Pangeran Yang Dikutuk

Killian



Killian

0Lagu kedua telah dimulai dan satu per satu pasangan mulai bergabung dengan mereka di lantai dansa.     

Mereka terus berdansa sepanjang lagu kedua. Edgar telah bergabung dengan seorang gadis cantik, Mars mengenal gadis itu sebagai salah satu putri seorang Marquis dari ibukota.     

Edgar tampak sumringah ketika gadis itu terus berbisik di telinganya. Mars percaya Edgar hanya berpura-pura mendengar semua perkataan gadis itu.     

Sebaliknya, Gewen yang hadir malam itu tampak kesal. Ia masih tidak ingin berdansa dengan siapa pun karena ibunya juga hadir. Ia tidak ingin dipaksa menikahi gadis mana pun yang ia ajak berdansa.     

Para pengunjung pesta dansa sedang bersenang-senang dan menikmati musik dan tarian yang dipimpin oleh putra mahkota dan teman kencannya.     

Ratu Elara dan Raja Jared bertukar pandang beberapa kali dengan senyuman yang merekah di bibir mereka.     

Mereka merasa seperti keluarga pada umumnya yang dapat melihat putra satu-satunya menikmati hidup seperti kebanyakan pria seusianya. Selama beberapa dekade mereka tidak pernah menduga bahwa momen ini akhirnya akan datang.     

Akhirnya lagu kedua berakhir dan semua pasangan memisahkan diri dari pasangannya masing-masing.     

Mars melepaskan Emmelyn dari pelukannya dan berjalan mundur. Emmelyn membungkuk kepadanya sementara pangeran mengangguk dan tersenyum.     

Putra mahkota berdiri tegak dan melirik ke sekeliling ruangan,ia ingin mengamati wajah dan ekspresi orang-orang yang menghadiri pesta dansa malam itu.     

Mereka adalah para bangsawan tinggi Draec. Lord terkaya dan terkuat. Dukes dan Marquis dengan keluarga mereka.     

Para tamu undangan penting itu semuanya mengabdi pada keluarga kerajaan. Setelah ayahnya turun takhta, Mars akan menjadi orang yang memimpin semua orang ini.     

Semua hal yang ia lakukan dan katakan akan diamati oleh mereka. Mars sadar bahwa tidak semua orang setia kepada keluarganya.     

Bahkan beberapa di antara mereka berencana untuk mengambil alih kekuasaan dan mereka siap untuk memanfaatkan setiap kesempatan yang ada untuk menyingkirkannya.     

Situasi semacam ini adalah yang sudah biasa ia hadapi sejak Mars masih remaja. Pangeran menyadari, mereka lah alasan mengapa ia begitu putus asa untuk mendapatkan ahli waris sehingga ia bisa mengamankan keturunan keluarganya.     

Saat Mars merasa begitu putus asa, ia membuat kesalahan dengan meminta Ellena menjadi istri nominalnya dan berencana mengadopsi salah satu keponakannya untuk menjadi ahli warisnya.     

Kesalahan itu adalah salah satu yang kini belum bisa ia perbaiki karena masalah tersebut terkait dengan Ellena dan Mars masih belum tahu seberapa dekat hubungan Ellena dengan penyihir itu.     

Hal tersebut juga yang menjadi alasan mengapa pangeran belum bisa secara terbuka mengumumkan betapa ia mencintai Emmelyn dan mereka berdua sedang menantikan anak pertama mereka sebagai calon pewaris takhta Draec.     

"Selamat malam semuanya. Terima kasih sudah datang ke pesta dansa malam ini," putra mahkota mulai berbicara dengan suara tegas dan menyenangkan. "Saya ingin menyambut para tamu undangan yang terhormat atas nama keluarga kerajaan."     

Banyak gadis yang menjerit dan tertawa kecil saat mendengar pangeran. Putra mahkota hampir tidak pernah berbicara di acara publik seperti ini. Mereka tidak tahu suaranya begitu enak didengar.     

Sekarang mereka tidak lagi harus menjauh dari pangeran dan mereka juga bisa melihat betapa tampannya pria itu.     

Putra mahkota memang memiliki reputasi sebagai jelmaan iblis karena ia begitu ganas dan kejam. Tapi setelah para wanita itu melihat pangeran dari dekat, mereka semua berpendapat bahwa pangeran terlihat seperti seorang malaikat.     

Ah... ia sangat tampan, percaya diri dan mempesona. Bukankah ibu pangeran memang setengah peri? Tidak heran ia sendiri terlihat seperti peri.     

Makhluk mitos itu hidup di alam yang berbeda dari manusia dan orang yang bisa melihatnya pasti sangat beruntung.     

Jadi, ketika mereka melihat putra mahkota secara langsung yang merupakan seorang pria dengan garis keturunan peri, para gadis juga merasa beruntung.     

Mereka bisa membayangkan betapa cantik dan tampan anak-anaknya nanti. Para wanita di ruang dansa berharap bisa memenangkan hati putra mahkota dan melahirkan keturunannya.     

Jika sampai terjadi, rasanya akan seperti mimpi yang menjadi kenyataan.     

Namun, mereka hanya bisa menyimpan keinginan itu untuk diri mereka sendiri, karena mereka tahu banyak wanita lain di ruang dansa memikirkan hal yang sama.     

"Ibuku menyukai perayaan dan ia selalu menemukan cara untuk merayakan segala sesuatu yang pantas dirayakan untuk mengubah suasana hati dan membuat orang bahagia. Malam ini kami merayakan hari pertama musim semi," kata Mars.     

"Musim dingin sudah berlalu dan mulai besok, kita akan menikmati bunga bermekaran, hasil panen yang melimpah, dan banyak hal indah lainnya," sang pangeran melanjutkan perkataannya. "Saya ingin bersulang untuk semua hal indah yang akan datang di musim semi ini."     

Ia memberi isyarat kepada John untuk membawakannya wine dan kepala pelayan langsung menurutinya.     

Ketika John datang dengan nampan dan dua gelas wine, Mars mengambil satu gelas dan memberikannya kepada Emmelyn, dan mengambil gelas yang lain untuk dirinya sendiri.     

Ia memimpin orang-orang untuk mengangkat gelas mereka dan merayakan acara malam itu.     

"Saya juga ingin memperkenalkan teman kencan saya malam ini. Ia adalah Putri Emmelyn dari negeri yang jauh. Ia hadir malam ini dalam rangka melakukan kunjungan resminya dan saya telah menunjukkan kepadanya keindahan kerajaan kita. Saya harap kalian semua bisa menyambut Putri Emmelyn dengan hangat," pangeran mengangkat gelasnya, diikuti oleh semua orang.     

Mereka semua meminum wine yang sudah dipersiapkan. Emmelyn tersenyum dan mengangkat gelasnya sendiri. Ia menyesap wine itu dan meletakkan gelasnya.     

"Terima kasih," ucap Emmelyn dengan suaranya yang merdu. "Senang hadir di acara ini dan menerima sambutan yang begitu hangat yang ditunjukkan oleh keluarga kerajaan. Saya mengucapkan banyak terima kasih."     

Rencananya sangat sempurna, pikir Emmelyn. Mars memperkenalkan dirinya sebagai seorang putri dari negeri yang jauh tanpa menyebutkan pasti di mana negeri itu. Orang-orang tidak akan bertanya terlalu banyak tentang dirinya.     

Emmelyn juga menyadari bahwa pangeran dengan sengaja memanggilnya seorang putri di depan semua orang sehingga wanita lain di ruang dansa itu tidak akan meremehkannya.     

Kecuali para pembantu dan pelayan, semua tamu yang hadir di gala kerajaan adalah orang-orang dari keluarga paling kaya dan berkuasa di kerajaan ini.     

Para wanita itu akan mulai berpikir diri mereka jauh lebih baik dari Emmelyn jika Mars hanya menyebutnya sebagai seorang Lady dari kerajaan lain.     

Kebanyakan kerajaan lain di benua Terra telah dijajah oleh Draec, sehingga secara otomatis akan membuat para bangsawan dari kerajaan lain berstatus lebih rendah daripada bangsawan dari ibukota Draec.     

"Aku heran mengapa Yang Mulia tidak memperkenalkan Lady Emmelyn sebagai dirinya sendiri?" komentar Lady Athibaud kepada Gewen. "Gadis itu berasal dari Glendale, kan? Kenapa membuat semuanya terlihat ditutup-tutupi dan memanggilnya putri?"     

Gewen hanya mengangkat bahu atas pertanyaan ibunya. "Ia pasti punya alasan sendiri, ibu."     

"Ya... tapi aku penasaran," Lady Athibaud mengerucutkan bibirnya. Ia memiringkan kepalanya untuk melihat dari balik badan Gewen, dengan begitu ia bisa melihat putra mahkota dan Emmelyn dengan lebih baik.     

Namun, matanya tiba-tiba menyadari pintu masuk utama terbuka dan dua orang melangkah masuk. Ia dengan cepat menyenggol putranya. "Gewen, bukankah itu Ellena? Apa kau tahu pria yang datang bersamanya?"     

Gewen menoleh ke arah yang ditunjuk ibunya. Matanya menyipit saat ia melihat pria yang berjalan di samping Ellena. Pria itu entah bagaimana tampak familiar, namun, Gewen tidak dapat mengingat pasti siapa pria itu.     

Pada saat yang sama, Emmelyn memberi isyarat kepada seorang pelayan untuk mengambil gelasnya. Ia merasa lelah setelah berdiri dan berdansa untuk dua lagu berturut-turut. Ia ingin kembali duduk di kursinya.     

Tepat pada saat itu, matanya melihat pria yang berjalan bersama Ellena melalui pintu masuk ruang dansa.     

Tiba-tiba Emmelyn membeku di tempatnya. Ia tidak percaya apa yang sedang dilihatnya.     

Ia sudah tidak bertemu pria itu selama lebih dari dua tahun... tapi ia tidak pernah bisa melupakan kakaknya sendiri.     

Kakaknya masih hidup????     

Emmelyn tidak bisa mempercayai matanya ketika ia melihat kakaknya, Killian Rosehill, sedang berjalan dengan Ellena Greystorm melalui pintu masuk.     

Kakaknya ittu terlihat mengenakan pakaian mewah dan terlihat pantas berada di antara semua bangsawan di dalam aula.     

Kilian sebenarnya baru berusia 26 tahun tetapi entah kenapa, malam ini ia terlihat seperti laki-laki berusia tiga puluhan. Ia hampir terlihat seperti orang lain.     

Emmelyn bertanya-tanya mengapa kakaknya berubah demikian banyak.     

Mungkin hidupnya di beberapa tahun terakhir sangat sulit sehingga pria itu terlihat dingin dan lebih tua?     

Melihat kakak laki-lakinya yang biasanya periang berubah menjadi pria yang dingin membuat Emmelyn merasa sedih.     

"Yang Mulia," Ellena membungkuk begitu ia sampai di hadapan putra mahkota di tengah ruang dansa. Ekspresinya tampak tenang dan bulu matanya yang panjang berkedip-kedip indah saat tatapannya bertemu dengan pangeran.     

Tidak ada sedikit pun kecemburuan di mata Ellena. Entah karena Ellena tidak lagi tertarik kepada putra mahkota, atau ia hanya aktris yang sangat mahir.     

"Lady Ellena, senang kau bisa hadir malam ini," kata Mars dengan nada sopan. Ia menoleh ke arah pria yang berdiri di samping Ellena dan bertanya dengan matanya, siapa pria yang menemaninya. "Dan siapa temanmu malam ini?"     

"Ini Lord Killian Snowden. Ia berkunjung dari negara yang jauh, jadi aku memutuskan untuk memintanya ikut denganku untuk menghadiri pesta dansa. Aku harap Yang Mulia tidak keberatan," jelas Ellena.     

Killian menundukkan kepalanya untuk menunjukkan rasa hormatnya kepada putra mahkota. Tatapannya secara tidak sengaja bertemu dengan Emmelyn saat ia mengangkat kepalanya untuk melihat Mars. Ia menyapa pangeran dengan sopan. "Yang mulia."     

Jantung Emmelyn berdegup kencang dan ia tiba-tiba tidak bisa bernapas.     

Killian sepertinya tidak mengenal Emmelyn. Tatapannya tampak dingin dan ekspresinya datar. Bagaimana mungkin? Apakah Killian sedang berpura-pura tidak mengenali Emmelyn?     

Pasti begitu.     

Oh, Emmelyn punya banyak sekali pertanyaan yang ingin ia ajukan!     

Mengapa Killian ada di sini? Apa yang ia lakukan dengan Ellena?     

Bagaimana mereka bisa mengenal satu sama lain?     

Ya Tuhan...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.