Penyihir kegelapan di dunia magus

Ogre Berkepala Dua



Ogre Berkepala Dua

1Para ogre yang baru muncul ini tingginya lebih dari dua meter. Mereka terlihat seperti kurcaci jika dibandingkan dengan ukuran tubuh para ogre lainnya, tetapi mereka memiliki tubuh dengan tato dan rune-rune barbarian yang tidak diketahui fungsinya.     

"Para dukun Ogre!" Seru penyihir berjubah hitam itu. Para dukun ogre adalah para ogre dengan garis keturunan yang dapat membangkitkan kemampuan-kemampuan yang mirip dengan sihir seiring dengan bertambahnya usia mereka. Mereka adalah para pembuat keputusan di dalam suku-suku ogre. Di luar dugaan, ternyata mereka menunggu di sini.     

Penyihir berjubah hitam itu tiba-tiba mendapatkan sebuah firasat tentang datangnya sebuah bencana besar.     

"Wooo..." Para dukun ogre tersebut tidak memberi penyihir berjubah hitam itu waktu untuk berpikir. Ketika mereka berteriak, lapisan demi lapisan tato-tato dan rune-rune yang terdapat di tubuh mereka bersinar, kemampuan bawaan yang mereka miliki sebagai pemilik garis keturunan tersebut membuat mereka mampu menggunakan mantra-mantra tanpa mempelajari atau menghapal apapun. Meskipun begitu, mereka masih mendapatkan dukungan dan dapat menggunakan Weave.     

Kekuatan sihir berkumpul menjadi satu, dan sejumlah besar bola api raksasa tersebut memancarkan cahaya berwarna oranye saat menghancurkan baju pelindung rapuh yang digunakan oleh penyihir itu. Penyihir tersebut dibakar hingga berubah menjadi abu bersama dengan kuda yang dia tunggangi.     

"Lena!" Mata Siegfried memerah, dan dia berputar kembali meskipun telah keluar dari kepungan para ogre, serta langsung menuju para dukun tersebut.     

Meskipun Siegfried mungkin egois dan tidak berperasaan, tetapi dia masih mengutamakan teman sejati dan kekasihnya tersebut. Kematian Lena itu segera membuatnya marah dan dipenuhi dengan keinginan serta dorongan untuk melakukan balas dendam.     

*Clang!* Sebuah pedang panjang berwarna perak-putih hancur di udara setelah dihantam oleh sebuah palu cakar besar berwarna hitam dan menghasilkan sebuah suara benturan benda tumpul yang keras.     

Serangan yang mengerikan itu membuat Siegfried akhirnya bisa mendapatkan kembali ketenangannya dan memperhatikan lawannya baik-baik. Ini adalah seekor ogre berkepala dua yang tingginya lebih dari empat meter, kulitnya yang berwarna merah darah dan dilengkapi dengan sisik itu terlihat mengerikan. Salah satu dari dua kepalanya yang tampak garang tersebut berukuran lebih besar daripada yang lainnya dan air liur yang menjijikkan menetes dari gigi-gigi taringnya. Makhluk itu menunggang seekor kadal tanah yang berbentuk aneh dengan jumlah kepala yang sama, meskipun salah satu kepala kadal tersebut tidak lebih dari sebuah tumor besar dengan bentuk yang tidak jelas.     

*Roar...* Ogre berkepala dua itu berseru dan mengacungkan sebuah palu cakar raksasa berwarna hitam yang muncul entah dari mana, kemudian menyerang ke arah Siegfried.     

Kekuatan mengerikan dari tubuh ogre berkepala dua itu membuat Siegfried mundur. Meskipun kuda perangnya terbilang kuat, namun binatang tersebut tidak bisa menandingi para ogre. Mulut kuda itu sudah mengeluarkan busa berwarna putih dan dapat dipastikan tidak bisa terus bertarung.     

Kemunculan ogre berkepala dua itu membuat para dukun ogre dan ogre biasa lainnya seolah telah menemukan sebuah pilar yang bisa diandalkan. Kemudian mereka mulai mengejar dan membunuh para tentara bayaran lainnya.     

Bantuan dari para dukun ogre tersebut membuat jumlah korban dari pihak tentara bayaran menjadi sangat besar. Hanya ada beberapa tentara bayaran yang berhasil keluar dari kepungan, dan segera melarikan tanpa berani melihat ke belakang.     

"Disana bahkan ada komandan ogre berkepala dua dan para dukun ogre!" Seru Leylin, mata terus bersinar ketika dia memunculkan statistik-statistik para ogre tersebut.     

[Nama Tidak Diketahui. Ras: Ogre (Mutan) Jenis Kelamin: Laki-laki. Kekuatan: 16, Kecepatan: 7, Vitalitas: 15, Kekuatan Spiritual: 6. Penjelasan: Para ogre berkepala dua adalah para mutan yang sesekali muncul di suku-suku ogre. Dua otak yang mereka miliki sering membuat mereka terjebak di antara menjadi bijaksana atau menjadi bingung. Tentu saja, terdapat pengecualian-pengecualian di mana kecerdasan dari para ogre tersebut berkembang. Setelah berevolusi, para ogre berkepala dua menjadi lebih kuat dari ogre biasa. Para ogre berkepala dua yang kebijaksanaannya telah berkembang, biasanya menjadi para komandan dari suku-suku ogre.]      

[Nama Tidak Diketahui. Ras: Ogre (Dukun). Jenis kelamin: Laki-laki. Kekuatan: 5, Kecepatan: 4, Vitalitas: 9, Kekuatan Spiritual: 10. Kemampuan: 1. Regenerasi: Para ogre memiliki kemampuan regenerasi yang luar biasa, dan meskipun kepala mereka terlepas dari tubuhnya, mereka masih bisa bertahan untuk jangka waktu yang lama. 2. Pemilik Garis Keturunan: Para ogre yang telah mengaktifkan garis keturunan dari para pengguna mantra kuno memiliki kemampuan yang mirip dengan sihir. Namun, jenis dan sesering apa mantra-mantra tersebut dapat digunakan bergantung pada sejauh mana garis keturunan itu telah dibangkitkan.]     

'Statistik yang cukup bagus. Jika aku bisa melahap mereka semua, maka segalanya akan menjadi lebih sempurna...' Diam-diam Belati Devilblood muncul di tangan Leylin. Kepala iblis pada belati itu mendengung, seolah sedang mengungkapkan rasa hausnya akan daging dan darah.     

"Sekarang!" Ketika Leylin keluar dari persembunyiannya, belati itu telah menusuk tenggorokan seekor ogre biasa.     

Kekuatan pelahap yang mengerikan itu meledak, dan menyebabkan ogre itu langsung berubah menjadi sebuah jasad yang mengering. Sebuah aliran energi panas dari belati tersebut mengalir ke tangan Leylin dan menjalar ke seluruh lengannya. Kemudian terdengar sebuah pengumuman dari A.I. Chip     

[Beep! Tuan telah mendapatkan satu kali penguatan dari Belati Devilblood. Kekuatan +0.1, Vitalitas +0.05.]     

"Seperti yang diharapkan dari para ogre, mereka memiliki energi kehidupan yang sangat besar!" Leylin menghela napas sambil memuji ogre tersebut dan dia terus bergerak. Saat itu seolah terdapat seorang dewa kematian yang mulai menari, dan belati itu berkilauan dengan darah.     

Setelah itu, Leylin melompat ke atas seekor kuda perang yang tak bertuan, dan menungganginya melintasi sebuah wilayah yang diselimuti oleh awan debu. Para tentara bayaran dan para ogre yang berpikiran sederhana itu tidak mengetahui apa yang sedang terjadi di samping mereka. Mereka hanya melihat seorang manusia jahat yang melompat keluar dan membunuh sejumlah pasukan mereka.     

*Roar!* Bersama suara raungan marah tersebut, seekor dukun ogre membawa beberapa prajurit ogre elit dan melakukan pengejaran.     

Ogre berkepala dua yang merupakan komandan para ogre tersebut masih bertarung melawan Siegfried. Siegfried adalah seorang prajurit manusia berperingkat tinggi dan tidak begitu mudah untuk dikalahkan. Ogre berkepala dua itu hanya bisa mengeluarkan suara teriakan yang tidak bisa dipahami. Kemudian beberapa ogre mempercepat gerakan mereka.     

Seekor kuda berwarna coklat yang cantik melesat melalui jalan setapak dan diikuti oleh beberapa ekor ogre yang mendapatkan tambahan kekuatan itu. Kelompok aneh yang terdiri dari seorang manusia dan para pengejarnya ini segera menjangkau sebuah jarak yang sangat jauh.     

Ada sebuah batasan untuk durasi dari tambahan kekuatan yang diberikan. Ketika dukun ogre tersebut mulai merasa putus asa, dia merasa senang saat melihat bahwa manusia yang ada di depannya itu telah berhenti.     

"Hanya satu dukun ogre? Mengecewakan sekali." Leylin menghentikan laju kuda perangnya dan melihat kelompok kecil yang mengejarnya itu dengan ekspresi kecewa.     

Namun, para ogre yang berpikiran sederhana itu tidak peduli ekspresi seperti apa yang Leylin tampilkan di wajahnya tersebut. Sebenarnya, jika bukan karena perintah dari ogre berkepala dua tersebut, bahkan mereka mungkin tidak mengetahui bagaimana cara membuat perangkap-perangkap yang paling sederhana. Oleh karena itu, setelah melihat musuh mereka, mereka semua segera menyerang ke depan.     

Tato-tato di tubuh para dukun ogre tersebut menyala dan berubah menjadi bola-bola api kecil yang tak terhitung jumlahnya.     

Flight of the Dragon! Sinar-sinar dari mantra tersebut melesat di samping Leylin, dan sesaat kemudian dengan cepat dia melayang dengan anggun dari punggung kuda itu.     

Versi lanjutan dari mantra Fly ini membuat para penyihir yang menggunakan mantra tersebut dapat berubah arah dengan cepat, dan bagi para penyihir dengan kemampuan mengendalikan yang hebat seperti Leylin, mantra itu hanya membuat mereka menjadi lebih kuat.     

*Boom!* Kuda perang yang telah dihantam oleh api tersebut bahkan tidak punya waktu untuk mengeluarkan suara tangisan menyedihkan sebelum berubah menjadi setumpuk abu. Di sisi lain, sosok Leylin terlihat seperti seekor elang yang menukik turun dari langit.     

*Roar!* Leylin dengan mudah menghindari beberapa tembakan bola api, dan seberkas cahaya berwarna merah darah terpancar saat dia menusuk tenggorokan seekor ogre.     

Bersama dengan serangan-serangan cepat ini, mantra-mantra dari dukun ogre yang sedang marah tersebut kini telah kosong, dan dukun ogre itu telah berubah menjadi seekor makhluk yang bahkan lebih lemah dari ogre biasa.     

"Meskipun kamu bisa menggunakan sihir, tetapi pikiranmu terlalu sederhana untuk bisa menggunakannya dengan baik." Sebuah tornado berwarna merah melintas, dan para ogre yang sekarang tidak memiliki pertahanan itu menjadi sasaran utama bagi Leylin yang sedang melayang di langit. Beberapa saat kemudian, para ogre tersebut jatuh satu per satu. Pada akhirnya, belati berdarah itu ditusukkan ke dahi dukun ogre tersebut.     

[Beep! Tuan telah mendapatkan satu kali penguatan dari Belati Devilblood! Vitalitas +0.2. Kecepatan +0.1. Kekuatan +0.2.] Terdengar suara A.I. Chip.     

Para ogre memiliki otot dan daging yang kuat, mereka sebanding dengan para prajurit tingkat menengah. Mereka tidak mudah ditemukan dalam jumlah sebesar ini. Namun, kekuatan spiritual Leylin tetap tidak berubah dan hal itu sangat disayangkan.     

Setelah mencapai ambang batas 10 poin, Belati Devilblood menjadi kurang efektif. Karena jika tidak, maka Beelzebub sang Raja Penguasa Kerakusan itu hanya perlu menggunakan Belati Devilblood untuk membentuk sebuah pasukan mengerikan yang akan menjadi semakin kuat seiring dengan semakin banyaknya pertarungan yang mereka lalui. Sehingga dia bisa mengambil alih dunia nyata utama.     

'Karena aku sudah memastikan lokasi Beelzebub...' Leylin memikirkan masalah itu, dan kemudian menerbangkan debu-debu di belakangnya.     

"Dust of Disappearance! Spell of Invisibility!" Setelah mantra tersebut digunakan, tubuh Leylin berubah menjadi transparan dan perlahan menghilang di udara.     

Sebagai seorang penyihir, sudah sewajarnya jika Leylin telah mempertimbangkan untuk menggunakan sebuah mantra terbang dan melewati wilayah ini, tetapi kemudian dia melupakan gagasan ini. Wilayah yang dipenuhi oleh para ogre ini terbilang sangat luas, dan mustahil baginya untuk mengidentifikasi lokasi Beelzebub. Selain itu, juga ada batasan dalam penggunaan mantra-mantra terbang tersebut. Jika tempat dia mendarat adalah tempat Beelzebub berada, atau jika dia menarik perhatian para ogre dan diserang dengan menggunakan serangan-serangan sihir atau panah... Leylin tidak bersedia untuk menanggung konsekuensi-konsekuensi tersebut.     

Leylin yang sekarang tidak mungkin menang melawan komandan ogre berkepala dua tersebut, apalagi melawan serangan gabungan dari sejumlah besar ogre.     

Namun sekarang, dengan sebuah pemahaman tentang lokasi para ogre tersebut berada dan karena perhatian para ogre tersebut sedang diarahkan pada organisasi-organisasi manusia pedagang serta para tentara bayaran. Leylin merasa yakin bahwa dia bisa menyelinap kembali.     

Lagipula, jarang ada sebuah kesempatan untuk melihat begitu banyak ogre. Leylin juga ingin meningkatkan statistiknya hingga mencapai 10 poin.     

Dengan bantuan sebuah mantra tembus pandang, Leylin berhasil kembali ke medan pertempuran, dan para ogre biasa benar-benar tidak bisa menemukannya. Kecuali ada seekor dukun ogre yang telah membangkitkan sebuah mantra pendeteksi dan menggunakannya pada waktu yang tepat, dia akan aman.     

Pertempuran sudah hampir selesai. Banyak mayat tentara bayaran yang tergeletak di mana-mana dan berubah menjadi bahan makanan para ogre. Hanya medan pertempuran di bagian tengah saja yang masih mengeluarkan suara dari sebuah pertarungan.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.