Pangeran Yang Dikutuk

228



228

0Assai Ato buru-buru melambaikan tangannya untuk menolak pemberian Emmelyn.     

"Tidak, Yang Mulia... ini sudah lebih dari cukup. Saya merasa sangat terhormat atas kemurahan hati Yang Mulia," ia lalu mengambil emas itu dengan ekspresi yang menunjukkan penuh kebahagiaan. "Saya minta maaf, saya hanya merasa sangat terkejut. Yang Mulia tidak perlu memberikan lebih dari ini. Saya sudah sangat berterima kasih."     

"Ah, baiklah. Terima kasih atas bantuannya," kata Emmelyn. "Mungkin kami akan memintamu untuk kembali dan membuat sketsa untuk keluarga kami nanti."     

"Dengan senang hati saya akan melakukannya, Yang Mulia," Tuan Asai Ato membungkuk lagi.     

Badannya terlihat sedikit gemetar dalam kegembiraan ketika ia memasukkan perlengkapannya ke dalam tas dan bersiap untuk pergi. Emmelyn tersenyum melihat reaksinya.     

***     

Mars memberi tahu Emmelyn semua yang ia dengar dari mata-matanya dan meminta pendapatnya.     

"Jadi, keluarga Bellevar bersembunyi di Wintermere??" Emmelyn sama terkejutnya dengan Mars ketika ia mendengar informasi tersebut. Ia bahkan belum lahir saat kejadian itu terjadi.     

Jika keluarga Bellevar mendatangi orang tuanya sebagai bangsawan, mungkin raja dan ratu Wintermere akan memberi mereka perlindungan, dan keluarganya mungkin saja mengenal mereka secara pribadi. Tapi setelah semua yang terjadi, mustahil mengetahui kebenarannya.     

Seluruh keluarganya telah sirna... kecuali Killian.     

Mungkin di sanalah Ellena berkenalan dengan Killian? Apakah mereka bertemu di Wintermere melalui keluarga Bellevar?     

"Apa kau pernah dengar soal keluarga Bellevar saat kau masih tinggal di Wintermere?" Mars bertanya kepada Emmelyn dan ia menatap gadis itu lekat-lekat.     

Emmelyn hanya menggelengkan kepalanya. "Aku tidak pernah mengenal seseorang yang bernama Duke dan Duchess Bellevar di Wintermere. Mungkinkah mereka menyembunyikan identitas mereka dan hidup sebagai orang biasa?"     

Mars mengangguk setuju.     

"Atau mungkin, mereka mengubah identitas dan menggunakan nama keluarga lain? Mereka punya banyak uang dan perhiasan untuk memulai hidup baru di tempat lain dengan identitas yang berbeda." Mars mengetukkan jari-jarinya yang panjang di atas meja dan mencoba memikirkan semua kemungkinan.     

"Apa kau yakin mereka pergi ke Wintermere?" Emmelyn bertanya kepada Mars karena masih meragukan informasi itu.     

"Ya, mata-mataku cukup ahli. Mereka tidak akan memberi tahuku keluarga Bellevar kabur ke Wintermere jika mereka tidak yakin."     

"Hmm..." Sekarang, giliran Emmelyn yang merasa putus asa.     

Andai saja ia masih memiliki keluarga dan kerajaannya, akan mudah untuk melacak keluarga Bellevar dan juga keberadaan penyihir itu.     

Namun, sekarang ia tidak punya apa-apa. Ia hanya bisa mengandalkan anak buah putra mahkota.     

Ia juga tidak punya pilihan selain tinggal di kastil dan menunggu perkembangan apa saja yang diperoleh orang suruhan Mars karena ia tidak bisa keluar.     

Kehamilannya segera memasuki bulan kelima dan sulit baginya untuk pergi ke banyak tempat.     

"Bukankah kau mengatakan akan mengundang Ellena dan 'temannya' untuk minum teh di kastil kita?" Emmelyn akhirnya bertanya kepada Mars. Ia sangat ingin melihat kakaknya lagi.     

Jika Ellena setuju untuk datang dan membawa Killian bersamanya, Emmelyn akan memiliki kesempatan untuk memastikan apakah Killian Snowden adalah kakaknya atau bukan.     

"Ya. Edgar dan Gewen juga akan bergabung bersama kami. Aku telah mengirim Roshan ke kastil Preston dan mengundang Ellena untuk minum teh besok. Aku akan segera mendengar tanggapan Ellena," jawab Mars.     

Emmelyn menggigit bibirnya. "Bisakah aku bergabung dengan kalian?"     

Mars menggelengkan kepalanya. "Maafkan aku, Sayang. Aku hanya bisa membiarkanmu mengintip untuk melihat pria itu dengan jelas dan memastikan ia adalah saudaramu, tapi kau harus bersembunyi. Aku tidak bisa membiarkanmu ikut minum teh."     

Emmelyn mengerti mengapa Mars memutuskan demikian.     

Mars tidak ingin Ellena tahu bahwa Emmelyn bukan hanya seorang wanita yang ia 'sewa' untuk melahirkan keturunannya, tetapi ia juga mencintai Emmelyn.     

Jika Emmelyn bergabung untuk minum teh bersama mereka, Ellena mungkin menjadi lebih curiga dan ia akan menolak untuk berbicara.     

Mars tidak ingin membuat Ellena merasa waspada. Selain itu, sebisa mungkin, Mars ingin menghindari perlawanan apa pun yang mungkin akan ditunjukkan oleh gadis itu.     

"Aku akan bersembunyi di kamar sebelah dan mengintip ke dalam," Emmelyn menghela napas panjang dan akhirnya menyetujui saran suaminya. "Tapi... jika ia benar-benar saudaraku, tolong jangan lakukan apa pun kepadanya. Aku tidak ingin Killian membencimu lebih dari kebencian yang mungkin selama ini ia pendam terhadapmu dan keluarga kerajaan."     

"Aku tahu," jawab Mars. Ia menarik istrinya ke dalam pelukannya dan mengusap rambutnya. "Aku tidak akan menyakiti siapa pun di keluargamu. Mereka adalah keluargaku juga sekarang."     

Emmelyn sangat lega ketika mendengar kata-katanya.     

Mars menambahkan dengan meyakinkan, "Aku berjanji."     

"Mm... terima kasih." Emmelyn balas memeluknya. "Hanya itu yang perlu aku dengar."     

***     

Roshan kembali setengah jam kemudian dan membawa berita bahwa Ellena dengan senang hati menerima undangan itu dan akan datang untuk minum teh.     

Mars dan Emmelyn saling pandang. Besok adalah hari yang penting.     

"Apakah ia akan datang dengan temannya, Killian Snowden?" Mars bertanya kepada Roshan.     

Kepala pelayan itu mengangguk dengan hormat. "Ya, Yang Mulia. Lady Ellena berkata Lord Killian akan pergi dalam beberapa hari dan dengan senang hati akan datang dan bertemu dengan Yang Mulia besok."     

"Bagus!"     

Mars merasakan jantungnya berdebar-debar karena merasa sangat bersemangat. Ia akan mempersiapkan anak buahnya untuk menjaga kastilnya selama minum teh dan memastikan Killian tidak akan melakukan sesuatu yang ceroboh JIKA ia benar-benar saudara Emmelyn dan ia datang untuk membalas dendam.     

Mars bisa membayangkan skenario terburuk yang mungkin terjadi jika memang kakak Emmelyn memiliki motif semacam itu.     

Bisa saja Killian menerima undangan tersebut karena ia pikir ia bisa mendapatkan kesempatan untuk membunuh putra mahkota dengan serangan jarak dekat.     

Mars telah berjanji kepada Emmelyn bahwa ia tidak akan pernah menyakiti keluarganya, jadi ia tidak akan memberi Killian kesempatan untuk menyerangnya. Jika Killian mencoba melakukan hal semacam itu dan gagal, tamatlah riwayatnya.     

"Apa kau sudah siap?" Mars bertanya kepada Emmelyn. Gadis itu sedang melamun di dekat jendela ketika pangeran memasuki kamar mereka.     

Tidak ada lagi bunga Wintermere di luar. Ketika musim semi tiba, satu per satu bunga mati dan baru akan hidup kembali setelah musim gugur tiba.     

Emmelyn sangat rindu melihat bunga-bunga itu dari jendela kamarnya. Rasanya sangat menyenangkan bisa menikmati pemandangan bunga-bunga itu selama musim dingin karena ia bisa merasa seperti kembali ke tanah airnya.     

Untungnya, suaminya mengerti dan sudah meminta tukang kebunnya menanam bunga lain untuk menggantikannya.     

Sekarang, dari luar jendelanya, ia bisa melihat banyak bunga indah dengan berbagai ukuran dan warna. Halaman tepat di luar kamar mereka tampak seperti taman yang sangat indah.     

Pemandangan itu mengingatkannya pada taman yang dimiliki Ratu Elara di luar longue yang biasa ia gunakan untuk menerima tamu dan minum teh bersama.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.