Pangeran Yang Dikutuk

Memberi Hadiah Kepada Para Juru Masak



Memberi Hadiah Kepada Para Juru Masak

0"Mengucapkan… terima kasih?" juru masak bertubuh gendut dengan wajah berminyak mengedipkan matanya berulang kali, ia terlihat sangat bingung.     

Mereka bertiga bertingkah seolah-olah sang putri sedang berbicara menggunakan bahasa asing, padahal mereka menggunakan bahasa yang sama di seluruh Terra.     

Emmelyn menyilangkan tangan di dadanya dan mengangguk. "Ya. Aku ingin berterima kasih atas kerja keras kalian. Setiap waktu makanku terasa spesial karena masakan yang kalian buat."     

Ia melanjutkan, "Aku selalu dapat menikmati makanan yang kusuka dan nafsu makanku bertambah semakin banyak melihat makanan lezat yang kalian masak di atas meja. Aku tahu kalian semua telah bekerja keras di dapur."     

Senyum Emmelyn merekah ketika ia menyampaikan maksud kedatangannya ke dapur hari itu. "Karena itu aku berniat untuk menyampaikan rasa terima kasihku secara langsung dan aku sangat menghargai semua usaha kalian selama ini."     

Ketiga koki itu hanya berdiri dalam diam saat mendengar kata-kata Emmelyn.     

Mereka kehabisan kata-kata dan sangat terkejut karena sang putri datang ke dapur untuk bertemu pelayan rendahan seperti mereka hanya untuk menyampaikan terima kasih.     

Selama ini, tidak ada satu pun bangsawan atau anggota kerajaan yang datang dan menyampaikan rasa terima kasih secara langsung kepada mereka karena telah melakukan semua pekerjaan dengan baik.     

Biasanya hanya kepala pelayan atau prajurit yang mendapat pengakuan semacam itu karena mereka bekerja dengan baik.     

Parahnya, para juru masak sering kali tidak pernah dianggap. Pekerjaan mereka tidak diperhitungan sebagai pengabdian yang berharga dan para majikan seolah menganggap makanan muncul secara ajaib melalui pintu dapur.     

Sang juru masak dengan tubuh gemuk itu tiba-tiba meneteskan air matanya saat ia menjawab dengan terbata-bata. "T-terima kasih… Yang Mulia… Kami hanya melakukan tugas kami sebagai pekerja di dapur."     

"Ya, aku tahu itu. Tapi aku ingin kalian semua tahu bahwa kalian telah melakukan pekerjaan dengan sangat baik. Aku harap kalian akan terus memberikan pelayanan sebaik ini di masa depan," Emmelyn melemparkan senyumnya kepada tiga koki itu.     

Putri kemudian mengambil enam koin emas dari sakunya dan memberikan dua koin emas kepada masing-masing koki. "Ini adalah tanda terima kasih dariku. Aku harap kalian bisa menggunakannya untuk membeli barang-barang bagus untuk diri kalian sendiri atau anggota keluarga kalian."     

Wajah ketiga koki itu tidak hanya terharu tapi juga terkejut. Mereka diberikan gaji sebesar satu koin emas setiap tahunnya yang dibayarkan dalam bentuk satu koin perak setiap bulan.     

Yang Emmelyn berikan ini setara dengan dua tahun gaji mereka sebagai koki dan tentu saja sangat banyak bagi kaum rendahan seperti mereka.     

Dengan koin emas itu, mereka dapat membeli apa pun yang mereka butuhkan atau inginkan.     

Sekarang, ketiganya sudah tidak bisa lagi menahan tangis dan mulai mengucurkan air mata.     

Mereka sangat bersyukur karena putri begitu memperhatikan kerja keras mereka selama ini dan bahkan memberikan apresiasi yang tidak terduga.     

Dalam hati, mereka semua memiliki pemikiran yang sama, mereka senang putra mahkota memilih Putri Emmelyn untuk menjadi istrinya. Mereka mulai berpendapat bahwa gadis yang duduk di hadapan mereka sangat baik hati dan ramah.     

Sudah pasti Putri Emmelyn akan menjadi istri pangeran kan? Mereka tidak buta dan bisa melihat dengan jelas bagaimana pangeran sangat sayang pada sang putri.     

Mereka sempat curiga bahwa emas yang diberikan Emmelyn sebenarnya berasal dari kekayaan pangeran yang diberikan kepada putri untuk digunakan sesuka hatinya.     

Dan putri pun memilih menggunakannya sebagai hadiah untuk para pelayan kastil.     

Ketiga koki itu akan sangat senang jika Emmelyn secara resmi menjadi nyonya di rumah ini dan mereka yakin Emmelyn akan menjadi ratu yang hebat untuk Draec di masa depan.     

Dalam hati, mereka berdoa agar Putri Emmelyn dan putra mahkota segera meresmikan hubungan mereka dan menikah.     

Draec terasa membosankan tanpa adanya perayaan apa pun selama beberapa tahun belakangan. Sudah lama sekali kerajaan ini tidak merayakan pernikahan atau kelahiran keturunan baru keluarga Strongmoor.     

"Terima kasih banyak, Yang Mulia!"     

Satu per satu juru masak berlutut dan berterima kasih kepada Emmelyn berulang kali. Gadis itu harus memaksa mereka untuk bangkit beberapa kali sebelum akhirnya mereka mau berdiri kembali dan berhenti berlutut.     

"Nah… begitu, tolong berhenti berlutut seperti ini. Aku hanya ingin kalian tahu aku sangat bersyukur atas masakan kalian," ucap Emmelyn sambil tersenyum ramah.     

"Baiklah, aku rasa urusanku sudah selesai di sini. Aku harus pergi sekarang. Aku harap kalian akan menyimpan emas-emas itu dengan aman dan menggunakannya dengan bijak."     

"Kami berjanji akan menyimpannya dengan baik, Yang Mulia ..." kata mereka serempak sambil masih mengeluarkan air mata karena terharu.     

"Terima kasih," Emmelyn mengangguk puas dan kemudian meninggalkan dapur.     

Astaga, Emmelyn memang sudah menduga mereka akan senang jika diberi hadiah, tapi gadis itu tidak pernah menyangka mereka akan merasa terharu seperti itu sampai harus berlutut dan memujanya.     

Apakah mereka tidak pernah menerima hadiah atau ucapan terima kasih sebelum ini?     

Emmelyn lalu memutuskan untuk mengunjungi Nyonya Adler dan membawakan anggur, pai apel serta memberikan dua koin emas untuknya.     

Mungkin penyihir tua itu bisa menggunakannya untuk membeli pakaian yang nyaman dan hangat untuk musim dingin ini.     

Sebelum berangkat, Emmelyn bertekad untuk tidak membicarakan ramalan atau apa pun terkait masa depannya dengan penyihir itu.     

Gadis itu merasa setiap kali dirinya dan Nyonya Adler membahas soal itu, ia pulang dengan perasaan sedih dan frustasi. Emmelyn bahkan tidak tahu apakah ramalan wanita itu akurat atau tidak.     

Mengapa menyusahkan dirinya sendiri dengan hal-hal yang hanya akan membuatnya stres? Pikir Emmelyn.     

Untuk hari ini, Emmelyn hanya ingin datang dan bertemu dengan Nyonya Adler untuk mengobrol santai.     

Mungkin mereka bisa membahas tentang Wintermere atau kenangan membahagiakan saat mereka tinggal di kerajaan itu?     

Jika Mars bisa menghabiskan waktu dengan teman-temannya, Emmelyn juga bisa menggunakan waktunya untuk mengunjungi satu-satunya temannya yang ia kenal di Draec.     

Ia tidak ingin berbelanja hari ini. Emmelyn berpikir mungkin ia bisa pergi belanja lain kali saat cuacanya bagus. Ia bisa meminta izin Mars untuk keluar ke kota raja dan membeli apa pun yang ia mau.     

"Roshan, bisakah kau menyiapkan kereta untukku?" Emmelyn bertanya kepada kepala pelayan setelah ia memanggil Roshan untuk datang ke ruang makan.     

"Baik, Yang Mulia. Saya akan menyiapkannya dalam waktu lima belas menit. Mohon menunggu," jawab Roshan setelah ia membungkuk untuk memberi hormat kepada sang putri.     

"Bagus kalau begitu, aku akan berganti pakaian santai. Aku akan segera turun untuk menemuimu," kata Emmelyn.     

Ia lalu berjalan menuju kamar dan mengganti bajunya dengan pakaian pria. Ia pun siap dalam waktu lima belas menit agar bisa segera berangkat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.