Pangeran Yang Dikutuk

Malam Yang Panjang



Malam Yang Panjang

0PERINGATAN:     

Di dalam bab ini ada adegan seksual yang eksplisit. Mohon pengertiannya agar yang di bawah umur, silakan mencari buku lain untuk dibaca. Buku ini hanya untuk orang dewasa. Terima kasih banyak.     

.     

.     

"Hei... apa yang kau lakukan di sini? Apa kau tidak bisa tidur?" Emmelyn mencoba mengajukan pertanyaan dengan nada khawatir, tetapi pria itu tidak repot-repot menjawabnya.     

Sang pangeran segera mencium bibir Emmelyn dengan penuh gairah dan tangannya meraba-raba seluruh tubuhnya.     

Tangannya sudah menyelinap ke dalam gaun tidur Emmelyn dan meremas pantat dan payudaranya dengan penuh napsu.     

Emmelyn sangat terkejut, tetapi ia masih berusaha melepaskan diri dari cengkeramannya dan segera menutup pintu rapat-rapat.     

Gawat jika ada orang lain yang melihat putra mahkota di kamarnya karena ia sedang menyamar sebagai laki-laki.     

Sungguh sangat tidak baik jika gosip tentang putra mahkota yang menyukai sesama jenis kembali muncul. Pangeran akan segera naik takhta dan memiliki anak pertamanya.     

"Aku-aku menginginkanmu..."     

Emmelyn bisa mendengar suara seraknya di antara napasnya yang sudah terengah-engah saat lengannya memeluknya dan mencoba melepaskan pakaian Emmelyn satu per satu.     

Pikiran Emmelyn segera mulai bekerja. Ia tahu Mars tidak akan pernah melakukan hal tidak senonoh di luar kastilnya.     

Mereka memiliki kehidupan seks yang memuaskan dan cukup aktif, tetapi keduanya setuju untuk merahasiakannya rapat-rapat.     

Mars bahkan meminta kepala pelayannya untuk memasang dinding kedap suara di kamar baru mereka sehingga mereka bisa mendapatkan privasi lebih.     

Jadi… yang Mars lakukan sekarang… sudah pasti karena ia terpengaruh oleh sesuatu. Seseorang yang jahat pasti telah membiusnya untuk memanfaatkannya.     

Astaga! Mengapa ia tidak berhati-hati? Seseorang seperti pangeran sudah pasti menjadi target utama karena ia diinginkan oleh banyak wanita jahat yang ingin memaksakan diri mereka kepadanya. Meski mereka harus melakukannya dengan cara kotor seperti ini.     

Jika mereka bisa tidur dengan pangeran dan mengandung anaknya maka wanita mana pun beserta seluruh keluarganya akan hidup terjamin selamanya.     

Siapa yang tidak menginginkan kesempatan semacam itu?     

Dalam hati Emmelyn sungguh merasa sangat marah.     

"Sayang... siapa yang melakukan ini kepadamu?" Emmelyn mencoba menenangkannya, tetapi semua usahanya sia-sia. Mars dengan kasar merobek gaun tidurnya sehingga ia bisa melihat tubuh telanjang Emmelyn.     

Emmelyn akhirnya menyadari bahwa pangeran memang sedang dibius dan satu-satunya cara untuk mengatasi efeknya mungkin dengan berhubungan seks dengannya.     

"Ssshh... tolong sedikit pelan… jangan tergesa-gesa ..." bisik Emmelyn ke telinga pangeran dengan lembut. "Aku sedang mengandung anak kita... jangan kasar kepadaku. Kita tidak ingin menyakiti bayinya..."     

Emmelyn mengulangi kata-katanya berulang kali dengan suara yang lembut dan kata 'bayi' yang diucapkan Emmelyn memiliki efek menakjubkan terhadap pangeran.     

Napas terengah-engah pangeran perlahan melambat dan ia menarik napas dalam-dalam beberapa kali. Wajahnya terlihat sangat frustasi tetapi Mars tetap berusaha keras untung menenangkan diri.     

"Aku... akan… pelan-pelan..." jawab Mars akhirnya.     

Emmelyn merasa sangat lega saat mendengarnya.     

Emmelyn menyentuh wajah pangeran dan membelainya dengan penuh kasih, ia masih membisikkan permohonannya sehingga Mars akan bersikap lembut kepadanya.     

Perlahan, pangeran yang telah terpengaruh ramuan perangsang itu dan tampak seperti binatang buas yang siap melahap mangsanya, mulai tenang.     

Sangat tidak mudah bagi Mars untuk mengendalikan dirinya saat ini karena ia telah dikuasai zat perangsang yang sangat kuat. Tapi, Mars berjuang sekuat tenaga untuk mendengarkan Emmelyn dan tidak menyakitinya.     

Emmelyn kemudian meraih bagian belakang kepala Mars dan mencium bibirnya dengan lembut. Ia berusaha memperlambat ritme gerakannya sehingga Mars bisa mengikutinya.     

Mars hanya ingin hasratnya segera terlampiaskan. Selama Mars bisa segera bercinta dengan Emmelyn, ia akan baik-baik saja dan efek dari ramuan itu akan segera hilang.     

Emmelyn menariknya ke tempat tidur dan kemudian mendorongnya untuk berbaring di kasur.     

Pangeran lalu berbaring dengan mata penuh harapan dan ketidaksabaran tertulis di seluruh wajahnya. Ia benar-benar ingin menerkam dan melahap kekasihnya itu. Namun... ia berusaha keras untuk menunggu dan bersabar.     

"Aku mencintaimu," bisik Emmelyn sambil menelusuri dada berototnya dan turun ke celananya. Ia melepaskan potongan pakaian terakhir dari tubuh pangeran dan kemudian dengan penuh kasih membelai kejantanannya yang mulai mengeras. "Kau bisa melakukannya dengan perlahan dan lembut..."     

Mars menelan ludah dan mengangguk lemah. Ia menyentuh rambutnya dan membelainya lembut saat Emmelyn mulai naik ke atasnya dan mengusap bagian kejantanannya dengan ritme yang pelan. Emmelyn terus mengusapnya dengan gerakan naik turun dan bermain-main dengan ujung kejantanan Mars.     

Apa yang dilakukan Emmelyn memberikan begitu banyak kenikmatan yang mulai membanjiri pikiran Mars. Ia tak lagi agresif seperti sebelumnya dan membiarkan kekasihnya itu melakukan hal-hal yang sudah pasti akan memberikannya kepuasan seksual.     

Emmelyn tersenyum manis saat melihat binatang itu berhasil dijinakkan. Ia melanjutkan pekerjaannya dengan memasukkan kejantanan Mars ke dalam mulutnya, memberinya kenikmatan yang luar biasa.     

Gadis itu dengan sabar menggerakkan mulutnya ke atas dan ke bawah dan membelai bagian intim pangeran dengan kedua tangannya bersamaan, mengikuti gerakan mulutnya.     

Emmelyn tidak lupa memberikan perhatian ekstra dengan menggunakan lidahnya untuk memanjakan ujung kejantanannya, menjilati dan menghisapnya dengan sangat pelan. Gadis itu terlihat sangat menikmatinya.     

Oh, rasanya sangat, sangat nikmat.     

Mars mendesah pelan dan tangannya yang mencengkram seprai dan mengangkat punggungnya sedikit... saat ia merasa ia akan segera sampai pada puncak orgasmenya.     

Karena Emmelyn sudah mulai terbiasa memuaskan Mars dengan cara ini, Emmelyn tahu apa yang akan terjadi dan bersiap menerima cairan putih yang keluar dari kejantanan Mars di dalam mulutnya.     

"A-aku... akan keluarkan sekarang..." bisik Mars, saat ia menggerakkan kejatanannya masuk dan keluar dari mulut kekasihnya secara lebih cepat dan lebih cepat, untuk membantunya mencapai titik kepuasan Mars.     

Ketika ia akhirnya melepaskan cairan kepuasan itu, Emmelyn sudah bersiap dan menelan semuanya dalam satu tegukan.     

Tubuh Mars bergetar untuk beberapa saat. Rasanya Mars melayang ke langit ketujuh dan menikmati orgasme penuh kepuasan untuk sementara waktu.     

Namun, penisnya yang membengkak masih tetap keras dan siap untuk aksi yang berikutnya.     

Emmelyn tahu ini akan menjadi malam yang panjang, dan ia menghela napas.     

Bukannya ia tidak ingin bercinta dengan pangeran dengan ronde yang tiada habisnya. Mereka berdua sering melakukannya di rumah, bercinta bergantian sampai lelah dan akhirnya tidur ketika pagi tiba.     

Namun, kini mereka sedang bepergian dan membutuhkan tidur agar mendapatkan energi baru untuk melanjutkan perjalanan.     

Ini bukan waktu yang tepat untuk melakukan hubungan badan sepanjang malam.     

Dalam hati, Emmelyn mengutuk siapa pun yang bertanggung jawab atas semua ini. Jika pelakunya adalah salah satu gadis Milot, seperti yang ia duga, ia tidak sabar untuk menampar wajah mereka dan membuat mereka membayarnya!     

Emmelyn lalu naik dan mencium bibir Mars dan kemudian berbaring di sampingnya. Ia berpaling ke samping dan berbisik, "Bagaimana perasaanmu? Apakah kau merasa lebih baik?"     

Pria itu sudah merasa sedikit lebih baik karena keinginannya terpenuhi satu kali. Napasnya yang terengah-engah perlahan melambat, dan ia menjadi lebih tenang.     

Namun, ia tetap menginginkan Emmelyn. Ia ingin menerkamnya dan memasukinya untuk mendapatkan kepuasaannya yang kedua.     

"Aku mencintaimu..." pangeran menoleh ke arahnya dan dan mengutarakan keinginannya. "Aku menginginkanmu..."     

Tangan Mars kini menyentuh rambutnya dan menarik kepalanya lebih dekat sehingga ia bisa mencium bibir kekasihnya yang indah.     

Emmelyn membalas ciumannya dan merangkul leher Mars dengan kedua tangannya. Mars segera bangkit dan naik ke atas tubuh Emmelyn, ia memposisikan tubuhnya sambil mencium gadis itu dengan penuh gairah.     

Tangan Mars bergerak ke bawah dari rambut hingga ke punggungnya, lalu ke pantatnya yang kenyal. Mars menarik paha Emmelyn ke atas dan melingkarkan kakinya di punggung bagian bawah Mars. Ia perlahan memasuki Emmelyn.     

Otaknya terus mengulang kata-kata ajaib itu seperti sebuah mantra.     

Pelan dan lembut... jangan sampai menyakiti bayinya.     

Pelan dan lembut... jangan sampai menyakiti bayinya.     

Mars memasukkan kejantannya ke dalam tubuh Emmelyn secara perlahan dan lembut, dan ia mendorongnya masuk lebih dalam lagi. Ia terus mendorongnya keluar masuk bagian intim Emmelyn yang sudah terlalu basah secara teratur.     

Emmelyn mengeluarkan desahan yang dalam saat perasaan nikmat mulai menjalari tubuhnya.     

Setelah beberapa saat, Emmelyn justru merasa begitu bahagia hingga ia tidak lagi memperdulikan kekhawatirannya bahwa mereka membutuhkan istirahat untuk perjalanan besok.     

Masa bodo. Mereka bisa beristirahat setelah tiba di Glendale. Atau mereka malah bisa tidur sementara yang lain berburu makanan di sore hari. Seharusnya tidak apa-apa, Emmelyn meyakinkan dirinya sendiri.     

"Aku mencintaimu ..." Emmelyn berbisik berulang kali di antara desahan dan napasnya yang terengah-engah. Mars tersenyum puas saat ia mendengar desahan malu-malu dari kekasihnya itu.     

Kenikmatan di otak Mars semakin menjadi-jadi setiap kali ia mendengar suara Emmelyn. Gadis itu sangat seksi dan Mars tidak akan pernah merasa bosan atau puas setiap kali ia menikmati tubuhnya.     

Mars terus memasukkan kejantannya sampai ia mendapatkan orgasmenya yang kedua. Sementara itu Emmelyn sudah berkali-kali mencapai puncaknya.     

Mars berhenti selama beberapa menit setelah ia melepaskan benihnya di dalam rahim Emmelyn dan menikmati orgasme yang mereka dapatkan bersama-sama.     

Tidak lama kemudian, babak ketiga pun dimulai.     

***     

Sementara itu, di luar kamar mereka, Lori tercengang. Ia tidak percaya dengan apa yang sudah terjadi.     

Ia merasa marah, kalah, dan bingung pada saat bersamaan. Mengapa hal ini bisa terjadi??     

Bukankah sang pangeran seharusnya begitu bergairah sehingga ia tidak bisa menahan diri untuk tidak bercinta dengan siapa pun hingga kepuasannya bisa tersalurkan?     

Lori ada di sana dan siap membantunya melampiaskan napsu pangeran... tapi mengapa ia memilih pria daripada wanita untuk melakukannya?     

Apakah Lord Aldrich lebih menarik baginya daripada Lori, wanita yang sangat cantik?     

Lori merasa sangat tersinggung jika putra mahkota sampai berpikir seperti itu.     

Atau... apakah pangeran melakukannya karena ia benar-benar membenci Lori atas apa yang ia lakukan, hingga pria itu lebih memilih berhubungan intim dengan seorang laki-laki seperti Lord Aldrich, daripada menyentuh Lori dan jatuh ke dalam perangkapnya?     

Tunggu... apakah jangan-jangan putra mahkota sebenarnya tidak tertarik kepada wanita?     

Begitu banyak pertanyaan berkecamuk di benaknya dan tidak ada satu pun jawaban yang masuk akal yang bisa diterima Lori saat itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.