Pangeran Yang Dikutuk

Gaya Bercinta Baru **



Gaya Bercinta Baru **

0Peringatan:     

Di bab ini ada adegan seksual yang eksplisit. Mohon yang belum cukup umur skip saja ya, atau cari bacaan lain. Terima kasih banyak. xx     

.     

.     

Belakangan ini, Emmelyn mulai sadar setiap kali mereka berhubungan seks sebelum tidur, ia dan Mars selalu malas untuk mengenakan pakaian kembali dan langsung memutuskan tidur karena lelah.     

Tidak heran jika keduanya sering terbangun dalam keadaan telanjang. Emmelyn selalu merasa malu saat mengetahui hal tersebut keesokan harinya.     

Ia menyesal kenapa tak mau menyisakan sedikit tenaga untuk mengenakan kembali pakaiannya sebelum terlelap tidur. Memangnya bercinta semelelahkan itu hingga membalutkan sehelai kain saja menjadi pekerjaan yang begitu berat dilakukan setelahnya?     

Meski sudah sering terjadi, Emmelyn sama sekali tidak mau menjadikan ini sebagai kebiasaan mereka.     

Mukanya jadi memerah seperti kepiting jika setiap pagi terbangun di samping Mars yang telanjang bulat dan lalu menemukan dirinya sendiri tanpa pakaian.     

Emmelyn ingin bangun pagi tanpa merasa khawatir karena ia sudah menutupi tubuhnya yang mungil itu.     

Bagaimana jika ratu menerobos masuk lagi seperti yang ia lakukan terakhir kali?     

Astaga... untung saja waktu itu Ratu Elara tidak sempat melihat mereka telanjang karena Mars cepat-cepat menutupi tubuh mereka dengan selimut.     

Tapi, bagaimana jika lain kali mereka tidak seberuntung itu? Tidak selamanya refleks Mars secepat itu, apalagi Emmelyn yang bahkan tidak cepat tanggap dalam situasi semacam itu.     

Habislah mereka... kalau sampai ada orang lain yang masuk dan melihat mereka berdua telanjang.     

Atau bagaimana jika ada penyusup yang datang dan mencoba membunuh Mars? Ia semakin merinding membayangkan mereka berdua ditemukan mati dalam keadaan tanpa busana.     

Atau bisa saja terjadi gempa bumi dan mereka harus segera lari ke luar. Dalam situasi seperti itu, mana mungkin mereka berdua berpikir untuk mengenakan pakaian dulu?     

Tentunya menyelamatkan diri adalah prioritas utama. Jadi, sudah pasti mereka akan memilih ke luar kamar tanpa pakaian.     

Dalam situasi hidup atau mati semacam itu, satu detik saja sangat berharga, tidak ada lagi kesempatan untuk menutupi tubuh dulu.     

Akan sangat memalukan jika para pelayan melihat mereka sedang telanjang ketika mencoba menyelamatkan diri dari gempa bumi. Ya ampun, apa kata mereka nanti ya?     

"Apa yang kau pikirkan?" Mars mengerutkan alisnya saat melihat reaksi yang ditunjukkan Emmelyn, gadis itu tampak sedang memikirkan sesuatu dengan sangat serius. Apa ia benar-benar sakit?     

"Kita tidak boleh terus-terusan tidur telanjang seperti ini," keluh Emmelyn.     

"Hmm... aku suka tidur telanjang denganmu, apa kau keberatan?" Mars menarik tubuhnya mendekati tubuh Emmelyn dan memeluk sang putri. Ia kemudian menutup matanya dan menghirup lekat-lekat aroma tubuh Emmelyn yang khas. "Aku merasa jauh lebih hangat kalau kita tidur telanjang."     

"Astaga... ini bukan soal saling menghangatkan tubuh dengan tidur telanjang yah. Tapi..." Emmelyn merasa sia-sia saja jika ia berusaha menjelaskan kekhawatirannya.     

Mars itu orangnya sangat suka berpikiran jorok. Tentu saja ia lebih suka mereka tidur telanjang karena...     

[Tentu saja karena... ini.]     

Emmelyn bahkan tidak bisa meneruskan apa yang ada di pikirannya saat si mesum itu mulai mencium bibirnya dan meraba-raba payudaranya.     

Mars justru semakin mudah melakukan apa saja pada tubuh Emmelyn karena mereka berdua tidak mengenakan apa-apa di bawah selimut. Tidak perlu repot-repot melepas pakaian lagi.     

"Aku masih punya libur dua hari lagi," pria itu berbisik dengan suara mendesah. "Kita bisa tetap berada di tempat tidur lebih lama dan sarapan di tempat tidur. Dokter Vitas baru akan datang setelah jam makan siang."     

"Hmm ..." Emmelyn hanya bisa bergumam dan tidak memberikan jawaban apa pun. Pikirannya sudah melayang tinggi ke tempat lain ketika Mars mulai menciumnya dari bibir turun ke lehernya dan kemudian tepat di atas payudaranya. Ia pun terus saja melakukannya sampai ke payudara Emmelyn.     

Dan kemudian ia semakin bergerak turun...     

Ia sekarang sampai pada—     

"Hei... apa yang sedang kau lakukan?" Emmelyn sangat terkejut ketika ia merasakan Mars membuka kedua kakinya secara perlahan dan kemudian memposisikan kepalanya tepat di antara kedua pahanya.     

Mars mendongak dan menyeringai ketika mendengar pertanyaannya. "Sudah kubilang kita akan sarapan di tempat tidur. Kau adalah sarapanku..."     

Tanpa banyak bicara lagi, ia langsung menyibukkan diri untuk menikmati sarapannya dengan terus menjilati bagian intim Emmelyn.     

"Aaaahhh...!!"     

Emmelyn TIDAK PERNAH MERASAKAN APA YANG SAAT INI RASAKAN SEUMUR HIDUPNYA.     

Kenikmatan itu begitu luar biasa dan seketika itu juga ia tak dapat lagi menahan gairahnya sendiri. Beberapa kali tubuhnya mengejang karena Mars begitu pandai memainkan lidahnya tepat pada organ intimnya. Rasanya luar biasa menggairahkan.     

Emmelyn tidak dapat berbuat apa-apa selain menarik rambut Mars perlahan saat bibir dan lidah pria itu terus menjilat dan menghisap klitorisnya. Ia berbuat seolah bagian tubuh Emmelyn yang paling sensitif itu adalah permen favoritnya.     

"A-Apa... yang kau.. lakukan...?" Suara Emmelyn terdengar meracau. Otaknya tak sanggup lagi berpikir jernih.     

Ia terpana dengan gaya bercinta baru yang Mars sedang lakukan padanya.     

Di mana Mars mempelajari ini? Apakah ia membayangkan hal-hal semacam ini ketika sendirian? Lagi pula, ia tidak bisa menyentuh wanita lain kan?     

Tunggu... bagaimana jika ia secara tidak sengaja menyentuh wanita lain di Southberry dan menyadari bahwa ia tidak lagi dikutuk?     

Bagaimana jika ia tidur dengan wanita lain itu yang mengajari teknik ini kepadanya? Dan karena sudah pernah melakukannya, sekarang Mars mencobanya dengan Emmelyn?     

Astaga... kenapa Emmelyn justru berpikiran yang aneh-aneh seperti ini?     

Apakah ia... cemburu? Habislah dia.     

Meski tidak pernah diperlakukan seperti ini, Emmelyn sangat suka dengan apa yang Mars sedang lakukan padanya... Namun, sesuatu di dalam hatinya merasa hal ini terlalu... terlalu indah untuk menjadi kenyataan     

Apakah ia merasa cemburu karena pria itu pergi selama tujuh hari ke provinsi lain dan tiba-tiba saja ia punya gaya bercinta baru di ranjang setelah kembali? Apakah memang ada sesuatu yang terjadi di sana saat ia pergi?     

Mungkin akan lebih baik jika Emmelyn ikut dengannya lain kali saat Mars tugas ke luar provinsi. Emmelyn tidak mau ada wanita lain bersamanya.     

Pikiran Emmelyn menjadi kacau balau. Di satu sisi dia dipenuhi dengan kecemburuan, berpikir bahwa Mars mungkin benar-benar bertemu wanita lain yang bisa dia sentuh .. yang mengajarinya trik ranjang baru ini.     

Di sisi lain, otaknya dipenuhi dengan begitu banyak rasa nikmat sehingga ia hampir tidak bisa berpikir.     

Astaga ... ini .. sangat .. enak sekali.     

Emmelyn mendapatkan orgasme pertamanya dalam waktu singkat.     

Sungguh cara yang sangat sempurna untuk memulai hari, pikir Emmelyn dalam hati.     

Ia mencengkeram sprei dengan erat saat ia memperoleh pelepasannya. Ia tidak tega menjambak rambut Mars saat tubuhnya mengejang ketika mencapai puncak, karenanya ia beralih menarik seprei di saat-saat terakhir.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.