Pangeran Yang Dikutuk

Dansa Pertama



Dansa Pertama

0Emmelyn melirik raja dan mengeluarkan napas panjang. Emmelyn memang masih membenci raja, tetapi ia telah mengesampingkan dendam dan kebenciannya karena ia menyukai ratu dan mencintai pangeran.     

Sekarang setelah Emmelyn membuat keputusan untuk mengakhiri lingkaran setan yang terus membuatnya ingin membalas dendam, ia berharap raja akan menerimanya, setidaknya demi putranya dan cucu-cucunya di masa depan.     

"Bagaimana jika ia tidak menerimaku bahkan setelah anak kita lahir?" Emmelyn bertanya dengan suara rendah.     

"Aku akan menunggu sampai aku naik takhta dan mengumumkan pernikahan kita. Saat itu, tak seorang pun, bahkan ayahku, bisa membantah perkataanku," jawab Mars.     

Pangeran memang benar. Begitu ia menjadi raja, kata-katanya menjadi hukum yang harus dipatuhi semua orang dan ia tidak lagi membutuhkan persetujuan siapa pun.     

Mars hanya mengkhawatirkan tentang penyihir itu. Sebelum penyihir itu mati, Mars tidak akan pernah bisa tidur nyenyak di malam hari.     

Memikirkan penyihir itu membuat Mars ingat bahwa ia belum melihat Ellena di ruang dansa. Bukankah Ellena juga diundang?     

"Apakah kau mencari Ellena?" Emmelyn tiba-tiba bertanya kepada Mars.     

Pria itu mengangguk. "Ya. Aku belum melihatnya."     

"Bibi dan pamannya baru saja datang," Emmelyn memiringkan dagunya. "Mereka lewat sini. Mungkin ia akan segera muncul."     

Mars melihat ke arah pintu masuk dan melihat Lady Preston berjalan dengan anggun bersama suaminya seperti yang dikatakan Emmelyn. Namun, Ellena tidak terlihat hadir bersama mereka.     

Mars bertanya-tanya kemana perginya Ellena. Ia belum menerima laporan dari anak buahnya bahwa Ellena akan meninggalkan ibukota.     

Lady Preston tersenyum sumringah ketika ia sampai di meja kehormatan.     

"Selamat malam, Yang Mulia," katanya setelah ia membungkuk, sementara Duke Preston membungkuk kepada raja.     

"Selamat datang," kata raja. Ia melambai kepada mereka dengan ramah. "Kau tidak pernah terlambat ke acara kerajaan sebelumnya. Apa yang membuatmu datang terlambat malam ini? Dan di mana keponakanmu?"     

"Maaf, Yang Mulia, ada keadaan darurat di rumah. Karena itulah kami terlambat. Aku harap Yang Mulia akan memaafkan kami. Keponakanku juga akan terlambat dan ia akan datang dengan seorang teman," jawab Lady Preston mewakili Ellena. "Mereka akan segera tiba."     

"Ah... begitukah?" Raja Jared mengangguk dan memberi isyarat kepada Preston untuk duduk di meja di sebelah Athibaud. "Silahkan duduk."     

Mars mengerutkan alisnya ketika ia mendengar kata-kata Lady Preston.     

Ellena datang dengan seorang teman? SIAPA?     

Mars tidak tahu Ellena punya teman lain. Mungkinkah Ellena akan datang dengan teman yang ia temui selama perjalanannya?     

Pangeran menjadi semakin penasaran. Namun, ia tidak punya pilihan selain menunggu untuk melihat dengan siapa Ellena datang.     

Ia tidak ingin mengajukan terlalu banyak pertanyaan kepada Lady Preston dan membuatnya berpikir ia tertarik kepada Ellena.     

"Ayah, aku punya satu permintaan yang ingin kusampaikan kepadamu," Mars memutuskan untuk berbicara dengan ayahnya tentang mengumumkan Emmelyn kepada tamu undangan pesta malam itu.     

Ia tidak bisa membiarkan kekasihnya merasa sedih karena mengira kehadirannya tidak diakui oleh keluarga kerajaan.     

"Baiklah, coba utarakan," raja mengangguk.     

"Aku ingin kita memperkenalkan Lady Emmelyn sebagai tamu kerajaan kita," Mars menjelaskan. "Aku melihat begitu banyak mata yang memandang Lady Emmelyn dengan penuh rasa penasaran. Mereka sepertinya bertanya-tanya tentang siapa dirinya sejak ia duduk bersama kita. Jika kita tidak memperkenalkannya secara resmi, orang akan mengira Lady Emmelyn tidak pantas berada di sini."     

Raja Jared berpaling ke arah Emmelyn dan kemudian kembali ke Mars. "Apakah kau ingin mengumumkan bahwa ia mengandung anakmu?"     

"Tidak, bukan itu. Kita tidak boleh mengatakan apa pun tentang masalah itu. Saya hanya berpikir kita harus memperkenalkan Emmelyn sebagai tamu kehormatan kita. Itulah yang seharusnya kita lakukan dari awal," jawab Mars cepat.     

Raja pernah muda dan jatuh cinta berat kepada Ratu Elara. Ia bisa menebak dengan mudah bahwa putranya sedang jatuh cinta dengan wanita muda yang sedang mengandung anaknya itu.     

Ketika Mars keberatan untuk melanjutkan perjanjian lama yang ia buat dengan Ellena dengan mengatakan bahwa ia terikat oleh perjanjian baru bersama Emmelyn, Raja Jared menyadari putranya hanya mencari-cari alasan saja.     

Raja bahkan memuji kemampuan putranya untuk menyelesaikan konflik saat itu. Diam-diam, Raja Jared ingin tahu bagaimana Mars akan menangani masalah tersebut ketika saatnya tiba dan ia harus mengumumkan calon istrinya.     

Namun, ada sesuatu yang raja tidak mengerti, mengapa pangeran tidak berusaha jujur ke​​padanya, ayahnya sendiri, jika ia benar-benar mencintai Emmelyn?     

Raja Jared bukanlah seseorang yang akan merendahkan orang-orang dari kelas bawah.     

Jika Emmelyn hanyalah seorang gadis biasa dari Glendale, akan mudah untuk mengatur supaya gadis itu bisa 'diadopsi' oleh salah satu Duke di ibukota.     

Ini adalah taktik yang dulu ia gunakan ketika Raja Jared naik takhta dan ia ingin mengumumkan pernikahannya dengan Ratu Elara kepada rakyat.     

Ada yang tidak beres, pikir raja dalam hati.     

Namun, raja tidak menyuarakan kecurigaannya. Ia sangat mempercayai putranya. Ia hanya berharap Mars terbuka kepadanya tentang perasaan dan rencana Mars yang sebenarnya. Apalagi menyangkut masa depannya bersama wanita itu.     

"Baiklah," Raja Jared akhirnya memberikan persetujuannya. "Kau bisa mengumumkan Lady Emmelyn sebagai tamu kehormatan kita."     

"Terima kasih, Ayah," Mars tersenyum. Ia mencubit lengan Emmelyn dengan lembut dan berbisik ke telinganya. "Apakah kau ingin berdansa denganku? Aku akan mengumumkan kepada para tamu undangan bahwa kau adalah tamu kerajaan setelah kita selesai berdansa."     

Emmelyn tersenyum malu-malu dan mengangguk. "Aku mau."     

"Terima kasih," Mars melambai dan memberi isyarat kepada John, kepala pelayan kerajaan untuk datang. Begitu pelayan itu berada di hadapannya, pangeran memberikan perintah kepadanya. "Giliran berikutnya, kami ingin berdansa. Tolong beri tahu musisi untuk memainkan lagu yang bagus."     

John membungkuk dan menjawab, "Saya mengerti, Yang Mulia."     

Kepala pelayan itu berjalan menuju musisi istana dan menyuruh mereka memainkan lagu untuk pangeran. Mars hanya bisa tersenyum kepada dirinya sendiri saat melihat reaksi para musisi atas permintaan sang putra mahkota.     

Mereka semua menoleh dengan mata yang membesar ketika ingin memastikan apa yang mereka dengar itu benar perintah dari pangeran.     

Selama bertahun-tahun, mereka tidak pernah melihat putra mahkota berdansa diiringi lagu yang mereka bawakan. Ini pertama kalinya pangeran akan berdansa di kerajaan.     

Mars memutuskan untuk melambai kepada para musisi tersebut dan mengisyaratkan bahwa perintah itu memang datang darinya. Dengan segera, semua musisi tersenyum dan mengangguk dengan patuh.     

Begitu penyanyi opera menyelesaikan penampilannya, para musisi istana mulai memainkan lagu tentang cinta yang merekah di musim semi.     

"Hadirin sekalian, malam ini untuk pertama kalinya, Putra Mahkota akan berdansa bersama teman kencannya," John mengumumkan dengan suara lantang.     

Ruang dansa itu tiba-tiba menjadi sunyi dan hanya terdengar musik romantis yang dimainkan khusus untuk Emmelyn dan pangeran.     

Akhirnya... mereka semua bisa melihat wanita yang duduk bersama pangeran dengan jelas.     

John baru saja mengumumkannya sebagai teman kencan putra mahkota... apa artinya keluarga kerajaan akan secara resmi memperkenalkan wanita itu kepada publik?     

Mereka semua penasaran untuk mencari tahu lebih banyak.     

"Lagu kita sudah dimainkan," Mars tersenyum kepada Emmelyn dan meraih tangannya.     

Emmelyn tersenyum ketika pangeran berbisik tepat di telinganya dan mengatakan ini waktunya mereka berdansa.     

Gadis itu ingat saat di pesta dansa yang terakhir mereka hanya bisa berdansa secara sembunyi-sembunyi di teras istana.     

Ahh… rasanya sungguh menyenangkan bisa berdansa dengan pangeran lagi dan kali ini di depan umum.     

Bukannya Emmelyn tidak suka berdansa dengan pangeran jauh dari kerumunan, momen dansa mereka saat itu sangat indah dan berkesan.     

Tapi malam ini Emmelyn ingin para 'hiu' atau wanita yang semuanya mengarahkan pandangan mereka kepada putra mahkota dan ingin merebutnya darinya bisa melihat bahwa Mars adalah miliknya dan hanya miliknya seorang. Meski Mars belum secara resmi mengumumkan hubungan mereka.     

Emmelyn biasanya tidak terlalu ambil pusing mengenai pandangan orang lain terhadapnya. Ia suka menjadi gadis sederhana yang jauh dari sorotan orang-orang.     

Namun belakangan ini, hormon kehamilan Emmelyn justru membuatnya mudah tersinggung dan kurang percaya diri.     

Ia membutuhkan sebuah momen bersama pangeran di hadapan publik untuk meyakinkan dirinya sendiri tentang hubungannya bersama pangeran.     

Emmelyn sebenarnya membenci perasaan yang kini ia alami dan ia sering tidak bisa menahannya. Untungnya, Mars selalu pengertian dan berusaha keras untuk memenuhi semua kebutuhan Emmelyn.     

Mars meraih tangan kekasihnya dan mereka berjalan dengan anggun menuju pusat ruang dansa, sementara para musisi memainkan lagu yang sangat terkenal tentang cinta yang merekah di musim semi.     

Semua orang sepertinya membeku di tempat mereka, semua mata tertuju kepada pasangan rupawan itu.     

Beberapa tamu undangan sangat mengagumi mereka dan yang lainnya merasa iri. Tapi tidak satu pun dari mereka yang menyangkal bahwa keduanya terlihat sangat serasi.     

Mars dan Emmelyn berdansa mengikuti irama lagu dan mereka tidak benar-benar memperhatikan orang lain yang hadir di pesta itu.     

Mata Mars hanya tertuju kepada gadis cantik yang sedang berdansa dalam pelukannya, begitu pula dengan Emmelyn.     

"Aku sangat bahagia malam ini," Mars berbisik ke telinganya. "Aku akhirnya bisa berdansa denganmu di depan umum."     

Emmelyn tersenyum dan mengangguk. Ia juga merasa senang.     

Ahh... air mata dan kekesalan yang Emmelyn rasakan hari ini sepertinya sudah tidak penting lagi. Mereka berdansa mengikuti irama saat tubuh mereka menyesuaikan diri satu sama lain dengan sempurna.     

"Aku mencintaimu," Mars harus menahan untuk tidak menciumnya saat lagu itu berakhir.     

Astaga... Mars benar-benar ingin meresmikan hubungan mereka saat itu juga, sehingga ia bisa melakukan apa pun yang ia inginkan kepada kekasihnya di depan umum.     

"Aku juga mencintaimu," jawab Emmelyn dengan suara yang nyaris tak terdengar karena ia khawatir orang-orang akan mendengar mereka.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.