Pangeran Yang Dikutuk

Sontak Bangun



Sontak Bangun

0Emmelyn menatap laki-laki yang tidur di sampingnya itu dengan sepasang mata membulat. Ia tidak mengira Mars akan tidur begitu saja. Apakah ia kelelahan karena tadi terlalu keras berlatih?     

Ataukah ia sakit?     

Hmm... tapi tadi waktu makan malam si brengsek ini terlihat masih baik-baik saja, pikir Emmelyn. Setelah berpikir agak lama, ia lalu menaruh tangannya di kening Mars.     

[Ahh.. tidak panas.]     

[Baiklah, kalau begitu dia memang kelelahan. Aku akan membiarkan dia beristirahat.]     

Emmelyn lalu turun dari tempat tidur, menyimpan bukunya dan mengganti pakaiannya dengan gaun tidur tipis, lalu naik kembali ke tempat tidur dan mematikan lilin. Setelah menarik selimut hingga ke dadanya, ia pun memejamkan mata.     

Sepuluh menit kemudian, Emmelyn telah lelap dalam tidurnya.     

Sementara itu di sampingnya, Mars yang tadi pura-pura tertidur, akhirnya membuka matanya setelah merasakan bunyi napas Emmelyn menjadi teratur.     

Ia memutar tubuhnya ke samping dan mengamati wajah Emmelyn dari sisi samping. Gadis ini cantik sekali, dan ia memilki kepribadian yang sangat menarik. Rasanya, lelah yang dirasakan Mars setelah melakukan aktivitasnya sepanjang hari menjadi hilang saat ia bisa berbaring di samping gadis ini dan melihatnya sebelum tidur.     

Ahh.. Mars sadar bahwa sudah beberapa hari ia sama sekali tidak meminum ramuan obat tidur dari Dokter Vitas dan ia berhasil tidur dengan baik. Hal ini belum pernah terjadi sebelumnya.     

Ia menduga hal ini diakibatkan oleh kehadiran Emmelyn dalam hidupnya.     

Uhm.. memang tubuhnya menjadi sangat lelah dan tenaganya terkuras setelah malam-malam bercinta dengan gadis itu, sehingga tidurnya menjadi lebih nyenyak. Tetapi, rasanya bahkan tanpa seks pun ia merasa jauh lebih tenang dan nyaman dengan kehadiran gadis itu.     

Buktinya, mereka tidak berhubungan seksual malam ini, keduanya bahkan tidak telanjang, tetapi Mars tetap merasakan tubuhnya relaks dan nyaman seperti malam sebelumnya.     

Wangi tubuh Emmelyn yang khas di hidungnya sepertinya mempunyai pengaruh menenangkan yang tidak pernah ia temui di mana pun.     

Ahhh.. ia mengangkat kepalanya dengan bertumpu pada tangan kanannya untuk menatap Emmelyn lebih jelas. Cahaya di kamar itu sangat samar tetapi ia dapat melihat setiap lekuk wajah gadis itu dengan baik.     

Rasanya.. kalau wajah ini dapat menjadi hal terakhir yang dilihatnya sebelum ia tidur, dan hal pertama yang dilihatnya setelah ia bangun, Mars akan senang sekali.     

Tiba-tiba kepalanya memusing saat kembali mengingat pembicaraan mereka di meja makan. Emmelyn jelas-jelas menunjukkan sikap bahwa ia tidak peduli kepada Mars. Setelah seminggu bersama, gadis itu masih berkeras dengan pendiriannya, bahwa ia tidak mau menikah.     

Ia menganggap dirinya sebagai pemilik rahim yang menyewakannya kepada Mars untuk membuat anak dan ia akan memperoleh imbalan yang sepadan, itu saja. Tidak lebih.     

Apakah Emmelyn akan tega meninggalkan anak-anaknya bersama Mars dan pergi begitu saja? Apakah ada wanita yang demikian keras hati dan dingin seperti itu?     

Mars lalu membandingkan Emmelyn dengan ibunya sendiri. Ratu Elara adalah wanita yang hangat dan sangat penyayang.     

Ia adalah seorang ibu yang luar biasa, sayangnya anak-anaknya semua meninggal saat belum dilahirkan atau saat masih bayi. Mars adalah satu-satunya yang berhasil selamat hingga dewasa.     

Mars tak dapat membayangkan jika ibunya seperti Emmelyn dan pergi meninggalkannya begitu saja saat ia masih bayi. Tentu hidupnya akan sangat menderita tanpa kasih sayang ibunya.     

Bagaimana nasib anak-anak kami nanti kalau Emmelyn pergi? pikir Mars dengan sedih. Ia mungkin akan terpaksa merepotkan ibunya untuk membantunya membesarkan anak-anaknya itu.     

Ia menggeleng-gelengkan kepalanya dan menatap Emmelyn dengan rahang dikatupkan.     

[Aku akan membuatmu tinggal. Bagaimanapun caranya.]     

[Kau tidak akan pergi meninggalkanku.]     

Sebenarnya, ia dapat saja memaksa mengurung Emmelyn dan memaksakan keinginannya kepada gadis itu. Tetapi Mars tidak ingin Emmelyn membencinya seumur hidup. Gadis itu juga pernah mengancamnya bahwa ia akan bunuh diri dan membawa serta janin dalam kandungannya.     

Hal itu akan menjadi mimpi buruk Mars yang paling besar karena itu berarti ia akan kehilangan satu-satunya kesempatan untuk memperoleh anak.     

Brengsek. Malam ini ia merasa begitu kesal kepada Emmelyn sampai ia bahkan tidak menggaulinya sebelum tidur.     

Kau tidak boleh mementingkan perasaan pribadimu, Mars mengomeli dirinya sendiri. Tabib istana sudah mengatakan bahwa mereka harus melakukan hubungan seksual sesering mungkin untuk memastikan Emmelyn mengandung.     

Walaupun ia kesal dan marah, ia tidak boleh melupakan tugasnya.     

Dengan pikiran seperti itu, Mars akhirnya bangun dari tidur dan melepaskan seluruh pakaiannya. Ia lalu mmenyelipkan tangannya ke balik gaun tidur Emmelyn dan menariknya lepas.     

Emmelyn yang sudah tidur pulas tidak menyadari bahwa tubuhnya sudah tidak mengenakan apa-apa lagi.     

Mars lalu mengambil selimut dan menutupi tubuhnya dan Emmelyn, kemudian ia memposisikan tubuhnya di atas gadis itu dan menindihnya.     

Untuk merangsang tubuh gadis itu agar siap menerima kejantanannya, Mars menciumi leher jenjang Emmelyn lalu turun ke payudaranya dan mengisap putingnya bergantian sambil tangannya meraba liang kewanitaan Emmelyn.     

Saat ia merasakan jari-jarinya mulai basah oleh cairan, Ia lalu mendorong penisnya masuk hingga ke mulut rahim.     

Saat ia merasakan suatu benda besar, keras dan hangat memasuki tubuhnya, Emmelyn yang sedang berada di alam mimpi, sontak bangun.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.