Pangeran Yang Dikutuk

Ratu Yang Penuh Kasih



Ratu Yang Penuh Kasih

0Ellena pergi untuk menemukan penyihir itu dan melakukan apa pun untuk meminta sang penyihir agar memutuskan kutukan pada pria yang dicintainya. Setelah bertahun-tahun bekerja keras, akhirnya ... Ellena pun berhasil.     

Jadi, tentu saja, ia tidak akan membiarkan gadis rakyat biasa yang tidak memiliki nama keluarga ini mengambil apa yang menjadi haknya. Sang pangeran.     

Pangeran Mars Strongmoor adalah miliknya!     

"Aku memang tidak punya nama belakang," jawab Emmelyn singkat. "Maaf, aku tidak mau menjelaskannya kepadamu."     

Ratu Elara teringat bagaimana Emmelyn dengan sengaja mengaku sebagai anak perempuan seorang pelacur di Glendale untuk mencegah agar ratu tidak menyukai dirinya.     

Untungnya, Mars dengan cepat memberi tahu ibunya hal yang sebenarnya, dan Ratu Elara bisa memahami alasannya.     

Sekarang, Ratu Elara menjadi khawatir. Kalau dipaksa, Emmelyn mungkin akan mengatakan hal yang sama di hadapan raja. Akan sangat, sangat buruk jika Emmelyn mengaku sebagai anak pelacur.     

Raja Jared tidak akan menyetujui putranya menikahi anak seorang pelacur, yang kemungkinan besar juga seorang pelacur.     

Raja mungkin akan mengambil bayi yang dilahirkan Emmelyn nanti, dan mencari istri lain untuk Mars.     

Itulah mengapa sang ratu dengan cepat melambaikan tangannya dan mencairkan suasana dengan memuji gaun gadis itu. "Aku suka gaunmu. Siapa yang membuatnya untukmu? Apakah Nyonya Coultard?"     

Emmelyn mengangguk. "Benar, Yang Mulia. Pangeran memintanya untuk membuatkan saya beberapa gaun."     

"Ahh .. dia adalah penjahit terbaik di negeri ini. Gaunnya indah, tapi dibutuhkan orang yang tepat untuk membuat gaun rancangannya terlihat begini cantik," Ratu Elara memuji sosok Emmelyn. "Kamu membuat gaun cantik itu terlihat sempurna."     

"Terima kasih, Yang Mulia," Emmelyn merasakan hatinya menjadi hangat karena kata-kata sang ratu.     

Perasaan sepi yang ia alami sebelumnya sedikit mereda karena ratu memutuskan untuk mengubah topik dan memfokuskan perhatiannya kepada Emmelyn.     

"Ayo, makan sekarang dan bicara nanti." Ratu Elara memberi isyarat kepada yang lainnya untuk duduk dan mulai makan.     

Mereka semua mengangguk mengerti. Gewen bergabung dengan keluarganya, begitu pula Edgar dan Ellena. Semua orang duduk untuk makan malam dengan hangat bersama keluarga masing-masing.     

"Ayolah, Emmelyn, kamu harus makan banyak makanan enak, biar kehamilanmu berjalan sehat," ucap ratu sambil tersenyum, setelah mereka kembali ke tempat duduknya, dan hidangan disajikan di atas meja. "Ini sangat penting."     

Ratu kemudian mengunjukkan dagunya ke anak laki-lakinya dan memerintahkan Mars untuk memotongkan daging untuk Emmelyn. "Kau harus memotongkan daging untuknya dan memastikan Emmelyn makan yang banyak. Itulah yang dilakukan ayahmu saat ibu mengandungmu dulu."     

Wajah Emmelyn memerah saat mendengar perintah ratu. Emmelyn. Ia cepat-cepat melambaikan tangannya dan menolak dengan halus. "Tidak perlu melakukan itu, Yang Mulia. Aku masih mampu kok memotong daging dan mengambil makananku sendiri. Aku ini hanya sedang hamil, tidak sakit."     

Namun, Mars tidak mendengarkan protesnya. Sang pangeran telah memotongkan daging untuk Emmelyn dan mengirisnya menjadi ukuran kecil yang siap dimakan. Kemudian, ia mendorong piring berisi semua makanan itu ke depan Emmelyn     

"Ibuku benar. Kau harus makan banyak," ucapnya sambil tersenyum. Setelah Mars selesai mengambilkan makanan ke piring Emmelyn, ia lalu memotong daging untuk dirinya sendiri.     

Emmelyn menggigit bibirnya dan hanya bisa mengangguk lemah. "Terima kasih."     

Tadi Emmelyn hampir saja kabur dari pesta ini ketika orang-orang mengobrol sendiri dan ia merasa tersisih dan seperti orang asing di antara mereka. Namun, sekarang, pasangan ibu dan anak ini berhasil membuatnya kembali merasa diterima.     

Emmelyn mencintai sang pangeran, dan ia juga menyukai sang ratu.     

Oh, sungguh, Emmelyn sangat berharap ia dapat menjadi bagian dari keluarga mereka karena ia tidak lagi memiliki siapa pun di dunia ini ...     

Makan malam itu berlangsung menyenangkan dengan pertunjukan tari-tarian yang indah, ditemani oleh sekelompok musisi istana.     

Makan malam pun berlangsung menyenangkan. Makanannya enak, dan suasananya meriah. Pertunjukan demi pertunjukan yang meriah berhasil menghibur para tamu.     

Banyak tamu perempuan memusatkan perhatian mereka kepada Gewen, berharap pria itu mendekati mereka dan memilih satu atau dua untuk menghangatkan tempat tidurnya untuk malam itu.     

Namun, karena saat itu ia sedang duduk makan bersama kedua orang tuanya ada, jenderal muda itu menunjukkan perilaku terbaiknya. Ia menghabiskan sebagian besar waktunya untuk minum wine dan mengobrol dengan Edgar atau Ellena.     

Gewen bahkan tidak mengajak gadis mana pun untuk berdansa, karena ia takut ibunya akan memintanya untuk melamar gadis yang diajaknya berdansa itu untuk menikah.     

Ia sudah lelah mendengarkan omelan Lady Athibaud yang terus menerus agar dia mencari wanita yang baik untuk dinikahi dan memiliki banyak anak untuk melanjutkan garis keturunan Athibaud.     

Ayahnya, Lord Athibaud sudah semakin tua dan ia ingin pensiun dan hidup damai sejak tahun lalu. Lord Athibaud akan merasa bahagia di masa tuanya jika putra satu-satunya ini dapat menunjukkan bahwa dia mulai memikirkan kehidupan dengan serius.     

Setelah ditampilkan begitu banyak pertunjukan menarik dan makan malam mewah, tibalah waktunya untuk dansa lagi.     

Ellena sebenarnya tadi telah meminta Mars untuk berdansa dengannya ketika mereka berada di perpustakaan, tetapi Mars mengatakan tidak karena ia tidak ingin membuat orang tuanya ketakutan.     

Raja dan ratu masih tidak tahu bahwa kutukan itu telah dicabut. Jadi, bahkan jika apa yang Ellena katakan itu benar, bahwa Mars sudah tidak dikutuk, sang pangeran tetap tidak akan turun ke lantai dansa bersamanya malam ini.     

Mereka yang tahu tentang kutukan itu semua akan bertanya-tanya dan keheranan, termasuk Emmelyn.     

Astaga .. Mars masih harus menemukan cara untuk menyampaikan berita itu kepada Emmelyn. Namun, pertama-tama .. tentu saja, ia perlu memastikan bahwa kutukan itu benar-benar sudah hilang.     

"Ayo, Gewen, ayo kita berdansa," Ellena bangkit dari kursinya dan meraih Gewen. Pria tampan itu tersenyum lebar dan meraih tangannya.     

Begitu banyak pasang mata yang menatap cemburu dan memperhatikan mereka seperti elang. Gewen sangat populer dan ada banyak wanita yang berharap mendapat kesempatan untuk berdansa dengannya.     

Namun, gadis baru ini baru datang dan telah mendominasi sang pria pujaan. Karena Ellena pergi begitu lama, banyak wanita di kotaraja tidak tahu siapa dirinya, dan mereka harus diberi tahu oleh orang lain.     

"Gewen tidak tertarik kepada gadis itu. Merekahanya teman," kata seorang wanita yang lebih tua kepada beberapa gadis yang cemberut karena melihat idola mereka pergi berdansa dengan seorang gadis.     

"Menurutku Lord Gewen itu pasti sengaja berdansa dengan Lady Ellena, agar ibunya tidak memaksanya menikahi pasangan dansanya."     

"Ahh .. begitukah? Kau sepertinya tahu banyak tentang mereka," kata salah seorang gadis.     

"Benar. Aku sudah di sini lebih lama dari kalian. Aku datang ke banyak acara kerajaan, jadi aku tahu beberapa hal."     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.