Pangeran Yang Dikutuk

Apakah Kemesuman Menular?



Apakah Kemesuman Menular?

0"Baiklah," kata Emmelyn. Ia lalu membuka kancing pakaiannya satu persatu. Ia tidak akan berpura-pura bahwa ia tidak menikmati hubungan intim di antara keduanya.     

Sejak ia mengikatkan diri dengan Mars dalam perjanjian mereka untuk memberi anak bagi sang pangeran, mereka telah melakukan 'itu' hampir setiap hari.     

Ia tidak pernah tidak menikmati aktivitas reproduksi itu. Satu-satunya saat peristiwa itu dirasa kurang menyenangkan adalah saat Mars mendiamkannya.     

Namun sekarang ia tidak pernah melakukannya lagi. Sehingga Emmelyn selalu merasa puas dan dimanjakan.     

Kini, mereka akan berpisah selama seminggu. Ada baiknya juga Emmelyn mengistirahatkan diri dan merawat tubuhnya agar siap untuk proses pembuahan berikutnya.     

Mars terpesona melihat perbuatan Emmelyn. Gadis itu mulai melepaskan pakaiannya satu persatu... itu artinya Emmelyn benar-benar mengerti apa yang Mars inginkan.     

Ahh.. ia sangat mencintai gadis ini!     

Sangat, sangat cinta.     

Ia sangat mengenal Mars dan mengerti dirinya.     

"Ahh.. baiklah? Apa ini artinya kau setuju untuk melakukannya beberapa kali malam ini sebagai kompensasi untuk kepergianku selama seminggu?" tanya Mars dengan antusias. "Tujuh hari berarti... tujuh ronde?"     

"A-apa katamu?" Sepasang mata biru Emmeyn seketika membulat besar sekali. Ia hampir tak dapat bernapas karena kaget. Tangannya berhenti bergerak membuka kancing. "Kau ini keterlaluan sekali!!"     

Saat itu, Mars menarik kembali ucapannya tentang Emmelyn sangat mengenal dirinya.     

Namun, ia masih sangat mencintai gadis itu.     

Sangat, sangat cinta.     

"Aku hanya bercanda ..." Mars buru-buru menarik ucapannya. Sang pangeran tersenyum lebar dan membantu Emmelyn dengan gaunnya. "Sini, biarkan aku membantumu ..."     

Tangannya yang gesit sudah menjadi ahli dalam menanggalkan pakaian Emmelyn. Tidak lama kemudian, tubuh mereka sudah bergumul di tempat tidur, saling berciuman dan membelai satu sama lain untuk menuju menu utama.     

Malam yang panjang terasa singkat saat mereka bersenang-senang. Tahu-tahu saja, waktu sudah menunjukkan lewat tengah malam dan mereka harus beristirahat.     

"Mungkin satu kali lagi di pagi hari?" Mars bertanya setelah mereka menyelesaikan 'tugas' malam itu untuk melakukan pembuahan, demi menghasilkan anak bagi sang pangeran putra mahkota.     

Setelah memperoleh pelepasan masing-masing, keduanya berbaring telanjang di tempat tidur, mengatur napas.     

Mars membalikkan tubuh Emmelyn agar menghadap ke arahnya dan ia mengusa-usap rambut gadis itu. "Aku harus memastikan bahwa aku tidak menyia-nyiakan hari bersamamu untuk membuatmu hamil. Kamu tahu betapa pentingnya bagiku untuk memiliki keturunan."     

Orang bilang, cara terbaik untuk membuat suami atau istri kita mengabulkan keinginan kita adalah dengan memintanya di tempat tidur, setelah berhubungan intim.     

Mars tidak mengetahui hal ini, dan Emmelyn bukanlah istrinya, setidaknya belum, tetapi trik itu tampaknya berhasil pada Emmelyn.     

Gadis itu masih dalam suasana hati yang sangat baik setelah seks luar biasa yang mereka alami beberapa menit sebelumnya. Bagaimana ia bisa menolak permintaan Mars?     

Rasanya seolah menolak diberikan sekantong uang, padahal ia tahu bahwa sekantong uang itu dapat digunakan untuk membeli istana dan ribuan pasang sepatu.     

Jadi, dengan ekspresi agak linglung, Emmelyn mengangguk dan bergumam, "Hmm .. ya, boleh saja..."     

"Bagus!"     

Mars menarik Emmelyn ke pelukannya dan mecium aroma gadis itu dari puncak kepalanya. Ahh.. rasanya sungguh membuat Mars tergila-gila.     

Ia tidak pernah mabuk ketika minum wine, tetapi ia merasa bahwa Emmelyn dapat membuatnya merasa mabuk hanya dengan aromanya saja.     

Emmelyn yang merasa lelah dengan percintaan mereka secara otomatis menyelipkan kepalanya ke dadanya dan menutup matanya untuk tidur.     

Hmm... rasanya sangat menyenangkan.     

***     

Ketika pagi tiba, Emmelyn dibangunkan oleh ajakan bercinta. Lagi.     

Namun, ia tidak mengeluh. Toh, Emmelyn sendiri yang sudah mengiyakan.     

Lagipula ia tahu betapa pentingnya bagi Mars untuk memastikan mereka tidak menyia-nyiakan setiap kesempatan untuk melakukan pembuahan, agar Emmelyn segera hamil.     

Itu juga cara yang menyenangkan untuk memulai hari.     

Jadi kenapa tidak? Iya, kan?     

Akhirnya sang pangeran mesum dan Emmelyn bertemu di tengah. Mereka berhubungan intim satu kali sebelum tidur, dan satu kali lagi di pagi hari sebelum Mars berangkat bersama pasukannya. Memang sih, jauh sekali dari angka tujuh yang sebenarnya diinginkan Mars...     

Tetapi ia tidak boleh memaksakan keberuntungannya. Dua kali saja sudah lumayan.     

"Kau luar biasa," kata Mars lagi setelah mereka selesai berhubungan intim di pagi hari dan ia mencium kening gadis itu dengan perasan puas. Tubuhnya terasa segar dan hatinya begitu hangat, walaupun udara di luar masih begitu dingin.     

Emmelyn memejamkan matanya dan mengatur napas. Ia hampir tidak mendengarkan kata-kata Mars. Pikirannya masih dipenuhi euphoria akibat percintaan panas mereka barusan.     

Mars sebenarnya masih ingin berlama-lama di tempat tidur, memeluk tubuh telanjang gadis itu dan menghirup aroma tubuhnya yang memabukkan.     

Setelah ia memulihkan energinya, ia ingin membelai Emmelyn lagi.. dan lagi.. dan melanjutkan bercinta sampai siang..     

Kemudian mereka akan berhenti sebentar untuk makan, beristirahat sebentar, dan kemudian...     

Lalu setelah energi mereka pulih, kembali mencumbunya dan melanjutkan permainan cinta mereka hingga siang... lalu mereka akan makan siang, beristirahat sebentar, dan kemudian...     

Ahh.. kenapa yang ada di pikirannya hanya seks? Mars mencubit lengannya. Ia merasa heran akan dirinya sendiri. Pria itu dibuat bingung oleh kenyataan bahwa pikirannya telah menjadi begitu menyimpang sejak dia bersama Emmelyn.     

Ada begitu banyak hal yang harus ia kerjakan dan ia akan sangat sibuk. Akan lebih baik jika ia mulai fokus pada tugas-tugasnya. Lagipula, membuat anak bukan satu-satunya hal yang harus ia kerjakan untuk kerajaannya.     

Emmelyn membuka matanya dan mengangguk perlahan. Matanya menatap pemandangan indah di hadapannya. Oh, perut dan ototnya yang terpahat sempurna itu sangat indah.     

"Aku akan berangkat setelah sarapan. Apa rencanamu hari ini?" tanya Mars sambil mulai berpakaian. "Apakah kau mau sarapan bersama?"     

Emmelyn membuka matanya dan mengangguk pelan. Sepasang matanya menatap pemandangan indah di depannya. Oh.. perut dan otot sang pangeran tampak seolah terpahat sempurna... Indah sekali.     

Dia tidak tahu mengapa akhir-akhir ini tubuh telanjang Mars terlihat lebih cantik dari biasanya. Dia tidak berubah, tetapi perasaannya berubah, dan itu memengaruhi bagaimana matanya memperhatikannya. Sekarang, dia memperhatikan dan memperhatikan begitu banyak hal kecil yang dia abaikan sebelumnya.     

Ia tidak tahu mengapa akhir-akhir ini tubuh telanjang Mars tampak lebih menarik dari biasanya. Rasanya Emmelyn ingin menarik lelaki itu ke tempat tidur dan merabai dadanya yang bidang, dan mengusap lengannya yang berotot.     

Sebenarnya Mars masih sama seperti biasa, tetapi perasaan Emmelyn kepadanya telah berubah, dan hal itu mempengaruhi bagaimana matanya melihat Mars.     

Sekarang, Emmelyn jadi lebih memperhatikan segala sesuatu tentang pria itu. Misalnya, ada tanda lahir di paha kirinya. Itu berbentuk hati dan seukuran koin kecil.     

Ia terlihat sangat tampan dengan tubuhnya yang tidak ditutupi sehelai benang pun. Rambut panjangnya juga agak berantakan, tapi oh, hal itu justru membuatnya terlihat begitu gagah dan maskulin     

Melihat pria itu perlahan-lahan mulai mengenakan pakaian, Emmelyn menggigit bibirnya. Rasanya ia ingin menghambur ke arah pria itu dan menyeretnya kembali ke tempat tidur sehingga dia bisa merasakan dadanya yang bidang dan bermain dengan pedangnya lagi.     

Uff ... kenapa aku berpikir seperti orang mesum? Emmelyn terkejut dengan dirinya sendiri.     

Apakah kemesuman itu menular?     

Pasti menular. Emmelyn tahu dirinya bukanlah orang yang mesum sebelum ia bertemu pria ini.     

"Baiklah.. ayo berpakaian agar kita bisa sarapan," kata Mars. Ia mengambilkan beberapa pakaian dari lemari dan mengunjukkannya kepada Emmelyn. "Mau pakai gaun yang mana?"     

Emmelyn menunjuk gaun berwarna merah muda. Mars segera menyimpan gaun yang lain dan menyerahkan yang merah muda kepada Emmelyn. Dengan malas-malasan, gadis itu membuka selimutnya dan mulai mengenakan pakaiannya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.