Pangeran Yang Dikutuk

Mars Memberikan Libur Kepada Prajuritnya



Mars Memberikan Libur Kepada Prajuritnya

0Tahu-tahu Emmelyn merasakan tubuhnya diputar dan menghadap tubuh telanjang sang pangeran yang dengan rakus segera menciumi bibirnya.     

Secara spontan, Emmelyn membalas ciuman itu. Pikirannya seketika melayang dan kedua kakinya menjadi lemah karena tubuhnya merespons curahan cinta dan kerinduan sang pangeran.     

Untuk menjaga keseimbangannya, kedua tangan Emmelyn otomatis melingkar di leher Mars dan memeluknya.     

Mereka berciuman lama sekali.     

Tubuh Emmelyn yang tadi merasa kedinginan kini mendapatkan panas dari tubuh telanjang yang mendekapnya dengan penuh nafsu. Mars benar-benar memenuhi perkataannya untuk menghangatkan Emmelyn.     

Setelah puas mencium Emmelyn, Mars segera mengangkat tubuh indah itu dan membopongnya ke tempat tidur.     

Emmelyn merasakan pipinya menjadi panas. Ahh.. ia tidak tahu bahwa ia sangat merindukan digendong dan dimanjakan seperti ini.     

Begitu ia membaringkan tubuh Emmelyn di tempat tidur, Mars menindih tubuh gadis itu dan menutupi tubuh mereka dengan selimut.     

Ia tahu udara sudah sangat dingin dan ingin membuat gadis itu sehangat mungkin.     

"Kita.. belum melakukan tugas kita... untuk... hari... ini..." bisik Mars dengan napas yang mulai terengah-engah. Ia menciumi bibir, wajah, leher, dan dada gadis itu.     

Setelah tidak bersama Emmelyn selama seminggu, hasratnya terbakar dengan sangat cepat. Ia menggerayangi seluruh permukaan tubuh gadis itu dan memanjakan titik-titik tertentu yang ia tahu dapat membuat Emmelyn mengeluarkan desahan seksinya.     

Tidak lama kemudian, ia pun telah memanjakan sepasang payudara gadis itu denga bibir dan lidahnya, bergantian dengan tangannya yang meremas gundukan lunak itu. Ahhh... rasanya sungguh luar biasa!     

Penantiannya selama seminggu terbayarkan sudah. Pikirannya segera melayang ke tempat tinggi dan seluruh tubuhnya diisi oleh arus kenikmatan yang memabukkan saat ia mendengar suara desahan seksi Emmelyn di telinganya.     

"Mars...."     

Mars ingat ia dulu meminta Emmelyn memanggil namanya kalau gadis itu menyukai apa yang ia lakukan dan sepertinya gadis itu belum lupa. Ahh.. kalau Emmelyn memanggil namanya seperti itu... berarti Emmelyn memang menyukai semua rangsangannya sekarang.     

"Aahhh... kau ini seksi sekali..." bisik Mars di tengah-tengah napasnya yang memburu. "Aku tidak keberatan kalau hanya bisa tidur denganmu..."     

"Mars..."     

"Kau... sudah... cukup.." kata Mars sambil memposisikan kejantanannya yang sudah menggebu-gebu meminta dimasukkan. Ia kembali mencium bibir Emmelyn dan melumatnya dengan rakus, sambil mendorong ke dalam liang kewanitaan Emmelyn.     

"Ahhhh..." Suara rintihan Emmelyn saat benda besar dan hangat itu menusuk hingga ke mulut rahimnya membuat Mars menjadi semakin bernafsu.     

Ia segera memompa kuat-kuat keluar masuk inti tubuh Emmelyn untuk memberi kenikmatan yang begitu didambakan oleh kedua tubuh mereka.     

Ahh... barulah sekarang Mars merasa kepulangannya lengkap.     

Home sweet home.     

Ia menciumi Emmelyn sambil terus memompa hingga gadis itu mendapatkan orgasmenya yang pertama. Belum selesai Emmelyn menikmati puncaknya, Mars telah menyerangnya kembali.     

Ia benar-benar ingin menunjukkan kepada Emmelyn apa yang tidak didapat gadis itu selama berada jauh darinya.     

Ia ingin Emmelyn kecanduan permainan cinta mereka dan tidak mau berpisah lagi darinya, sehingga lain kali kalau Mars mengajaknya ikut bepergian untuk latihan perang lagi, Emmelyn akan memilih ikut bersamanya. Hehehe...     

Mereka bercinta dengan panas malam itu, melampiaskan semua kerinduan yang ditahan selama tujuh hari berpisah. Ketika akhirnya permainan cinta itu berakhir, keduanya telah hampir kehabisan tenaga.     

Lelah, namun seluruh diri mereka merasakan puas yang tak terhingga. Mars memeluk erat tubuh Emmelyn dengan kedua tangannya dan ia menarik selimut untuk menutupi tubuh mereka hingga ke leher.     

Keduanya tidur dengan damai. Mars sudah melupakan niatnya untuk menanyakan kepada Emmelyn kenapa tiba-tiba gadis itu berubah sikap menjadi baik kepadanya.     

Masih ada hari esok, pikir Mars sebelum matanya perlahan-lahan menutup karena kantuk.     

***     

Keesokan paginya, mereka bangun siang. Tidak seperti biasanya, Mars masih ada di tempat tidur, memeluk Emmelyn ketika matahari beranjak naik ke angkasa.     

Biasanya sebelum matahari terbit ia sudah bangun dan berolahraga bersama pasukannya dan kemudian beristirahat sebentar, sebelum makan pagi bersama Emmelyn. Namun, hari itu, Mars memutuskan untuk beristirahat lebih lama.     

Ia masih belum puas memeluk dan menciumi Emmelyn. Ahh.. mungkin, hari ini ia akan membuat pengecualian. Rasanya tidak ada yang sangat penting yang harus ia lakukan di luar kamar kan?     

Ia dan pasukannya baru kembali dari tugas penting dan mereka berhak untuk beristirahat.     

Mars dapat membayangkan bahwa para prajuritnya yang memiliki keluarga pasti merasakan apa yang ia rasakan sekarang. Tentu mereka senang bisa pulang ke rumah, bertemu kembali dengan anak dan istri mereka.     

Lalu mereka juga tentu akan senang jika diberi kesempatan untuk menghabiskan waktu romantis bersama pasangan mereka.     

Ahh... baiklah. Ia akan memberi libur pasukannya selama tiga hari. Biar mereka dapat beristirahat dan menghabiskan waktu bersama keluarga.     

Mars juga akan melakukan hal yang sama. Ia akan menghabiskan waktunya bersama Emmelyn.     

"Selamat pagi," Mars menyapa saat ia merasakan tubuh Emmelyn menggeliat bangun dalam pelukannya.     

"Mmm..." Emmelyn menguap dan menekap bibirnya saat menyadari tubuh sang pangeran masih mendekap erat tubuhnya ketika ia bangun.     

Biasanya saat Emmelyn bangun, sisi tempat tidur di sampingnya sudah akan dingin karena Mars selalu bangun lebih awal dan berlatih dengan pasukannya.     

Apakah pria ini masih kelelahan setelah perjalanannya kemarin sehingga ia memutuskan untuk beristirahat lebih lama?     

"Kau tidak berlatih?" tanya Emmelyn dengan suara masih mengantuk.     

Mars mengeratkan pelukannya ke tubuh gadis itu. Aroma tubuh Emmelyn yang khas benar-benar membuatnya tergila-gila. Ahh.. ia belum puas melampiaskan kerinduannya semalam.     

Ahem.. tetapi Mars tidak mau terburu-buru. Toh, ia sudah memutuskan untuk beristirahat selama tiga hari ini. Ia akan menghabiskan waktunya bersama Emmelyn. Hanya berdua saja.     

Jadi, ia punya banyak waktu kalaupun ia ingin kembali mengajak gadis itu bercinta.     

"Aku akan memberikan waktu istirahat kepada para pasukanku untuk menghabiskan waktu bersama keluarga mereka," kata Mars. "Kurasa mereka pantas mendapatkannya setelah pergi meninggalkan rumah selama seminggu. Anak dan istri mereka pasti merindukan mereka."     

Emmelyn yang tadi terkantuk-kantuk, seketika menjadi hilang kantuknya saat mendengar kata-kata Mars.     

Ahhh.. pangeran ini ternyata punya hati juga, pikirnya.     

Ia sangat memperhatikan orang-orangnya. Entah kenapa mendengar Mars hendak memberikan libur kepada para prajuritnya agar mereka dapat menghabiskan waktu bersama keluarga, Emmelyn merasa sangat senang.     

Jika para prajuritnya saja disuruh liburan dan beristirahat, tentu sang pemimpin juga liburan, bukan?     

Mungkin ia dapat mengajak Mars untuk berjalan-jalan keluar kastil dan menjelajah daerah sekitar sini. Sebentar lagi musim dingin tiba dan mereka akan terkurung di kastil tanpa dapat banyak bergerak.     

Emmelyn ingin memanfaatkan waktu yang ada sebelum ia terpaksa harus diam di rumah selama tiga bulan. Pasti akan sangat membosankan.     

"Kedengarannya bagus," bisik Emmelyn. Ia menyusupkan kepalanya ke dada Mars dan melingkarkan tangannya memeluk pinggang pria itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.