Pangeran Yang Dikutuk

Apa Rencanamu Hari Ini?



Apa Rencanamu Hari Ini?

0Emmelyn setuju dengan apa yang Mars ucapkan. Rasanya memang seperti itu. Hubungan seksual pertama mereka sebelum makan malam adalah hidangan pembuka, dan yang ini... adalah hidangan penutup.     

Rasanya hari ini sangat sempurna bagi mereka berdua.     

Mereka mengatur napas dan menikmati kehadiran satu sama lain di sisa-sisa cahaya malam. Rasanya kini lebih indah dan menyenangkan tanpa harus merasa khawatir tentang hubungan mereka dan masa depan.     

Mars benar ketika ia menyarankan mereka untuk mengesampingkan kekhawatiran mereka dan menikmati momen malam itu.     

"Jadi, apa yang akan kau lakukan saat aku keluar untuk bertemu dengan teman-temanku?" Mars bertanya pada Emmelyn siang itu. "Di luar masih dingin, tapi tidak turun salju dan cuaca sebenarnya cukup bagus. Kau bisa keluar dan bersenang-senang juga jika mau."     

Mars tengah bersiap-siap untuk bertemu teman-temannya di kota. Ia juga sudah mengirim undangan untuk bertemu Gewen, Edgar, dan Ellena di bar tempat mereka biasa bertemu. Karena itu setelah makan siang Mars memutuskan untuk pergi ke kota.     

Emmelyn mengerutkan bibir dan memikirkan kata-kata apa yang harus diucapkan. Mars benar ketika ia mengatakan cuacanya tidak terlalu buruk jika Emmelyn ingin keluar.     

Haruskah ia mengunjungi Nyonya Adler lagi?     

Uhm... dalam setiap kunjungannya, Emmelyn sepertinya selalu pulang dengan rasa sakit hati dan perasaan sedih. Ia bahkan meminta Nyonya Adler untuk berhenti meramal masa depannya.     

Tapi… mungkin sebaiknya hari ini Emmelyn pergi ke sana.     

Ia bisa mengunjungi Nyonya Adler hanya untuk minum teh dan makan kue bersama-sama dan tidak membahas soal hal lainnya. Terutama soal masa depan Emmelyn. Ia tidak tahu apakah ia akan dapat pergi keluar meninggalkan kastil di lain kesempatan.     

Emmelyn benar-benar memikirkan rencananya hari ini dengan matang.     

Yah… mungkin sebaiknya ia mengunjungi penyihir tua itu dan menahan dirinya untuk tidak membahas soal ramalan apa pun yang akan membuatnya sedih nantinya.     

Jika Mars bisa bersenang-senang dengan bertemu teman-temannya, Emmelyn juga bisa.     

Sampai detik ini, bisa dikatakan Nyonya Adlera adalah satu-satunya sahabat Emmelyn di Draec. Mereka juga berasal dari kerajaan yang sama.     

Emmelyn pikir setidaknya ia bisa mengunjunginya untuk minum teh dan makan kue serta membahas tentang kerinduan mereka pada Wintermere.     

Berkunjung ke rumah penyihir itu mungkin pilihan yang jauh lebih baik daripada tinggal di kastil tanpa melakukan apa pun.     

Satu-satunya kegiatan yang bisa Emmelyn lakukan di kastil adalah membaca atau menjahit. Ia sudah banyak menghabiskan waktu menjahit minggu ini.     

Jika Emmelyn terus menjahit, mungkin sebaiknya ia membuka gerai pakaian bayi saja. Hahaha     

Hei... sepertinya itu bukan ide yang buruk, pikir Emmelyn dalam hati. Ia bisa menghasilkan uang dengan menjual pakaian, saat ini Emmelyn tidak memiliki sepeser pun uang.     

Kalau dipikir-pikir... haruskah Emmelyn meminta uang dari putra mahkota?     

Pangeran memang sudah menyiapkan semua kebutuhan Emmelyn, tapi alangkah baiknya jika Emmelyn juga menyimpan beberapa koin emas di sakunya kalau saja ia membutuhkan sesuatu atau ingin membeli barang di jalan.     

Emmelyn memandang putra mahkota dengan tatapan yang aneh.     

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Mars melihat tatapan gadis itu dan menyadari Emmelyn sedang memikirkan sesuatu.     

"Kalau aku bilang aku mau belanja di kota, apa kau mau memberiku uang?" Emmelyn lalu memberanikan diri untuk bertanya secara terus terang. "Aku tidak punya uang sama sekali."     

Mars tercengang mendengarnya. Betul sekali. Putra mahkota tidak pernah memikirkan hal ini sebelumnya.     

Ia baru saja memberi Roshan sekantong emas hari ini untuk merancang ulang kamar baru mereka di lantai bawah. Emmelyn pasti melihatnya dan berpikir bahwa ia bisa meminta beberapa emas untuk digunakan.     

"Tentu saja. Kau hanya perlu mengatakannya dan akan kuberikan," kata putra mahkota.     

Ia menarik tangan Emmelyn dan mengajaknya berjalan ke ruang kerjanya di lantai pertama. Ia membukakan pintu untuk kekasihnya itu dan menutupnya rapat-rapat.     

Emmelyn berdiri di tempatnya tanpa mengatakan apa pun, ia berusaha melihat apa yang ingin pangeran lakukan kini. Apakah di ruangan ini putra mahkota menyimpan semua uangnya? Wah… bagus sekali!     

Itu berarti pangeran akan memberikan Emmelyn emas sesuai dengan yang ia minta?     

Emmelyn sekarang sadar bahwa ia harusnya tidak merasa bersalah jika mau meminta uang dari pangeran.     

Emmelyn awalnya khawatir Mars akan mengira dirinya gadis mata duitan atau lebih buruk dari itu jika Emmelyn meminta uang kepada Mars.     

Rupanya, kekhawatirannya itu sia-sia saja karena pangeran tampaknya dengan senang hati akan memberikan seluruh hartanya jika Emmelyn memintanya.     

Mars berjalan ke arah mejanya dan mengambil kunci perak kecil dari laci. Ia memberikannya kepada Emmelyn dan menunjuk ke peti di sudut ruangan.     

"Di situlah aku menyimpan semua emasku. Kau bisa ambil sebanyak yang kau mau," ucap Mars santai.     

Emmelyn tercengang saat merasakan logam dingin di telapak tangannya. Ia berbalik untuk melihat peti dan kemudian mengarahkan pandangannya kepada pangeran.     

Apakah Mars benar-benar memberinya kunci peti harta karunnya?     

"Yang ada dalam peti itu hanya uang yang aku simpan di kastil ini. Aku punya jauh lebih banyak uang di istana kerajaan. Jika kau membutuhkan lebih banyak, kau bisa memberitahuku."     

Emmelyn mengedipkan matanya dengan takjub.     

Jadi, PANGERAN BENAR-BENAR MEMBERI KUNCI HARTANYA KEPADA EMMELYN???     

Gadis itu merasa sulit mempercayai apa yang sedang terjadi dan ia terus diam tanpa memberikan tanggapan.     

"Apa ada yang salah?" Mars mengerutkan alisnya saat melihat Emmelyn membeku di tempatnya. "Apa uang ini tidak cukup untukmu?"     

Emmelyn tersentak dari lamunannya dan dengan cepat menggelengkan kepalanya. "Tidak-tidak... ini lebih dari cu... cukup..."     

"Ah, baiklah," Mars tersenyum saat mendengar tanggapan Emmelyn. "Aku pikir kau butuh lebih banyak dari ini karena kau diam saja saat aku memberimu kunci petinya."     

Emmelyn masih tidak percaya dengan semua ini. Saat ia meminta uang dari pangeran, Emmelyn tidak pernah berharap pria itu akan memberikan uang sebanyak ini, bahkan Mars rela memberikan SEMUA uangnya yang disimpan di kastil itu.     

Apa yang Mars lakukan cukup berarti bagi Emmelyn.     

Mars tidak hanya mencintai Emmelyn dengan tulus hingga pria itu mampu memberikan apa pun yang diminta Emmelyn tanpa bertanya atau curiga.     

Pangeran ternyata juga mempercayai Emmelyn bahwa ia tidak akan kabur dengan uang yang sudah Mars berikan kepada gadis itu.     

Di masa lalu, Mars pasti khawatir Emmelyn akan melarikan diri dari kastilnya untuk mendapatkan kebebasannya jika ia memiliki cukup banyak uang.     

Tapi sekarang Mars tidak lagi memiliki kekhawatiran seperti itu karena ia mempercayai Emmelyn sepenuhnya.     

Emmelyn sebenarnya bisa menggunakan emas itu untuk menyuap orang agar membantunya melarikan diri dari Draec dan kemudian menggunakan uangnya untuk melakukan perjalanannya kembali ke Wintermere.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.