Pangeran Yang Dikutuk

Pangeran Yang Kuatir



Pangeran Yang Kuatir

0Mars merasa sangat kuatir. Ellena telah menghilang selama lima tahun dan kini, tiba-tiba saja gadis itu kembali membawa berita bahwa kutukan itu sudah dipatahkan?     

Ia tentu tidak dapat mempercayainya begitu saja. Karenanya ia meminta Ellena dan Gewen menunggunya di perpustakaan agar mereka dapat bicara secara privasi.     

"Aku sangat senang bisa menemuimu lagi pangeran," kata Ellena dengan penuh haru. "Aku dan Gewen akan menunggumu."     

Pada saat itulah Emmelyn keluar dari kereta. Ia sudah tidak sabar ingin mengetahui apa yang terjadi sebenarnya dan mengapa ada wanita asing yang memeluk pangeran.     

Ketika Emmelyn melangkah turun dari kereta, pandangan semua orang di halaman istana segera tertuju kepadanya.     

Ia adalah wanita tercantik di ibu kota malam itu, mungkin yang kedua setelah Ratu Elara. Namun, ratu masih berada di dalam istana sehingga orang-orang tidak bisa membandingkan kecantikan mereka.     

Ellena tampak terkejut ketika ia melihat seorang gadis cantik keluar dari kereta yang sama dengan Mars.     

Ia memandang Mars dan Emmelyn secara bergantian, mulutnya terbuka karena terkejut tetapi ia tidak bisa mengucapkan sepatah kata pun.     

"Apa kau tidak akan mengenalkanku pada teman-temanmu?" Emmelyn tersenyum saat berbicara dengan Mars.     

Sementara itu, Gewen menyipitkan matanya saat melihat gadis itu berjalan mendekat dan akhirnya berdiri di samping pangeran.     

Sang jendral muda itu ingat bahwa Mars mengatakan ia akan mendandani Lord Aldrich dengan gaun dan riasan cantik untuk membuatnya terlihat seperti wanita.     

"WAH—" Gewen juga kehilangan kata-kata untuk mengungkapkan betapa terkejutnya ia sekarang. Pria itu menunjuk ke arah Mars dan bergumam. "Waktu itu kau tidak bercanda sama sekali! Kau benar-benar melakukannya!"     

Jika situasinya berbeda, Mars akan menertawakan lelucon yang ia buat sendiri.     

Ia berhasil menipu Gewen dengan membuat temannya itu berpikir bahwa ia sebenarnya berkencan dengan seorang pria dan membawanya ke perayaan ulang tahunnya dengan mendandaninya sebagai seorang wanita.     

Namun situasinya berubah 180 derajat dan ini bukan waktu yang tepat untuk bercanda. Ia sangat takut Ellena akan mati karena dirinya. Gadis bodoh itu...     

Ia ingat lima tahun lalu Ellena bersumpah untuk menemukan penyihir itu apapun yang terjadi dan membuatnya mencabut kutukannya pada keluarga Strongmoor. Ia tidak tahu Ellena benar-benar akan melakukannya.     

Ia sangat sedih ketika Ellena tiba-tiba menghilang dan tidak pernah kembali. Tidak ada satu orang pun yang tau di mana ia berada.     

Mars juga sempat mengirim mata-mata dan beberapa pasukan untuk mencarinya, tetapi tidak berhasil. Setelah bertahun-tahun, Mars mengira gadis itu telah mati dan ia lalu mencoba untuk melupakannya.     

Rupanya, Ellena tidak hanya masih hidup dan sehat, gadis itu kini terlihat lebih cantik dari sebelumnya.     

Tidak hanya itu saja, ia kembali dengan berita mengejutkan. Ia barusan bilang dirinya telah meyakinkan penyihir itu untuk mencabut kutukan Mars, apakah benar?     

Jika tidak benar, mana mungkin Ellena membahayakan nyawanya sendiri dengan menyentuh Mars?     

Ya Tuhan ... sangat sulit dipercaya!     

Mars sangat ingin berbicara dengan Ellena secara pribadi dan mencari tahu apa yang sebenarnya terjadi. Hah... apa yang harus ia lakukan? Emmelyn ada di sini ...     

Pangeran memberi isyarat kepada Ellena dan Gewen untuk masuk ke dalam istana terlebih dahulu. "Temui aku di perpustakaan. Aku akan segera ke sana. Kita perlu bicara."     

Kemudian ia menoleh ke Emmelyn dan meraih tangannya. "Ayo masuk. Ibuku sangat ingin melihatmu."     

Mars mengulurkan tangannya dan meraih tangan Emmelyn untuk memasuki istana. Sementara itu, Gewen dan Ellena berdiri di samping kereta dengan wajah yang tampak terkejut. Keduanya memiliki alasan berbeda mengapa menunjukkan ekspresi semacam itu.     

Gewen menganggap bahwa Lord Aldrich terlihat sangat mempesona untuk seorang pria yang didandani menjadi wanita!     

Ternyata, ia bisa tampil begitu cantik dengan gaun dan riasan yang pas.     

Pikirannya bertanya-tanya apakah Mars meminta Lord Aldrich untuk berdandan seperti wanita ketika mereka tidur bersama juga? Dengan begitu Mars akan menganggapnya sebagai wanita tulen.     

Jadi, sebenarnya Mars itu itu pria yang suka dengan sesama pria ataukah ia menyukai pria yang berdandan sebagai wanita? Ah, sungguh membingungkan.     

Orientasi seksual bukanlah topik kesukaan Gewen,     

Sementara itu, wajah cantik Ellena tampak kesal dan ia mengepalkan tangannya hingga tubuhnya gemetar.     

Dirinya tersadar bahwa ia sudah terlambat. Tapi itu tidak sepenuhnya benar, Ellena yakin ia masih bisa mendapatkan kembali apa yang memang menjadi miliknya.     

Pangeran Mars Strongmoor adalah miliknya.     

"Ayo pergi ke perpustakaan," Gewen meraih tangan Ellena dan memintanya untuk mengikutinya begitu putra mahkota dan teman kencannya sudah tidak terlihat lagi. "Kau tidak perlu khawatir tentang wanita itu. Ia..."     

Pria tampan itu menggaruk kepalanya dengan tangan yang lain. Ia tidak begitu tahu bagaimana mengatakan bahwa teman kencan Mars malam itu bukanlah wanita.     

"Ia adalah apa?" Ellena mengerutkan alisnya.     

"Jangan bicara soal itu di sini," Gewen kemudian menarik Ellena melewati kerumunan dan segera memasuki istana. Mereka berjalan melewati lorong panjang menuju perpustakaan.     

***     

Edgar menyambut Mars dan Emmelyn saat mereka memasuki ruang dansa. Seperti biasa, sekelompok pengawal raja menghalangi jalan agar para tamu wanita tidak mencoba mendekati putra mahkota.     

Ketika Emmelyn menginjakkan kaki di dalam aula megah itu, ia tidak bisa menahan rasa kagumnya terhadap desain megah istana tersebut. Aulanya sangat besar dan dihiasi interior yang rumit.     

Dindingnya dicat dengan warna putih dan disertai hiasan emas yang tidak berlebihan. Semua hal di aula itu tampak mewah dan mengagumkan.     

Emmelyn bahkan merasa istananya di Wintermere tidak seindah ini. Mungkin karena kerajaan ini jauh lebih kaya dibandingkan Wintermere.     

Banyak tamu yang sudah datang dan mereka semua langsung melihat ke arah pintu masuk untuk menyambut putra mahkota dengan penuh antusias. Ketika mereka melihat para pengawal raja dan pangeran, mereka terkaget.     

Sang pangeran memegang tangan seorang wanita dengan erat!     

Ini merupakan pemandangan yang asing untuk dilihat. Orang-orang berpikir bahwa pangeran sangat benci wanita dan ia sering memerintahkan agar para wanita menjauh darinya.     

Tapi malam itu… pangeran terlihat memasuki aula dengan menggandeng tangan seorang wanita yang cantik. Siapa perempuan itu sebenarnya?     

Perhatian semua orang tertuju pada Mars dan Emmelyn. Mereka terus bertanya-tanya siapa sosok wanita yang digandeng Mars.     

Kecantikannya sangat menyilaukan, tapi ia terlihat begitu misterius karena ia sama sekali tidak menunjukkan senyumnya ketika memasuki istana seperti kebanyakan wanita yang datang ke pesta dansa.     

Para wanita ini akan menghabiskan banyak waktu mempersiapkan diri untuk ke pesta dansa kerajaan. Mulai dari mengenakan gaun baru hingga merias wajah.     

Mereka juga menjadikan kesempatan ini untuk menarik perhatian pria-pria dari kalangan bangsawan. Tapi wanita yang digandeng putra mahkota ini tampak dingin seolah ia terpaksa datang ke pesta malam itu.     

"Selamat malam, Yang Mulia," Edgar menyapa temannya dengan panggilan resmi karena mereka berada di tempat umum.     

Jika mereka bertemu di ruangan pribadi, ia akan memanggil putra mahkota dengan nama depannya saja. Edgar kemudian menoleh ke arah Emmelyn dan membungkuk sedikit. "Tuan Putri, selamat datang."     

Emmelyn sudah pernah bertemu dengan Edgar saat latihan perang beberapa minggu lalu. Namun, saat itu ia sedang menyamar sebagai laki-laki. Mereka belum pernah berkenalan secara resmi tanpa menyembunyikan identitas Emmelyn.     

"Lord Edgar," Emmelyn mengulurkan tangannya seperti seorang wanita. Jenderal kekar itu menyambut tangannya dengan hormat dan mencium punggung tangan Emmelyn. "Namaku Emmelyn Rosehill."     

Edgar terpana mendengar nama lengkapnya. Ia menegakkan punggungnya dan menoleh ke Mars dengan ekspresi bingung. "Rosehill?"     

Mars mengangguk. "Ini Putri Emmelyn Rosehill dari Wintermere. Kau pernah bertemu dengannya sebagai Lord Aldrich sebelumnya."     

Edgar mengangguk dan menatap Emmelyn. "Aku ingat. Tapi, bukankah Wintermere.... koloni terbaru kita?"     

"Kau memiliki ingatan yang lebih baik dariku," Mars tersenyum tipis. Ia menepuk punggung temannya dan berkata, "Tolong jaga rahasia ini. Identitas Putri Emmelyn tidak boleh diungkapkan kepada siapa pun sebelum aku sendiri yang menyampaikannya secara publik."     

"Saya mengerti, Yang Mulia." Edgar adalah orang yang santai dan tidak banyak bicara, tidak seperti Gewen.     

Karena itu Mars merasa ia bisa mempercayai pria itu untuk menjaga rahasia besar in. Lagi pula, Edgar juga sudah tahu jika Emmelyn sedang mengandung anak pertamanya.     

Ia tidak bisa mengungkapkan siapa Emmelyn kepada orang luar sebelum ia bisa menyelesaikan masalah antara dirinya dan gadis itu.     

Sebelum mereka berdua mencapai kesepakatan damai, ia tidak membutuhkan campur tangan orang lain.     

Ia bahkan tidak akan memberi tahu ayahnya tentang asal-usul Emmelyn, karena raja sangat selektif dan ketat jika menyangkut keselamatan keluarganya.     

Sulit untuk meyakinkan Raja Jared bahwa wanita yang mencoba membunuh putranya dan ingin membunuhnya juga dapat dipercaya untuk tidak melakukan percobaan pembunuhan lagi.     

Edgar menoleh untuk melihat Emmelyn lagi dan dalam hati ia pun memuji kecantikannya. Ia bisa melihat mengapa pangeran jatuh hati pada wanita ini.     

Ia terlihat sangat cantik dan ia juga bisa bertarung dengan menggunakan pedang dan panah. Wah! Wanita yang sangat langka.     

Sekarang, ia merasa kasihan pada Ellena yang telah menunggu Mars selama bertahun-tahun dan menghabiskan seluruh hidupnya memikirkan apakah suatu hari nanti mereka bisa bersama atau tidak.     

Sebagai pria yang dekat dengan Mars, Edgar bisa melihat bagaimana sang pangeran telah melabuhkan hatinya pada wanita lain.     

"Apa kau sudah bertemu dengan Ellena?" Edgar berbisik ke Mars saat mereka berjalan berdampingan menuju ujung aula tempat raja dan ratu duduk di meja kehormatan.     

Ia sengaja menurunkan suaranya agar Emmelyn tidak bisa mendengar percakapan mereka.     

Wajah Mars berubah segera setelah nama Ellena disebutkan. Ia putus asa ketika ia ingat gadis itu telah memeluknya dengan begitu bebas saat ia baru saja turun dari kereta.     

Terlepas apakah perkataan Ellena tadi benar atau tidak, apa yang ia lakukan tadi sangat berbahaya dan berisiko.     

Selain itu, meski mereka sudah tidak bertemu selama bertahun-tahun, Mars tidak mungkin langsung menganggapnya orang asing.     

Mereka menghabiskan begitu banyak waktu bersama dan menciptakan kenangan indah yang tidak akan pernah bisa dilupakan Mars.     

Bagaimana jika Ellena salah dan Mars masih dikutuk?     

Itu artinya ia akan mati keesokan harinya!     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.