Pangeran Yang Dikutuk

Mars Sangat Menginginkan Anak



Mars Sangat Menginginkan Anak

0Ia tidak tahu kutukan lengkap yang menimpa Mars. Ia mengira pria itu hanya dikutuk tidak dapat menyentuh wanita.     

Ternyata.. ia tidak akan pernah bahagia?     

Jadi... itukah sebabnya Emmelyn dapat menyentuhnya? Bukan karena Emmelyn merupakan wanita yang istimewa yang tidak terpengaruh kutukannya.. tetapi karena Emmelyn justru akan membawa penderitaan baginya?     

Betapa buruknya situasi ini!     

"Jadi ... aku .. bisa menyentuhnya bukan karena aku kebal terhadap kutukannya?" tanya Emmelyn pelan. "Tapi karena aku akan memberinya kesialan? Dan juga ... Itu karena ..."     

Ia tidak melanjutkan kata-katanya.     

Pada saat itu, wajah tampan Mars terlintas di benak Emmelyn, dan ia ingat terakhir kali dia melihat Mars, pada hari sebelum sang pangeran meninggalkannya untuk pergi ke Southberry.     

Mars terlihat sangat tampan dan bahagia. Mereka menjalani seminggu yang menyenangkan bersama.     

Emmelyn ingat bagaimana pria itu selalu memperlakukannya dengan baik. Emmelyn selalu merasa diperhatikan dan dimanjakan…     

Sesuatu di dalam dirinya merasa kecewa atas informasi ini. Kini, Emmelyn merasa kecewa karena tadinya ia mengira bahwa apa yang ia miliki dengan Mars adalah spesial karena sang pangeran tidak dapat menyentuh wanita mana pun kecuali Emmelyn...     

Jadi, tampaknya, kehadiran Emmelyn dalam kehidupan Mars adalah bagian dari kutukan itu.     

"Bagaimana aku akan membuatnya menderita?" tanya Emmelyn, tapi nadanya seolah ia menanyakan pertanyaan itu kepada dirinya sendiri.     

Ah, Emmelyn tiba-tiba mencubit dirinya sendiri. Bagaimana bisa ia melupakan fakta bahwa ia datang ke ibu kota Draec untuk membalas dendam? Bukankah rencana awalnya adalah membunuh putra mahkota?     

Pria itu adalah musuhnya. Jadi, ketika Emmelyn mendengar dari penyihir ini bahwa kehadiran dirinya dalam kehidupan Mars akan membuat laki-laki itu menderita, bukankah seharusnya Emmelyn merasa bahagia? Pria itu dan keluarganya telah menghancurkan keluarga Emmelyn ...     

Tapi kenapa, dia tidak merasa senang karenanya?     

Pikirannya melayang ke masa depan. Jika ia melahirkan anak laki-laki itu ... bukankah penderitaan Mars akan mempengaruhi anak-anaknya juga?     

Emmelyn menelan ludah.     

"Jadi .. maksudmu .. jika aku pergi dari Draec dengan cepat, bukan hanya aku akan bisa menghilangkan nasib burukku dan mencegah perang besar ... tapi aku juga tidak akan menyebabkan putra mahkota menderita?" tanya Emmelyn dengan suara bergetar.     

Nyonya Adler mengangguk. "Semakin lama kau menunggu, akan semakin sulit untuk menyingkirkan nasib burukmu."     

Emmelyn benar-benar tidak tahu apakah ia bisa mempercayai penyihir tua ini. Namun, ekspresi tegas Nyonya Adler membuat hati Emmelyn bergetar dan gelisah.     

Bagaimana jika Nyonya Adler benar? Apakah Emmelyn benar-benar ingin membiarkan perang terjadi karena dirinya?     

"Bisakah .. bisakah kau membantu aku melahirkan anak kembar atau kembar tiga?" tanya Emmelyn akhirnya. Dia kembali teringat tujuan awalnya datang ke Desa Bydell.     

Kalaupun ia tidak bisa segera meninggalkan Draec, setidaknya Emmelyn akan mencoba memenuhi komitmennya untuk melahirkan anak untuk Mars dan meminta kebebasannya.     

Nyonya Adler menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku. Bukan begitu cara kerjanya. Jika kau ingin menghindari kesialan itu, kau harus pergi sebelum hamil dan melahirkan anak untuk putra mahkota. Kalau kau melahirkan anaknya .. itu sudah sangat terlambat."     

"Oh ..." Emmelyn tertegun mendengarnya. "Apakah itu benar?"     

"Sekarang terserah engkau. Apa yang akan kau pilih. Keluar dari Draec secepat mungkin ... atau kau akan menyaksikan pertumpahan darah," kata Nyonya Adler. Ia menatap Emmelyn lekat-lekat sebelum melanjutkan kata-katanya. "Kau harus memikirkannya dengan baik."     

***     

Kata-kata Nyonya Adler terus terngiang di benak Emmelyn dalam perjalanan pulang ke kastil. Gadis itu tampak melamun dan dipenuhi oleh pikiran yang berat, membuat Roshan menjadi keheranan, apa gerangan yang terjadi di dalam pondok penyihir tadi.     

Ia tidak berani bertanya kepada Emmelyn karena kuatir dianggap lancang. Karenanya ia hanya dapat menyimpan sendiri keingintahuannya.     

"Kita sudah tiba, Yang Mulia," kata Roshan setelah mereka tiba di depan pintu masuk kastil.     

Emmelyn yang tergugah dari lamunannya. Ia melihat ke luar jendela dan mengenali kastil pangeran putra mahkota di luar jendelanya.     

Ahh.. rupanya mereka sudah tiba. Gadis itu segera turun dari kereta dan naik ke lantai tiga menuju kamarnya.     

Untuk pertama kalinya dalam beberapa bulan, gadis itu tidak bisa tidur barang sekejap pun. Ia terjaga sepanjang malam, memikirkan apa yang dikatakan penyihir itu.     

Jika apa yang dikatakan Nyonya Adler benar .. lalu, haruskah Emmelyn mencoba melarikan diri dari Draec secepat mungkin dan melupakan balas dendamnya?     

Ahh.. mengapa hidupnya begini rumit??     

***     

Sementara itu, Mars dan pasukannya akhirnya tiba di Southberry. Sepupunya Athos datang untuk menyambutnya di gerbang kota dan menerimanya di istananya. Mereka sudah setahun tidak bertemu adan dan begitu banyak yang harus mereka bahas.     

"Hei .. kau datang di saat yang tepat. Kau belum pernah melihat anak laki-lakiku yang baru," kata Athos sambil tersenyum lebar. "Lily baru saja melahirkan musim panas ini."     

Mars tidak mengatakan apa-apa ketika mendengar sepupunya baru saja memiliki anak lagi. Athos hanya berusia dua tahun lebih tua darinya tetapi sudah memiliki tiga anak lelaki.     

Pangeran Mars Strongmoor hanya bisa menyimpan sendiri perasaan irinya saat ia bertemu dengan Lily, istri sepupunya yang sedang menggendong bayi laki-laki mereka yang terbaru.     

Athos menamai anak bungsunya Jorei. Kedua anaknya yang lain sudah berumur lima tahun dan tiga tahun.     

Anak pertamanya, Pangeran Louis tampak begitu mirip dengan Lily dan anak keduanya yang bernama Pangeran Loran tampak mewarisi wajah Athos. Athos ditunjuk oleh Raja Jared Strongmoor untuk menjadi gubernur atau raja kecil di Southberry.     

Mars dapat membayangkan nanti kalau ketiga pangeran kecil itu sudah dewasa, mereka juga akan dikirim untuk memimpin berbagai kerajaan kecil daerah jajahan Draec di benua Terra. Sementara pewaris di tingkat pusat masih belum ada kejelasan.     

Mars semakin merasakan tekanan untuk memiliki anak setelah satu persatu sepupunya menikah dan memiliki anak. Untunglah, teman-teman sepermainannya belum menikah karena satu dan lain hal.     

Edgar mengatakan ia belum tertarik untuk menikah karena ia bukan anak sulung di keluarganya yang harus mewarisi kedudukan ayahnya, Lord Chaucer. Ia lebih menyukai kemiliteran dan maju ke medan perang.     

Kakak laki-laki Edgar telah menunaikan tugas itu dengan menikahi anak perempuan seorang Duke dan mempersatukan kekuasaan dan harta keluarga mereka.     

Sementara Gewen, walaupun ia adalah anak sulung dan anak lelaki satu-satunya keluarga Athibaud, ia sama sekali tidak tertarik menikah.     

Ia seolah memiliki cita-cita untuk mencicipi semua wanita di dunia sebelum ia memutuskan untuk menghentikan petualangannya dan menikah dengan satu wanita saja.     

Dan seperti yang minggu lalu diketahui Mars, ternyata selama ini Gewen menjadikan dirinya sebagai alasan untuk tidak menikah. Dengan berani Gewen mengatakan bahwa ia hanya akan menikah dan memiliki anak kalau sang pangeran putra mahkota sendiri sudah melakukannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.