Pangeran Yang Dikutuk

219



219

0Mars melirik istrinya dan ia bisa melihat senyum itu juga. Dalam hati, ia bertanya-tanya apa yang sedang ada dalam pikiran istrinya yang cantik itu.     

Namun, ia tidak bertanya dan hanya diam. Mars yakin Emmelyn akan segera membagikan apa yang ia pikirkan jika gadis itu memang mau melakukannya dan Mars pun tidak perlu bertanya setiap saat.     

Selama istrinya itu terlihat bahagia, Mars tidak akan mengganggunya dengan pertanyaan-pertanyaan tidak penting. Mars tidak perlu tahu semua hal yang dipikirkan Emmelyn kan?     

"Bagaimana kalau kita duduk di situ sambil menikmati pemandangannya?" Kata Mars sambil menunjuk ke sebuah pohon tumbang di ujung kebun anggur. Pohon itu terlihat cukup besar dan terlihat nyaman untuk diduduki.     

Emmelyn setuju. Mereka berjalan menuju pohon itu dan duduk di sana. Matahari siang itu cukup cerah tapi tidak terlalu panas. Tapi keduanya masih harus mengenakan mantel mereka erat-erat karena suhunya masih rendah.     

"Apa kau ingin minum Glow Wine?" Mars menawarkan. Emmelyn kini tengah duduk dan bersandar di dada sang pangeran yang kekar. Gadis itu terlihat sedang memejamkan matanya. Saat mendengar kata 'Glow Wine', matanya langsung terbuka.     

Ia langsung berbalik ke arah pangeran dan mengangguk penuh semangat, "Aku mau! Tapi di mana kita bisa mendapatkan Glow Wine?"     

"Kusir sudah membawakannya untuk kita dan meletakkannya di dalam gerbong. Aku akan menyalakan perapian kecil untuk menghangatkannya di teko dan kita bisa meminumnya sambil menikmati pemandangan ini, bagaimana?" jelas Mars.     

"Ya ampun... kau memang luar biasa!" Emmelyn mengerjap-kerjapkan bulu matanya karena kegirangan. Ia menangkup wajah tampan Mars dan mendaratkan ciuman lama yang penuh gairah di bibir sang pangeran.     

Mars benar-benar suami impian, pikirnya.     

Hal-hal kecil seperti inilah yang membuat Emmelyn semakin jatuh cinta kepadanya. Contohnya saja saat Mars mengajaknya melihat tempat-tempat indah dan selalu mengingat apa yang Emmelyn suka dan tidak suka.     

Bahkan setelah mereka menikah, pangeran masih menunjukkan kepeduliannya dan memanjakan Emmelyn tanpa henti.     

Sekarang, Emmelyn benar-benar bertanya-tanya apa yang ia lakukan di kehidupan sebelumnya sehingga pantas mendapatkan pria yang sempurna ini?     

Mars secara otomatis menutup matanya saat istrinya menciumnya. Ia selalu menyukainya ketika Emmelyn mengambil inisiatif.     

Yah... Mars akan mencintainya meskipun Emmelyn tidak mau mengambil inisiatif... tapi rasanya tetap saja berbeda.     

Mereka berciuman dengan mesra dan ketika mereka melepaskan bibir masing-masing, Emmelyn tersenyum lebar hingga rahangnya terasa sakit.     

"Aku sebenarnya merasa beruntung karena tidak perlu berusaha terlalu keras untuk membuatmu tersenyum… hehehe," komentar Mars. Ia pun merasa bahagia saat mengucapkannya. Emmelyn adalah wanita dengan karakter yang baik. Gadis itu tahu persis bagaimana menghargai orang.     

Mars ingat ketika ia memperlihatkan peti harta miliknya, hal pertama yang gadis itu lakukan adalah menghadiahi para juru masak di dapur karena mereka sudah bekerja sangat keras untuk menyajikan hidangan favoritnya.     

Dari kejadian itu, Mars merasa ia juga akan mendapatkan hadiah dari istrinya jika ia selalu baik kepadanya.     

Dan tebakannya benar!     

Mendapatkan sebuah ciuman manis untuk satu kendi Glow Wine tentu sangat sepadan.     

Mulai sekarang, ia akan terus memikirkan hal-hal kecil yang harus dilakukan untuk membuat istrinya bahagia sehingga ia bisa mendapatkan lebih banyak hadiah... hehehe.     

"Ahem… biar aku panggil kusir untuk membawakan Glow Wine kita," kata Mars sambil tersenyum lebar.     

Ia memberi tanda kepada anak buahnya dan sang kusir segera datang dengan sebotol Glow Wine, panci kecil, dan satu cangkir. Ia meninggalkan barang-barang itu dan segera bergegas pergi meninggalkan pangeran dan istrinya.     

Emmelyn merasa senang saat Mars memberikan privasi lebih dengan menyuruh anak buahnya segera menjauh.     

Meski mereka berangkat dengan dikawal begitu banyak prajurit, tapi kini Emmelyn merasa hanya ada mereka berdua di sana. Dengan begitu, keduanya bisa menikmati waktu bersama secara mesra sambil menikmati pemandangan indah dan ditemani secangkir Glow Wine di tangan.     

Oh.. semuanya serasa sempurna sekali!     

Meski mereka tidak bisa melakukan bulan madu yang sesungguhnya karena pernikahan itu dilakukan secara rahasia, setidaknya Mars sudah mengajak Emmelyn melihat dan mengunjungi tempat-tempat indah dan melakukan banyak hal romantis lainnya selama mereka di Southberry.     

Putra mahkota kemudian menggunakan batu api untuk membuat perapian sederhana di sekitar mereka. Pangeran bisa dengan mudah menemukan beberapa ranting kayu yang ada di sekitar.     

Mars lalu menggunakan satu cabang kayu yang cukup besar untuk menggantung panci dan menghangatkan Glow Wine mereka.     

Api yang menyala membantu menghangatkan tubuh mereka dan keduanya pun bisa melepas mantel masing-masing. Begitu Mars melihat Glow Wine sudah mendidih, ia menuangkannya ke dalam sebuah cangkir untuk mereka berdua.     

Angin sepoi-sepoi membawa aroma wine yang harum dan memenuhi udara di sekitar mereka.     

"Rasanya sangat sempurna," komentar Emmelyn saat ia memberikan cangkir itu kepada suaminya setelah ia menyesapnya. Emmelyn berharap mereka bisa kembali berkunjung di musim gugur dan melihat anggur-anggur itu dipanen.     

Pemandangan panen anggur pasti akan sangat menakjubkan sekali.     

Oh... dan saat itu mereka sudah memiliki bayi!     

Betapa indahnya!     

Ia tersenyum tipis saat pandangannya diarahkan ke tempat yang jauh. Gadis itu merasa kini ada begitu banyak hal baik yang dinantikan di masa depan.     

Anda saja Emmelyn bisa bertemu dengan Killian lagi dan meyakinkan kakaknya itu untuk ikut bersamanya dan hidup damai dengan melupakan semuanya, ia bisa merasa hidupnya akan benar-benar sempurna. Emmelyn bisa mulai hidup dengan tenang lagi.     

Pikiran itu mengingatkan Emmelyn… ia perlu bicara soal Killian kepada Mars.     

"Suamiku…" Emmelyn menoleh ke arah pangeran dan menatapnya dengan mata berkilauan bagaikan anak anjing. "Aku ingin memberi tahumu sesuatu, tapi kumohon kau jangan marah kepadaku karena aku tidak mengatakannya dari awal."     

Mars kini menatapnya dengan bingung. Ia sangat suka mata biru indah milik Emmelyn yang seperti rusa betina. Mars yakin ia akan tenggelam di dalamnya jika ia terus menatap mata Emmelyn seperti itu.     

Namun, telinganya terangkat ketika ia mendengar istrinya memintanya tidak marah karena ia sudah merahasiakan sesuatu.     

Kedengarannya ada hal penting yang ia sembunyikan dan bukan hal yang bagus.     

Apa yang selama ini Emmelyn rahasiakan darinya dan mengapa ia melakukannya?     

"Aku tidak akan pernah marah kepadamu jika kau merasa perlu menyimpan sesuatu untuk dirimu sendiri. Kau pasti punya alasan mengapa melakukannya," jawabnya. "Aku percaya kepadamu."     

Emmelyn mengibaskan bulu matanya dan tersenyum manis. Oh, mata anak anjingnya bekerja dengan sangat baik!     

"Terima kasih banyak karena telah mempercayaiku," kata Emmelyn. Ia menghela napas panjang sebelum akhirnya ia mengungkapkan rahasia yang telah mengganggu pikirannya.     

"Kau bisa memberi tahuku apa saja," Mars meyakinkannya. Ia mengembalikan cangkirnya dan Emmelyn menyesap Glow Wine itu sedikit.     

"Kurasa aku melihat kakakku beberapa waktu lalu," kata Emmelyn akhirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.