Pangeran Yang Dikutuk

Cara Berpikir Kita Semakin Mirip



Cara Berpikir Kita Semakin Mirip

0"Aku mencintaimu ..." bisik Emmelyn lembut. Ia menutup matanya dan mendengarkan detak jantung pria itu lewat telinganya. Mars tidak bisa menjawab dengan kata-kata, tapi ia memeluk Emmelyn lebih erat lagi.     

Mars juga mencintainya.     

Mereka berdua tampak begitu bahagia setelah saling memuaskan satu sama lain selama hampir sepuluh menit. Mars dan Emmelyn akhirnya tersadar bahwa waktu makan malam sudah tiba.     

Mars membuka matanya dan tersenyum lebar. Ia menoleh ke arah Emmelyn dan mengusap rambutnya dengan penuh kasih sayang. "Apa kau tidak lapar? Apa kau mau makan malam sekarang juga?"     

Emmelyn mengangguk lalu membuka matanya. Ia mendekatkan wajahnya dan mencium bibir Mars. "Aku baru saja menikmati makanan pembukanya, tapi ternyata tidak cukup untuk membuatku kenyang. Aku harus makan yang banyak untuk si kecil ini."     

Mars merasa sangat senang mendengar perkataan Emmelyn. Astaga!! Semuanya terasa begitu sempurna saat ini!     

Pangeran selalu menjadi orang pertama yang meminta Emmelyn untuk makan yang banyak dan sekarang pria itu tidak perlu lagi melakukannya. Emmelyn sudah berinisiatif sendiri untuk makan sebanyak mungkin demi bayi yang ia kandung!     

Mars senang dengan perubahan ini. Gadis ini tidak hanya mengambil inisiatif dalam urusan hubungan intim tapi juga dengan beberapa hal lain yang Mars harap akan dilakukan Emmelyn.     

Mars sempat mengharapkan Emmelyn lebih banyak menghabiskan waktu di dalam ruangan dan mencari kegiatan yang sesuai dan gadis itu pun akhirnya mulai menjahit untuk menghilangkan kebosanannya.     

Pangeran tidak ingin mengkekangnya berlebihan dan mengurungnya di dalam kastil, tapi menjadi ayah untuk pertama kalinya membuat Mars begitu khawatir dengan banyak hal. Ia sangat serius ketika mengatakan Mars tidak mau mengambil resiko sekecil apa pun.     

Karena itu Mars juga memohon agar Emmelyn berhenti berlatih dengan anak buahnya. Tapi di saat yang sama, pangeran tidak ingin membuatnya mati kebosanan di dalam kastil tanpa melakukan apa pun.     

Mars bahkan sempat berpikir untuk menghadiahinya kelinci supaya Emmelyn punya hewan peliharaan terbaru atau memberinya hal lain supaya Emmelyn punya aktivitas yang akan tetap membuatnya sibuk di dalam ruangan.     

Karena itu Mars merasa lega ketika Emmelyn menemukan hobi barunya dengan membuat baju bayi, sapu tangan dan kerajinan menjahit lainnya.     

Bahkan Emmelyn juga sudah mulai makan lebih banyak tanpa perlu disuruh oleh Mars. Sebelum hamil, Emmelyn akan menuduh niat baik Mars saat menyuruhnya makan lebih banyak agar Emmelyn bisa menjadi lebih gemuk dan sehat untuk melakukan 'tugasnya' melahirkan anak-anak Mars.     

Mars memang ingin membuat gadis itu lebih gemuk dan sehat lagi, tapi itu bukan alasan utamanya. Mars sangat mencintai Emmelyn sehingga ia ingin memberikan yang terbaik untuk gadis itu, termasuk dalam urusan makanan dan kenyamanan atau apa pun yang dapat diberikan Mars kepada Emmelyn.     

"Aku juga baru saja menikmati hidangan pembuka yang enak," jawab Mars sambil menyeringai. "Tapi aku benar-benar lapar sampai aku bisa menelan seekor kuda hidup-hidup sekarang.     

"Ahaha... baiklah, pakai bajumu dulu dan kita bisa turun untuk makan malam."     

Emmelyn mencium pipi Mars dan mengusap rambutnya sebelum ia bangun dan turun dari tempat tidur. Ia mengambil gaunnya yang robek dan menoleh ke pria itu. "Tsk... lihat apa yang telah kau lakukan pada bajuku."     

"Ahaha... maafkan aku, sayang, aku sangat bernafsu tadi. Aku tidak sabar melepaskan baju itu dari tubuhmu. Aku akan lebih berhati-hati lain kali," pangeran lalu berdeham. "Kurasa kau akan tetap membutuhkan banyak gaun baru... yang ada di lemarimu tidak akan muat lagi dalam beberapa bulan ke depan."     

Emmelyn menunduk dan melihat perutnya yang rata. Yang dikatakan Mars memang benar. Ia lupa bahwa berat badan wanita hamil akan bertambah sangat banyak sehingga mereka akan terlihat seperti sapi.     

Emmelyn mulai bertanya-tanya apakah ia akan terlihat seperti itu juga. Memikirkan hal ini membuat gadis itu mengerutkan bibir.     

"Jangan bicarakan hal itu," kata Emmelyn singkat. Ia meletakkan gaun robek di atas meja dan meraih gaun yang baru dari lemari dan berpakaian.     

Mars tersenyum saat melihatnya tampak kesal. Ah, bagaimanapun juga Emmelyn adalah wanita normal. Wajar jika gadis itu benci pembicaraan soal berat badannya.     

Pangeran kemudian turun dari ranjang dan mulai berpakaian, mereka berdua kemudian segera keluar dari kamar untuk makan sambil berpegangan tangan. Di luar hari sudah sangat gelap dan mereka makan malam ditemani beberapa lilin.     

Makan malam seperti ini setelah puas bercinta membuat suasananya jadi semakin romantis. Hubungan intim mereka memang tidak berlangsung lama tapi cukup memuaskan. Sangat sempurna untuk hidangan pembuka.     

Mars dan Emmelyn lalu makan dengan sepenuh hati sambil membahas soal hari mereka dan rencana mereka untuk esok hari.     

"Aku akan bertemu Gewen dan Edgar besok di kedai yang biasa kita kunjungi di kota. Aku juga mengundang Ellena," Mars memberi tahu Emmelyn. "Aku harap kau tidak keberatan."     

Gadis itu mengangkat bahu. "Tentu. Kuharap kau bisa mendapatkan informasi yang kau butuhkan darinya. Uff.. jangan terlalu banyak minum. Aku juga ingin minum wine bersamamu."     

Mars tersenyum saat mendengarnya. Ia tahu Emmelyn pasti cemburu karena Mars bisa bertemu banyak orang dan bersenang-senang, sementara Emmelyn harus tetap tinggal di kastil sendirian. Gadis itu pasti tidak mau mengakuinya karena harga dirinya terlalu tinggi.     

"Aku tidak akan pernah mabuk, jadi aku bisa minum dengan mereka dan kembali ke rumah untuk minum bersamamu sebelum kita tidur. Dokter Vitas bilang kau bisa minum sedikit wine setiap hari, tapi tidak boleh lebih dari setengah cangkir."     

Emmelyn menghela napas. "Aku tahu. Aku kan juga ada di ruangan yang sama saat Dokter Vitas menjelaskan hal-hal itu padamu."     

"Bagus!"     

Emmelyn berdeham ketika ia tiba-tiba teringat sesuatu. "Uhm, apakah kau ingat bahwa Tuan Vitas menyarankan kita untuk melakukan senam pasangan? Ia memintamu untuk menemukan wanita yang mengajarkan olah raga yang disebut... yoga?"     

Mars mengedipkan matanya beberapa kali. Ah, ia baru ingat soal guru yoga yang disarankan Dokter Vitas… Ia harus menemukan wanita itu dan mengundangnya untuk datang dan mengajari mereka cara melakukan olahraga di dalam ruangan.     

"Apakah kita masih membutuhkannya?" Mars bertanya dengan nakal. "Maksudku... kita kan bisa berolahraga sendiri setiap hari. Kurasa kita tidak punya waktu dan energi ekstra untuk melakukan latihan lagi. Ahem..."     

Emmelyn mengangguk dan menyeringai, "Kau benar. Kita seharusnya tidak perlu repot-repot mencari guru yoga itu. Aku pikir kita sudah cukup mahir melakukannya sendiri."     

Mereka berdua tertawa terbahak-bahak dan saling bertukar pandang.     

"Aku mencintaimu!" Mars berbisik. "Aku rasa semakin banyak waktu yang kita habiskan bersama, semakin mirip cara kita berpikir."     

Emmelyn setuju dengan pangeran.     

***     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.