Pangeran Yang Dikutuk

Sebaiknya Kita Menjaga Jarak



Sebaiknya Kita Menjaga Jarak

0Kata-kata Mars membuat Emmelyn sangat terkejut. Ia menatap pria di depannya dengan sepasang mata membulat dan pikiran yang memusing.     

Apa tadi katanya?     

Pasti otaknya kurang dapat bekerja dengan baik karena terlalu lama berada di luar dan kedinginan. Hahahaha.. si brengsek ini sengaja menghindari Emmelyn karena tidak ingin jatuh cinta kepadanya?     

Yang benar saja.     

Emmelyn lalu menekap bibirnya dan tertawa terbahak-bahak, membuat Mars kebingungan.     

Ia tidak mengerti kenapa gadis ini bisa tertawa begitu, padahal Mars merasa sangat kesal dan sakit hati.     

"Aku tidak melihat ada yang lucu di sini," kata Mars ketus.     

"Kau ini... bercanda, kan?" tanya Emmelyn sambil menggeleng-geleng. "Kau ini pangeran putra mahkota kerajaan yang paling besar di benua Terra. Masakan kau takut jatuh cinta kepadaku?"     

Mars tidak menjawab.     

Melihat sikap diam pria tampan di depannya, Emmelyn pelan-pelan menghentikan tawanya. Suara tawanya menjadi canggung dan akhirnya berhenti sama sekali.     

"Astaga..." Emmelyn hanya bisa menekap bibirnya. Ia menatap Mars dengan sepasang mata bingung. Suaranya terdengar tercekat ketika ia melanjutkan ucapannya. "Kau... sungguh-sungguh?"     

"Kurasa itu hal yang terbaik bagi kita berdua, tidakkah kau setuju?" tanya Mars. "Kau dan aku sama sekali tidak akan memiliki hubungan apa pun setelah anak-anakku lahir. Kau bebas pergi dan memiliki Wintermere."     

"..."     

"Aku sudah memerintahkan kepada Roshan untuk menyiapkan kamar yang bagus untukmu. Kau bisa pindah setelah sarapan," kata Mars melanjutkan ucapannya. "Setelah itu, kita akan bertemu untuk melakukannya.. Setelah kau hamil, kau akan dilayani oleh beberapa pelayan yang akan memenuhi semua kebutuhanmu, sampai kau melahirkan anakku. Kemudian, setelah kau siap, kita akan memulai pekerjaan untuk membuat anak berikutnya."     

"Hmm..." Emmelyn hanya mengangguk. Ia hampir tidak mendengarkan kata-kata sang pangeran. Otaknya sibuk memproses apa makna dari semua ini.     

"Ada lagi yang ingin kau tanyakan?" tanya Mars dengan sabar.     

Ia menatap gadis itu dengan pandangan lelah. Ia sengaja menyibukkan diri sepagi ini agar pikirannya teralihkan.     

Walaupun matahari belum terbit, suhu sangat dingin, dan tubuhnya belum memperoleh istirahat yang cukup, ia memaksakan diri untuk keluar dan melatih para prajuritnya.     

Kini, gadis itu justru mendatanginya dan meminta penjelasan. Dan akhirnya Mars terpaksa membuat pengakuan.     

Tidak.. sebenarnya ini bukan pengakuan yang paling jujur. Ia memang tidak berbohong saat mengatakan bahwa ia memutuskan untuk menjaga jarak dari gadis itu karena tidak ingin jatuh cinta kepadanya.     

Namun, ia tidak mengatakan bahwa sebenarnya ia sudah jatuh cinta kepada Emmelyn, dan kini sedang berusaha untuk menghilangkan rasa cintanya. Ia berharap kalau ia dan Emmelyn mengurangi kontak, mereka dapat bersikap sopan terhadap satu sama lain, tetapi tidak lebih dari itu.     

Emmelyn menggeleng. Ia masih tertegun mendengar pernyataan Mars tadi, dan berusaha memikirkan bagaimana ia harus menanggapi kenyataan itu.     

"Tidak ada," jawab Emmelyn dengan suara pelan.     

"Bagus." Mars berjalan ke arah pintu dan membukanya. Sebelum ia melangkah keluar, pria itu berbalik dan menatap Emmelyn. "Mulai sekarang, kalau kau ada perlu, kau bisa menyampaikannya kepada Roshan."     

Emmelyn mengangguk tanpa suara. Ia hanya menatap Mars yang membalikkan tubuhnya dan kembali ke halaman kastil dengan menutupkan pintu di belakangnya.     

Emmelyn tidak menyadari dirinya masih berdiri di tempatnya menatap ke arah menghilangnya Mars di balik pintu.     

Bagaimana ini? Bagaimana kalau si pangeran busuk ini benar-benar jatuh cinta kepadaku? pikir Emmelyn resah.     

Ia takut kalau Mars jatuh cinta kepadanya dan bersikap posesif, serta melakukan segala cara untuk mengikatnya di Draec. Ahh.. hal itu akan sangat merugikannya.     

Gadis itu memijat keningnya dan memutar mata. "Ah.. benar juga. Kalau begitu memang lebih baik kalau kami saling menghindar."     

Dengan pemikiran itu, akhirnya Emmelyn membatalkan niatnya naik ke lantai tiga dan berjalan ke arah ruang makan. Di sana Roshan menyambutnya dengan hidangan-hidangan lezat dari juru masak kastil.     

"Roshan, tadi pangeran mengatakan bahwa ia menyuruhmu menyiapkan kamar untukku?" tanya gadis itu sambil mengaduk tehnya.     

"Itu benar, Yang Mulia." kata Roshan. "Setelah Yang Mulia selesai sarapan, aku akan membawa Anda kesana."     

"Hmm.. baiklah."     

Emmelyn menikmati makan paginya dengan pikiran sibuk memikirkan ucapan Mars tadi. Entah kenapa ia tak dapat melupakan nada sedih pada suara pria itu. Selama ini ia selalu menganggap Mars Strongmoor sama seperti reputasinya yang ada di luar sana, sang jelmaan iblis itu sendiri.     

Lawan-lawan politiknya dan para penguasa dari negara jajahan yang dikalahkan olehnya di medan perang menggambarkannya sebagai seorang monster kejam.     

Sebelum ia datang ke Draec, Emmelyn juga memperoleh gambaran yang sama seperti itu terhadap Mars.     

Bahkan setelah ia menyamar sebagai budak di kastil ini agar dapat berkeliaran dengan bebas di sekitar pangeran untuk membunuhnya, Emmelyn masih mengira Mars adalah lelaki kejam dan menakutkan.     

Kesan itu baru berubah akhir-akhir ini setelah percobaan pembunuhannya yang gagal. Dari interaksi mereka selama ini, Emmelyn dapat menilai bahwa Mars sangat cerdas dan tidak dapat dipengaruhi siapa pun, apalagi mengenai takhta.     

Pemuda itu juga sangat dekat dengan ibunya karena ia peduli terhadap pendapat wanita itu akan kehidupannya. Itu sebabnya, demi menjaga perasaan ibunya, Mars meminta Emmelyn untuk berbohong bersamanya.     

Ugh.. sebenarnya, kalau dipikir-pikir, Pangeran Mars ini tidak terlalu jelek.     

Yang membuat Emmelyn sama sekali tidak sudi membayangkan menikah dengannya adalah kenyataan bahwa Mars dan bangsa Draec adalah penjajah.     

Ia tak mungkin mengkhianati keluarganya dan bangsanya dengan bergabung bersama musuh.     

Karena ia makan sambil melamun, Emmelyn baru selesai sarapan dua jam kemudian.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.