Pangeran Yang Dikutuk

239



239

0Tahanan itu tampak kusut dan kotor, mungkin dari pertarungannya dengan Edgar sebelumnya. Kemeja dan celananya berlumuran darah, tapi ia tidak terlihat terluka parah.     

Mars merasa lega saat melihatnya. Artinya Emmelyn tidak akan marah karena Killian tidak terluka.     

Tapi sekali lagi... apakah pria ini benar-benar Killian?     

Andai saja Mars punya cara untuk mengetahuinya. Ia tidak ingat wajah pangeran Rosehill lainnya ketika mereka menyerang Wintermere dua tahun lalu.     

Saat itu Mars tengah berperang dan kebanyakan dari mereka tidak terlalu menonjol selama pertempuran.     

Sebenarnya, ayah mereka lebih menonjol saat ia memimpin pasukannya bersama dengan jenderal terbaiknya. Sekarang saat mengingat hari-hari itu, Mars merasakan dadanya menjadi berat.     

Ialah yang telah membunuh raja.     

Dan Edgar mungkin yang membunuh para pangeran.     

"Aku heran mengapa prajuritmu tidak membunuhku," Killian mendongak saat mendengar langkah kaki memasuki ruangan. Wajahnya menunjukkan senyum mengejek. "Kenapa? Apakah karena wanita itu?"     

Mars berjongkok dan melihat baik-baik wajah Killian. Pria itu tampak cuek, tidak seperti seseorang yang terjebak di sarang musuh.     

Diam-diam, ia mengagumi keberanian Killian. Pria ini sepertinya tidak takut pada apa pun.     

Hmm... mungkinkah ia benar-benar merasa sangat percaya diri setelah menyadari fakta bahwa Edgar dengan sengaja berusaha untuk tidak menyakitinya? Ia pasti berpikir bahwa mereka tidak akan melakukan apa pun kepadanya karena Emmelyn.     

"Kau kenal Emmelyn?" Mars bertanya kepada Killian dengan datar.     

Killian hanya mengangkat bahu acuh tak acuh. "Aku sudah memberi tahumu bahwa ia bukan saudara perempuanku. Rupanya, kau terlalu bodoh untuk memahami jawaban yang sesederhana itu."     

Mars tidak terprovokasi oleh tanggapan Killian. Ia menatap pria itu lekat-lekat. "Kau pasti tahu bahwa satu-satunya cara bagimu untuk tetap bertahan hidup adalah dengan mengaku sebagai kakaknya, bukan? Aku penasaran apa yang membuatmu dengan sengaja ingin menyambut kematian?"     

Killian tidak membalasnya. Ia menutup matanya dan berpura-pura tidak ada orang di ruangan itu bersamanya.     

"Jika kematian yang kau inginkan, apa pun alasannya, aku tidak akan memberikannya kepadamu," Mars melanjutkan perkataannya dengan tenang.     

"Aku bisa mengurungmu selama bertahun-tahun sampai kau tua dan lemah, dengan sedikitnya alasan untuk bertahan hidup dan memberi tahu istriku bahwa kau melarikan diri. Ia akan mempercayaiku. Aku yakin itu."     

"Perlu kuingatkan kepadamu, kehilangan kebebasanmu selamanya, dan membiasakan diri berteman dengan tikus di ruang bawah tanah... sungguh tidak menyenangkan," sekarang, giliran Mars yang mengejek Killian. "Bahkan jika kau ingin mati, kau tidak akan bisa mendapatkannya. Aku akan memastikan itu."     

Setelah ia mengatakan kata-katanya, Mars bangkit dan berbalik untuk pergi. Saat ia berjalan dan hampir mencapai pintu, tiba-tiba suara Killian menghentikan langkahnya.     

"Istri... katamu?" Suara Killian terdengar seperti ia mulai tertarik.     

Mars berbalik dan melihat Killian telah membuka matanya. Mereka saling menatap dan menebak-nebak apa yang dipikirkan satu sama lain.     

"Benar. Apa pengaruhnya jika ia istriku atau bukan?" Mars bertanya balik.     

Killian mengatupkan rahangnya. "Tidak, tidak. Aku hanya mengira aku salah dengar. Bukankah kau seharusnya menikahi Ellena? Ia melakukan semua hal bodoh itu hanya untuk memberimu kebebasan, tapi ternyata, kau menikahi wanita lain. Sekarang aku paham mengapa ia sangat marah."     

Mars berjalan ke arahnya lagi. "Sepertinya kau dan Ellena dekat. Apakah kau memiliki perasaan romantis kepadanya?"     

Killian tersenyum mendengar kata-katanya. "Kenapa? Apakah kau ingin melemparkannya ke pria lain agar kau bisa bebas dari rasa bersalah karena tidak menepati janji untuk menikahinya?"     

Mars ingin menampar Killian keras-keras, tapi ia menahannya.     

Pertama, ia khawatir pria ini benar-benar saudara laki-laki Emmelyn. Ia telah berjanji untuk tidak menyakiti Killian.     

Kedua, ia merasa mereka kini mulai membahas sesuatu yang mungkin akan berguna karena Killian mulai membicarakan tentang Ellena.     

Mungkin pria itu bisa memberikan informasi yang Mars butuhkan, informasi yang tidak mau diberikan Ellena kepadanya. Lokasi penyihir.     

Jadi, Mars berpikir ia lebih baik berbicara dengan Killian dengan tenang dan mencoba mendapatkan beberapa informasi penting darinya.     

"Bukan begitu, aku peduli kepada Ellena. Ia seperti saudara perempuan bagiku. Karena itu, aku khawatir jika ada pria yang tertarik kepadanya," jawab Mars.     

"Mungkin kau tidak tahu ini, tapi Ellena dan aku berteman baik sebelum ia pergi mencari penyihir itu. Kami tumbuh bersama Edgar dan Gewen, dua pria yang kau temui di ruang perpustakaan tadi."     

Ia senang karena perlahan-lahan ia bisa menarik perhatian Killian. Pria itu menatapnya dan mendengarkan. Mungkin ia juga ingin mendapatkan informasi dari Mars.     

Pangeran melanjutkan. "Aku memang meminta Ellena menjadi istri nominalku enam tahun lalu. Aku rasa kau sudah tahu tentang kutukan itu karena kau pergi dengan Ellena untuk menemui penyihir itu."     

Ia melanjutkan, "Saat itu, aku tidak punya pilihan. Aku tidak bisa menyentuh wanita mana pun dan menghasilkan ahli waris. Ellena adalah sahabatku. Aku pikir ia akan memahami situasiku dan menyetujui permintaanku. "     

"Ia setuju, tapi tanpa sepengetahuanku, ia tiba-tiba mengambil keputusannya sendiri dan pergi mencari penyihir itu," tambah Mars. "Selebihnya, aku pikir kau tahu apa yang terjadi."     

Killian tidak mengatakan apa-apa, tetapi dari sorot matanya, Mars tahu Killian mendengarkan setiap kata-katanya. Ia perlahan curiga bahwa Ellena mungkin tidak mengatakan yang sebenarnya kepada Killian tentang hubungannya dengan Mars.     

Mungkin, Ellena memberi tahu Kilian bahwa ia dan Mars telah jatuh cinta dan berjanji satu sama lain untuk menikah, dan hal tersebut menjadi alasan mengapa ia sangat bertekad untuk menemukan penyihir itu dan memintanya untuk mencabut kutukannya.     

Jadi, ia mengulangi kata-katanya kepada Killian, dengan harapan pria itu akan memahami situasinya dengan lebih baik jika saja Ellena berbohong kepadanya.     

"Aku belum pernah jatuh cinta dengan wanita mana pun sampai aku bertemu dengan Putri Emmelyn Rosehill dari Wintermere," kata Mars kepada Killian. "Ia satu-satunya wanita yang kuinginkan dan kami kini sudah menikah."     

"Aku tidak pernah memiliki perasaan romantis kepada Ellena dan aku jelas tidak pernah memintanya untuk berkorban begitu banyak untuk menghilangkan kutukanku. Aku bersyukur atas apa yang telah ia lakukan, tetapi aku tidak mencintainya sebagai seorang wanita."     

Killian menghela napas ketika mendengar penjelasan Mars yang mengatakan ia mencintai Emmelyn dan mereka sudah menikah.     

Sekarang, gerakan kecil ini berhasil meyakinkan Mars bahwa Killian mungkin benar-benar mengenal Emmelyn.     

Bahkan jika ia mungkin bukan saudara laki-lakinya, pasti ia mengenalnya saat masih tinggal di Wintermere, kan?     

Asguay dekat dari Wintermere dan Killian sudah mengatakan bahwa keluarganya membantu keluarga Bellevar menetap di Wintermere. Jadi, ia pasti kenal dengan pangeran dan putri Wintermere juga.     

Jika Killian ditipu oleh Ellena hingga berpikir bahwa gadis itu adalah korban yang sebenarnya, tentunya ia bisa memiliki akal sehat untuk mengetahui bahwa cinta Mars untuk Emmelyn itu tulus.     

Jadi, itulah pendekatan yang diambil oleh Mars.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.