Pangeran Yang Dikutuk

Rahasia Kelam Keluarga Strongmoor



Rahasia Kelam Keluarga Strongmoor

0"Apa yang ingin kau ketahui?" tanya Mars akhirnya. Dari sikap Emmelyn, ia mengerti bahwa ada sesuatu yang mengganggu pikiran gadis itu.     

Emmelyn menghela napas panjang.     

"Uhm... aku ingin tahu, seperti apa tepatnya kutukan yang menimpamu..." kata Emmelyn akhirnya.     

"Hmm..." Mars ikut menghela napas.     

Emmelyn melanjutkan, "Dari ceritamu barusan, bahwa saudara-saudaramu semuanya meninggal saat masih kecil atau bahkan sebelum dilahirkan.. Aku menjadi bertanya-tanya apakah bukan hanya kau yang dikutuk melainkan seisi keluargamu..."     

Mars menatap Emmelyn lekat-lekat. Ia tahu gadis cantik ini sangat pandai, tetapi ia tidak menyangka Emmelyn bahkan dapat mengambil kesimpulan yang tepat, hanya dari mendengarkan cerita Mars yang bahkan sama sekali tidak membahas tentang kutukan yang menimpanya.     

Mars tahu, sudah saatnya ia membahas apa yang terjadi kepada Emmelyn. Bukankah ia berharap gadis ini mau menikah dengannya? Kalau Emmelyn menjadi istrinya, maka mereka akan menjadi keluarga.     

Dengan demikian semua rahasia dan masalah yang ditanggung keluarganya akan menjadi masalah dan rahasia Emmelyn juga. Mars tidak ingin Emmelyn merasa terjebak bersamanya...     

Tapi ia juga berharap gadis itu akan dapat mengerti dan merasakan empati terhadap apa yang mereka alami.     

"Hmm.. kau benar-benar ingin tahu?" tanya Mars sambil menatap Emmelyn dalam-dalam.     

Gadis itu mengangguk. "Aku ingin tahu karena ini tidak hanya berhubungan denganmu saja, tetapi juga dengan anak-anak kita."     

Anak-anak kita.     

Hanya dua kata itu saja, tapi mampu membuat hati sang pangeran menjadi berbunga-bunga. Wajahnya segera dihiasi senyum bahagia. Ia mengangguk-angguk.     

Anak-anak kita.     

Ahh...     

Ia berharap Emmelyn segera hamil.     

"Baiklah. Aku akan menceritakan apa yang terjadi," kata Mars. "Dulu, dulu sekali waktu ayahku masih berumur 24 tahun. Ia lebih muda dariku, ayahku memiliki seorang tunangan. Putri seorang bangsawan tinggi di Draec. Kedua orang tua mereka berteman baik dan perjodohan mereka sudah direncanakan sejak keduanya masih kecil."     

Emmelyn yang merasakan sakit kepalanya kini sudah hilang, pelan-pelan duduk dan bersandar di sandaran tempat tidur. Ia mendengarkan baik-baik cerita sang pangeran. Dari pendahuluan yang disampaikan Mars, sepertinya kata-kata Nyonya Adler memang benar.     

Emmelyn tanpa sadar menahan napas.     

"Lalu? Kenapa sekarang ayahmu bisa menikah dengan ibumu?" tanyanya dengan suara pelan.     

"Ayahku dari dulu sudah tahu bahwa ia akan menikah dengan tunangannya. Ia sama sekali tidak keberatan karena ia mengerti bahwa untuk menjadi seorang raja, ia harus dapat melakukan apa-apa yang diharapkan darinya oleh kerajaan ini, termasuk menikah dengan gadis itu."     

Mars melanjutkan ceritanya, "Ayahku belum pernah jatuh cinta dan ia tidak menolak pertunangan itu. Namun.. sebelum mereka menikah dan ayahku naik takhta... ia meminta izin untuk bertualang dan melihat dunia. Karena setelah ia menikah dan menjadi raja.. maka kesempatan itu akan hilang."     

Emmelyn sangat mengerti apa yang dirasakan Raja Jared saat itu, karena ia merasakan hal yang sama. Ia bahkan sengaja berjudi dengan ayahnya dan bertaruh jika ayahnya kalah, maka Emmelyn akan diizinkan untuk melihat dunia.     

"Lalu.. ayahmu pergi, dan kemudian...?"     

Emmelyn sudah dapat menebak apa yang terjadi sebenarnya. Ini sama seperti yang dikatakan oleh Nyonya Adler. Ayah Mars bertemu Elara di dalam perjalanannya, jatuh cinta dan kemudian memutuskan pertunangan dengan gadis itu...     

Ah, Emmelyn dapat membayangkan perasaan sakit hati yang dialami gadis itu pasti sangat dalam. Ditinggalkan begitu saja setelah bertahun-tahun mempersiapkan diri untuk menikah pangeran putra mahkota.     

"Ayahku bertualang selama setahun. Dan di dalam perjalanannya, ia menyelamatkan ibuku yang sedang diculik oleh seorang tuan tanah di pinggiran kerajaan Draec dekat perbatasan ke Gallifrey. Ibuku, seperti yang kau lihat sendiri sangat cantik. Itu karena ayahnya adalah seorang elf. Ibunya adalah manusia biasa."     

Emmelyn menekap bibirnya. Lagi-lagi Nyonya Adler benar.     

Berarti semua ucapannya dapat dipercaya... Sejauh ini, semua yang disampaikannya sama persis seperti yang diceritakan oleh Mars.     

"Benar, waktu aku melihat ibumu pertama kali, aku merasa seperti melihat peri... Ternyata aku tidak salah. Ibumu memang ada keturunan elf," kata Emmelyn.     

Mars mengangguk. "Ibuku adalah gadis biasa dari desa, tetapi kecantikannya tersebar hingga ke kerajaan-kerajaan tetangga. Banyak sekali lelaki yang mencoba menikahinya dengan cara baik-baik maupun dengan cara paksa..."     

"Aku bisa membayangkannya," kata Emmelyn. Ia belum pernah melihat wanita yang lebih cantik daripada Ratu Elara. Suaminya patut bangga karena berhasil menikahi wanita yang kecantikannya terkenal kemana-mana dan diburu banyak pria.     

"Lalu, apa yang terjadi kemudian?" tanya Emmelyn lagi.     

"Saat ayahku bertemu dengan ibuku, ia menyelamatkannya dari penculikan seorang lord kecil yang berusaha memaksa ibuku menikah dengannya," kata Mars. "Lord kecil itu tidak tahu ia sedang menghadapi putra mahkota kerajaan ini. Dengan segera ia mendapatkan ganjarannya..."     

"Oh..."     

"Setelah hari itu, ayahku jatuh cinta setengah mati kepada ibuku dan ia mengaku tidak dapat hidup tanpanya. Bahkan, demi memastikan ayahnya, atau kakekku tidak menolak kehadiran ibuku sebagai istri ayah, ayahku menikahi ibuku diam-diam sebelum membawanya ke istana dan mengakui bahwa mereka telah menikah dan ia meminta ampun kepada kakek, lalu memohon agar pertunangannya dengan Lady Marielle dibatalkan."     

"Lalu... apa yang terjadi?" tanya Emmelyn. Ia sudah dapat menduga bahwa lagi-lagi Nyonya Adler benar.     

Kutukan itu terjadi dan bersumber pada masa lalu ayah Mars. Anak-anak yang malang, pikir Emmelyn.     

Ia merasa sangat kasihan kepada saudara-saudara Mars yang meninggal akibat kutukan itu. Mereka tidak bersalah namun harus menanggung akibat yang demikian berat.     

"Raja Draec tidak punya pilihan sama sekali karena saat itu ayah dan ibuku sudah menikah, dan ketika mereka tiba di istana, ibuku sudah mengandung. Aku adalah anak pertama. Mungkin itu juga sebabnya aku berhasil selamat hingga aku dewasa. Kutukan itu belum dilancarkan saat ibuku mengandungku," Mars menjelaskan.     

"Siapa... yang mengutuk kalian?" tanya Emmelyn dengan suara tercekat. "Apakah Lady Marielle itu?"     

Mars mengangguk. "Ayahku dan keluarganya tidak tahu bahwa Lady Marielle adalah anak angkat seorang penyihir yang sangat sakti. Ketika ayahku memutuskan pertunangan, Lady Marielle benar-benar sakit hati dan kemudian bunuh diri."     

"Hari itu adalah hari paling kelam dalam kehidupan orang tuaku. Ayahku tidak bermaksud menyakiti hati tunangannya... tetapi setelah ia jatuh cinta, ia tahu bahwa ia tidak dapat menikah dengan wanita yang tidak ia cintai."     

Emmelyn tercenung mendengar cerita Mars. Ahh.. ia tidak mengira ternyata ada cerita yang sangat kelam di masa lalu keluarga raja.     

Mars melanjutkan ceritanya, "Ayahku tidak dapat berbuat apa-apa. Lagipula.. apa pun yang ia lakukan tidak akan dapat mengubah kenyataan. Ia tak mungkin dapat membangkitkan orang mati. Penyihir itu datang ke istana di hari kelahiranku. Ia menyamar sebagi tamu di acara istana untuk merayakan kelahiran calon penerus takhta."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.