Pangeran Yang Dikutuk

Jadi, Pangeran Iblis Ini... Gay?



Jadi, Pangeran Iblis Ini... Gay?

Semua yang terjadi terasa tidak nyata bagi Emmelyn. Setelah penjaga menangkapnya, mereka membawanya ke sebuah kamar yang indah di atas menara. Pintunya dikunci dari luar, tapi jendelanya terbuka.     

Mereka mungkin berpikir tidak ada orang waras yang akan mencoba turun dari jendela tiga puluh meter dari atas permukaan tanah.     

Ha. Belum tahu dia! Tentu saja, Emmelyn akan mencoba turun dan melarikan diri. Ia hanya perlu memastikan tidak ada orang di sekitarnya saat ia melakukannya.     

Emmelyn dapat melakukan hal-hal yang tidak terpikirkan, seperti ... misalnya, menyamar sebagai pelayan laki-laki dan memasuki istana putra mahkota untuk membunuhnya. Jadi, melarikan diri dari menara seperti ini jelas bukan hal yang berat untuknya.     

Gadis itu melihat ke luar jendela dan mencoba menghitung peluangnya. Ada begitu banyak penjaga di bawah sana yang sedang berpatroli. Mereka mungkin diperintahkan untuk menjaganya agar dia tidak melarikan diri.     

Akhirnya Emmelyn memutuskan untuk menunggu. Baiklah ... ia perlu menilai situasinya. Bagaimana ia bisa sampai di ranjang si pangeran iblis tadi malam? Dan .. si brengsek itu bilang, dia mau menjadikan Emmelyn sebagai ibu dari anak-anaknya? Tunggu dulu ... itu bukan mimpi?     

[Sial. Apa yang dia inginkan dariku? Apa dia benar-benar ingin menjadikanku ibu dari anak-anaknya? Kenapa harus akuuuuu? Tidak bisakah dia meminta wanita lain untuk melakukannya?]     

[Tunggu ... Mungkin dia TIDAK BISA meminta wanita lain. Mungkin ada sesuatu dalam diriku, yang tidak bisa dia dapatkan dari wanita lain.]     

Emmelyn menyipitkan matanya dan mencoba memikirkan berbagai kemungkinan.     

[Apakah kecantikanku?]     

Emmelyn mengamati penampilannya di depan cermin. Ia memang sengaja mengusapkan sedikit arang di wajahnya setiap hari untuk menyamarkan penampilan aslinya saat dia menyamar. Tidak jarang para budak terlihat agak kotor karena mereka tidak dapat mengakses air bersih dengan mudah.     

Nah, setelah memeriksa dirinya sendiri di cermin, Emmelyn dapat memastikan bahwa hari ini ia tampak mengerikan.     

[Kalau si pangeran iblis menyukaiku karena penampilanku, dia pasti mempunyai selera yang aneh.]     

Emmelyn mengerutkan alisnya dan memeriksa dadanya yang ditutupi perban agar terlihat datar. Wajahnya sedikit kotor, rambutnya acak-acakan, dan secara keseluruhan gadis itu tampak seperti laki-laki.     

[Tunggu, mungkin dia memang membenci wanita dan hanya bisa melakukan hal itu dengan laki ... Tapi, laki-laki kan tidak bisa melahirkan anak untuknya. Itu sebabnya, ketika dia melihatku, dia pikir aku cocok untuk menjadi ibu dari anak-anaknya karena aku terlihat seperti laki-laki — — tapi aku punya rahim. Jadi ... aku bisa memberinya anak.]     

Pikiran itu membuat Emmelyn bergidik.     

Kalau dipikir-pikir, itulah penjelasan yang paling logis, kan? Apa lagi coba alasannya sehingga si Pangeran iblis menginginkannya?     

Hmm ... Jadi, si brengsek itu sebenarnya gay tapi dia dipaksa untuk menghasilkan anak-anak yang akan meneruskan garis keturunan keluarganya ...     

GLEK.     

[Kalau dia memang gay ... apakah dia ... *glek* apakah dia akan begituan dari belakang? Aduh… pasti sakit sekali, kan? Aduh… sial sekali aku.]     

Emmelyn adalah seorang wanita terhormat. Dia tidak pernah mengeluarkan sumpah serapah sebegini banyak sebelum ia datang ke istana si pangeran iblis.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.