Pangeran Yang Dikutuk

Ia Hendak Melarikan Diri? Bagaimana Mungkin???



Ia Hendak Melarikan Diri? Bagaimana Mungkin???

0Itu benar. Ketenangan pikiran adalah kunci untuk dapat tidur dengan nyenyak. Pangeran Mars dulu banyak khawatir tentang hidupnya dan memikirkan kenyataan bahwa ia tidak dapat memiliki keturunan.     

Menjadi raja untuk kerajaan yang kuat mengharuskannya untuk mempersiapkan calon penggantinya.     

Kalau ia tak dapat memiliki anak untuk menjadi ahli warisnya sendiri, maka Mars harus memilih salah satu kerabatnya. Mungkin salah satu sepupunya atau anak-anakmereka.     

Hal ini telah menciptakan banyak masalah sejauh ini karena mereka semua mencoba menjadi orang yang dipilih sebagai calon penerus Mars.     

Sang pangeran telah terbiasa dengan berbagai tipu muslihat dan persekongkolan di antara kerabatnya. Ia merasa sangat sedih saat melihat keluarga besarnya tercabik-cabik oleh rasa haus akan kekuasaan.     

Kalau Pangeran Mars memiliki anak sendiri, bahkan walaupun anaknya itu perempuan, maka ia akan dapat mencarikan laki-laki yang baik untuk menikahinya dan kemudian menyerahkan tahta kepada putrinya dan suaminya itu.     

Mars sekarang akhirnya merasa tenang dan memiliki pikirannya pun menjadi lega karena ia tidak lagi harus khawatir tentang menghasilkan pewaris untuk melanjutkan garis keturunan keluarganya. Terlebih lagi, gadis itu setuju untuk memberinya tiga anak. TIGA!     

Gadis itu juga tidak jelek, jadi Mars bisa memiliki anak-anak yang cantik seperti dirinya. Bukan berarti dia akan tidak menyayangi mereka kalau anak-anaknya terlahir jelek.     

Namun, jujur saja, Mars telah belajar bahwa dalam hidup ini, orang yang tampan dan cantik memiliki semua keberuntungan, dibandingkan dengan yang jelek.     

Hmm. Ia masih harus menanyakan namanya.     

"Ibu, Ibu bisa bertemu langsung dengannya nanti dan menanyakan semua yang ingin ibu ketahui. Saat ini, aku tidak bisa memberi tahu banyak dulu." Akhirnya, Mars memutuskan untuk menghindari pertanyaan menyelidik dari ibunya.     

Ia sudah memilih kata-katanya dengan hati-hati agar terdengar ambigu. Ia sengaja memberi tahu kedua orang tuanya bahwa ia bertemu gadis itu dan secara tidak sengaja menemukan bahwa ia kebal terhadap kutukan yang menimpa Mars.     

Ia juga mengatakan ia dan gadis itu telah bersama selama lebih dari sebulan, yang setengah benar. Mars tidak sepenuhnya berbohong, kan?     

Mereka memang sering bersama karena gadis itu menyamar sebagai pelayannya yang bahkan ..     

Tunggu dulu…     

Astaga.     

Mars baru ingat gadis itu pernah melihat Mars membuka pakaian ketika sang pangeran akan mandi minggu lalu.     

Memikirkan hal ini membuat pipi Mars sedikit memerah. Ia ingat, waktu itu ia sedang terburu-buru untuk mandi dan tidak tahu bahwa sang pelayan kecil itu masih di sana.     

Sekarang, setelah dia mengingat-ingat lagi... gadis itu tercengang dan tidak bisa bergerak selama beberapa detik. Ia pasti kaget melihat tubuh Mars yang telanjang!     

Hmm… tapi Mars merasa ia tidak perlu merasa malu karena telah dilihat gadis itu tanpa pakaian. Sang pangeran merasa sangat percaya diri dengan fisiknya.     

Hanya saja, ia berharap wanita yang akan menjadi ibu dari anak-anaknya itu bisa melihatnya telanjang untuk pertama kalinya dalam situasi yang lebih menyenangkan, bukan saat ia akan mandi dan gadis itu menjadi kaget.     

"Kau sedang melamun .. Apa yang kau pikirkan?"     

Tiba-tiba, suara ibunya menggugah Mars dari lamunannya.     

Astaga.. ia tadi melamun, ya?     

Mars segera menyingkirkan pikirannya tentang gadis itu dan menggelengkan kepala. "Maaf, Ibu. Aku sedang memikirkan sesuatu. Tidak ada yang penting."     

"Oh ... apakah kau sedang memikirkannya? Apakah gadis itu baik? Apa kau mencintainya? Kapan kalian akan menikah?"     

Mars tiba-tiba cegukan saat mendengar pertanyaan ibunya.     

Pernikahan? Tidak akan ada pernikahan. Gadis itu telah menolaknya sejak awal, jadi tentu saja, sebagai pria yang punya harga diri, Mars dengan cepat menyahut bahwa ia tidak berencana untuk menikahi perempuan itu.     

Jadi .. sekarang, ia dan gadis itu telah menyepakati untuk memiliki tiga anak tetapi tidak akan ada pernikahan.     

Bagaimana ia menjelaskan hal ini kepada orang tuanya? Mars juga tidak ingin mereka tahu bahwa gadis itu mencoba membunuhnya dan telah berada di kastilnya selama lebih dari sebulan dengan satu tujuan untuk membunuh Mars.     

Ia tidak ingin mereka membenci Emmelyn dan memperlakukannya dengan buruk. Mars membutuhkan gadis itu dan rahimnya.     

"Kita akan membicarakan semuanya minggu depan, oke? Aku harus kembali dan mendiskusikan berbagai hal dengannya." Akhirnya Mars bangkit dari tempat duduknya dan mencium pipi ibunya dan memeluk ayahnya. "Selamat malam, Yang Mulia."     

Mars keluar dari aula dan bersiap untuk kembali ke kastilnya sendiri. Setelah ia menghilang di balik pintu, Raja Jared dan Ratu Elara bertukar pandang.     

Sang ratu jelas masih haus akan lebih banyak informasi. Begitu putranya pergi, ia memanggil stafnya dan memberikan instruksi untuk mengirim mata-mata ke kastil putranya agar dapat menemukan lebih banyak informasi tentang gadis yang telah hidup bersama dengan Mars ini.     

"Kuharap dia wanita yang baik," bisik ratu setelah menghela nafas panjang. "Mudah-mudahan ia subur dan bisa segera memberi kita cucu yang lucu. Aku tidak sabar untuk bertemu dengannya."     

***     

Pangeran Mars meminta pelayannya memanggil Emmelyn untuk memeriksa apakah gadis itu sudah makan malam.     

Ia terkejut mendengar bahwa gadis itu tertangkap basah sedang mencoba melarikan diri dari kamarnya dengan turun dari jendela, tiga puluh meter dari atas tanah, dan sekarang ditahan di ruang makan kecil dengan lima penjaga yang mengawasinya dengan cermat.     

"Gadis itu mencoba melarikan diri? Bagaimana mungkin???"     

"Uhmm .. dia menggunakan seprei untuk membuat tali dan turun dari jendela kamarnya di lantai tiga saat hari sudah gelap, Yang Mulia. Ia hampir lolos…"     

"Oh…" Pangeran Mars menekan keningnya. Ia kini sadar, perempuan berlidah tajam itu sepertinya tidak berencana untuk menepati perjanjian mereka.     

Mars merasa ia harus memberi gadis itu pelajaran. Ia sudah membuat kesepakatan dengan pangeran yang sering disebut Pangeran Iblis. Ia harus sadar bahwa Mars bukanlah laki-laki yang dapat dipermainkan!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.