Penyihir kegelapan di dunia magus

Helen



Helen

1Melahap kekuatan ilahi dengan cara seperti ini merupakan sesuatu yang sangat berbahaya. Meskipun tidak lengkap, bahkan para Legenda tidak bisa melawan kesadaran seorang dewa. Jika ada orang idiot yang melahap kekuatan dari seorang dewa yang masih hidup, dia akan menjadi gila karena kesadaran besar yang muncul di dalam lautan kesadarannya atau justru dilahap oleh kekuatan ilahi tersebut dan menjadi sebuah penjelmaan dari dewa itu.     

Namun Leylin berbeda. Sejak awal tubuh aslinya sudah setara dengan seorang manusia setengah dewa, dan dia memiliki kesadaran serta ingatan dari tubuh utamanya tersebut. Dia tidak merasa takut sedikitpun dengan kesadaran yang tidak lengkap ini.     

*Hiss!* Sebuah bayangan dari seekor ular bersayap yang mengerikan muncul dari jiwa Leylin dan menatap ke arah kera cacat yang ada di depannya itu. Meskipun bayangan tersebut hanya sebuah kesadaran, namun kera itu berteriak ketakutan.      

*Boom!* Seekor Ular Targaryen memandang jijik ke arah kera tersebut sebelum menelannya bulat-bulat. Tanpa sadar tubuh Leylin bergetar ketika A.I. Chip melaporkan [Beep! Energi tidak dikenal diserap oleh tubuh tuan! Diketahui sebagai esensi ilahi tingkat menengah. Kekuatan spiritual meningkat...] [Beep! Energi telah benar-benar diserap oleh tubuh tuan, Kekuatan Spiritual + 1.]     

Kekuatan spiritual Leylin meningkat menjadi 13 poin setelah melahap kekuatan ilahi milik Malar. Kekuatan spiritualnya mengalami peningkatan yang signifikan, dan kini dia bisa melakukan lebih banyak kontak dengan Weave.     

Sementara itu, A.I. Chip masih memberikan laporan kepada Leylin.     

[Statistik kekuatan spiritual tubuh tuan telah mencapai 13 poin, dan tuan telah naik peringkat menjadi seorang penyihir peringkat 13.] [Tuan telah mendapatkan satu slot mantra peringkat 6, satu slot mantra peringkat 5, dan satu slot mantra peringkat 4!]     

"Apakah akhirnya aku berhasil menerobos?" Leylin melihat pada statistiknya yang telah diperbarui tersebut.     

[Leylin Faulen. Umur: 20. Ras: Manusia, Penyihir Peringkat 13. Kekuatan: 10. Kecepatan: 10 Vitalitas: 10. Kekuatan Spiritual: 13. Kondisi: Sehat. Kemampuan: Kuat, terpelajar, Elementary Perfect Body. Slot Mantra: Slot mantra peringkat 6 (2), Slot mantra peringkat 5 (4), Slot mantra peringkat 4 (6), Slot mantra peringkat 3 (???), Slot mantra peringkat 2 (???), Slot mantra peringkat 1 (???), Slot mantra peringkat 0 (??), Slot mantra peringkat 0 (?? ?)]     

[Perkembangan analisa Weave: Lapisan 0 : 100%. Lapisan 1: 100%. Lapisan 2: 100%. Lapisan 3: 100%. Lapisan 4: 56,77%. Lapisan 5: 12.15%. Lapisan 6: 0,01%.]     

"Seorang penyihir peringkat 13 berusia 20 tahun. Kurasa tidak banyak orang yang sepertiku di Kota Silverymoon. Sekarang aku sudah hampir setara dengan orang pilihan dewa, meskipun kurasa aku memang naik peringkat dengan menggunakan berkah dari seorang dewa..." Leylin telah benar-benar mencerna energi milik Malar, dan meskipun dewa tersebut menyadari bahwa dia telah kehilangan sebagian kekuatan ilahinya, namun dia tidak mengetahui alasannya.     

'Nah, sepertinya sekarang aku akan memulai sebuah perseteruan abadi dengan Dewa Pemburu.' Meskipun Leylin tidak melahap kekuatan ilahi milik Malar, namun dia akan tetap menjadi musuh dari gereja dewa itu, karena dia telah membunuh terlalu banyak pengikut siluman dewa tersebut.     

"Lagipula, cepat atau lambat aku harus menghadapi seorang dewa,. Dewa Pemburu? Dewa yang menarik.' Leylin menyeringai.     

.....     

"Yang Mulia." Tiff, yang sedang menunggu di luar altar tersebut menyadari bahwa Leylin telah berubah. Namun, dia tidak membahasnya. "Kita telah menahan dan memenjarakan sekelompok tawanan sesuai dengan perintah anda dan... Saya menemukan sesuatu di penjara yang ada di bagian inti pangkalan tersebut."     

"Oh? Antarkan aku kesana untuk melihatnya." Leylin merasa sangat bersemangat ketika dia mendatangi sebuah penjara yang tertutup rapat bersama Tiff.     

"Saya adalah satu-satunya orang yang memasuki tempat itu. Saya pikir akan lebih baik jika hanya ada sedikit orang yang mengetahui masalah ini." Tiff membungkuk sebelum dia memposisikan dirinya di samping pintu seperti seorang penjaga yang setia.     

'Mungkinkah...' Leylin sudah memiliki beberapa tebakan di dalam benaknya, tetapi dia masih merasa ragu-ragu saat mendorong pintu penjara tersebut.     

*Clang!* Pintu yang tebal dan berat itu mengeluarkan bunyi ketika dibuka.     

Cahaya di dalam penjara tersebut terlihat remang-remang, dan tempat itu diselimuti oleh rune-rune dari para siluman yang mengeluarkan sebuah aura biadab. Leylin mengetahui bahwa rune-rune itu adalah sebuah formasi mantra anti-iblis tingkat tinggi yang digunakan untuk menghalangi kontak dengan energi elemen dan Weave.     

Ternyata itu adalah sebuah jebakan, dan orang yang berada di dalam penjara itu tiba-tiba bergerak sambil mengangkat kepalanya.     

"Kamu– Kamu bukan seekor siluman!" Gumam tahanan tersebut dengan suara yang begitu pelan sehingga Leylin nyaris tidak bisa mendengarnya.     

*Cling clang!* Rantai-rantai saling bergesekan ketika tahanan ini bergerak, dan Leylin menyadari adanya borgol unik di tangan orang tersebut. "Borgol anti sihir? Sepertinya mereka benar-benar mewaspadaimu."     

Leylin mengamati tawanan tersebut, dia adalah seorang humanoid, tetapi penampilannya tampak seperti seorang manusia setengah peri. Di bawah rambut ikal panjangnya yang berwarna kehijauan tersebut terdapat sepasang mata berwarna hitam pekat dan kulit berwarna putih terang. Auranya terasa berbeda meskipun dia sudah lama dipenjara.     

Tubuh tawanan itu memancarkan sebuah energi yang terasa samar-samar, tetapi energi tersebut dibatasi oleh borgol anti sihir di tangannya. Sudah jelas jika tawanan ini adalah seorang penyihir.     

"Seorang penyihir perempuan dari ras manusia setengah peri? Katakan padaku, mengapa para siluman itu memenjarakanmu?" Tanya Leylin.     

"Aku baru saja mendengar suara teriakan dan tebasan senjata tajam. Apakah kamu sudah melenyapkan mereka semua?" Penyihir perempuan itu mengangkat kepalanya dan memandang Leylin dengan tatapan mata yang tak bisa dibaca.     

"Hm, kurasa seperti itulah keadaannya!" Leylin mengangguk setuju.     

"Kalau begitu, apakah kamu akan membebaskanku?" Penyihir perempuan itu melambaikan borgolnya.     

"Tidak. Hukum mengatakan bahwa sekarang kamu adalah tawananku, kecuali kamu memiliki sesuatu yang berharga untuk ditukar dengan kebebasanmu," Leylin menggelengkan kepalanya. "Selain itu, kamu adalah seorang penyihir dari ras manusia setengah peri, seharusnya kamu tahu berapa harga jualmu."     

Ini adalah praktik yang biasa dilakukan di benua tengah, tetapi segalanya berbeda di Kota Silverymoon. Pemimpin kota itu memiliki hati yang baik, dan jika dia mendengar sedang terjadi situasi semacam itu, dia mungkin akan menebus manusia setengah peri tersebut dengan menggunakan uangnya sendiri. Tapi Leylin tidak berencana untuk melaporkan masalah ini.     

"Tebusan? Hah, kurasa kamu datang karena 'itu' juga. Dasar idiot bodoh. Kamu tidak tahu penderitaan yang akan ditimbulkan benda itu kepadamu." Penyihir perempuan itu tertawa, matanya dipenuhi dengan emosi yang rumit. Untuk sesaat, Leylin sempat melihat sebuah penyesalan di mata penyihir tersebut.     

"Apakah kamu sedang membicarakan tentang warisan para Arcanist di dekat Pegunungan Nether dan wilayah naga merah?" Leylin tidak suka bertele-tele. Dan seperti yang diharapkan, ekspresi wajah penyihir tersebut berubah ketika dia menyebutkan tentang Pegunungan Nether, naga merah, dan para Arcanist tersebut. "Jadi, kamu sudah tahu."     

"Sebenarnya, aku tahu lebih banyak dari yang kau kira." Leylin melihat ke arah jubah penyihir perempuan yang ternyata berbeda dari jubah biasa dari penyihir lainnya itu dan menjentikkan jarinya.     

Sebuah cahaya yang sangat panas menghantam di antara kedua tangan penyihir perempuan tersebut dan melelehkan borgol anti sihirnya. Besi cair mendidih itu menetes ke atas lantai dan berdesir serta mengeluarkan asap berwarna putih. Tapi penyihir perempuan tersebut memperhatikan hal-hal yang lebih penting untuk diperhatikan, ketika dia menatap Leylin dengan tatapan tidak percaya, "Mantra instan? Tidak mungkin! Kamu- kamu adalah seorang Arcanist!"     

"Seorang Arcanist? Aku belum menjadi Arcanist, aku hanya memiliki beberapa model mantra Arcane yang tidak lengkap, sama sepertimu." Leylin tersenyum pada penyihir perempuan tersebut.     

Penggunaan mantra Arcane jelas berbeda dari mantra-mantra biasa. Perbedaan terbesarnya adalah seseorang tidak membutuhkan bantuan Weave untuk menggunakan mantra tersebut, namun orang itu menggunakan partikel elemen yang terdapat di udara.     

Leylin sudah lama merencanakan untuk membuat mantra-mantra ini, tetapi A.I. Chip sangat sibuk dengan analisa Weave. Namun tetap saja, dia berhasil membangun beberapa model mantra Arcane di waktu luangnya. Sinar panas yang dia keluarkan tadi adalah salah satunya.     

Karena kemampuan yang Leylin miliki, bukan tidak mungkin dia mampu membuat ulang mantra-mantra Arcane tersebut jika dia diberikan waktu yang cukup. Namun tetap saja, proses semacam itu membutuhkan waktu selama puluhan ribu tahun. Proses pengubahan mantra-mantra biasa menjadi menjadi model-model mantra Arcane sudah cukup untuk membuatnya sibuk.     

Jika ada mantra Arcane yang sudah jadi, lalu untuk apa dia melanjutkan upayanya untuk membuatnya sendiri? Minat Leylin yang sebenarnya terletak pada penelitian yang dilakukan oleh para Arcanist tersebut dan warisan dari para Magus yang telah memahami Kekuatan Hukum.     

Dalam Perang Akhir, terdapat lebih dari satu Magus yang memahami Kekuatan Hukum, dan juga ada para Magus peringkat 8 yang tak terhitung jumlahnya yang kekuatannya setara dengan Mother Core. Sebuah pemahaman tentang jalan menuju kekuatan yang mereka tempuh dan Kekuatan Hukum mereka itu akan sangat bermanfaat bagi Leylin. Sebagai Magus versi lokal, para Arcanist pasti telah menerima ajaran dari para Magus kuno. Besar kemungkinan mereka memiliki informasi di bidang-bidang itu.     

'Mempelajari berbagai jalur Kekuatan Hukum merupakan sebuah keuntungan besar. Meskipun jalan menuju kekuatan terbaik dari setiap Magus pasti berbeda-beda, namun setidaknya informasi tersebut bisa memberiku sebuah petunjuk secara umum.' Leylin melihat ke arah penyihir perempuan tersebut sambil memikirkan banyak hal.     

Di sisi lain, penyihir perempuan tersebut menurunkan kewaspadaannya setelah melihat Leylin menggunakan mantra itu. Ekspresi wajahnya menjadi lebih santai. Dia dikalahkan oleh rasa belas kasihan dan kepercayaan. Seolah-olah dia telah menemukan kaumnya.     

*Bam!* Sebuah bola partikel elemen berwarna hijau mulai terbakar di ujung jari penyihir perempuan tersebut dan dia membuat sebuah gerakan aneh dengan ekspresi wajah yang tampak waspada.     

"Di depan mata Arcane Fire, aku akan mematuhi jalan menuju kebenaran dan meninggalkan kebingungan, kelemahan, serta penderitaan. Aku akan berhasil menempuh jalan menjadi Arcanist. Cahaya Netheril tidak akan pernah redup. Namaku Helen. Bolehkah saya tahu siapa nama anda, tuanku?"     

Helen memandang ke arah Leylin setelah melakukan ritual tersebut dengan tatapan penuh harap.     

"Begitukah cara para Arcanist kuno saling menyapa? Maaf, tapi aku benar-benar tidak tahu bagaimana cara melakukan salam seperti itu," Leylin mengulurkan tangannya dan tertawa tak berdaya, "Sejujurnya, aku hanya seorang penyihir biasa yang mendapat beberapa bagian dari warisan Arcanist."     

Setelah memberikan serangkaian penjelasan yang membingungkan dan menggunakan buku catatan Arcanist sebagai buktinya, Leylin akhirnya berhasil membuktikan identitasnya. Kemudian secara bertahap asal usul Helen menjadi semakin jelas.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.