Pangeran Yang Dikutuk

Aku Akan Menghangatkanmu



Aku Akan Menghangatkanmu

0Sementara itu, Mars memperhatikan Emmelyn menikmati mandi malam mereka dengan mata tertutup.     

Astaga... gadis ini sangat cantik! Seminggu saja Mars tidak melihatnya telanjang seperti ini, ia merasa hampir gila dan malam ini ia tidak bisa menyangkalnya lagi.     

Mars begitu menginginkan Emmelyn. Ia ingin memeluknya, mencium bibirnya dan menyentuh setiap bagian tubuhnya yang halus dan lembut itu. Apakah Emmelyn akan mengizinkan Mars melakukannya malam ini?     

Tiba-tiba saja Mars merasa ia tidak lagi menjadi pria paling malang di dunia ini setelah Emmelyn masuk ke dalam kehidupannya.     

Peduli amat kalau ia tidak bisa menyentuh wanita lain, selama ia bisa menyentuh satu-satunya wanita yang paling ia inginkan di seluruh Draec. Bahkan di seluruh alam semesta.     

Emmelyn sangat imut, lucu, punya jiwa petualang, dan ia punya segudang cerita menarik.     

Tidak hanya itu saja, Emmelyn juga wanita yang berani, pintar dan keras kepala. Meski begitu, ia adalah gadis yang sangat menggemaskan dan Mars sangat mencintainya.     

Mars tidak bisa membayangkan hari-harinya tanpa Emmelyn. Hidupnya berubah begitu banyak setelah gadis itu menjadi bagian penting di dalamnya.     

Mereka berendam di air hangat selama lima belas menit bersama-sama, menikmati aroma menenangkan dari garam aromaterapi yang disiapkan oleh para pelayan.     

Mereka pun merasakan kehangatan yang dipancarkan oleh api dari perapian, dan suara gemeretak dari kayu yang terbakar membuat suasana dalam kamar mandi itu semakin menenangkan.     

Waktu terasa begitu menghanyutkan, dan malam itu sangat menenangkan. Mars ingin ini semua berlangsung selamanya.     

"Kurasa aku sudah cukup berendamnya," kata Emmelyn setelah menghabiskan beberapa waktu di dalam bak mandi.     

Ia lalu membuka matanya dan mengambil kain kecil untuk menggosok kulitnya dari samping. Ia mencelupkan kain tersebut ke dalam mangkuk berisi daun mint dan menggunakannya untuk membersihkan kulitnya.     

Aroma mint yang menenangkan segera tercium di udara. Emmelyn kemudian membilas tubuhnya dengan air hangat yang disediakan dalam sebuah kendi di samping bak mandi dan bersiap-siap untuk keluar dari bak tersebut.     

Ia tak lupa mengeringkan tubuhnya dengan kain pengering yang sudah disediakan di meja dan kemudian meletakkannya kembali ketika sudah selesai. Setiap gerakannya tidak lepas dari pengamatan sang pangeran.     

Mars masih berendam di dalam bak dan tidak bergerak sedikit pun. Emmelyn sempat batuk beberapa kali dan membuat Mars merasa sedikit cemas.     

"Apa kau baik-baik saja? Apa kau kedinginan?" tanya Mars dengan cepat.     

"Hmmm... ya, kurasa begitu," jawab gadis itu malu-malu.     

"Ah, apa sebaiknya aku memasukkan lebih banyak kayu ke dalam perapian?" Mars menawarkan bantuan.     

Ia takut gadis itu merasa kedinginan setelah keluar dari bak mandi. Ia kemudian keluar dari bak dan meraih sebuah kain pengering di meja lalu mengeringkan tubuhnya.     

Sementara itu, Emmelyn hanya bisa memutar bola matanya. Gadis itu mengira ia sudah memberikan semua petunjuk yang dapat ia ungkapkan agar Mars paham bahwa ia ingin Mars kembali tidur satu ranjang dengannya.     

Namun, ternyata pria itu justru mengoceh soal hal lain dan tidak menangkap maksud tersembunyi dari Emmelyn.     

"Tidak usah… jangan tambahkan lagi kayunya… nanti terlalu terang dan aku tidak akan bisa tidur," Emmelyn batuk-batuk kecil.     

"Tapi kalau begitu… kau bisa kedinginan nanti?" Mars masih merasa panik. Ia mengkhawatirkan kesehatan Emmelyn setelah mendapati bahwa gadis itu bisa dengan mudah kesulitan bernafas jika ia merasa stres atau kaget. Dan sekarang ia merasa kedinginan?     

Apa yang sebaiknya Mars lakukan kalau begitu?     

"Apa aku boleh memelukmu saat kau tidur?" Mars kemudian menawarkan diri. Kali ini ia mengulurkan tangannya ke arah gadis itu. "Coba rasakan tanganku… kau bisa menyentuhku dan merasakan bahwa tubuhku sangat hangat. Kurasa kalau aku memelukmu dengan tubuhku yang hangat, tidurmu nanti akan menjadi lebih baik karena kau akan dihangatkan…"     

Emmelyn berpura-pura memikirkan tawarannya itu dan kemudian menghela nafas. "Oh baiklah... kurasa aku tidak punya pilihan lain. Aku akan membiarkanmu memelukku di tempat tidur."     

Ia naik ke tempat tidur dan menutupi dirinya dengan selimut sampai ke dadanya. Mars menelan ludah ketika ia menyadari Emmelyn tidak mengenakan gaun tidurnya dan langsung menutupi diri dengan selimut.     

Apakah ini berarti... ia akan memeluk tubuh Emmelyn yang telanjang itu sampai gadis itu tertidur?     

Langit memang benar-benar sedang memihaknya malam ini!     

Mars berterima kasih kepada dewa-dewa atas malam yang sangat dingin yang harus mereka lewati saat ini. Jika Emmelyn tidak kedinginan, ia tidak akan mengizinkan Mars untuk memeluk tubuhnya saat tidur.     

Pria itu menyeringai dan tak bisa mengendalikan rasa kegembiraannya ketika ia naik ke tempat tidur dan menyelinap di bawah selimut.     

Sang pangeran segera menemukan tubuh telanjang Emmelyn dan menariknya ke dalam pelukan tangannya yang kokoh.     

Astaga...! Kulit Emmelyn sangat halus dan saat Mars menyentuh payudaranya (secara tidak sengaja) tubuh sang pangeran seolah terasa seperti terbakar.     

"A-aku minta maaf... aku tidak sengaja melakukannya," gumamnya. Ia perlahan menurunkan tangannya ke pinggang dan memeluk Emmelyn dengan lebih erat lagi. Suaranya terdengar parau ketika ia berbisik ke telinga gadis itu. "Aku akan tetap berada di sisimu... aku akan terus menghangatkanmu malam ini."     

Emmelyn membalikkan tubuhnya agar bisa menatap wajah Mars dan ia kemudian melingkarkan lengannya di leher sang pangeran.     

Gadis itu kemudian mendongak dan menatap wajah Mars sambil tersenyum tipis.     

Mars tidak bisa mempercayai pendengarannya ketika Emmelyn dengan lembut berkata, "Aku juga mencintaimu."     

Mars mengira dirinya sedang bermimpi.     

Semua yang terjadi saat ini terlalu sempurna untuk disebut sebagai sebuah kenyataan. Apakah Emmelyn sudah menerimanya? Bisakah ia melupakan rasa sakit dan dendamnya karena kehilangan keluarga dan kerajaannya?     

Apakah ini berarti, Emmelyn siap membuka halaman baru dengan Mars?     

Pria itu menatap gadis cantik yang kini berada dalam pelukannya, matanya yang keemasan tampak tersanjung dengan ungkapan cinta Emmelyn.     

Wajahnya pun terlihat cukup terkejut. Ia ingin gadis itu mengucapkan tiga kata itu lagi sebelum ia mempercayai pendengarannya. Mars takut ia salah dengar dan sedang berkhayal saat ini.     

"Bisakah kau ulangi?" pinta Mars dengan suara yang serak. Ia menyentuh pipi Emmelyn dan mata mereka saling pandang, "Tolong katakan lagi padaku…"     

Melihat ekspresi memohon Mars yang terlihat penuh ketulusan, Emmelyn sadar bahwa pria tampan yang sedang memeluknya ini tidak bisa percaya dengan apa yang baru saja ia dengar. Karena itu, Emmelyn dengan senang hati mengulanginya.     

"Kubilang... aku juga mencintaimu," bisiknya.     

Mulut Mars terkunci rapat dan ia kehilangan kata-kata ketika Emmelyn menyampaikan pengakuan cintanya dengan lebih jelas.     

Ini adalah momen yang paling ia tunggu, segera setelah Mars menyadari bahwa ia jatuh cinta pada gadis pemberani itu.     

"Oh, Em... sayang," akhirnya ia menemukan suaranya. "Aku sangat mencintaimu... kau membuatku menjadi pria paling bahagia di dunia saat ini."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.