Penyihir kegelapan di dunia magus

Pegunungan Nether



Pegunungan Nether

0Pasukan Orc telah melancarkan sebuah serangan mendadak! Kota Silverymoon telah dikepung! Ini adalah berita mengejutkan yang Tiff sampaikan kepada Leylin. Tiff adalah seorang Legenda dari dunia kegelapan, dan jaringan informan yang dia kendalikan memberikan informasi ini kepadanya lebih cepat daripada Cassley.     

Leylin mengandalkan informasi ini ketika dia membuat keputusan untuk meninggalkan segalanya. Lagipula yang disebut dengan hukum militer, aturan-aturan dan status kebangsawanan dari Kota Silverymoon itu dibangun dengan asumsi bahwa kota tersebut masih berdiri. Lalu bagaimana kalau kota tersebut sudah tidak ada lagi?     

Pada dasarnya, meskipun pertahanan Kota Silverymoon pada akhirnya berhasil menangkal serangan para Orc, namun kekacauan yang ditimbulkan oleh perang tersebut akan terus menyebar. Ketika kekacauan semacam itu terjadi, apa dampak dari kematian satu atau dua orang Knight?     

Kekuatan yang Leylin miliki di wilayah tersebut bisa membuat orang-orang yang berada di Kota Silverymoon terpaksa memberikan banyak penghargaan kepadanya agar dia bersedia mengirimkan pasukannya demi 'menyelamatkan negara yang sedang berada dalam bahaya.'     

"Namun, sepertinya situasi Dewi Weave sedang tidak terlalu baik. Kurasa mungkin sudah ada para pengkhianat di dalam aliansi itu..." Leylin bergumam sendiri, "Dia masih tetaplah seorang dewa berperingkat tinggi yang kuat, dan dia pasti tidak akan terluka. Dengan statusnya sebagai orang pilihan dewa, kemungkinan Alustriel juga akan aman. Pihak yang paling menderita dalam peperangan adalah rakyat jelata yang statusnya berada di tingkat paling bawah..."     

Tentu saja semua ini tidak ada yang ada hubungannya dengan Malfoy. Knight menyedihkan itu yang telah dibuat benar-benar kehilangan semangat setelah mendengar kata-kata Leylin.     

Baru setelah para tentara mulai menyeretnya keluar, Malfoy mulai berteriak, "Ah... maafkan aku! Maafkan aku, Tuan Leylin! Tuan Leylin!"     

"Kota Silverymoon membutuhkanmu! Kujamin, selama kamu membawaku kembali, aku akan memberitahu ayahku untuk memberikan segala hal yang kamu inginkan... Segalanya! Ah..." Setelah menangis sesaat, suara Malfoy berhenti bersama dengan sebuah suara erangan.     

Para bawahan Leylin sudah terbiasa melihat adegan semacam ini dan ekspresi mereka tidak berubah sama sekali. Hanya Rafiniya yang tampak sedikit terganggu.     

Menurut Rafiniya, terlepas dari sebesar apapun kebencian mereka terhadap Malfoy, namun Leylin sudah bertindak terlalu jauh, dan hati Knight perempuan tersebut masih sedikit dibayangi oleh pengalaman traumatis.     

"Apa yang akhirnya dia katakan tentang Kota Silverymoon?" Karena Leylin membisikkan kata-kata itu langsung ke telinga Malfoy, maka Rafiniya tidak mengetahui cerita lengkapnya.     

"Hanya beberapa omong kosong!" Leylin tertawa acuh tak acuh, "Kepala pelayanku sudah memberiku informasi terbaru. Berkat peran sang Dewi, para siluman berpikiran sederhana itu hanya berpikiran untuk menduduki Hutan Moonwood dan kemudian keluar serta merampok orang-orang. Mereka tidak tertarik untuk bersekutu dengan para Orc dan melenyapkan Aliansi Silverymoon..."     

"Terima kasih para dewa!" Rafiniya menghela napas lega setelah mendengar informasi ini. Dia membenci gagasan bahwa kota yang indah itu akan dihancurkan begitu saja.     

"Kalau begitu, mengapa kamu mengatakan tentang Pegunungan Nether?"     

"Tidak ada apa-apa. Karena disini tidak terlalu berbahaya, aku berencana untuk melakukan sesuatu yang bersifat pribadi dan menjelajahi beberapa reruntuhan yang telah kutemukan beberapa waktu yang lalu!"     

Sekarang Leylin terlihat santai dan puas saat dia memukulkan cambuk kudanya, "Apakah kalian tidak mendengar perintahku? Kita mengubah arah menuju Pegunungan Nether!"     

Wewenang Leylin telah menguat selama setahun terakhir. Bahkan di depan para pasukan biasa ini, perlu untuk menekankan pentingnya mematuhi atasan, apalagi untuk seorang pemimpin seperti Leylin.     

Para pasukan dari Kota Silverymoon telah berencana untuk mempertaruhkan nyawa mereka demi menghadapi para siluman, tetapi karena pasukan pribadi Leylin telah mempengaruhi mereka, akhirnya mereka segera menyesuaikan diri dengan misi pasukan tersebut dan mematuhi perintah-perintah yang diberikan. Para pasukan yang terdiri dari manusia dan kuda tersebut mengubah arah untuk menuju Pegunungan Nether yang berada di bagian barat.     

'Cassley... Kuharap kamu menyukai hadiah yang kutinggalkan untukmu...' Leylin terkekeh di dalam hati. Dalam situasi semacam ini, sulit untuk memahami apa yang sebenarnya sedang dipikirkan oleh para siluman tersebut. Selain itu, begitu pasukan utama Leylin ditarik mundur, Cassley akan menghadapi tekanan besar dari pasukan siluman tersebut.     

'Ketika saatnya tiba, apakah dia akan mundur ke Kota Silverymoon dan meminta dukungan atau tinggal di belakang untuk mengurus para siluman itu?' Leylin mengira-ngira pilihan yang akan diambil oleh Cassley.     

"Dia... Dia telah berubah..." Rafiniya menyaksikan dengan tatapan mata bingung dan tampak tidak percaya ketika kelompok-kelompok yang terdiri dari para pria dan kuda tersebut melintas di hadapannya. Leylin yang sekarang terlihat sangat berbeda dari yang dulu.     

Meskipun Leylin tampan, tegas dan halus seperti biasa, namun dia memiliki sebuah sifat mendominasi dengan menggunakan kekerasan. Atau lebih tepatnya, dia memiliki aura yang dipenuhi dengan hawa nafsu dan sebuah pesona iblis.     

"Dia seperti seseorang yang benar-benar berbeda. Kenapa..." Sekarang pikiran Rafiniya berubah menjadi suram ketika sebuah perasaan takut yang sangat besar muncul.     

"Kapten, apakah kamu baik-baik saja?" Seorang Knight yang berada di dekat Rafiniya bertanya dengan nada khawatir setelah melihat gerak-gerik gadis tersebut.     

"Aku- aku baik-baik saja!" Rafiniya berhasil menjawab. Meskipun dia menghela Nick untuk mengejar pasukan yang ada di depan, tetapi alisnya semakin mengernyit.     

.....     

Pegunungan Nether adalah sebuah wilayah pegunungan di wilayah utara. Meskipun di wilayah tersebut tidak ada dataran rendah yang menciptakan sebuah pemisah antara wilayah utara dan hutan belantara luas dari Pegunungan Sunrise yang dikuasai oleh para Orc, namun pegunungan itu adalah sebuah garis pemisah penting di wilayah utara. Pegunungan tersebut memberikan pemisahan yang dengan jelas antara Hutan Moonwood dan wilayah milik organisasi-organisasi Orc.     

Pegunungan tersebut dipenuhi dengan mantra-mantra mengerikan dan isolasi energi. Bahkan kekuatan dari gelombang Weave sedikit melemah di wilayah ini, dan di beberapa wilayah yang bahkan tidak mungkin untuk dideteksi. Tempat-tempat ini dikenal sebagai zona tanpa sihir, dan baik itu penyihir atau pendeta, mereka semua menjadi tidak berguna ketika berada di wilayah ini.     

Karena kontaminasi dari mantra-mantra yang mengerikan tersebut, tumbuh-tumbuhan dan hewan di Pegunungan Nether mengalami perubahan bentuk tubuh yang aneh. Mereka tidak hanya menjadi lebih kuat, namun mereka juga menjadi lebih buas dan haus darah.     

Para Legenda mengatakan bahwa kondisi ini merupakan sebuah dampak dari pertempuran yang terjadi antara jiwa dari dua orang dewa yang akhirnya benar-benar mengubah kondisi alam dan mengubah tempat itu menjadi sebuah zona terlarang untuk selamanya.     

Pada hari ini, tiba-tiba sekelompok pasukan manusia memasuki pegunungan tersebut, mereka bergerak sambil menebang pepohonan dan duri-duri. Pasukan itu mengandalkan kekuatan dari para pengguna mantra yang kuat dan para prajurit untuk memasuki bagian dalam pegunungan tersebut.     

"Sepertinya disini gelombang Weave berada dalam kondisi yang jauh lebih baik dibandingkan dengan ketika berada di zona tanpa sihir itu." Malam harinya, Leylin mengumpulkan semua petugas senior di tengah perkemahan kamp mereka. Ada dua kelompok besar di antara mereka, para pasukan pribadi Leylin dan para petugas dari Kota Silverymoon.     

"Aku mengumpulkan kalian untuk membahas target kita saat ini, yaitu seekor naga merah yang sudah dewasa!" Leylin mengumumkan dengan suara pelan sambil melihat peta besar Pegunungan Nether yang ada di dinding.     

Tiff tidak menyampaikan keberatan apapun setelah mendengar pengumuman ini karena dia jelas sudah mengetahui rencana tersebut. Namun, para petugas dari Kota Silverymoon menyampaikan protes keras dengan dipimpin oleh Rafiniya.     

"Seekor naga dewasa? Itu adalah seekor binatang Legenda, seekor makhluk yang kuat!" Bahkan dalam mimpi Rafiniya yang paling liar sekalipun dia tidak pernah pernah berpikir bahwa Leylin menyimpan gagasan gila seperti membunuh seekor naga. Seekor naga berada di peringkat Legenda, dan biasanya mereka lebih kuat daripada para manusia berperingkat Legenda!     

"Mm, bukan berarti kita tidak memiliki Profesional berperingkat Legenda di pihak kita." Leylin menunjuk ke arah Tiff, dan bawahannya tersebut mengeluarkan energi yang mengerikan. Energi tersebut terasa seperti kekuatan dari seekor naga yang mengeluarkan raungan dari seekor binatang buas kuno.     

"Legenda?" Rafiniya ternganga ketika melihat ke arah Leylin sebelum beralih melihat Tiff, tiba-tiba dia merasa kecewa. "Untuk tujuan itukah persiapan yang selama ini kamu lakukan? Demi mendapatkan kekayaan dan kemuliaan dari membunuh para naga?"     

"Aku hanya membutuhkan kalian untuk berurusan dengan beberapa bahaya yang ada di sekitar pegunungan itu dan membatasi pergerakan naga tersebut dari tempat yang jauh. Kalian tidak perlu menghadapinya secara langsung. Bagaimana?'' Leylin menghela napas berat. Jika bukan karena memiliki sebuah pasukan yang terdiri dari 1000 Profesional, dia akan kesulitan untuk memasuki Pegunungan Nether. Monster-monster yang terus-menerus mereka temui selama di perjalanan itu sudah cukup untuk menghancurkan kelompok-kelompok petualangan kecil.     

"Kami mengerti, komandan!" Para petugas yang datang dari Kota Silverymoon itu saling berpandangan. Meskipun tidak mengherankan jika para petugas senior dari ketentaraan akan menggunakan pasukan mereka untuk keperluan pribadi, namun jarang ada orang begitu berani dan tidak terkendali.     

Namun setelah melihat Tiff yang terlihat seperti seorang prajurit biasa itu melepaskan auranya, dan para pasukan pribadi Leylin yang menatap mereka dengan seksama, akhirnya para petugas senior dari Kota Silverymoon tersebut memutuskan untuk menerima keputusan komandan mereka itu.     

Sebenarnya semua ini mungkin terjadi karena Leylin telah mengumpulkan semua alat komunikasi yang mereka miliki. Karena kondisi alam Pegunungan Nether, maka untuk sementara kelompok ini tidak bisa berhubungan dengan dunia luar. Jika langkah itu tidak dilakukan, dan mereka mengetahui bahwa Kota Silverymoon sedang terkepung, kemungkinan mereka akan berada dalam kekacauan total.     

Ketika saatnya tiba, Leylin bisa menekan naga tersebut dengan menggunakan pasukannya sendiri, tapi tindakan ini jelas akan melemahkan daya tempurnya.     

"Baiklah, aku akan menetapkan tugas kalian sekarang," Leylin memberikan perintah tanpa ragu-ragu, dia merasa sangat puas dengan situasi saat ini.     

Begitu pertemuan tersebut berakhir dan para petugas telah pergi, Rafiniya tetap tinggal sendiri di dalam tenda itu. Knight perempuan itu melihat ke arah Leylin, "Kamu belum menjawab pertanyaanku."     

"Oh, itu," Leylin mengangguk ketika tiba-tiba menyadari, "Aku datang ke Kota Silverymoon untuk mendapatkan lebih banyak informasi tentang mantra-mantra. Setelah mengetahui tentang keberadaan naga merah itu, aku mulai membuat rencana yang berkaitan dengan binatang tersebut. Apakah ada masalah?"     

Kejujuran Leylin itu membuat Rafiniya menjadi bingung. Seolah hatinya telah hancur berkeping-keping dan rasanya menyakitkan.     

Knight perempuan tersebut menggigit bibirnya, "Baiklah kalau begitu. Kali ini aku akan membantumu, tetapi setelah itu aku akan pergi."     

'Apakah gadis ini akhirnya menyadari kejamnya kenyataan?' Leylin tersenyum kecil, "Tentu saja. Aku juga akan memberimu sebagian kekayaan yang kudapatkan dari membunuh naga itu."     

"Aku tidak membutuhkannya! Ambil kekayaanmu yang kotor itu dan matilah." Rafiniya membuka pintu masuk tenda dan berlari menjauh, meninggalkan Leylin yang menggaruk kepalanya, "Meskipun dia tahu ini kejam, tetapi dia masih tidak mudah untuk digunakan..."     

Apapun itu, rencana Leylin masih berjalan dengan baik. Dengan adanya seorang Legenda yang menjadi penanggung jawab dan godaan dari kemuliaan serta kekayaan yang datang dari membunuh naga tersebut, para petugas dan bawahan mereka itu menjadi sangat bersemangat.     

Kabar baik datang dengan cukup cepat. Lokasi pasti dari naga tersebut telah ditemukan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.