Penyihir kegelapan di dunia magus

Serangan dan Pertahanan



Serangan dan Pertahanan

1Suara-suara kacau terdengar, dan sekumpulan kapal ditenggelamkan ke dalam laut. Namun ekspresi wajah William terlihat kosong saat dia menyaksikan kapal Bajak Laut Scarlet Tiger tersebut tenggelam. Kapal terbesar mereka itu ditelan tanpa ampun oleh gelombang-gelombang laut.     

"Apakah ini adalah... kemenangan?" Situasi ini memberinya teka-teki yang lebih besar, yaitu apakah akan melanjutkan dengan pertempuran darat atau tidak.     

"Apa yang harus kita lakukan sekarang?" William menoleh untuk melihat ke arah Boruj dengan ekspresi yang agak canggung.     

"Aku bisa merasakan sejumlah besar energi kehidupan di pulau itu. Jika perkiraanku tidak salah, seharusnya dia masih berada di sana. Tapi aku tidak bisa menyelidiki lebih jauh hingga ke masalah yang lebih detail, dan ada juga gangguan yang menghalangi pemindaianku. Lagipula, mereka juga memiliki seorang penyihir..." Pancaran cahaya dari mantra-mantra bersinar di atas Boruj ketika dia menggelengkan kepalanya sambil tersenyum getir.     

"Untuk apa kita menyerang? Kita hanya bisa bersabar dan mengepung pulau ini. Mustahil ada orang yang bukan berperingkat tinggi yang bisa bertahan di sana setelah kehilangan kapal-kapal itu..." Ekspresi wajah Crowe memperlihatkan kelicikan yang hanya dimiliki oleh seorang bajak laut.     

"Itu adalah sebuah gagasan yang cukup bagus, tetapi ada hal lain yang harus kita pertimbangkan. Mungkin mereka sedang mencoba untuk membuat kita berhenti di sini, aku khawatir adanya armada lain..." Seloyal apapun para bajak laut yang bisa disuap, mereka tidak bisa dibandingkan dengan para kru yang mereka besarkan sendiri. William menyadari hal itu.     

Selain itu, loyalitas dan kepercayaan bukanlah sesuatu yang dipegang teguh oleh para bajak laut. Mereka tidak lebih dari orang-orang gila yang secara naluriah mencari perlindungan dari orang kuat!     

Kilatan tiba-tiba dari sebuah mantra komunikasi menyebabkan wajah Boruj menjadi suram.     

"Aku baru saja menerima kabar bahwa kali ini Pirates' Cove sangat bersungguh-sungguh, dan mereka bahkan mengirimkan Gelombang Serangan Bajak Laut. Armada budak telah menderita kekalahan besar, dan bahkan beberapa kapten berperingkat tinggi telah terbunuh. Sepertinya organisasi Dewa Pembunuh ada di balik semua ini..."     

"Dewa Pembunuh? Sialan!" Tidak ada orang yang akan merasa sangat senang ketika mendengar nama dewa yang gila ini. William hampir meledak. Namun pada saat yang sama, dia merasakan semacam perubahan di mata kedua kapten berbadan besar yang berada di sampingnya itu.     

Alasan utama mengapa Keluarga Louis dapat menundukkan para bajak laut ini adalah karena mereka memiliki armada militer yang sangat besar. Jika sekarang mereka kehilangan terlalu banyak kekuatan, bahkan tanpa masalah yang ditimbulkan oleh Tiger Scarlet, ada kemungkinan bahwa para bajak laut yang berada di bawah keluarga mereka ini akan memberontak. Langkah penanganan biasa tidak akan berguna terhadap para bajak laut jika mereka telah memutuskan untuk berkhianat.     

"Tuanku! Para bajak laut yang kita kirimkan telah kembali!" Seorang bawahan memberikan pengumuman sambil mengizinkan seorang berandalan yang mengenakan pakaian ketat berwarna hitam memasuki ruangan.     

"Tuanku, ini adalah informasi dari 'Night Owl'!" Berandalan itu memberikan sepucuk surat kepada mereka. William sedikit menggerakkan kepalanya ke samping, memberi tanda agar kepala pelayannya yang beruban itu menerima surat tersebut dan memeriksanya dengan seksama.     

"Tidak ada keanehan," Kepala pelayan itu melaporkan setelah meneliti surat tersebut. Dia kemudian menyerahkan surat itu kepada William, yang membutuhkan beberapa saat untuk menyerap informasi di dalam surat tersebut.     

Ekspresi wajah William berubah menjadi semakin baik, "Aku sudah memutuskan! Kita akan segera mendarat dan menyergap Bajak Laut Scarlet Tiger!"     

'Apakah sekarang dia sudah memiliki seorang mata-mata di dalam Bajak Laut Scarlet Tiger?' Crowe menyaksikan semuanya dengan tenang, tetapi ada sesuatu yang melintas di matanya.     

William memandang Crowe. "Mereka memiliki sekitar 500 orang kru bajak laut, jika kita menghadapi mereka secara langsung, apakah kamu merasa percaya diri dapat mengalahkan mereka semua, Kapten Crowe?"     

"Tanpa adanya kepastian informasi tentang jumlah Profesional yang berada di sana, mereka tidak lebih dari 500 orang kurcaci untukku! Para bawahanku bisa menyelesaikan semuanya sendirian!" Senyum menyeramkan terlihat di wajah Crowe.     

Ekspresi yang haus akan darah itu menimbulkan sedikit rasa takut di dalam diri William, 'Kabarnya sebagian besar pemegang garis keturunan adalah orang-orang gila, dan mereka mudah mengamuk atau memiliki rasa haus akan darah yang sangat besar, sepertinya kabar itu benar!'     

"Kalau begitu sudah diputuskan! Kapten Crowe membawa beberapa orang untuk pergi ke daratan bersamaku dan Citamo akan menjaga tempat ini!" Perintah William. Sebagian besar kekuatan utama Citamo masih terdapat di dalam diri para Tigershark, jadi hanya sedikit orang yang bisa membantu di daratan.     

'Aku perlu melakukan sesuatu untuk membuktikan diri. Selama Tuan Boruj berada di sini, semuanya akan baik-baik saja!' William memandang ke arah penyihir tanpa ekspresi yang berada di samping dan menyemangati dirinya sendiri.     

Dengan sangat cepat, sebuah kelompok elit yang sebagian besar dipimpin oleh para Bajak Laut Black Skeleton bersama beberapa penjaga William dan Bajak Laut Tigershark mencapai pulau itu.     

Kelompok tersebut berisi sekitar empat hingga lima ratus orang, tetapi dari segi kemampuan, mereka jauh lebih baik dibandingkan semua bawahan Leylin.     

"Mereka telah membangun sebuah tempat perkemahan sederhana di sini dan menyimpan air serta makanan dalam jumlah minimal yang cukup untuk bertahan hidup selama lebih dari dua bulan. Selain itu, mereka juga membuat banyak perangkap yang sebagian besar adalah ular berbisa yang ditempatkan di wilayah tebing."     

Sepertinya informan William telah memberikan informasi yang lebih dari cukup kepadanya, dan dia bahkan mendapatkan sebuah peta kasar.     

"Kita akan baik-baik saja selama kita memiliki ini!" Senyum Crowe yang haus akan darah melebar, dan senyum itu memang terlihat menakutkan.     

Dengan laporan dari informan itu dan bajak laut pengintai mereka sendiri, mereka berhasil melewati jurang yang dipenuhi dengan perangkap dan tiba di tempat perkemahan bajak laut. Pagar kayu di perkemahan itu tajam-tajam, dan di depan perkemahan tersebut terdapat beberapa kuil yang jelek. Orang-orang yang melihat kuil-kuil ini diam-diam menghela napas ketakutan.     

...     

Isabel berjalan ke tengah perkemahan, "Musuh telah berhasil melewati ngarai ular berbisa, ternyata dugaanku benar, mereka memiliki seorang mata-mata di tempat kita. Dan setidaknya mata-mata itu adalah seseorang yang berperingkat menengah, sial!"     

"Tidak ada yang aneh. Kamu bisa pergi sekarang." Leylin melambaikan tangannya, dan seorang pemimpin bajak laut yang terlihat putus asa berjalan keluar.     

"Kamu menggunakan mantra Dominate Person?" Tanya Isabel. Meskipun pemimpin bajak laut itu tidak terlihat seperti sedang berada dalam kondisi terbaiknya, tetapi dia juga tidak terlihat seperti sedan dikendalikan.     

"Tidak, ini hanya sebuah sugesti sederhana. Dan dengan mantra-mantra semacam Dominate Person itu, meskipun tidak ada slot mantra yang digunakan, tetapi saat ini aku tidak memiliki cukup kekuatan dan kekuatan spiritual untuk mengendalikan begitu banyak makhluk cerdas tersebut." Leylin menggelengkan kepalanya. "Bertahan hidup adalah naluri pertama yang dimiliki oleh semua makhluk, dan meninggalkan sebuah jejak kekuatan spiritual pada sifat dasar ini merupakan sesuatu yang sangat sulit untuk dilakukan. Di sisi lain, mudah sekali untuk memberi mereka sugesti yang dapat bertahan lama, selain itu..."     

"Tuanku!" Ronald datang tepat waktu, dan berlutut dengan hormat, "Semua persiapan sudah selesai!"     

"Bagus! Mari kita menyambut mereka, atau mereka tidak akan meluncurkan serangan sama sekali." Leylin berdiri di atas benteng bersama Isabel dan Ronald di sampingnya, kemudian langsung menatap mata seorang bangsawan muda dari pihak yang lawan.     

"Apakah itu Leylin Faulen? Putra sang Baron?" William juga melihat mereka.     

"Ya, saya sudah memeriksa! Itu bukan mantra ilusi atau penyamaran. Penyihir Scarlet juga ada di sana." Boruj membenarkan.     

"Kuserahkan sisanya kepadamu, Kapten Crowe!" William melihat ke arah Crowe yang berada di sampingnya dan mata pria itu sudah dipenuhi dengan niat membunuh. Pembuluh-pembuluh darah bermunculan di mata pria tersebut.     

"Tidak masalah, tapi Penyihir Scarlet itu milik saya!" Crowe menggeram, "Black Skeleton, ikuti aku!"     

"Animate Dead!" "Strengthen Undead!" "Skeleton Call!"     

Sebuah formasi mantra diluncurkan dari tubuh Crowe dan pertama-tama membentuk sebuah lapisan pelindung tulang di sekeliling tubuhnya. Lapisan tersebut mengurungnya dengan aman. Kemudian tanah menggembung dan tulang-tulang kecil keluar saat banyak tengkorak-tengkorak yang merangkak keluar. Sepertinya mereka datang dari neraka dengan memegang kapak-kapak berkarat dan pedang-pedang patah sambil bergegas menuju perkemahan.     

"Mayat hidup!" "Itu mayat hidup!" Para bajak laut yang berada di perkemahan itu berada dalam kekacauan. Jika bukan karena persiapan yang sudah Leylin lakukan sejak awal, mungkin situasi tersebut telah memicu sebuah pemberontakan.     

"Kabarnya kapten Bajak Laut Black Skeleton memiliki sebuah garis keturunan, dan mampu membangkitkan orang mati, sepertinya berita itu benar!" Meskipun tengkorak-tengkorak berperingkat rendah seperti ini tidak akan menimbulkan banyak masalah, namun mereka adalah pukulan besar bagi rasa percaya diri anak buah Leylin. Dia mengernyitkan alisnya, dan menggunakan beberapa mantra.     

"Berserk!" "Blizzard!" "Resist Energy!"     

Di bawah pengaruh mantra Berserk, banyak bajak laut berperingkat rendah yang mulai berteriak seolah-olah tubuh mereka dipenuhi dengan kekuatan yang sangat besar. Busur-busur terus digunakan, panah-panah yang mereka tembakkan itu mengubah tengkorak-tengkorak tersebut menjadi debu.     

"Mantra ini, kita sudah bisa memastikan itu adalah dia," William menganggukkan kepalanya sambil menyaksikan pemandangan tersebut dengan perasaan sedikit kesal. Meskipun lawannya memiliki afinitas yang baik terhadap mantra, namun menyia-nyiakan slot mantranya sejak awal membuatnya menjadi tidak berbeda dari para pemegang garis keturunan yang bodoh dan gegabah itu.     

'Baiklah. Kita dapat mengakhiri perang ini jika kita berhasil menangkapnya, tetapi selain itu kita bahkan bisa memeras Baron Jonas agar bersedia untuk memberikan teknik pembuatan gula pasir dan abon ikan.' William merasa sangat iri pada dua mesin uang ini dan mulai berteriak, "Aku akan memberikan 1000 koin pada siapa saja yang bisa menangkap penyihir itu. Kalian juga dapat melakukan apapun yang kalian inginkan untuk para wanita yang tertangkap!"     

Semua bajak laut merasa senang dengan imbalan yang sangat besar tersebut, dan mulai menyerang seperti orang gila ke arah pagar perkemahan.     

"Para bajak laut berperingkat rendah kita memiliki kualitas yang begitu rendah, bahkan mantra penguat tidak bisa terlalu banyak meningkatkan kekuatan mereka. Dan mantra-mantraku memiliki waktu dan ruang lingkup yang terbatas." Leylin tertawa getir kepada Isabel sambil melihat para bajak laut yang mulai memberi jalan itu. Keduanya mundur dari garis depan dan memasuki ke aula.     

"Bersiaplah untuk pergi!" Leylin memberikan isyarat dengan menggunakan tangannya, dan Ronald mulai menyingkirkan rintangan-rintangan untuk membuka sebuah lorong yang terdapat di sudut aula. Ini adalah sebuah lorong yang kala itu Leylin buat ketika dia membangun perkemahan tersebut, keberadaannya hanya diketahui oleh 3 orang. Hari ini Ronald baru saja mengetahui tentang lorong itu.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.