Pangeran Yang Dikutuk

Bertemu Raja Dan Ratu



Bertemu Raja Dan Ratu

0Ketika Mars mendengar Edgar menyebut-nyebut nama Ellena, wajah sang pangeran berubah. Ahh.. gadis bodoh itu! Mengapa ia nekad sekali? pikir Mars yang dipenuhi kekuatiran.     

Terlepas apakah perkataan Ellena tadi benar atau tidak, apa yang ia lakukan tadi sangat berbahaya dan berisiko.     

Penyihir itu sangat jahat. Ia bahkan tega mengutuk bayi baru lahir yang tidak bersalah dan bayi-bayi lain yang dikandung Ratu Elara.     

Tidak mungkin ia dapat dipercaya untuk mengangkat kutukannya sendiri.     

Kalau sampai ia berhasil menipu Ellena dan gadis itu mati keesokan harinya setelah memeluk Mars hari ini, maka sang pangeran akan merasa sangat berduka.     

Mars tidak bisa kehilangan seorang teman yang sangat disayanginya. Seseorang yang tumbuh bersamanya dan akan melakukan apa saja untuknya.     

Ia telah merindukan Ellena selama bertahun-tahun dan mengira gadis itu sudah mati.     

Mars pasti akan sangat patah hati ketika ia baru saja bertemu teman dekatnya setelah berpisah selama bertahun-tahun tapi harus menerima kenyataan bahwa gadis itu akan mati karena kutukannya!     

Sejak bertemu untuk pertama kalinya 20 tahun lalu, mereka berdua sangat berhati-hati agar Ellena tidak menyentuhnya.     

Ellena selalu mengenakan sarung tangan kulit dan mereka berdua menjadi terkenal sebagai pasangan kerajaan paling serasi di kalangan rakyat.     

Ia adalah satu-satunya gadis yang bisa berada di dekatnya dan menyentuhnya dengan sarung tangannya itu.     

Sayangnya, bagi Ellena, persahabatan mereka sangat spesial dan perasaannya kepada Mars berkembang menjadi cinta di dalam hatinya.     

Ketika berusia dua puluh tahun, Ellena akhirnya memutuskan untuk mencari cara untuk membebaskan Mars dari kutukan tersebut dengan mengerahkan tenaganya sendiri.     

Ia mengatakan bahwa dirinya akan menemukan penyihir itu bahkan ia rela jika harus mati karenanya. Ia pun meninggalkan Draec untuk memulai perjalanannya dan tidak ada satupun orang yang bisa menghentikan tekadnya saat itu.     

Dan sekarang... tiba-tiba saja ia sudah kembali. Apakah ia memang berhasil meyakinkan penyihir itu untuk mencabut kutukannya seperti yang baru ia ceritakan?     

Jika ia memang benar... maka ia tidak akan mati besok. Kalau begitu, pasti akan sangat melegakan.     

Tapi... jika Mars benar-benar bebas dari kutukan tersebut... apa yang akan terjadi pada hubungannya dengan Emmelyn?     

Karena itulah Mars merasa dirinya berada dalam situasi yang rumit dan tidak terduga. Di satu sisi, ia bisa saja kehilangan sahabatnya yang baru kembali atau kehilangan wanita yang kini dicintainya.     

Jika apa yang dikatakan Ellena itu memang benar, kemungkinan besar ia akan kehilangan Emmelyn. Tetapi jika kutukan itu belum rusak, maka Ellena harus mati!     

Mengapa ia sangat tidak beruntung? Ini seharusnya menjadi malam yang membahagiakan bagi Mars. Ia akan membagikan berita besar itu pada orang tuanya, ia pun akan merayakan ulang tahunnya dengan gadis yang dicintainya. Tapi masalah sudah datang bahkan sebelum ia memasuki istana.     

Mars mencoba mengendalikan emosinya dan berusaha terlihat tenang. Ia tidak mau Emmelyn tahu mengenai apa yang sedang terjadi. Terlebih lagi tentang masa lalunya bersama Ellena dulu. Setidaknya, ia harus berbicara terlebih dahulu dengan Ellena di perpustakaan dan memastikan semuanya.     

"Kami sudah bertemu. Aku harus bicara dengannya dengan segara, tapi aku harus mengajak Emmelyn bertemu ibuku dulu," jawab Mars dengan suara rendah. "Kau bisa pergi dulu ke perpustakaan, tolong periksa apakah Gewen dan Ellena sudah berada di sana atau belum."     

"Jadi begitu, baiklah Yang Mulia," Edgar menoleh kembali ke arah Emmelyn dan membungkuk dengan penuh hormat untuk berpamitan. "Senang bertemu dengan Anda, Yang Mulia. Sampai jumpa lagi."     

Emmelyn mengangguk dan melihat pria itu pergi ke arah pintu di sebelah kanan mereka. Ia bisa menduga bahwa Edgar pasti pergi ke suatu tempat di mana Gewen dan gadis itu sedang menunggu kedatangan Mars.     

Siapa namanya gadis itu tadi? Ellena?     

Emmelyn tiba-tiba saja menggigit bibirnya. Bahkan ia sudah mulai membenci nama itu, meskipun ia tidak mengenalnya secara pribadi. Ia tidak tahu kenapa, entah karena ia merasa cemburu atau hal lainnya.     

Melihat keakraban mereka berdua dan ekspresi yang ditunjukkan Mars saat di luar tadi, Emmelyn bisa menebak gadis itu sangatlah berarti bagi Mars.     

Emmelyn adalah gadis yang adil. Ia akan selalu memperlakukan semua orang dengan baik dari awal meski ia tak mengenalnya secara pribadi. Jika mereka mulai memperlakukannya dengan buruk, maka ia tidak segan-segan memberikan tanggapan yang sama.     

Ia merasa bersalah karena membenci Ellena, hanya karena ia adalah teman lama Mars. Padahal ia tidak mengenal siapa gadis itu dan hubungan apa yang mereka miliki.     

Selama hidup bersama, Mars juga tidak pernah bercerita mengenai gadis itu. Apa ia berusaha menyembunyikan sesuatu?     

Selain itu, orang-orang yang berada di kerumunan terus saja membahas bagaimana Ellena menjadi satu-satunya gadis yang disukai putra mahkota dan diizinkan berada di dekatnya. Sehingga Emmelyn merasa semakin cemburu.     

Tiba-tiba saja ia merasa tidak lagi istimewa di mata Mars.     

Dan... bagaimana jika Ellena memeluk Mars karena ia tahu kutukannya telah dipatahkan?     

"Itu orang tuaku," kata Mars pada Emmelyn, saat mereka berjalan mendekati meja kehormatan.     

Kata-katanya segera menggugah Emmelyn dari lamunannya. Gadis cantik itu mengalihkan pandangannya dari pintu ke arah meja kerhoamatan.     

Di sana, Raja Jared duduk bersama istrinya ditemani beberapa bangsawan serta istri mereka yang duduk di sekelilingnya. Para wanita, dengan penuh pengertian, menjauh ketika mereka melihat putra mahkota berjalan mendekat.     

Hati Emmelyn kembali terasa dingin seolah dikelilingi es saat ia melihat raja paruh baya itu. Untung saja Mars tidak mirip sama sekali dengan ayahnya.     

Jika tidak, Emmelyn akan selalu teringat pada Raja Jared sebagai penghancur kerajaannya setiap kali ia memandang pangeran.     

Mars menuruni ketampanan ibunya dan ketika Emmelyn melihatnya, Emmelyn akan teringat akan kelembutan dan kehangatan sang ratu.     

"Tolong jangan mengatakan apa-apa tentang Wintermere di depan orang tuaku jika kau tidak ingin mati," Mars memohon pada Emmelyn.     

Ia dapat melihat perubahan ekspresi pada wajah gadis itu saat matanya terarah ke ayah Mars. Ia bisa menebak apa yang sedang dipikirkan Emmelyn.     

Saat ini, Mars tidak ingin mengungkapkan banyak hal karena ia takut ayahnya tidak akan merestui hubungannya dengan Emmelyn. Setidaknya, ia harus meyakinkan raja bahwa Emmelyn tidak akan memberikan ancaman berarti padanya atau keluarga mereka.     

Mars baru menyadari ia perlu berusaha sekeras mungkin untuk meyakinkan orang tuanya dan menenangkan hati Emmelyn. Ia belum memikirkan rencana apapun yang mungkin akan berhasil.     

Ia sangat berharap anak yang dikandung Emmelyn bisa meluluhkan kedua belah pihak. Mars ingin suatu saat mereka semua bisa belajar memaafkan dan menerima satu sama lain, demi si buah hati yang berada di kandungan Emmelyn.     

Hmm... sekarang Mars merasa bersalah karena telah memberikan beban yang begitu berat pada anak pertamanya. Ia harus menjadi duta perdamaian antara Emmelyn dan orang tuanya. Sayangnya, sang pangeran tidak punya pilihan lain.     

Emmelyn mengangguk dengan lemah dan berusaha memperlihatkan wajah ceria. Ia sudah membuat keputusan untuk tidak membunuh raja. Pengorbanan yang harus ia buat demi anak yang dikandungnya dan demi Mars.     

Ia sudah menyerah dengan keinginannya untuk menghabisi seluruh keluarga Strongmoor. Sekarang, ia hanya ingin menyelesaikan 'kesepakatannya' dengan Mars and lari sejauh mungkin dari Draec.     

Mars sendiri tidak mengetahui sama sekali tentang rencana Emmelyn atau apa yang gadis itu akan lakukan setelah anak mereka lahir. Mars masih beranggapan bahwa Emmelyn belum sepenuhnya memaafkan ayahnya dan akan mencari masalah suatu saat nanti.     

Pria itu berbisik lagi. "Selain itu, tolong jangan terus-terusan mengatakan kau pelacur dari Glendale. Ibuku mungkin saja bisa menerimamu, tapi akan sulit bagi ayahku jika ia sampai mendengar hal itu."     

Emmelyn mengangguk lagi.     

Mereka telah tiba di hadapan para raja dan seperti biasa Emmelyn membungkuk di depan raja. Ia memaksakan senyum dan kemudian menoleh ke arah ratu. Ia berusaha keras tidak melakukan kontak mata dengan raja.     

"Selamat malam, Yang Mulia," suaranya manis seperti biasanya.     

Ratu Elara menekap bibirnya sedikit dan tersenyum lebar. Ia terlihat cukup terkesan dengan kecantikan Emmelyn. Saat pertama kali mereka bertemu, Emmelyn mengenakan gaun yang lebih sederhana tanpa riasan apapun.     

Tapi malam ini ia tampak mengerahkan upaya terbaiknya agar terlihat lebih cantik. Jauh di lubuk hatinya, sang ratu merasa sangat gembira dan bahagia. Ia merestui gadis itu menjadi istri putranya.     

Betapa cantik dan menawannya wanita muda ini, pikirnya.     

"Selamat malam, Lady Emmelyn. Kau terlihat sangat cantik malam ini," Ratu Elara mengulurkan tangan ke arah Emmelyn, lalu bangkit dari kursinya dan memeluk gadis itu.     

Semua orang yang hadir saling bertukar pandang. Mereka tidak menyangka ratu akan memeluk gadis yang baru datang bersama putra mahkota tadi.     

Siapa gadis cantik itu? Semua orang yang berada di aula bertanya dalam hati. Putra mahkota tidak hanya menyentuhnya, tapi ia juga tampak sangat menyayanginya. Tidak hanya itu, kini ratu juga memperlakukannya dengan sangat baik!     

Apakah ia seorang putri dari negara tetangga yang datang ke sini untuk dijodohkan dengan pangeran? Apakah ia calon istri Pangeran Mars?     

Waaaah!!     

Kejutan yang menyenangkan!     

Mungkinkah, pesta dansa kerajaan ini diadakan untuk mengumumkan pertunangan mereka?     

Sungguh tidak disangka! Ini berita besar bagi kerajaan Draec. Satu-satunya putra mahkota akan menikah!     

Hari ini pangeran genap berusia 27 tahun. Usia yang sangat tepat untuk memulai rumah tangga dan menikah.     

Rakyat di kerajaan Draec sangat ingin melihat dengan siapa ia akan menikah karena ia dikenal membenci wanita.     

Banyak orang bahkan mengira pangeran itu suka laki-laki dan tidak akan pernah memiliki ahli waris. Namun saat melihat betapa cantik dan menawannya wanita yang ia bawa ke pesta malam itu, membuat semua gosip murahan di luaran sana menjadi tidak lagi relevan.     

Mungkin putra mahkota belum menemukan wanita sempurna yang bisa merebut hatinya. Mungkin saja… gadis itu datang ke dalam hidupnya, dan pangeran tahu ia telah menemukan orang yang tepat baginya?     

Jika tidak, mengapa ia membawanya ke pesta kerajaan ini?     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.