantungnya berdegup kencang.     

Apakah Emmelyn meninggalkan sebuah surat rahasia untuknya? Ini masuk akal. Dia dikurung di Menara Abu-Abu dan dia selalu diawasi oleh para penjaga sehingga tidak bisa bergerak bebas. Jika dia memang menulis surat untuk Mars, mereka mungkin telah menyitanya.     

Mungkin saja dia harus menyembunyikan suratnya agar orang lain tidak menemukannya dan menghancurkannya. Emmelyn sangat cerdas. Dia mungkin benar-benar tahu cara membuat surat rahasia.     

Dada Mars berdebar-debar ketika memandangi kertas itu. Dia tidak ingin memberi harapan pada dirinya sendiri. Jika dia salah dan kertas itu ternyata hanya kertas biasa, dia pasti akan merasa sangat kecewa.     

Dia melihat ke arah perapian kecil di tengah ruangan. Perapian itu tidak dinyalakan karena suhunya cukup tinggi di musim panas. Tapi melihat perapian itu, pikiran Mars mengembara. Ia memikirkan sebuah teknik khusus untuk menulis surat rahasia dengan menggunakan air perasan jeruk lemon.     

Apakah Emmelyn juga mengetahui hal ini? Benarkah dia menulis surat itu?     

Mars dengan cepat memutuskan bahwa dia tidak akan rugi bila mencobanya. Ia mengambil surat itu dan mencari lilin di lemari. Ketika ia menemukannya, Mars segera menyalakan lilin dan memegang kertas kosong di atasnya lalu menghangatkannya.     

Ia menunggu dengan cemas.     

Apakah ada surat rahasia di kertas ini?     

Perlahan-lahan, kata demi kata keluar saat kertas itu dihangatkan di atas lilin. Mars menahan napas saat menyadari bahwa dugaannya benar.     

Ini benar-benar sebuah surat!     

Oh... istrinya adalah wanita yang luar biasa, sampai-sampai dia tahu bagaimana cara meninggalkan surat rahasia seperti ini. Air matanya menetes semakin deras, ia harus segera menghapusnya agar tidak jatuh ke atas kertas dan merusak surat itu.     

"Astaga, Emmelyn..." gumamnya dalam hati. Wajahnya yang tadinya muram mulai berseri-seri dengan kebahagiaan.     

Dia dengan cermat menghangatkan setiap inci kertas itu untuk memastikan tidak ada satu kata pun yang terlewatkan dan pada saat yang sama tidak membakar kertasnya.     

Setelah surat itu siap, Mars duduk di sofa dan mulai membacanya dengan seksama.     

[SUAMIKU TERCINTA     

Aku tidak membunuh ibumu. Tidak peduli seberapa banyak orang lain yang mengatakan bahwa aku melakukannya, percayalah, aku tidak melakukannya. Aku mencintai Ibu Suri dengan sepenuh hati dan aku sangat marah atas apa yang mereka lakukan padanya. Aku menduga pembunuhnya adalah Ellena dan dia bekerja sama dengan kepala pelayan kami, Roshan.     

Dia adalah satu-satunya orang yang memiliki motif dan dia tahu tentang kakakku. Aku meninggalkan kastil untuk menemui beberapa orang yang mengaku sebagai anak Killian.     

Ellena adalah satu-satunya orang di ibukota yang mengenal kakakku dan dapat menggunakannya untuk memancingku. Roshan membawaku ke kedai untuk menemui mereka, tetapi kemudian dia mengaku ada di rumah bersamaku untuk menerima ratu.     

Ellena dan Roshan bekerjasama. Aku terhindar dari eksekusi karena aku sedang mengandung bayi kita. Tetapi begitu dia lahir, aku mungkin tidak akan hidup lebih lama lagi. Oleh karena itu, aku akan mencoba melarikan diri dengan segala cara. Jika Ellena ingin aku mengakui kejahatan yang tidak aku lakukan, aku akan melakukannya, dengan nyawaku sebagai imbalannya.     

Tapi, aku tidak membunuh ibumu. Aku ingin kau percaya padaku bahkan jika kau menemukan pengakuanku yang menyatakan sebaliknya. Tolong, tolong... kau harus menghukum Roshan dan Ellena demi ibumu... demi aku.     

Aku mencintaimu.     

PS: Aku tidak tahu ini sebelumnya, tapi akhirnya aku menyadari bahwa Duke dan Duchess Bellevar adalah kerabat ibuku. Aku mengenal mereka sebagai Kakek dan Nenek Sovie. Maafkan aku. Aku tidak tahu bahwa aku memiliki hubungan keluarga dengan mereka.]     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.