Pangeran Yang Dikutuk

237



237

0Ketika ia melihat Emmelyn di pesta dansa istana waktu itu, Ellena langsug tahu bahwa gadis itu adalah sang putri dari Wintermere.     

Emmelyn adalah satu-satunya gadis yang dengan keras kepala meminta bergabung dengan saudara laki-lakinya, para pangeran Wintermere, untuk pergi berburu rusa di hutan dekat tempat tinggal keluarga Bellevar.     

Waktu itu, Ellena baru saja tiba di Wintermere dan menemukan Duke dan Duchess Bellevar.     

Emmelyn jauh lebih muda saat itu, mungkin ia masih berusia sekitar 18 tahun. Gadis muda itu tertawa dan mengejek saudara laki-lakinya yang tidak bisa mengejarnya saat ia menunggang kudanya.     

Emmelyn jelas merupakan penunggang kuda yang lebih baik dibanding saudaranya. Keterampilan pedangnya juga tidak buruk.     

Ia terlihat menonjol di antara saudara laki-lakinya dan tentara mereka. Jadi, sulit untuk melupakan wanita seperti itu.     

Namun, Ellena tidak pernah mengira ia akan melihat Emmelyn lagi karena Wintermere cukup jauh dari Draec. Selain itu, dua tahun lalu, Kerajaan Wintermere telah tumbang dan dikatakan bahwa seluruh keluarga kerajaan telah terbunuh.     

Ellena mengira putri yang menarik itu pasti juga mati bersama keluarganya. Ia bahkan merasa kasihan kepada keluarga Rosehill.     

Ellena tidak pernah lagi memikirkan Emmelyn dan Wintermere setelah mendengar kabar itu. Sampai tiba-tiba ia melihat Emmelyn lagi, kali ini di istana kerajaan Draec, menghadiri pesta sebagai teman kencan putra mahkota yang cantik.     

Setelah lima tahun, ia tidak terlihat jauh berbeda, bahkan mungkin lebih cantik karena ia lebih dewasa.     

Dan saat itu juga, Ellena mengerti apa maksud penyihir itu ketika ia berkata bahwa Ellena harus menderita untuk sesaat sebelum ia bisa mendapatkan apa yang ia inginkan.     

Ya, ia kini memang menderita.     

Ellena sangat mengenal Mars dan ia bisa melihat tatapan penuh cinta yang terlihat jelas di mata pangeran setiap kali ia memandang Emmelyn di pesta itu.     

Ellena tahu pria yang dicintainya telah jatuh cinta kepada wanita lain.     

Namun, Ellena bukan gadis bodoh yang langsung akan membuat keributan dan melampiaskan amarahnya. Ia harus bersabar dan memainkan kartunya dengan baik.     

Tidak ada yang menyukai wanita yang datang dengan ambisi yang menggebu-gebu dan memaksakan kehadirannya kepada semua orang agar diterima.     

Ia hanya akan membuat orang mengasihaninya, tetapi sang pria akan merasa tidak tertarik sama sekali.     

Ellena membuat kesalahan itu beberapa bulan lalu ketika ia menghadiri acara minum teh bersama ratu dan mengingatkan Mars bahwa mereka memiliki kesepakatan enam tahun lalu.     

Ia bahkan mengatakan ia tidak keberatan mengadopsi bayi di rahim Emmelyn jika Mars masih akan menikahinya? Ia telah merendahkan martabatnya sendiri!     

Itu cukup memalukan dan Ellena selalu menyesali kelemahannya.     

Saat itu, ia sangat kecewa karena Mars hanya mengelak mengakui kesepakatan mereka, di mana Mars telah memintanya untuk menjadi istrinya ketika mereka masih muda, dengan mengatakan semuanya telah berubah dan kesepakatan itu tidak lagi berlaku.     

Ia sangat ahli dalam berbicara dan menghasut orang lain, pikir Ellena.     

Mars bisa menutupi hubungan aslinya dengan Emmelyn dan mengatakan jika ia masih bersama Emmelyn karena ia adalah pria yang memegang kata-katanya.     

Mars berpura-pura merasa bertanggung jawab atas Emmelyn karena ia mengandung anaknya, dan hanya itulah alasan mengapa ia masih di sisi Emmelyn.     

Sialan.     

Mars melakukan banyak hal untuk Emmelyn. Ia bahkan membawa bunga Wintermere dari pedesaan ke Draec. Perjalanannya sendiri akan memakan waktu dua bulan penuh.     

Ia pasti melakukannya untuk membuat Emmelyn merasa betah di istananya.     

Ellena menggigit bibirnya.     

Ia membenci Emmelyn.     

Sangat membencinya.     

Ellena telah bersumpah bahwa ia akan melakukan apa saja untuk menghancurkan gadis kecil itu.     

Emmelyn tidak seharusnya hidup sejak awal. Ia seharusnya mati bersama keluarganya ketika Wintermere ditaklukkan.     

Pikiran Ellena dipenuhi dengan begitu banyak kebencian sehingga ia tidak mendengar ketika Mars terus memanggil namanya. Akhirnya, pria itu menyentuh lengannya untuk menarik perhatiannya.     

Ellena tersadar dari lamunannya dan berbalik untuk melihat apa yang pangeran coba lakukan.     

"Ellena, tabib kerajaan sudah datang. Ia akan menjagamu dan memastikan kau pulih sepenuhnya," kata Mars lembut.     

Ellena mendongak dan melihat Tuan Vitas yang tua berdiri di dekat tempat tidur ditemani Gewen. Ia membawa tas medisnya dan tersenyum meyakinkan.     

"Lady Ellena. Saya di sini untuk mengobati lukamu," kata Tuan Vitas. Ia memeriksa denyut nadi Ellena dan segera melakukan tugasnya.     

Wajahnya tampak muram. Orang tua itu berpaling ke arah Mars dan menanyakan apa yang terjadi. "Bagaimana Lady Ellena bisa terluka?"     

Mars menelan ludah. Ia tahu ia bisa mempercayai Tuan Vitas, tetapi ia lebih suka jika tidak membicarakan apa yang sebenarnya terjadi.     

"Terjadi sedikit kecelakaan," Gewen dengan cepat membantu Mars menjawab pertanyaan tabib tua itu. "Lukanya disebabkan oleh pedang. Lukanya tidak terlalu dalam, tapi pendarahannya cukup banyak."     

"Hmmm... Aku butuh beberapa pelayan untuk membantuku di sini," kata Tuan Vitas. "Mereka perlu menekan lukanya sementara aku membersihkan dan menjahitnya."     

"Oke, aku akan memanggil mereka," kata Gewen. Ia menghilang di balik pintu, dan segera kembali dengan dua pelayan.     

Tuan Vitas memberi tahu mereka apa yang harus dilakukan saat ia mulai bekerja. Tepat sebelum ia merobek gaun Ellena untuk menjahit lukanya, Tuan Vitas menyadari Gewen dan Mars masih berdiri di belakangnya.     

Tabib itu berdeham dan menyuruh mereka pergi. "Tolong percayakan Lady Ellena kepadaku, Yang Mulia. Aku akan menjaganya. Ia akan baik-baik saja."     

"Ah... baiklah. Terima kasih, Tuan Vitas. Kami akan menunggu di luar," kata Mars dengan cemas.     

Ia menarik tangan Gewen untuk keluar dari kamar dan menutup pintu di belakang mereka.     

Mars dan Gewen menunggu di luar sementara Ellena dirawat oleh Tuan Vitas. Tak satu kata pun keluar dari mulut keduanya. Mereka memiliki pemikiran yang berkecamuk di benak masing-masing tentang peristiwa yang baru saja terjadi.     

Gewen tahu bahwa Ellena jatuh cinta dengan Mars dan ia merasa tidak enak mengetahui bahwa Mars telah menikahi wanita lain.     

Segalanya tidak akan menjadi seperti ini jika saja Mars tidak pernah bertemu Emmelyn, pikirnya.     

Namun, ia tidak bisa mengatakan apa-apa tentang hubungan sahabatnya. Bukan tempatnya untuk ikut campur.     

Lagipula, tahu apa ia tentang cinta dan pernikahan?     

Ia tidak percaya dengan hal semacam itu dan tidak akan pernah menyusahkan dirinya sendiri dengan persoalan rumit seperti itu, pemikirannya sendiri bukan hal yang umum dipercayai orang-orang.     

Ketika Mars tiba-tiba memberi tahunya bahwa ia dan Emmelyn memintanya dan Edgar datang ke Southberry untuk menjadi saksi dalam pernikahan mereka, Gewen langsung memikirkan Ellena.     

Ia tahu Ellena akan terluka dan marah jika sampai gadis itu tahu, tapi ia tidak menyangka Ellena akan melakukan sesuatu seperti yang ia lakukan hari ini.     

Astaga, wanita memang bisa sangat menakutkan ketika mereka dibohongi, pikirnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.