Pangeran Yang Dikutuk

Ayo Kita Membuat Bayi (1)



Ayo Kita Membuat Bayi (1)

0Mars menemukan Emmelyn duduk di kursi ruang makan dengan kaki disilangkan secara anggun seperti seorang putri bangsawan. Dengan lambaian tangan sang pangeran, semua penjaga yang mengawasi gadis itu dengan cepat bubar.     

Begitu ia melihat kehadiran Mars, Emmelyn segera bangkit dari tempat duduknya dengan tangan berkacak pinggang. Wajahnya tampak geram.     

"Kenapa kau membiarkan anak buahmu menggangguku?!?"     

Sebelum Mars bisa memarahinya, Emmelyn telah memarahi pria itu terlebih dahulu. Tindakannya ini langsung membuat Mars tercengang.     

"...."     

"Kenapa diam saja? Apakah lidahmu dipatok ayam? Sungguh menyebalkan! Orang-orangmu mengatakan kepadaku bahwa aku tidak diizinkan pergi ke mana pun. Bukankah kau bilang aku bebas pergi kemana pun aku mau? Jadi, mengapa mereka menangkapku? Apakah kau ini orang yang kata-katanya tidak bisa dipercaya? Apakah Pangeran Mars Strongmoor dari Draec adalah seorang pembohong?!"     

Mars terkejut mendengar kata-kata Emmeyn dan ia mengernyitkan alisnya.     

[Lho? Bukankah seharusnya aku yang marah di sini?] Sang pangeran mengomel dalam hati.     

"Mereka bilang kau mencoba melarikan diri. Jadi, tentu saja, mereka harus menahanmu," katanya dengan suara baritonnya yang khas sebelum ia duduk di seberang gadis itu. Setelah tadi dibuat terkejut, pria itu berhasil terlihat tenang dan duduk dengan acuh tak acuh.     

Emmelyn memutar matanya ke arah laki-laki tampan itu dan menghenyakkan pantatnya di kursi.     

"Aku tidak mencoba melarikan diri, ya. Tadi itu aku hanya sedang berolah raga. Kau pernah mendengar tentang panjat dinding? Itu olah raga yang bagus untuk kesehatan. Cobalah sesekali."     

Sebenarnya, tadi Emmelyn memang mencoba melarikan diri dari kastil, tetapi karena para prajurit berhasil menangkapnya, ia harus menemukan dalih untuk menyelamatkan diri agar tidak disalahkan.     

"Benarkah?" Mars menyeringai ketika dia mendengar dalih Emmelyn. Dia tidak percaya sedikit pun pada kata-kata gadis itu, tetapi ia bukanlah orang yang meributkan hal kecil seperti itu. Karenanya ia tidak membantah.     

"Benar," jawab Emmelyn tegas.     

"Oke, kalau begitu. Aku akan ingat bahwa kau suka olah raga panjat dinding. Kapan-kapan kita bisa melakukannya bersama. Aku ingin tahu sebagus apa memangnya olah raga panjat dinding itu." Mata Pangeran Mars berkilau senang saat dia melihat wanita kecil itu tampak cemberut dan kesal.     

Jelas, mereka berdua tahu Emmelyn tadi memang mencoba melarikan diri, tetapi karena Mars berpura-pura mempercayainya, Emmelyn sekarang harus mempertahankan kebohongannya. Gadis itu melengos. "Baik."     

Setelah beberapa saat, Mars memiringkan kepalanya dan menatap gadis itu dengan seksama. "Apakah kau sudah makan malam?"     

Emmelyn tiba-tiba teringat bahwa Mars tadi malam mengatakan bahwa dirinya terlalu kurus untuk melahirkan anak-anak bagi sang pangeran.     

Iihhh.. pantas saja setiap kali mereka bertemu Mars akan mengajaknya makan. Pangeran sialan ini hanya ingin mempersiapkan Emmelyn untuk perannya sebagai calon ibu bagi anak-anaknya.     

"Bagaimana?" Mars mengulangi pertanyaannya karena ia tidak mendengar jawaban. Biasanya ia tidak suka mengulangi kata-katanya. Ia bukanlah orang yang memiliki kesabaran tinggi.     

Emmelyn akhirnya menjawab, "Sudah."     

"Apakah makanannya enak?" Mars bertanya lagi.     

Emmelyn mengangkat bahu. "Biasa saja."     

Mars mengerutkan alisnya. Gadis ini sepertinya sengaja membuat segalanya menjadi sulit, pikirnya.     

"Apakah kau sudah membuat daftar makanan yang kau sukai untuk diberikan kepada juru masak?"     

"Belum."     

[Aku tidak menulis daftar makanan itu karena aku tidak berencana untuk tinggal lebih lama di sini. Cih.]     

"Oke, buat daftar itu besok." Mars menyilangkan tangan di dadanya. "Aku tidak ingin mendengar kau mengeluh tentang makanan kalau kau bahkan tidak mau memberitahuku apa makanan yang kau sukai. Kalau sampai besok kau belum juga menuliskan daftarnya, kau akan mendapatkan hukuman."     

Mars tidak ingin bertele-tele. Ia menganggap dirinya terlalu tua untuk perilaku kekanak-kanakan gadis itu. Ia adalah seorang laki-laki yang mempunyai misi, dan untuk mencapai misinya itu, ia harus memaksakan disiplin.     

"Hukuman? Hukuman apa ??" Emmelyn tiba-tiba merasa tercekik.     

"Sudah kubilang kita akan memulai pekerjaan membuat anak malam ini. Tahukah kau berapa banyak pekerjaan yang diperlukan untuk menghasilkan anak?" Mars menyipitkan matanya. "Kita berdua harus menjaga kesehatan kita. Itu sebabnya kau harus makan dengan baik untuk menjaga tubuhmu agar tetap dalam kondisi prima. Kalau kau tidak berhasil melakukannya, proyek akan gagal dan ini akan membuatku dirugikan."     

"...."     

"Bagiku, waktu itu sangat berharga. Aku bisa saja menggunakan waktu untuk membuat anak bersamamu untuk melakukan hal-hal penting lainnya. Jadi, kalau kau sengaja menghalang-halangi prosesnya, aku akan meminta kau bertanggung jawab karena sudah membuang waktuku. Kau harus tahu sekarang bahwa aku bukan orang baik yang memaafkan musuh-musuhnya."     

[Sial.]     

Emmelyn hanya bisa mengutuk dalam hati. Ia tahu betul reputasi si pangeran iblis ini. Pangeran Mars Strongmoor dari Kerajaan Draec tidak akan dianggap sebagai jelmaan iblis oleh musuh-musuhnya tanpa sebab.     

"Baik. Aku akan membuat daftarnya besok." Akhirnya, Emmelyn tidak punya pilihan selain menurut.     

"Satu lagi. Aku memang memberimu kebebasan di sekitar kastil, tapi kau tidak diizinkan keluar kalau tidak bersamaku atau tanpa mendapat izin dariku. Aku tidak mempercayaimu," Mars menambahkan dengan cepat.     

"Kau kau mencoba melarikan diri sekali lagi, aku akan memberimu hukuman. Setiap kali kau mencoba melarikan diri, aku akan menambahkan satu anak lagi untuk kau lahirkan. Ini tidak bisa ditawar. Bayangkan berapa banyak anak yang harus kau lahirkan untukku kalau sampai kau mencoba melarikan diri 10 kali."     

[Tiga belas *GLEK* bayi ...?]     

"Kau...!" Emmelyn menghela nafas panjang. "Aku ini bukan sapi peternak, ya!"     

"Tidak, memang bukan, tapi kau akan jadi seperti itu kalau kau memilih mempersulit urusan kita." Mars menyeringai puas ketika ia melihat gadis itu tampak kalah. "Seperti yang sudah kukatakan, Aku selalu dapat menemukanku jika kau memutuskan untuk melarikan diri. Jadi, demi kebaikanmu sendiri, kau lebih baik menjadi gadis penurut dan mengikuti kesepakatan kita."     

Emmelyn memandang pria itu dengan sedih.     

Kesepakatan mereka.     

Tadi pagi, Emmelyn hanya asal bicara saja saat mengatakan bahwa ia setuju melahirkan anak-anak untuk Pangeran Mars Strongmoor.     

Namun, rupanya pangeran brengsek ini menganggapnya serius.     

Mereka berdua membuat kesepakatan pagi ini setelah sarapan. Emmelyn akan melahirkan tiga anak untuk Pangeran Mars dan sebagai gantinya, Mars akan mengabulkan tiga permintaan Emmelyn.     

Padahal, sesungguhnya, tadi itu ketika Emmelyn mengajukan syaratnya, ia tidak benar-benar berniat untuk menepati janjinya, karena .. siapa juga yang menepati janji mereka kepada iblis? Iblis tidak layak mendapatkan komitmen seperti itu.     

Namun, sekarang, sepertinya Emmelyn terpaksa mempertahankan kesepakatan ini karena Mars telah menganggap serius kata-katanya. Emmelyn benar-benar tidak punya pilihan.     

Taruhannya adalah kepalanya... atau rahimnya.     

Akankah ia akan dapat membunuh pangeran brengsek ini dan melarikan diri? Jika Emmelyn tidak kebal terhadap kutukan Mars, jawabannya tidak.     

Emmelyn telah gagal membunuh Mars dan sekarang ia hanya dibiarkan hidup karena ia dapat melahirkan anak-anak bagi sang pangeran putra mahkota.     

Emmelyn akhirnya sadar bahwa kesepakatan mereka ini sungguhan dan bersifat mengikat.     

Inikah jalan hidupnya sekarang? Mungkin sudah waktunya bagi Emmeyn untuk melihat kenyataan dan menerima hal ini? Apakah ia harus memanfaatkan situasinya sebaik mungkin seperti yang dia ucapkan pagi ini?     

Pangeran Mars Strongmoor sangat membutuhkan anak untuk menjadi pewarisnya. Sekarang, Emmelyn tidak yakin ia akan dapat tetap hidup untuk membalas dendam jika ia menolak penawaran Mars.     

Kalau ia menerima, maka Emmelyn masih memiliki kesempatan untuk hidup. Kalau ia tetap hidup, suatu hari ia akan dapat membalas dendam. Ditambah lagi, ia pun akan mendapatkan kerajaannya kembali.     

Tetapi kalau ia mati sekarang, maka ia tidak akan mendapat apa-apa.     

Mati itu mudah. Yang sulit itu adalah tetap bertahan hidup.     

"Baik. Aku tidak akan mencoba kabur lagi." Akhirnya, Emmelyn mengangguk. Ia sudah terlihat pasrah.     

"Bagus. Aku tahu kau tidak bodoh." Pangeran Mars mengangguk puas. "Oke. Karena kau sudah makan malam, ayo pergi."     

Mars bangkit dari kursinya dan mendekati Emmelyn.     

"Ayo pergi kemana?" Emmelyn bertanya, tidak mengerti apa yang ingin dilakukan Mars.     

"Ayo kita membuat bayi."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.