Pangeran Yang Dikutuk

Tendangan Bayi



Tendangan Bayi

0Mars tidak ingin memberi tahu Emmelyn apa yang terjadi kepadanya di istana raja karena ia takut Emmelyn akan menjadi kuatir.     

Apa yang dilakukan ayahnya memang sangat meresahkan pikirannya, dan ia percaya bahwa ia dan ayahnya membutuhkan waktu untuk berpikir dan menjauh dari satu sama lain.     

Satu-satunya hal yang menjadi perhatian Mars saat ini adalah meminta Elmer sang Penyihir untuk membantu mereka memburu penyihir jahat itu, karena kini mereka sudah tahu di mana penyihir jahat itu tinggal.     

Namun, Elmer tinggal cukup jauh dari ibu kota dan ia tidak akan tiba Draec dalam minggu ini. Jadi, Mars merasa ia tidak punya urusan mendesak lainnya yang harus ia tangani sampai penyihir itu tiba.     

Mengenai keluarga Preston dan Ellena, Mars percaya ayahnya pasti menangani mereka jauh lebih baik darinya. Raja Jared sudah mengatakan bahwa ia akan menugaskan Jenderal Frey dan Pasukan Ksatria Emasnya untuk 'melindungi' mereka.     

Itu artinya seluruh anggota keluarga Preston akan diawasi dengan ketat dan mereka tidak akan dapat melakukan sesuatu yang mencurigakan tanpa sepengetahuan raja.     

Ini adalah kesempatan bagus bagi Mars karena ia bisa memusatkan perhatiannya kepada Emmelyn dan bayinya. Istrinya pasti merasa sangat sedih dan putus asa akhir-akhir ini.     

Astaga... ia merasa seperti seorang suami yang telah gagal. Mereka baru menikah selama seminggu tetapi istrinya sudah sangat menderita.     

Sang pangeran membubuhkan stempel resminya pada surat itu dan memberikannya kepada kepala pelayannya untuk dikirim ke istana kerajaan.     

Roshan, yang berdiri di sudut ruangan, menerima surat itu dan membungkuk untuk meminta izin pergi. Ia akan mengirimkan surat itu secara pribadi, atas nama tuannya.     

Setelah ia melihat Roshan meninggalkan ruang kerja pangeran, Emmelyn masuk ke dalam dan duduk di pangkuan Mars. Ia tidak mengatakan apa pun.     

Saat ini, Emmelyn hanya ingin bersamanya dan berbagi kesedihannya. Tidak ada kata-kata lain yang ia butuhkan. Mars memeluk pinggang istrinya dan membiarkannya duduk di atas pangkuannya selama yang ia inginkan.     

Ketika Mars tenggelam dalam pikirannya saat tangannya mengusap perutnya, tiba-tiba ia dikejutkan oleh sebuah gerakan.     

"Hei..." Ia tersentak dan melepaskan tangannya secara refleks.     

Emmelyn juga merasakannya. Ia menoleh kepadanya dengan mata terbelalak.     

"Apakah kau merasakannya juga?" Emmelyn bertanya dengan berbisik. Nada suaranya terdengar terkejut.     

"Iya…" Mars juga kaget. Ia meletakkan tangannya di perut Emmelyn lagi, mencoba merasakan gerakan itu lagi.     

Tidak terjadi apa-apa.     

Apakah Mars tadi hanya berimajinasi? Tidak, tidak mungkin, kan?     

Baru saja, ia merasakan sesuatu menendang tangannya dari dalam perut istrinya.     

"Apa itu tadi?" Mars bertanya kepadanya. "Pernahkah kau mengalami ini sebelumnya?"     

Emmelyn menggelengkan kepalanya. "Tidak... ini pertama kalinya."     

"Oh..."     

Mereka bertukar pandang dan saling menatap penuh keheranan. Tersirat semacam kebingungan dan kegembiraan di wajah mereka, perasaan aneh yang bercampur menjadi satu. Apakah itu tendangan dari bayi mereka?     

Kehamilan Emmelyn sudah memasuki bulan ke-5, jadi mungkin bayinya sudah cukup besar untuk bergerak dan menendang?     

Tepat ketika mereka bertanya-tanya, tiba-tiba Emmelyn merasakan perutnya bergerak lagi. Mars juga merasakannya. Ia sangat terkejut, tapi kali ini ia tidak melepaskan tangannya.     

"Waaaaah... !!" Mars tersentak lagi. "Kau rasakan itu?"     

Mereka memfokuskan semua perhatian pada gerakan di perut Emmelyn. Kedua wajah mereka tampak terpana dan bersemangat.     

"Kurasa itu gerakan bayi kita..." bisik Emmelyn.     

Air mata perlahan terbentuk di mata gadis itu. Selama salah satu masa tersulit dalam hidupnya, tiba-tiba ia merasa seperti bayi itu memberi tanda bahwa ia ada di sini bersama mereka.     

Ia tiba-tiba merasa tidak terlalu kesepian.     

"Apakah ini normal?" Mars bertanya kepada Emmelyn dengan cemas.     

Ini pertama kalinya Mars menjadi seorang ayah, jadi ia benar-benar tidak tahu apa yang harus ia harapkan.     

Athos memberinya beberapa petunjuk dan pengetahuan soal menjadi ayah, tetapi ia tidak menyebutkan soal bayi yang menendang perut seperti ini.     

Athos hanya mengatakan bahwa setelah lahir, bayi akan tidur hampir sepanjang waktu dan sering terbangun di malam hari dengan tujuan utama untuk membuat orang tua mereka menderita karena kurang tidur.     

Ia juga mengatakan ibu hamil akan mengalami beberapa perubahan suasana hati dan mungkin menginginkan hal-hal aneh. Dan, tentu saja, mereka akan menjadi gemuk dan makan banyak, karena mereka makan untuk dua orang.     

Athos tidak menyebutkan apa pun soal bayi yang bergerak bahkan sebelum mereka lahir.     

Karena itu Mars jadi khawatir... apa ini normal?     

"Aku juga tidak tahu..." Emmelyn sekarang merasa khawatir juga. Ia menatap suaminya dan matanya mulai berkaca-kaca. "Bagaimana jika ini pertanda buruk? Apa yang harus kita lakukan?"     

Mars menelan ludah. "Menurutku ini bukan sesuatu yang buruk."     

"Bagaimana kau tahu?" Sekarang, Emmelyn hampir menangis.     

"Aku..." Mars tidak tahu harus berkata apa. Ia tidak pernah memiliki istri yang hamil sebelumnya dan ia tidak begitu paham tentang kehamilan dan bayi, kecuali semua hal yang selama ini sudah dikatakan orang lain kepadanya. Akhirnya ia berkata, "Aku akan memanggil Tuan Vitas ke sini agar kita bisa tahu pasti apa yang sebenarnya terjadi."     

"Tolong panggil ia secepat mungkin," pinta Emmelyn kepadanya. "Aku ingin memastikan bayi kita baik-baik saja."     

"Ya, aku akan mengirim seseorang," kata Mars. Ia mengusap perutnya dengan penuh kasih dan mencoba menenangkannya. "Aku yakin tidak ada yang perlu dikhawatirkan. Jika ini pertanda buruk, kau pasti merasakan sakit atau semacamnya…"     

Emmelyn bangkit dari pangkuannya dan mengerucutkan bibirnya. Mars tahu bahwa ia tidak boleh menundanya lagi dan segera memanggil tabib istana.     

Mars langsung meninggalkan ruang kerjanya dan memanggil salah satu prajurit dan memerintahkannya untuk menjemput Tuan Vitas secepat mungkin.     

Lagipula, sudah waktunya bagi Emmelyn untuk memeriksa kehamilannya. Jadi, akan lebih baik untuk menanyakan kepada tabib tua itu tentang segala hal yang perlu mereka ketahui sebagai calon orang tua.     

"Aku sudah memerintahkan prajurit untuk menjemputnya. Jangan khawatir, ia akan segera datang," katanya kepada Emmelyn setelah ia kembali ke dalam. Ia melihat Emmelyn mondar-mandir dengan gugup.     

Sekarang, Mars sangat berharap tidak ada hal buruk yang terjadi dengan rahim istrinya. Jika terjadi sesuatu yang tidak diinginkan, maka akan menjadi hal yang berat bagi mereka berdua saat ini.     

Astaga... Aku harap ini bukan sesuatu yang buruk. Tolong, istriku yang malang butuh istirahat, kata Mars penuh harap dalam hatinya.     

Ketika tabib tua itu tiba, ia melihat dua calon orang tua yang sangat gugup duduk di ruang kerja putra mahkota untuk menunggunya.     

Tuan Vitas bertanya-tanya apakah sesuatu yang buruk terjadi kepada bayi mereka?     

"Yang Mulia," Tuan Vitas lalu menyapa keduanya dengan sopan. "Apa ada masalah?"     

Mars bangkit dari kursinya dan menyambut tabib tua itu. Ia berusaha terlihat tenang agar tidak membuat istrinya cemas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.