Pangeran Yang Dikutuk

Apa Aku Ini Seperti Batu????



Apa Aku Ini Seperti Batu????

0"Emmelyn, saat kami menyerang Wintermere, aku tidak pernah mengira bahwa aku akan jatuh cinta kepada seorang putri dari kerajaan itu," Mars mengaku. "Kalau kita bertemu sebelum perang terjadi, mungkin aku tidak akan pernah menyerang negerimu. Aku akan datang menemui orang tuamu baik-baik dan melamarmu."     

Suaranya terdengar penuh penyesalan.     

"Kau akan menjadi sempurna kalau kau dapat membalikkan waktu," kata Emmelyn tiba-tiba. "Kalau kau dapat membalikkan waktu dan mencegah terjadinya perang serta mencegah kematian keluargaku.. maka aku akan mau menikah denganmu..."     

"Benarkah?" tanya Mars dengan sungguh-sungguh. "Kalau negara kita tidak bermusuhan, apakah kau akan dapat menerimaku sebagai suamimu?"     

Emmelyn memutar matanya dan menguap sangat lebar. "Mungkin."     

"Mungkin? Kenapa? Kau tidak yakin?" tanya Mars. "Apa yang kau rasakan tentangku?"     

"Aku? Aku tidak tahu..." kata Emmelyn. Suaranya terdengar mengantuk. "Yang jelas malam ini kau membuatku sangat marah. Sangat. Marah."     

Ia menekankan dua kata terakhirnya. Gadis itu lalu mengambil bantal yang tadi jatuh di lantai dan memukuli Mars dengan bantal itu tanpa kenal kasihan.     

Sang pangeran hanya menahan dengan kedua tangannya, sama sekali tidak menghindar atau membalas.     

"Kenapa kau marah?" tanya Mars sambil menahan hantaman bantal dari Emmelyn.     

"Kau membuatku marah karena... karena kau membuat posisiku sulit... Dasar brengsek..." Emmelyn terus saja memaki. "Aku sangat takut kalau kau benar-benar jatuh cinta kepadaku dan menahanku di kerajaanmu. Aku ini bukan tawanan. Aku manusia bebas..."     

"Aku tidak akan menahanmu.. dan kau bukan tawananku," kata Mars membalas perkataan Emmelyn. "Kalau kau menjadi istriku.. kau akan menjadi ratu kerajaan Draec. RATU. Bukan tawanan."     

"Apa bedanya ratu dengan tawanan?" tukas Emmelyn.     

"Kalau kau menjadi ratu.. kedudukanmu sama sepertiku.. negeri ini akan menjadi milikmu juga... milik anak-anak kita.." kata Mars. "Apa yang menjadi milikku akan menjadi milikmu. Kau tahu Draec menguasai hampir seluruh benua Terra.. Semua itu akan menjadi milikmu juga..."     

Emmelyn menggeleng-geleng. "Aku tidak tahu, oke? Kau membuatku tertekan. Kau pikir kau bisa memperlakukanku seenak perutmu? Ha? Kau memperlakukanku dengan baik selama seminggu, membuatku terbiasa dengan sikapmu yang manis dan lain-lain.. lalu kemudian dengan alasan kau takut jatuh cinta kepadaku, kau langsung berubah sikap dan memperlakukanku dengan dingin..."     

"Kau pikir aku tidak punya perasaan???" tukas gadis itu lagi.     

"Batu yang tidak punya perasaan!" Ia menambahkan.     

"Apa menurutmu aku ini mirip batu???" Emmelyn kembali menjadi emosi.     

"Apakah adil kalau kau berubah-ubah sikap kepadaku? Kenapa sebagai pangeran kau ini tidak konsisten? Bukankah kau yang membuat perjanjian denganku dan sepakat untuk bekerja sebagai tim dalam proyek membuat anak untuk menghasilkan pewaris bagimu??"     

"Aku memang menganggap diriku menyewakan rahimku kepadamu.. tetapi dalam hal ini, kau adalah klien. Posisi kita setara. Aku bukan tawananmu, dan kau tidak boleh mengganti kontrak kita seenaknya."     

"Hanya karena kau takut jatuh cinta kepadaku, lalu kau memperlakukanku dengan buruk, begitu? Lalu akan seburuk apa kau memperlakukanku kalau kau membenciku? Kalau ada orang yang memfitnahku kepadamu... atau kalau aku melakukan kesalahan yang membuatmu marah.. akan seburuk apa kau memperlakukanku?"     

"Mentang-mentang kau pangeran, lalu kau merasa boleh melakukan apa pun sesuka hatimu? Lalu untuk apa kontrak itu kita buat?"     

Mars terdiam mendengarnya. Ia lalu menghela napas panjang. "Emmelyn, kenapa kau bisa menilaiku seburuk itu? Aku tidak akan memperlakukanmu dengan buruk. Aku tidak mungkin menyakiti ibu dari anak-anakku. Bagaimanapun, kau adalah ibu mereka."     

"Bagaimana aku bisa percaya kepadamu kalau kau memperlakukanku seperti ini..." umpat Emmelyn sambil kembali menangis.     

"Bagaimana bisa kau bilang aku memperlakukanmu dengan buruk?" tanya Mars dengan bingung. "Aku hanya menghindarimu, karena melihatmu terus-menerus membuatku sakit. Aku tidak berbuat jahat kepadamu. Aku memberimu kamar sendiri yang sangat bagus. Roshan bersusah payah dengan 12 pelayan bekerja seharian untuk menyiapkan kamar ini untukmu."     

"Oke, mungkin seleranya kurang bagus sehingga ia mengambil seprei yang pasaran dan tempat tidur bertiang yang berbahahaya untukmu. Bagaimanapun dia hanya pelayan, orang dari kalangan bawah sehingga ia tidak bisa memilihkan barang-barang berkelas dan eksklusif yang cocok untukmu."     

"Aku dapat mengganti semua seprei, tempat tidur, gorden, meja, dan lantai yang jelek ini agar kau bisa memiliki kamar yang nyaman. Apa lagi yang kau inginkan?"     

"Ehh.. jangaaaann. Jangan digantiii!!!! Kau tega kepadaku??? Aku suka kamar ini. Sepreinya sangat lembut dan warnanya kalem, bahannya sangat mahal. Ini seprei terbaik di seluruh benua Terra. Tempat tidurnya juga bagus sekali. Kau tahu kayu jati adalah bahan kayu paling mahal di dunia?"     

"Lho?" Mars memijat keningnya. "Bukankah kau tadi bilang sepreinya pasaran? Jadi kau suka yang pasaran?"     

"Seleraku tidak pasaran, brengsek. Tadi itu aku berbohong..." kata Emmelyn sambil menghentakkan tangannya ke kasur. "Aku hanya kesal karena aku merasa bosan."     

"Bosan? Aku tidak mengerti."     

"Aku bosan karena tidak ada yang bisa kuajak bicara..." keluh Emmelyn. "Selain tukang jahit istana dan Roshan aku tidak bicara dengan siapa pun hari ini. Kepalaku rasanya mau meledak karena aku harus memendam sendiri semuanya..."     

"Tapi selama ini kau juga tidak bicara dengan siapa-siapa, kenapa baru protes sekarang?" tanya Mars.     

Emmelyn tidak menjawab.     

"Benar kan? Selama ini kau juga tidak bicara kepada siapa-siapa...."     

Emmelyn mengerucutkan bibirnya dan matanya menyipit berbahaya. Kata siapa Emmelyn tidak bicara kepada siapa-siapa? Dalam perjalanannya, ia selalu bicara dengan orang asing. Kalau tidak ada orang, ia akan bicara sendiri atau bicara kepada hewan-hewan di hutan.     

Tidak ada yang akan menganggapnya gila kalau ia bicara sendiri. Tapi kalau di sini ia bicara sendiri.. mampus saja. Pasti semua orang akan mengira ia sinting.     

Sewaktu ia masih menjadi pelayan, ia juga masih dapat berkomunikasi dengan orang lain, sesama pelayan. Bahkan sampai kemarin ia masih dapat berkomunikasi dengan Mars.     

Saat mereka makan bersama dan sebelum tidur, keduanya pasti berbincang-bincang dan hal itu membantu Emmelyn agar tidak menjadi gila saat ia terkekang di sarang musuh seperti sekarang.     

Kalau Mars sekarang menghindarinya dan membuat Emmelyn kehilangan satu-satunya hal yang membuatnya merasa seperti orang bebas... maka sama saja dengan ia mengurung Emmelyn dalam penjara bawah tanah di mana ia akan menghabiskan waktunya sendirian.     

Dengan Mars menghindarinya, ia seakan menciptakan kurungan yang tidak kelihatan di sekeliling diri Emmelyn.     

Hal inilah yang membuat gadis itu sangat marah, kesal, dan terluka.     

"Aku.. tidak mengerti," kata Mars.     

"Kalau begitu aku meralat ucapanku. Kau tidak pandai, melainkan dungu dan tidak mengerti apa-apa. Sekarang pergilah, biarkan aku sendiri." Emmelyn mendorong tubuh Mars turun dari tempat tidur.     

Tetapi tubuh lelaki itu terlalu kukuh dan Emmelyn juga sedang mabuk sehingga tidak dapat mengerahkan kekuatannya seperti biasa. Mars tetap bergeming di tempatnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.