Penyihir kegelapan di dunia magus

Tentara Bayaran



Tentara Bayaran

0"Fafnir benar-benar menggunakan sebuah teknik pertempuran!" Seru semua penonton.     

"Membosankan sekali!" Leylin menghindari tebasan lawannya itu sambil menusukkan pedang kayunya ke depan.     

"Teknik pertempuran: Charge!" Sebuah kekuatan besar menghantam tubuh Fafnir dan membuat tubuhnya yang besar itu terhempas ke udara seperti sebuah kantung pasir. Namun, serangan Leylin itu belum berakhir. Dia terlihat berubah menjadi sebuah hembusan angin yang terus menempel di dekat pria raksasa yang masih melayang di udara tersebut.     

*Krak!* *Krak!* Terdengar suara mengerikan dari tulang-tulang yang hancur. Ketika Fafnir jatuh, baik lengan ataupun kakinya telah terpelintir pada sudut yang aneh, dan dia bahkan pingsan.     

"Bagaimana? Apakah aku lulus?" Leylin melihat ke arah wasit yang tampak bingung itu.     

"Oh. Saya mengumumkan bahwa Ley telah lulus ujian ini!" Wasit itu akhirnya berkata, seolah dia telah terbangun dari mimpi. Kerumunan di sekitar ring itu mulai membuat sebuah keributan.     

Leylin tidak terlalu peduli pada keributan ini, dan dia pergi ke arah konter. Kali ini kerumunan tersebut membuka jalan secara otomatis, mereka memberi hormat pada yang kuat.     

Pria tua itu terkekeh sambil bertanya, "Hehe... aku jarang melakukan kesalahan! Nak, apakah kamu berminat untuk belajar di sini selama jangka waktu tertentu?"     

"Tidak, terima kasih. Aku masih memiliki sesuatu yang harus segera dilakukan!'' Leylin telah mengetahui bahwa pria tua ini berada di sekitar peringkat 10 sebagai seorang prajurit. Peringkat ini cukup bagus, tapi Leylin sendiri telah membunuh hampir selusin prajurit berperingkat tinggi di laut lepas.     

"Baiklah! Huh, anak muda zaman sekarang..." Pria tua itu dengan lesu melemparkan sebuah lencana tembaga dan selembar perkamen kepada Leylin, "Ambillah. Ini adalah lencana dan tanda bukti prajuritmu. Keduanya berharga dua krona perak."     

Harga ini sedikit terlalu mahal dan sepertinya memang sengaja dibuat seperti itu. Namun, karena Leylin tidak ingin membuang-buang waktu, dia segera membayar tagihan tersebut dan bergegas pergi.     

Setelah berjalan keluar dari Guild Prajurit, Leylin pergi ke Guild Tentara Bayaran yang berada di sebelahnya. Orang tua yang berada di belakang konter memperlihatkan senyum profesional, "Selamat datang. Bolehkah saya tahu apakah anda berada di sini untuk memberikan sebuah misi atau untuk mencari upah?"     

"Aku kemari untuk melamar menjadi seorang tentara bayaran!" Leylin menyatakan tujuannya.     

"Silahkan pergi ke konter nomor 3!" Proses pendaftaran untuk menjadi seorang tentara bayaran terbilang sangat sederhana, dan hanya memerlukan tanda bukti Profesi seseorang. Setelah melihat lencana prajurit peringkat 5 milik Leylin, orang yang bertanggung jawab atas konter 3 itu dengan senang hati membantunya dengan memberikan tanda bukti sebagai salah satu seorang tentara bayaran.     

Sebagai seorang pemula, Leylin tidak punya pilihan selain menjadi seorang tentara bayaran peringkat tembaga, yang merupakan peringkat terendah. Dia baru bisa naik peringkat setelah menyelesaikan beberapa misi. Namun, setelah mendapatkan tanda bukti sebagai seorang tentara bayaran dan Profesional, nantinya dia akan dapat memasuki kota-kota besar.     

Bagi Leylin yang ingin menjadi dewa, berkonsentrasi untuk meningkatkan peringkat tentara bayarannya adalah sebuah lelucon.     

'Karena sekarang jalanku sudah diputuskan, maka selanjutnya adalah pergi ke Kerajaan Dambrath dan belajar di Guild Penyihir... Atau haruskah aku pergi ke negara lain... Kabarnya Kota Moonlight di wilayah utara memiliki seluruh rangkaian informasi tentang sihir. Bahkan pemilik kota itu mungkin adalah seseorang yang telah dipilih oleh Dewi Weave, dan banyak mantra penyihir tingkat lanjut mereka yang dapat dibandingkan dengan mantra-mantra milik para peri. Aku dapat mempertimbangkan berlatih di sana untuk sementara waktu...'     

Di dunia ini, informasi tentang mantra-mantra tingkat tinggi merupakan sesuatu yang sangat rahasia, dan jika Leylin ingin mendapatkan pengetahuan ini, dia harus memasuki beberapa organisasi besar untuk mendapatkan pengakutan.     

Tentu saja, Leylin juga bisa mengabaikan hal itu dan terlebih dahulu berkonsentrasi pada peningkatan peringkat penyihirnya. Namun, kemungkinan dia akan mengalami pertarungan yang menyedihkan. Jika seorang penyihir berperingkat tinggi hanya memahami beberapa mantra saja, maka itu akan menjadi sebuah hal yang memalukan bagi semua penyihir di peringkat yang sama dengannya.     

'Jika dipikir-pikir lagi, aku ingin tahu apakah model-model mantra dari berbagai peringkat di Dunia Magus dapat dimodifikasi untuk digunakan di Dunia Para Dewa? Tetapi jumlah waktu yang dibutuhkan untuk melakukan hal semacam itu akan terlalu mengerikan...'     

Leylin memiliki sebuah rencana insidental untuk membuat jalan menuju kekuatan para Magus tersedia untuk Dunia Para Dewa. Itu adalah sebuah jalan menuju kekuatan yang mencakup semua hal yang berpusat di sekitar kebenaran, dan dari semua jalan menuju kekuatan yang ada, jalan para Magus ini terbilang sangat fleksibel dan mudah disesuaikan.     

Sangat mungkin untuk melakukan penelitian demi menghasilkan Magus, orang-orang yang bisa menggunakan mantra tanpa bergantung kepada Weave itu di Dunia Para Dewa. Namun, hal tersebut akan membutuhkan sejumlah besar kekuatan pemrosesan. Sebagian besar kemampuan pemrosesan A.I. Chip telah dialokasikan pada analisa Weave, dan dalam situasi di mana A.I. Chip tidak memiliki waktu luang untuk menjalankan simulasi-simulasi di bidang ini, maka Leylin hanya bisa membatalkan rencananya tersebut untuk saat ini.     

'Penelitian tentang penggunaan mantra-mantra tanpa Weave jelas merupakan sebuah kegiatan yang sangat terlarang di Dunia Para Dewa. Kurasa aku hanya bisa melakukan sesuatu di bidang itu setelah aku menjadi seorang Legenda.'     

Leylin mengelus dagunya, 'Tetapi jika aku bisa mendapatkan informasi tentang hal ini, meskipun tidak lengkap, maka kecepatan analisa A.I. Chip akan meningkat sangat drastis... Aku yakin ada banyak Magus yang berpartisipasi dalam Perang Kuno yang berpikiran sama denganku…'     

Sambil memikirkan hal ini, Leylin memasuki aula misi di Guild Tentara Bayaran. Sejumlah besar perapian besar menyala di tempat itu, dan membuat aula tersebut tampak nyaman. Sejumlah besar tentara bayaran yang berada di aula tersebut dipecah menjadi kelompok-kelompok mereka sendiri. Beberapa dari mereka sedang minum-minum dan bersenang-senang, sementara yang lain sedang menatap papan misi besar yang terdapat di tengah aula sambil sesekali berdiskusi bersama rekan satu kelompok mereka.     

Aroma rum yang menyengat, ditambah dengan daging dan roti panggang itu melekat di hidung Leylin.     

"Misi tingkat tinggi: Melenyapkan para ogre! Hanya kelompok-kelompok tentara bayaran berperingkat emas dan diatasnya saja yang bisa mengambil misi semacam ini." Misi ini diletakkan di bagian teratas pada papan pengumuman tersebut dan ditulis dengan huruf besar yang tebal. Imbalan besar yang ditawarkan oleh misi itu membuat banyak tentara bayaran meneteskan air liur ketika menatapnya, tetapi hanya sedikit yang berani untuk mengambilnya.     

"Ya! Kudengar sekelompok ogre bermigrasi menuju salah satu jalan utama yang mengarah ke ibukota. Mereka sudah menyerang banyak rombongan dan pejalan kaki, tidak heran jika imbalannya begitu banyak!"     

Leylin mendapatkan pemahaman yang lebih baik tentang itu setelah mendengar para tentara bayaran yang berada di sekitar papan pengumuman itu berbisik-bisik di antara mereka sendiri.     

'Suku ogre? Tidak heran jika itu adalah sebuah misi tingkat tinggi!' Leylin mengangguk. Pengelompokan tentara bayaran sangat sederhana. Yang terendah adalah peringkat tembaga, diikuti dengan perak dan emas. Tentara bayaran emas sudah memiliki peringkat tinggi dan memiliki pengalaman yang luar biasa, biasanya mereka adalah para Profesional yang kuat.     

Kabarnya di atas peringkat emas terdapat peringkat Mithril dan Platinum. Namun, pada umumnya, mereka tidak akan berada di kota kecil seperti Kota Emon.     

Kelompok-kelompok tentara bayaran peringkat emas adalah para pasukan yang kuat dengan sejumlah besar tentara bayaran peringkat emas. Hanya tingkat kekuatan ini saja yang akan efektif untuk melawan sebuah suku ogre.     

Leylin melihat pada bagian bawah papan misi tersebut. Disana terdapat banyak misi untuk membersihkan para ogre dari berbagai tingkatan, dari yang paling rendah hingga para dukun ogre yang kuat. Misi-misi tersebut hanya meminta para tentara bayaran itu membawa pulang telinga para ogre tersebut sebagai bukti, dan tingkat kesulitannya lebih rendah. Sesekali, beberapa tentara bayaran akan pergi untuk membahasnya sebelum mengambil misi-misi itu.     

"Sebuah suku ogre berskala besar memiliki lebih dari 200 ogre. Para dukun akan memiliki garis keturunan dengan kemampuan yang mirip dengan sihir. Selain itu, para ogre itu sendiri kebal terhadap sihir..." Leylin bergumam sendiri.     

"Aku tidak akan bisa menangani misi ini sendiri kecuali aku mengambil jalan memutar. Namun, itu akan menghabiskan banyak waktu, dan aku harus melewati beberapa wilayah berbahaya, dan bahayanya tidak jauh berbeda dengan suku-suku ogre tersebut. Bahkan disana ada suku-suku drake..."     

"Sepertinya aku harus menunggu beberapa kelompok tentara bayaran berskala besar menyelesaikan misi-misi itu atau bergabung dengan beberapa rombongan lainnya..." Leylin bergumam sendiri. Dia sedang bersiap untuk pergi ke ibukota, dan bahkan tanpa surat rekomendasi dari Ernest, dia telah memiliki kekuatan yang cukup untuk memasuki Guild Penyihir. Di sana, dia bisa mendapatkan informasi terbaru dan hal semacam itu.     

"Selain itu, meskipun aku bersiap untuk melakukan perjalanan ke wilayah utara untuk berlatih, tetapi aku pasti harus melintasi Kerajaan Dambrath..." Leylin menghela napas. Dia pergi ke depan konter guild yang berada di dekatnya, "Aku ingin sari buah apel. Apakah ada misi mendesak yang bisa membawaku ke ibukota? Akan lebih baik jika misi itu melibatkan kelompok besar. Aku ingin sesuatu yang aman!"     

Saat Leylin mengatakan ini, sebuah krona perak muncul di tangannya dan memancarkan sebuah cahaya yang menggoda di udara.     

"Apakah anda memiliki masalah-masalah mendesak yang harus dihadiri di ibukota? Itu sama sekali bukan masalah. Sebuah rombongan besar akan segera pergi ke sana, dan mereka merekrut orang-orang karena para ogre sialan itu!" Ketika melihat cahaya di tangan Leylin, petugas itu menelan ludah dan kemudian menjawab. Seorang penguasa seperti Leylin jelas memperoleh rincian informasi yang lebih banyak dan spesifik.     

Setelah mengatur waktu dengan petugas tersebut, Leylin pergi ke pintu masuk Guild Tentara Bayaran. Jalan-jalan Kota Emon terasa sangat sunyi, mungkin ini berhubungan dengan masalah ganda dari perdagangan laut dan para ogre tersebut.     

Melihat banyak toko yang telah tutup, Leylin hendak kembali untuk bermeditasi di penginapan ketika seorang perempuan berjubah abu-abu menghalangi jalannya.     

"Tuan, tolong cambuk aku sekuat-kuatnya!" Di depan Leylin terdapat seorang perempuan muda berjubah abu-abu. Perempuan cantik itu mengenakan pakaian karung kasar, dan ada banyak bekas luka di lehernya serta pergelangan tangannya.     

Saat ini, perempuan tersebut berdiri di depan Leylin dengan tatapan penuh harap, kedua tangannya memegang sebuah cambuk berduri. Sejumlah besar duri kecil yang terdapat di cambuk tersebut tampak sangat menyeramkan.     

Perempuan itu terlihat suci dan murni, seolah dia siap mati untuk sebuah alasan yang benar, dan memiliki keteguhan hati yang hanya dimiliki oleh para pengikut yang sudah gila. Bahkan ada sedikit harapan yang terlihat di matanya.     

"Ada apa ini... sebuah jebakan?" Mata Leylin bergerak melewati perempuan gila itu dan kini berhadapan dengan seorang gadis kecil di samping perempuan itu. Gadis kecil tersebut memegang sebuah kotak sumbangan gereja, dan setelah gadis kecil itu menyadari bahwa perhatian Leylin kini mengarah padanya, dia secara sengaja mengguncang kotak sumbangan itu sehingga koin-koin yang terdapat di dalamnya mengeluarkan suara yang nyaring dan memekakkan telinga.     

Leylin melihat sebuah lambang suci yang aneh di dada gadis kecil itu.     

"Jadi, kamu adalah seorang pendeta dari Nyonya Cambuk!" Untungnya, Leylin telah melihat banyak hal di dunia ini dan mengenali identitas gadis itu.     

"Ya! Tolong bantu ritual doa kami dan biarkan jiwa saya memperoleh penebusan melalui penderitaan!" Perempuan itu menjawab dengan serius, dan kemudian menyodorkan cambuk itu ke tangan Leylin.     

"Aku... aku... aku..." Sekarang Leylin benar-benar tidak bisa mengatakan apa-apa. Dia ingin melarikan diri, tetapi orang-orang yang lewat tidak mempedulikan mereka. Bahkan beberapa ada yang menoleh sambil tersenyum penuh arti.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.