Pangeran Yang Dikutuk

Rencana Pernikahan Rahasia



Rencana Pernikahan Rahasia

0Emmelyn merasa hidupnya yang sekarang bersama Mars terlalu sempurna dan indah!     

Emmelyn kini bersama pria yang juga mencintainya, ia juga tengah menantikan kehadiran bayi mereka dan masa depannya bersama sang pangeran terlihat begitu cerah.     

Rasa sakit dan kesedihannya karena kehilangan keluarga dan kerajaannya menghilang secara perlahan.     

Memang mustahil untuk membuat rasa duka dan sakit itu lenyap selamanya dan pasti akan meninggalkan bekas luka dalam hati Emmelyn.     

Namun, setidaknya Emmelyn bisa belajar untuk melanjutkan hidup dan memulai semuanya kembali.     

Lagi pula, tidak ada hal yang bisa dilakukan Emmelyn untuk mengubah masa lalu. Ia tidak bisa menghidupkan kembali orang yang sudah mati dan Mars pun juga tidak akan mampu melakukannya.     

Satu-satunya hal yang bisa Emmelyn lakukan adalah memaafkan masa lalu dan bekerja keras untuk membangun masa depan yang indah bersama pangeran.     

Emmelyn lalu bersandar di dada pangeran yang kekar sambil menyesap wine-nya yang tersisa hanya sedikit. Gadis itu merasa semakin hangat dan nyaman.     

"Apa kau mencurigai Ellena?" Mars bertanya pada wanita yang kini duduk di pangkuannya. Mars ingin melanjutkan percakapan mereka yang sempat terputus karena kehadiran Roshan dan pelayan tadi.     

"Ya, benar," jawab Emmelyn jujur. "Apa kau tidak suka jika aku mencurigai gadis itu?"     

Mars sendiri merasa sulit membuat keputusan. Ia sebenarnya merasa sedikit curiga dengan gerak-gerik Ellena. Tapi ia yakin air mata Ellena yang ia lihat di kedai tadi memang nyata.     

Yang mana yang harus pangeran percayai?     

"Aku pun setuju denganmu. Tapi aku tidak mau menuduh Lady Ellena tanpa bukti," kata pangeran dengan tegas. "Setidaknya aku harus bersikap adil dan bijaksana."     

Emmelyn menghela napas. Ia tahu Mars akan mengatakan hal semacam itu. Pangeran memang terlalu polos dan baik. Mars akan menjadi raja yang bijaksana di masa depan.     

Emmelyn sebenarnya merasa bangga dengan karakter Mars yang seperti itu. Tapi pada saat yang sama, ia merasa kesal karena itu artinya Mars tidak akan melakukan apa pun soal Ellena. Setidaknya sampai ada bukti kuat yang bisa membuat pangeran berubah pikiran.     

"Jadi, kau tidak akan melakukan apa-apa?" Emmelyn berbalik untuk melihat wajah putra mahkota dengan tatapan penuh ketidaksetujuan.     

"Tentu saja tidak, aku akan mengirim mata-mata untuk menyelidiki Ellena. Aku akan menyuruh mereka mencari tahu apa saja yang akan ia lakukan setelah kembali ke Draec. Mungkin saja ia akan kembali bertemu dengan penyihir itu lagi. Aku juga akan menelusuri jejak perjalanannya untuk menemukan Bellevar dan lokasi penyihir itu," kata Mars. "Apa itu tidak cukup?"     

"Lalu... bagaimana dengan kita?" Emmelyn bertanya lagi. "Kurasa ia menginginkanmu. Apa yang akan kau lakukan jika ia meminta raja untuk menjadikannya istrimu? Kurasa ayahmu lebih suka kau menikahi seorang putri dari Draec daripada seorang putri dari koloni mereka yang mencoba membunuh putranya."     

"Tidak, aku tidak akan menikahi siapa pun kecuali dirimu," ucap Mars dengan tegas. "Aku akan membuat ayahku menerimamu. Apa pun caranya."     

"Bagaimana kau akan meyakinkan raja?" Emmelyn masih menatap wajah Mars dan kini ekspresinya berubah menjadi penasaran. "Apa kau pikir bayi yang kukandung ini akan mampu meluluhkan hati ayahmu?"     

Mars menggelengkan kepalanya. "Sayangnya tidak. Terutama karena ayahku tahu aku tidak lagi dikutuk. Aku bisa mendapatkan anak dari wanita mana pun. Astaga… sebenarnya aku berharap Ellena tidak membuat penyihir itu mencabut kutukannya…"     

Mars merasa hidupnya kini justru seolah menjadi lucu. Dulu ia selalu mengeluh tentang hidupnya yang malang karena ia tidak bisa menjalani kehidupan yang normal seperti pria pada umumnya.     

Ia tidak bisa menyentuh wanita dan tidak bisa membangun hubungan yang serius dengan wanita mana pun.     

Dulu, berhubungan intim dengan seorang wanita dan memiliki seorang anak tampak seperti sebuah mimpi saja. Sesuatu yang kemungkinan besar tidak akan pernah terjadi seumur hidupnya.     

Tapi karena sekarang kutukannya sudah dicabut dan pangeran bisa menyentuh wanita mana pun yang ia suka, pangeran justru mengeluh lagi dan berharap ia masih dikutuk sehingga ia hanya bisa bersama Emmelyn.     

Atau, setidaknya... jika kutukan itu benar-benar dicabut, orang tuanya tidak perlu tahu soal itu.     

Dengan begitu, mereka masih akan berpikir bahwa Emmelyn adalah satu-satunya wanita yang bisa bersama Mars dan melahirkan keturunannya.     

Sungguh hidup ini menggelikan! Mars menggelengkan kepalanya berulang kali karena merasa sedikit jengkel. Memang benar, manusia adalah makhluk yang rakus dan tidak akan pernah puas.     

"Lalu, apa yang harus kita lakukan?" Emmelyn bertanya lagi.     

Mars tersenyum meyakinkan dan mengusap rambut Emmelyn dengan penuh kasih. "Aku akan melakukan apa yang ayahku lakukan. Raja Jared berhasil membuat ayahnya menerima ibuku meskipun ia hanyalah gadis desa tanpa kekayaan dan status."     

"Tunggu sebentar..." mata Emmelyn membesar mendengar perkataan Mars. "Maksudmu... kau ingin kawin lari denganku?"     

Mars mengangguk. "Maukah kau menikah denganku, Sayang? Ini tidak akan menjadi pernikahan besar yang layak kau dapatkan, tapi setidaknya kita bisa mengikatkan diri kita bersama dalam pernikahan suci sebelum anak kita lahir. Dengan begitu, anak dalam kandunganmu akan menjadi anak sahku. Aku juga bisa memaksa ayahku untuk menerimamu nanti."     

Emmelyn sangat tersentuh ketika mendengar kata-kata Mars yang tulus. Ia ingat cerita tentang apa yang terjadi antara Raja Jared, Lady Marielle, dan Ratu Elara di masa lalu.     

Untuk memaksa ayahnya menerima Elara dan memutuskan pertunangan dengan tunangannya, Pangeran Jared menikahi Elara secara rahasia. Ayah Raja Jared tidak punya pilihan selain menerima gadis desa itu sebagai menantunya.     

Jadi... apakah Mars berpikir untuk melakukan hal yang sama seperti yang dilakukan ayahnya dulu?     

Astaga.. memang anak biasanya akan mengikuti jejak ayahnya.     

Mars khawatir ketika ia tidak mendengar jawaban Emmelyn. Ia pikir gadis itu merasa tersinggung.     

"Aku minta maaf jika kau merasa tersinggung. Aku tidak berusaha menyembunyikan dirimu dari publik. Aku akan mengumumkan kepada dunia dengan bangga bahwa kau adalah istriku dan aku sangat mencintaimu," kata pangeran dengan nada khawatir. "Aku akan mencari cara lain... tolong lupakan tentang pernikahan rahasia ini. Aku tidak akan membahasnya lagi."     

Emmelyn menyipitkan matanya saat mendengar penjelasan Mars lebih lanjut. Gadis itu dengan cepat menyentuh pipi Mars dengan kedua tangannya dan menggelengkan kepalanya sambil tersenyum.     

"Tidak... Aku sama sekali tidak tersinggung! Aku sebenarnya sangat senang mendengarnya! Maaf karena aku tidak menanggapimu dengan cepat. Aku hanya merasa terharu…" kata Emmelyn dengan suara tercekat dipenuhi keharuan.     

Pangeran sangat gembira ketika mendengar balasan Emmelyn. "Oh... itu artinya kau bersedia untuk segera menikah denganku?"     

"Tentu saja, aku mau!" Emmelyn tersenyum lebar. "Aku pikir kau tidak akan pernah memintanya."     

"Ahh... Aku sangat lega!" Mars tersenyum seperti orang bodoh. Kini ia merasa sangat bahagia.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.