Pangeran Yang Dikutuk

Dasar Mesum



Dasar Mesum

0Dokter Vitas terus mengajukan pertanyaan demi pertanyaan, dan Emmelyn menjawab sesuai dengan apa yang diingatnya.     

"Hmm... jadi, Yang Mulia sudah mengalami kondisi ini sejak Anda masih kecil?" Tuan Vitas menganggukkan kepalanya berulang kali dan mencatat semua yang dikatakan Emmelyn kepadanya dengan pena bulu dan kertas dari tasnya.     

"Ya, tapi aku rasa ini bukan hal yang perlu dikhawatirkan..." Emmelyn memutar matanya. "Seperti yang Tuan lihat, aku baik-baik saja. Hanya perlu beberapa waktu untuk mengembalikan ritme nafasku dan aku pun akan sehat kembali."     

"Yang Mulia memang benar, Anda akan selalu merasa sehat selama tidak ada pemicu seperti tadi," jawab Tuan Vitas dengan tenang. "Saya sarankan Yang Mulia terus meminum ramuan yang sudah saya persiapkan dan banyak berolahraga selama kehamilan Anda, Yang Mulia."     

"Bagaimana Emmelyn bisa berolahraga?" Mars mengangkat alisnya. "Di luar udaranya sangat dingin, aku khawatir kondisinya justru memburuk karena cuaca di luar."     

Musim dingin akan tiba dalam beberapa hari dan ia tidak tega membiarkan Emmelyn melakukan kegiatan di luar. Ia bahkan telah meminta gadis itu untuk berhenti berlatih dengan prajuritnya setelah mengetahui gadis itu hamil.     

Tuan Vitas berdeham dan berbicara dengan nada tegas. "Kalau begitu… Ahem… Yang Mulia bisa mencoba olahraga yang bisa dilakukan di dalam ruangan saja."     

Mendengar ucapan Tuan Vitas, tanpa sadar Mars menahan napas, sementara Emmelyn cegukan.     

[Tunggu... apa yang ia maksud berhubungan intim???]     

[Olahraga dalam ruangan untuk pasangan... apakah ia membicarakan tentang hubungan seks???]     

Emmelyn segera melirik sinis ke arah pangeran, sementara mata Mars membulat karena terkejut. Ia benar-benar tidak ada hubungannya dengan apa yang disarankan tabib kerajaan barusan.     

'Bukan aku,' ia menjawab melalui tatapan matanya, mencoba membela diri karena ia tahu Emmelyn akan langsung mencurigainya saat mendengar saran dokter tua itu. 'Aku tidak meminta Dokter Vitas untuk menyuruh kita melakukan hubungan seks selama kehamilanmu.'     

'Hmph. Sampai mati aku juga tidak akan percaya kepadamu,' Emmelyn memutar matanya begitu keras, sampai rasanya hampir copot.     

'Aku memang meminta Dokter Vitas untuk menyarankanmu berhubungan intim denganku setiap hari untuk memastikan kau bisa segera hamil. Aku akui itu memang aku yang sengaja meminta beliau untuk berkata begitu, dan aku mengaku bersalah. Tapi yang satu ini bukan ideku, sumpah!' Mars menggelengkan kepalanya berulang kali.     

'AKU SUDAH MENDUGANYA!' Emmelyn menyilangkan tangan di dadanya. 'Kau yang ingin kita berhubungan badan setiap hari dengan alasan supaya aku cepat hamil! Hmph!'     

Tabib kerajaan tidak memperhatikan pertengkaran diam-diam dari pasangan yang ada di hadapannya itu. Ia menulis sesuatu di catatannya dan kemudian memberikannya kepada pangeran.     

"Yang Mulia dapat mencari ibu ini. Ia pernah belajar di suatu negara di bagian timur jauh dan ia mempelajari suatu teknik meditasi yang disebut yoga. Ini bisa menjadi alternatif olahraga dalam ruangan yang sangat bagus untuk tuan putri selama hamil."     

Mars menerima catatan itu dan ia tampak tercengang.     

Ternyata yang dimaksud dokter tua itu dengan olahraga di dalam ruangan adalah… olahraga sungguhan dan bukan hubungan seksual???     

Mars merasa sedikit malu karena sudah salah berasumsi. Begitu pula Emmelyn yang sedari tadi sudah mencurigai Mars.     

Mereka berdua akhirnya berusaha menyembunyikan wajah mereka yang mulai merona dengan berpura-pura memandangi langit-langit dan dinding. Ternyata, keduanya sama-sama memiliki pikiran kotor.     

Mars menyalahkan pikiran mesumnya karena sudah bermalam-malam ia tidur tanpa merasakan tubuh indah Emmelyn dalam pelukannya karena mereka sama sekali tidak berhubungan initim selama seminggu terakhir.     

Malam ini, ia baru menyadari betapa ia sangat merindukan tidur bersama dengan Emmelyn karena hal pertama yang terlintas di benaknya ketika Tuan Vitas menyarankan olahraga ruangan adalah hubungan seksual mereka yang penuh gairah di atas ranjang.     

Mars selalu menganggap aktivitasnya di atas ranjang bersama Emmelyn adalah olahraga terbaik untuk memulai atau mengakhiri harinya.     

Ahh... ia sangat merindukannya. Sekarang ia sebenarnya berharap Tuan Vitas menyarankan Emmelyn untuk mencoba hubungan intim lagi agar kehamilannya menjadi semakin sehat.     

"Ahem... aku mengerti, Tuan Vitas," Mars berdeham dan melipat kertas dengan rapi, lalu menaruhnya di laci. "Aku akan mengirim Roshan untuk menemui wanita ini besok."     

"Selain itu, saya sarankan agar Yang Mulia tidak terlalu stres. Jantungnya cukup lemah dan kalau ia mengalami stres berat selama masa kehamilannya, hal itu akan berisiko bagi kesehatan ibu dan juga anak yang ada di kandungannya," Dokter Vitas melanjutkan sambil merapikan beberapa peralatannya, ia memasukkannya ke dalam tas dan menutupnya. "Saya akan mengirimkan lebih banyak vitamin dan ramuan herbal untuk Yang Mulia besok."     

"Terima kasih, Dokter," Mars menepuk bahu tabib tua itu. "Pengawalku akan mengantarmu pulang dengan kereta. Pasti sangat tidak nyaman bagimu untuk menunggang kuda itu di tengah malam yang dingin seperti ini."     

"Tidak apa-apa. Saya senang bisa melayani Anda," jawab Tuan Vitas sambil tersenyum. "Kalau begitu, jika tidak ada hal yang lain, saya mohon undur diri Yang Mulia."     

"Ya, terima kasih sudah datang. Aku harap Anda bisa sampai rumah dengan selamat."     

Setelah dokter tua itu pergi, Mars dan Emmelyn bertukar pandang.     

"Kau pasti tadi sedang memikirkan apa yang aku pikirkan!" Mars tersenyum lebar. "Dasar otak mesum."     

Ia sangat senang karena mereka berdua langsung berpikiran tentang seks ketika Dokter Vitas menyarankan Emmelyn untuk berolahraga di dalam ruangan saja.     

Apalagi ketika Mars bisa membaca pikiran gadis itu dengan sangat baik saat mereka memikirkan hal yang sama.     

Astaga, ia sangat rindu ingin memeluk wanita ini. Ia ingin sekali menciumi seluruh bagian tubuhnya.     

Apakah Emmelyn juga merindukannya? Merindukan sentuhannya? Sehingga gadis ini juga memikirkan soal seks tadi?     

Apakah Emmelyn juga diam-diam berharap Tuan Vitas akan meresepkan hubungan badan untuk membantu kondisi jantungnya?     

"Dasar mesum," Emmelyn bergumam pelan, tapi ia tidak bisa menyembunyikan senyum tipis yang terbentuk di wajahnya.     

"Kau juga sama mesumnya denganku," jawab Mars ringan. "Kau memikirkan hal yang sama dengan apa yang ada di kepalaku tadi. Jadi kita berdua ini cocok."     

Emmelyn kini dapat memastikan bahwa pikiran mesum itu memang bisa menular. Ia ternyata juga rindu untuk menghabiskan malam bersama pangeran dan tidur di pelukannya. Tempat tidurnya terasa begitu kosong dan dingin tanpa kehangatan dari tubuh pria itu.     

Mungkin ini waktu yang tepat untuk mengundang Mars untuk tidur bersama lagi dengannya di tempat tidur?     

Ahh.. Emmelyn dapat membayangkan mereka tidur sambil berpelukan setelah sesi bercinta yang panas dan membuat keduanya kelelahan.     

"Apa yang sedang kau pikirkan?" Mars bertanya pada Emmelyn. Ia memperhatikan bagaimana gadis itu menatapnya dengan tatapan aneh di matanya.     

"Tidak ada, aku tidak memikirkan apa pun," Emmelyn berbohong.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.