Pangeran Yang Dikutuk

Emmelyn Bersikap Terbuka



Emmelyn Bersikap Terbuka

0Kalimat yang diucapkan istrinya itu sangat mengejutkan, tapi Mars adalah ahli strategi perang yang cerdik dan ia terbiasa bersikap tetap tenang meski mendapat berita paling mengejutkan sekali pun. Ia tidak menunjukkan ekspresi kaget atau semacamnya.     

Ia mengangguk dengan sabar dan bertanya, "Di mana kau melihatnya?"     

"Sulit dipercaya, tapi aku benar-benar melihatnya di pesta dansa kerajaan..." suara Emmelyn berubah menjadi serak saat ia menjadi emosional. Ia sangat merindukan Killian dan berharap ia bisa berbicara dengannya, tetapi ia tidak mendapatkan kesempatan itu.     

Mars mengambil cangkir dari tangan Emmelyn, meletakkannya di tanah, dan memeluk gadis itu erat-erat. Ia bisa melihat bagaimana semuanya pasti sangat mengganggu pikiran istrinya itu.     

Ia berharap Emmelyn segera memberi tahunya tentang Killian ketika ia melihatnya di pesta dansa sehingga ia bisa menyelidiki apa yang terjadi. Namun, ia tahu lebih baik untuk tidak menekannya saat ini.     

"Tidak apa-apa..." bisik Mars kepadanya. "Tidak apa-apa. Kau tidak melakukan kesalahan apa pun. Terima kasih telah memberi tahuku hal ini."     

Saat itu, Emmelyn tiba-tiba merasakan beban berat di dadanya menghilang bersamaan dengan dirinya yang kini tenggelam ke dalam pelukan sang pangeran dan mulai menangis.     

"Nama… kakaku... Kilian... hiks hiks... Ia adalah saudara laki-lakiku dan kami cukup dekat. Aku sudah tidak melihatnya selama bertahun-tahun dan kupikir ia juga meninggal bersama dengan seluruh keluargaku..." air mata Emmelyn kini sudah tidak terbendung lagi. "Aku sangat merindukannya..."     

"Aku mengerti..." Mars terus menepuk punggungnya dengan lembut dan tidak meminta penjelasan apa pun. Ia membiarkan Emmelyn menceritakan apa yang terjadi dengan caranya sendiri tanpa memberikan paksaan.     

"Aku sangat takut ia akan melakukan sesuatu untuk membalas dendam keluarga kami..." kata Emmelyn di antara isak tangisnya. "Ia berpura-pura tidak mengenalku... tapi aku pernah melihatnya menatapku dengan tatapan kecewa."     

"Ia pasti merasa kecewa karena sekarang aku tinggal bersama dengan musuh dan... hiks hiks…"     

"Aku mencoba berbicara dengannya, tapi aku tidak bisa... sekarang, aku bahkan tidak tahu dimana ia berada..."     

"Kapan kau melihatnya?" Mars akhirnya bertanya. "Apakah ia datang dengan seseorang yang kau kenal?"     

"Ya... ia datang dengan Ellena..."     

"Oh ..." tubuh Mars menjadi kaku. Yang diungkapkan Emmelyn benar-benar mengejutkan.     

Bagaimana mungkin Ellena mengenal saudara laki-laki Emmelyn dan dengan sengaja membawanya ke pesta kerajaan bersamanya?     

Mars tercengang ketika ia mendengar bahwa Killian datang bersama Ellena ke pesta dansa. Tepat saat itu juga, berbagai dugaan seperti menyerang otaknya.     

Keheningannya membuat Emmelyn merasa tidak enak karena sudah membagikan informasi mengejutkan itu hari ini. Apalagi saat ini mereka sedang bersenang-senang setelah merayakan pernikahan mereka.     

Sekarang, ia bisa melihat dari reaksi Mars bahwa pikirannya kini tengah dipenuhi dengan berbagai pertanyaan dan rencana untuk menangani masalah terkait Killian ini.     

Astaga… sekarang Emmelyn merasa ia seharusnya merahasiakan semua ini setidaknya sampai mereka pulang ke Draec.     

"Aku sudah memerintah beberapa orang untuk menyelidiki Ellena. Aku akan meminta mereka mengirimkan laporan kepadaku segera setelah kita kembali ke ibu kota," kata Mars kepada Emmelyn. Ia lalu menyentuh tangan istrinya dengan lembut dan menggenggamnya.     

"Apakah menurutmu Ellena sengaja melakukannya?"     

Emmelyn menggelengkan kepalanya. Ia tidak tahu apa yang sedang direncanakan gadis itu dan apa yang sebenarnya terjadi.     

Tak hanya itu saja, Emmelyn bahkan tidak yakin apakah pria itu benar-benar kakaknya atau bukan. Wajah pria itu memang sangat mirip dengan Killian, tapi ia tidak berusaha mendekati Emmelyn ketika ia memberikan banyak kesempatan untuk melakukannya.     

Emmelyn sempat menyelinap dari ruang dansa dan menunggunya di luar, saat itu ia berharap kakaknya akan membuat alasan untuk keluar dan menemuinya. Tapi nyatanya pria itu tidak melakukannya.     

Ia hanya sempat melemparkan tatapan penuh kekecewaan di pesta itu kepada Emmelyn. Hanya itu saja.     

"Aku benar-benar tidak tahu. Aku yakin kau lebih mengenal Ellena daripada aku," jawabnya kemudian. "Tolong katakan kepadaku, apa menurutmu gadis itu sengaja melakukannya? Dan bagaimana ia bisa tahu soal kakakku? Aku bahkan tidak tahu ia masih hidup sampai aku melihatnya di pesta malam itu."     

Mars hanya mendesah. Ia kenal baik Ellena yang dulu. Tapi gadis itu sudah pergi selama lebih dari lima tahun dan mereka tidak berkomunikasi sama sekali selama ia menghilang.     

Sekarang, yang mereka hadapi adalah Ellena yang baru.     

Pasti sudah banyak hal yang berubah dan Mars merasa ia sudah tidak bisa mengenali sahabat masa kecilnya itu dengan baik.     

Mars masih sering berinteraksi dengan Edgar dan Gewen. Selama bertahun-tahun, keduanya tidak berubah banyak. Putra mahkota kenal mereka seperti mereka adalah saudara kandungnya sendiri. Tapi… Ellena kini menjadi sebuah teka-teki baginya.     

Untuk saat ini, Mars tidak mau menuduh Ellena sudah bekerja sama dengan penyihir itu. Bagaimanapun, ialah orang yang telah membebaskan Mars dari kutukannya. Ia berhutang nyawa kepada Ellena. Tak hanya itu, berkat Ellena kini Mars bisa bersama dengan kekasih tercintanya.     

Tapi, Mars tidak bisa langsung mempercayai Ellena dan menyingkirkan semua kecurigaan itu sampai ia bisa menemukan sang penyihir.     

Mendengar pertanyaan istrinya itu, Mars hanya menggelengkan kepalanya. "Sejujurnya aku tidak tahu harus berpikir apa tentang Ellena. Mungkin ia memang merencanakannya, mungkin itu hanya kebetulan saja. Kita harus mencari tahu. Jika ia benar-benar kakakmu, aku akan memastikan kau bisa bertemu dengannya lagi dan kita bisa bekerja sama untuk berdamai dengannya."     

Emmelyn mengangguk lemah dan berkata, "Terima kasih."     

"Jangan khawatir... Aku akan menanganinya dengan baik," Mars meyakinkannya. "Aku tidak akan membiarkan apa pun terjadi pada saudaramu."     

Ia tahu apa yang membuat Emmelyn menyembunyikan informasi ini darinya. Istrinya pasti khawatir dengan keselamatan kakaknya. Itu sebabnya Mars mengucapkan kata-kata itu. Untuk sekarang, Mars ingin Emmelyn tidak berpikiran macam-macam dan bersikap tenang.     

Seperti yang dikatakan Tuan Vitas, Emmelyn tidak boleh stres, terutama selama kehamilannya. Itu sebabnya Mars perlu menunjukkan kepadanya bahwa ia bisa menangani semuanya dan ia tidak perlu khawatir tentang apa pun.     

Kata-kata pangeran benar-benar meyakinkan dan Emmelyn senang ia memutuskan untuk mengungkapkan informasi tentang Killian kepadanya.     

Ya ampun... ia sangat mencintai pria ini!     

Emmelyn menatapnya dan menggigit bibirnya. "Apakah kau marah kepadaku karena merahasiakan informasi ini darimu...?"     

Matanya yang berkaca-kaca kali ini tidak palsu. Ia memang merasa bersalah dan ia berharap Mars akan memaafkannya karena sering berbohong kepadanya atau menyembunyikan kebenarannya demi keuntungannya sendiri.     

"Tidak, tidak... Aku sudah bilang sebelumnya, aku tidak marah kepadamu. Aku tahu kau pasti punya alasan," jawab suaminya lembut. Ia senang melihat Emmelyn sepertinya menyesali perbuatannya. Hal itu sudah cukup baginya.     

Mars tahu bahwa sangat sulit bagi Emmelyn untuk terbuka dan percaya kepadanya karena latar belakang mereka yang merupakan musuh. Karena itu, ia sangat menghargai sikap Emmelyn yang mau jujur kepadanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.