Pangeran Yang Dikutuk

Hari Yang Melelahkan



Hari Yang Melelahkan

0"Percayalah, aku baik-baik saja," kata Emmelyn, bersikeras.     

"Baiklah kalau begitu. Tapi, kau harus meminum ramuannya dulu, bagus untuk kesehatanmu. Siapa tau kau merasa jauh lebih baik setelah meminumnya," kata Mars.     

Ia melambaikan tangannya dan sesaat kemudian Roshan datang dengan sup hangat seperti malam sebelumnya. Pangeran Mars mengambil sup dari kepala pelayan tersebut dan memegangnya untuk Emmelyn.     

"Ayo, diminum dulu," katanya dengan lembut.     

"Aku tidak suka bau dan rasanya..." Emmelyn mengeluh dan memasang ekspresi tidak tahan.     

Mars membujuk gadis itu untuk meminum ramuan yang sudah dipersiapkan.     

"Memang rasanya begitu. Ayolah.. kau harus minum ramuanmu sekarang dan segera beristirahat jadi kau bisa pulih lebih cepat. Aku rasa kau akan sering merasa seperti ini di awal-awal usia kehamilanmu."     

Emmelyn akhirnya menurut dan meminum ramuan yang diberikan Mars dalam satu tegukan.     

Rasanya tidak enak seperti biasanya. Mars segera meraih mangkuk dari tangan Emmelyn dan memberinya sup untuk menetralkan rasa obat yang pahit. "Cepat minum sup ini."     

Emmelyn sangat berterima kasih karena Mars begitu perhatian padanya. Ia juga bersyukur karena kepala pelayan serta bawahannya sangat cekatan.     

Ia bahkan tidak merasa pelayannya di Wintermere bekerja seefisien ini. Mungkin saja karena standar di Draec jauh lebih tinggi dari Wintermere.     

Wintermere adalah kerajaan di tepi laut, kehidupan yang dijalani orang-orangnya di sana cukup santai dan tenang.     

Emmelyn memperhatikan bahwa di Draec kebanyakan orangnya sangat cepat, efisien, dan penuh semangat. Semuanya dikerjakan dengan baik dan cekatan.     

Orang-orang di kerajaan ini biasa bekerja keras sehari-harinya dan tidak suka membuang banyak waktu.     

Ia dapat melihat bahwa Mars juga begitu, ia adalah seorang pria yang terbiasa bangun pagi dan memulai kesibukannya sejak dini.     

Walaupun ia adalah pangeran putra mahkota, Mars tidak pernah bermalas-malasan. Ia selalu bangun lebih pagi daripada Emmelyn.     

Biasanya kalau gadis itu bangun di pagi hari, sisi tempat tidur di sebelahnya sudah dingin karena empunya sudah pergi sejak pagi-pagi sekali.     

Mars bahkan masih bangun lebih dulu dari Emmelyn meski tidurnya tidak nyenyak semalam.     

Mungkin itulah alasan mengapa kerajaan ini sangat berkuasa dan sukses menginvasi banyak kerajaan lain. Wintermere sendiri adalah kerajaan yang jauh lebih kecil dengan populasi yang tidak banyak.     

Tidak hanya itu, sebagian besar pasukan mereka bukanlah tipe Spartan, sangat berbeda dengan orang-orang di Draec. Mereka tidak tangguh dan pemberani.     

Wintermere tidak memiliki kesempatan sama sekali ketika mereka harus melawan para prajurit dari Draec yang berlatih keras setiap hari di bawah pimpinan putra mahkota dan para jenderalnya.     

"Terima kasih," Emmelyn meletakkan mangkuk supnya dan menutup matanya. Perutnya terasa sangat kenyang. Ia makan cukup banyak belakangan ini.     

Sekarang, ia mengerti mengapa nafsu makannya meningkat akhir-akhir ini. Mungkin tubuhnya menuntut lebih banyak nutrisi untuk mempersiapkan dirinya memberi makan janin yang sedang tumbuh di dalam dirinya.     

Setelah mereka selesai makan dan minum ramuan, akhirnya Emmelyn dan Mars memutuskan untuk beristirahat dan naik ke kamar mereka.     

Ketika mereka sudah naik ke lantai tiga dan tiba di kamar, Emmelyn ingat bahwa ia baru saja pergi ke Desa Bydell dan tubuhnya terasa sedikit lengket karena keringat.     

Selama perjalanan cuaca cukup terik dan membuat tubuhnya mengeluarkan lebih banyak keringat. Ia melihat bak mandi yang sudah berisi air hangat seperti biasanya.     

Bak mandi itu terlihat begitu menggoda dan ia ingin sekali berendam sebelum tidur. Namun, Emmelyn menjadi ragu saat ingat bahwa jika ia mandi bersama Mars artinya mereka akan bercinta setelahnya.     

Mars sepertinya bisa membaca pikirannya dan pria itu langsung menyarankan agar ia mandi dengannya.     

Pangeran dengan cepat mengatakan bahwa ia tidak akan melakukan yang aneh-aneh kepada Emmelyn saat mereka mandi bersama.     

"Badanmu pasti terasa lengket setelah keluar seharian," komentarnya sambil tertawa kecil. "Yang pasti badanku sangat lengket dan terasa risih sekarang. Apa kau mau mandi denganku? Aku janji tidak akan melakukan hal mesum… hehehe…"     

Emmelyn dapat melihat kerinduan di mata laki-laki itu, tetapi ia tampak enggan untuk bergabung bersama Mars untuk mandi malam ini.     

"Apakah kau ingin menambah satu bak mandi lagi di kamar baru kita?" tanya Mars dengan nada menggoda. "Kita sudah punya dua tempat tidur. Apa kita perlu dua kamar mandi?"     

Emmelyn tersenyum canggung dan menggelengkan kepalanya.     

Gadis itu ingat ketika ia menyamar sebagai pelayan pribadi pangeran dan harus membawa begitu banyak ember berisi air untuk mengisi bak mandi ini.     

Itu sungguh pekerjaan yang sangat melelahkan, dan Emmelyn tahu benar pekerjaan itu tidak mudah dilakukan setiap harinya.     

Ia masih merasa kasihan kepada para pelayan yang harus melakukan pekerjaan itu setiap malam agar tuan dan nyonya mereka bisa membersihkan diri sebelum tidur.     

Ia tidak tega jika harus membuat mereka membawa dua kali lipat air untuk mengisi dua bak mandi sekaligus.     

"Tidak apa-apa. Aku akan mandi denganmu," kata Emmelyn. "Aku tahu kau bisa dipercaya."     

Ia mematikan lilin yang paling dekat dengan bak mandi dan perlahan melepas pakaiannya, sementara sang pangeran tercengang melihat sikapnya.     

Emmelyn mengatakan Mars bisa dipercaya dan gadis itu bertingkah begitu lemah lembut di hadapannya? Ilmu sihir apa ini? Kenapa ia berubah 180 derajat seperti ini?     

Ia begitu baik pada Mars malam ini, apakah karena ia sekarang hamil?     

Sikap Emmelyn hari ini justru membuatnya bingung. Apa yang sebenarnya terjadi?     

Ia terlihat sedih, tetapi ia bilang ia baik-baik saja dan melemparkan senyum padanya setiap kali Mars bertanya apa ada masalah.     

Dan sekarang ia bahkan bertingkah lemah lembut dan manis...     

[Bukankah seharusnya ia itu bersifat agresif ya... atau lebih judes? Entahlah, aku tidak tahu]     

[Aku tahu ia menyukaiku, tapi aku rasa ia gadis yang lebih baik memilih mati daripada harus menunjukkan perasaannya yang sebenarnya padaku]     

[Sikapnya hari ini sangat tidak biasa.]     

[Apa yang sebenarnya terjadi???]     

"Apa kau tidak mau masuk?" suara Emmelyn segera membangunkan Mars dari lamunannya.     

Sang pangeran pun segera menanggalkan pakaiannya dan melangkahkan kakinya ke dalam bak mandi di sisi ujung seperti biasanya.     

Sekarang, mereka berdua duduk berseberangan di dalam bak mandi itu.     

Mars melihat Emmelyn memejamkan matanya. Meski gadis itu tidak mengeluarkan suara apapun, Mars bisa dengan jelas melihat dua tetes air mata mengalir di pipinya.     

Gadis itu tampaknya sedang menangis tanpa suara dan mengira Mars tidak akan bisa melihatnya dalam kegelapan. Ia masih tidak tahu bahwa pria itu dapat melihat dengan sempurna tanpa secercah cahaya pun.     

Sang pangeran merasakan sakit di dadanya. Kenapa ia menangis seperti ini? Apakah Mars melakukan kesalahan?     

Apa Emmelyn merasa sangat tersiksa untuk mengandung anaknya?     

Apakah ia sangat menderita karena hal itu?     

Hari itu, Mars merasakan perasaan terburuk seumur hidupnya.     

Perasaan tidak berdaya.     

Ketika melihat orang yang ia cintai menderita, tetapi dirinya tak mampu berbuat apa-apa… Mars merasa begitu tidak berdaya.     

Apa gunanya menjadi orang paling berkuasa di seluruh benua ini jika ia tidak bisa melakukan apapun untuk meringankan penderitaan gadis itu?     

"Apa kau baik-baik saja?" ia akhirnya memberanikan diri bertanya pada Emmelyn. Mars ingin tahu persis apa yang sedang dipikirkan gadis itu dan apa yang selalu membuatnya gelisah akhir-akhir ini.     

Emmelyn kaget dengan pertanyaan Mars dan menyeka air matanya, ia kemudian membuat suaranya sedikit rendah seolah ia sedang mengantuk.     

"Hmmm? Aku baik-baik saja. Aku hanya sedikit lelah dan butuh banyak istirahat. Tadi aku sudah bilang aku keluar rumah cukup lama kan? Aku akan mandi dan segera tidur."     

"Apakah ada yang ingin kau katakan kepadaku?" pria itu memutuskan untuk terus menanyai gadis itu hingga ia jujur pada Mars.     

Ia berharap Emmelyn akan mulai terbuka padanya dan memberi tahu semua hal yang mengganggu pikirannya.     

Sepanjang hari ini, Mars hanya menebak-nebak saja apa yang mungkin membuat suasana hatinya menjadi seburuk ini.     

Tapi ia tak menemukan jawaban apapun. Ia tidak tahu apa yang terjadi hingga membuat Emmelyn terlihat begitu kesal sampai menangis seperti ini.     

Emmelyn membuka matanya dan mencoba melihat pria di hadapannya. Sayangnya, ia hanya bisa melihat siluet yang samar-samar.     

Ia berharap tidak mematikan beberapa lilin di sekitar Mars sehingga ia bisa melihat wajah tampannya.     

"Kenapa kau bertanya?" Emmelyn bertanya balik. "Hmm... kata-kata seperti apa yang ingin kau dengar? Ucapan selamat?"     

Mars menghela nafas panjang. "Bukan itu."     

"Ahh... kalau begitu aku tidak bisa berkata apa pun," jawab Emmelyn.     

"Tolong beri tahu aku jika ada sesuatu yang mengganggu pikiranmu," kata Mars akhirnya. "Siapa tahu aku bisa membantumu."     

"Terima kasih, kau terlalu baik," Emmelyn tersenyum tipis. "Tapi tidak usah khawatir, aku baik-baik saja."     

"Kau serius?" tanya Mars lagi berusaha menawarkan. Emmelyn tetap menggeleng dan berkeras bahwa ia tidak apa-apa.     

"Aku baik-baik saja," kata gadis itu.     

Mars akhirnya menyerah karena ia tidak ingin memaksa gadis di hadapannya itu untuk terbuka padanya.     

Jika Emmelyn sampai merasa dirinya sedang diserang atau disudutkan, maka hal tersebut mungkin saja akan merusak hubungan baik yang mereka jalin akhir-akhir ini.     

Jika Emmelyn semakin stres, maka itu juga akan berdampak buruk pada bayinya.     

Mungkin sebaiknya Mars membiarkan gadis itu beristirahat dengan baik dan menunggu waktu yang lebih tepat untuk mengajaknya berbicara lagi.     

Ia akan mencobanya lagi jika kesempatan itu datang, mungkin besok pagi saat sarapan suasana hatinya sudah membaik.     

"Oke, kuharap kau memang baik-baik saja dan jika ada... yang kau butuhkan dariku, tolong beri tahu aku," ucap Mars akhirnya.     

"Mmm..."     

Emmelyn membasuh badannya hingga bersih lalu melangkah keluar dari bak mandi. Setelah ia mengeringkan tubuhnya dan mengenakan gaun tidurnya, ia naik ke tempat tidur dan menutup matanya.     

Mars mengikutinya tidak lama kemudian. Ramuan tidurnya mulai bereaksi dan ia segera membaringkan tubuhnya di sofa dan tidur.     

Malam mereka berlalu dalam keheningan. Keduanya terlelap tidur dengan cepat setelah melewati hari yang melelahkan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.