Pangeran Yang Dikutuk

Sayang, Kau Jangan Minum Banyak Di Depan Orang Lain



Sayang, Kau Jangan Minum Banyak Di Depan Orang Lain

0Hal ini membuat Emmelyn menjadi semakin cemburu. Ia tahu Mars sangat memperhatikannya karena laki-laki aneh ini memikirkan tentang anak-anaknya yang belum lahir.     

Ia tidak ingin terjadi sesuatu hal buruk walau sekecil apa pun terhadap Emmelyn karena ia tidak ingin hal itu berpengaruh kepada anak-anaknya. Ini karena Emmelyn adalah satu-satunya wanita yang dapat melahirkan anak-anak bagi Mars, untuk menjadi penerusnya.     

Tetapi... oh, bagaimana kalau ia tidak membutuhkan Emmelyn lagi? Kalau memang kutukannya sudah hilang, bukankah Mars dapat meniduri wanita mana pun dan memperoleh anak dari mereka?     

Emmelyn dapat membayangkan tentu ada begitu banyak wanita yang bersedia untuk melahirkan anak-anak bagi Pangeran Mars Strongmoor, tanpa harus dipaksa oleh sebuah perjanjian seperti dirinya.     

Mereka akan melakukannya dengan sukarela, malah mungkin akan berbondong-bondong wanita yang mengajukan diri...     

Memikirkan ini, Emmelyn menggigit bibirnya dengan resah.     

Apalagi kalau para wanita itu tahu seberapa besar laki-laki ini akan menjaga dan memanjakan mereka... tentu mereka akan berebutan menjadi ibu dari anak-anaknya.     

Hal ini membuat Emmelyn semakin frustrasi.     

Kenapa ia merasa marah??? Bukankah ia tidak berhak untuk marah? Malah seharusnya ia senang kalau pangeran brengsek ini bebas dari kutukannya, karena itu berarti Emmelyn juga akan terbebas darinya.     

Sama-sama untung. Emmelyn bisa kembali pada kehidupannya sebelum ia terjebak di kastil putra mahkota ini. Ia bisa kembali bertualang...     

"Aku tidak menemukan nyamuk di sini," gumam Mars setelah menyelidiki setiap sudut dengan matanya yang tajam. "Mungkin nyamuknya sudah pergi."     

"Hmm.. baguslah," kata Emmelyn dengan suara tidak jelas. Ia menghabiskan wine di cangkirnya lalu dengan cekatan kembali mengambil kendi wine untuk mengisi ulang cangkirnya.     

Kali ini Mars tidak mencegahnya lagi. Ia menganggap Emmelyn benar-benar merasa aman minum hingga mabuk di dekatnya. Ia akan bicara kepada gadis itu agar tidak mengulanginya kalau ia tidak ada.     

"Kenapa kau minumnya banyak sekali?" tanya Mars keheranan. "Aku belum pernah bertemu perempuan yang minum sebanyak kau."     

"Ahh.. itu karena kau belum bertemu banyak perempuan," kata Emmelyn. Ia tahu bahwa mitos tentang perempuan tidak bisa minum disebarkan laki-laki untuk mencegah perempuan menghabiskan wine mereka.     

Emmelyn tidak akan tertipu. Ia sudah bertemu perempuan yang pandai minum seperti dirinya. Sebagian besar dari mereka memang bekerja di kedai minuman dan di rumah bordil.     

Perempuan kalangan atas banyak yang menahan diri di depan orang lain dan pura-pura hanya bisa minum sedikit. Mereka terlalu menjaga citra mereka di depan umum. Emmelyn tidak seperti itu.     

"Benarkah banyak perempuan yang suka minum sepertimu?" tanya Mars dengan nada tertarik. Emmelyn memang benar saat mengatakan bahwa Mars belum bertemu banyak perempuan.     

"Benar," kata Emmelyn. "Kurasa tidak lama lagi kau akan tahu sendiri."     

"Kenapa aku akan tahu sendiri?" tanya Mars keheranan.     

"Ya, tentu saja.. kalau kau sudah bebas dari kutukan, kau akan bisa keluar dan bertemu banyak wanita," kata Emmelyn sambil mengerucutkan bibirnya. "Kau bahkan akan bisa tidur dengan mereka setelah minum-minum bersama."     

"Bagaimana bisa aku bebas dari kutukan?" tanya Mars keheranan. "Keluargaku belum berhasil menemukan penyihir yang menjatuhkan kutukan kepadaku. Hanya itu satu-satunya cara pasti untuk mengetahui apakah aku bebas dari kutukan atau tidak."     

"Tapi, apa yang dikatakan Lady Preston itu benar, kan? Kau bisa mencoba memeriksa sendiri apakah kau bebas dari kutukan atau tidak dengan menyentuh seorang perempuan. Kalau ia tidak mati... berarti kau sudah bebas. Namun, kalau ia mati.. artinya kau masih ada dalam pengaruh kutuk..."     

Mars menyilangkan tangannya di dada dengan ekspresi tersinggung saat mendengar kata-kata Emmelyn.     

"Aku kan sudah bilang, cara itu sangat besar risikonya. Ada 50% kemungkinan aku masih di bawah kutukan dan kalau aku menyentuh seorang wanita tidak bersalah, maka ia akan mati..." kata pria itu dengan tegas. "Aku tidak mau ada lagi wanita yang mati akibat kutukan brengsekku ini..."     

Suara dan ekspresi sang pangeran yang demikian tegas, membuat Emmelyn tertegun. Perasaan hangat yang tadi sore memenuhi dadanya di ruang jamuan minum teh Ratu Elara, kembali mengisi hatinya, hingga penuh...     

Mars sama sekali tidak mengira sekejap kemudian Emmelyn menjatuhkan cangkirnya ke lantai dan mengalungkan kedua lengannya memeluk leher pria itu dan kemudian mencium bibirnya mesra sekali.     

Mars terkesiap dan membelalakkan matanya bagaikan rusa yang terjebak sinar lampu di tengah malam. Tindakan Emmelyn ini begitu mendadak dan tidak terduga...     

Gadis itu tiba-tiba saja mengambil inisiatif dan menciumnya.     

Ciuman itu begitu memabukkan karena belum pernah terjadi sebelumnya. Selama ini biasanya Mars yang mengambil inisiatif mencium Emmelyn dan barulah gadis itu akan membalasnya.     

Tetapi malam ini, tiba-tiba saja Emmelyn menciumnya... tanpa ada angin atau hujan.     

Ahh.. apakah ini ciuman karena dia sudah mabuk? pikir Mars keheranan.     

Ia semakin bertekad untuk menyuruh Roshan menyembunyikan semua kendi wine selama ia tidak ada. Ia tidak akan membiarkan Emmelyn mabuk tanpanya. Enak saja.     

Namun, beberapa detik kemudian, semua pikiran itu menjadi kabur saat ciuman mereka menjadi panas. Nafsu berahi yang tadi sempat menguasai Mars saat melihat Emmelyn mulai minum wine kini langsung kembali.     

Mars membalas ciuman Emmelyn dengan lebih mesra. Tangannya segera memeluk pinggang gadis itu dan menggerayangi tubuhnya.     

Tidak lama kemudian terdengar suara lenguhan pelan dari bibir mungil Emmelyn yang langsung membuat suhu tubuh Mars naik beberapa derajat. Ia kemudian merasakan kejantanannya mengeras dan siap menyerang Emmelyn.     

Duh.. bagaimana ini? Mereka masih ada di ruang makan...     

Masa ia akan benar-benar menyetubuhi gadis itu di meja makan? Gila!     

Ia menyesali keputusannya tadi mengajak Emmelyn minum-minum di ruang makan. Seharusnya tadi mereka minum wine di kamar saja. Sehingga kalau terjadi hal seperti ini, mereka bisa langsung menindaklanjutinya.     

"Sayang..." Mars melepaskan bibirnya dari bibir Emmelyn dan menatap wajah gadis itu yang berjarak sangat dekat dari wajahnya. "Kau jangan minum banyak di depan orang lain."     

Emmelyn mengerjap-kerjapkan matanya mendengar kata-kata sang pangeran.     

Apa tadi katanya? Jangan minum banyak di depan orang lain? Kenapa?     

Ahh.. sebenarnya Emmelyn dapat menebak apa maksud laki-laki ini bicara seperti itu. Mungkin ia kuatir Emmelyn akan mabuk dan melakukan hal yang tidak-tidak di depan orang lain.     

Sebenarnya, Emmelyn bukanlah gadis yang biasa menuruti perkataan orang lain. Sebagai gadis yang cerdas dan bisa melindungi diri sendiri, Emmelyn terbiasa hidup mandiri dan mengurus dirinya sendiri. Ia tidak perlu mendengarkan nasihat orang lain.     

Tetapi kini, di depan Pangeran Mars Strongmoor yang memintanya agar tidak minum banyak-banyak saat sang pangeran tidak ada... Emmelyn mengangguk malu-malu.     

"Hmm..." kata gadis itu. Ia tidak benar-benar menjawab iya, tetapi sikapnya barusan membuat Mars dapat melihat bahwa kali ini Emmelyn menuruti kata-katanya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.