Penyihir kegelapan di dunia magus

Hitam dan Putih



Hitam dan Putih

0Meribald adalah seorang penyihir berperingkat tinggi yang berusia 367 tahun, meskipun dia lebih suka disebut sebagai orang terpelajar. Dengan kekuatan sihirnya, bahkan pada usianya yang sekarang dia terbilang sangat kuat, dan dia memiliki kulit yang sangat lembut seolah-olah dia adalah seorang pemuda. Hanya rambutnya yang mulai memutih saja yang menunjukkan usianya yang sebenarnya, tapi warna rambut itu lebih terlihat seperti sebuah penanda dari kebijaksanaan dan pandangannya yang jauh ke depan.     

Meribald telah bekerja sebagai pemimpin dari Guild Penyihir di Ibukota kerajaan Dambrath selama lebih dari seratus tahun, dan telah menangani peristiwa-peristiwa besar dalam jumlah yang tak terhitung. Dia juga telah memberikan sejumlah besar medali kepada para penyihir berbakat, dan mengadili para penyihir yang terkenal jahat. Pada saat ini, dia mulai berpikir bahwa hatinya yang tenang dan tidak berperasaan itu tidak akan menerima pukulan lagi.     

Dia tidak menyangka sebesar apa keterkejutan yang dia alami hari ini.     

Meribald mendorong kacamatanya ke atas, dan jari-jarinya mengusap jejak sihir tidak rata yang terdapat pada dokumen identifikasi. Tidak ada masalah dengan jejak sihir tersebut! Itu adalah kesimpulan yang dia dapatkan dari pengalamannya yang berlimpah, tetapi dia merasa ngeri pada hasil penyelidikannya tersebut.     

"Tanda bukti kebangsawanan! Rekomendasi dari Penyihir Ernest! Dan pemeriksaan terakhir pada dokumen-dokumen tersebut tidak menemui masalah apapun! Kalau begitu, bangsawan muda yang baru berusia enam belas tahun ini benar-benar seorang penyihir peringkat 10? Demi Azuth..." Perlahan-lahan mulut Meribald terbuka saat dia melihat ke arah pemuda yang ada di hadapannya itu.     

Dengan kemampuan bawaan sehebat itu di usianya yang masih muda... Meribald bertanya-tanya apakah dia akan menyaksikan kelahiran seorang Legenda penyihir kerajaan.     

"Maaf, pemimpin guild. Apakah ada masalah?" Pertanyaan yang diajukan oleh penyihir muda yang berada di hadapan Maribald itu menyadarkan pria tua tersebut dari lamunannya.     

"Tentu... tentu saja tidak! Selamat, Penyihir Leylin!" Diam-diam Meribald menghela napas ketika dia meletakkan jejak sihirnya pada dokumen peringkat penyihir tersebut. Dokumen ini akan disimpan sebagai bukti identitas Leylin sebagai seorang penyihir.     

"Mulai hari ini dan seterusnya, kamu adalah seorang penyihir berperingkat menengah yang telah diverifikasi oleh Guild Penyihir! Semoga Azuth memberkatimu..." Meskipun Azuth bukanlah dewa yang Leylin percayai, namun dia masih menunduk hormat untuk mengungkapkan kerendahan hatinya.     

Meribald memberikan sebuah jubah sihir yang telah diperkuat dengan mantra 'Remove Dust' [1][1], lencana dan dokumen-dokumen lainnya kepada Leylin. Saat melakukan upacara penyerahan, Meribald bisa melihat bahwa di mata Leylin terpancar kecintaannya terhadap sihir dan upayanya dalam mengejar kebenaran. Penampilan semacam ini pernah terlihat di mata pemimpin Guild Penyihir itu ketika dia masih muda!     

'Mungkin hanya seseorang seperti ini saja yang akan benar-benar mampu naik ke peringkat Legenda, dan menjadi seekor makhluk yang hanya bisa aku impikan…' Meribald tenggelam dalam kekagumannya dan memperlihatkan ekspresi wajah yang ramah. Dia juga berbaik hati memberikan beberapa saran kepada Leylin. "Penyihir Leylin! Meskipun kamu telah menjadi bagian dari penyihir berperingkat menengah, tetapi aku menyarankan agar kamu belajar di Guild Penyihir yang ada di ibukota kerajaan untuk sementara waktu. Beberapa prinsip-prinsip dan model sihir terbaru diajarkan di sini, dan untuk saat ini, penting bagimu untuk memahaminya."     

"Memang itulah yang saya harapkan, pemimpin guild yang terhormat!" Leylin membungkuk kepada penyihir berperingkat tinggi tersebut. Gerakannya luar biasa anggun.     

'Aku tidak menyangka segalanya akan menjadi semerepotkan ini. Sepertinya bakat yang kuperlihatkan membuatku terlihat sangat luar biasa. Namun, aku tidak bisa mendapatkan perhatian dari penyihir lain tanpa melakukan hal semacam itu...' Diam-diam Leylin tertawa getir.     

Seorang penyihir peringkat 10 berusia enam belas tahun! Bakat bawaan sehebat itu sepertinya cukup mengerikan. Setelah memverifikasi peringkat Leylin, beberapa penyihir tua langsung bersikap seolah-olah mereka merasa terpukul, dan bahkan melibatkan pemimpin guild itu.     

Untungnya, Leylin sudah mendapatkan nama besar sebagai seorang penyihir jenius. Semua peningkatan kemampuannya telah disaksikan oleh Ernest, dan hal itu membuatnya terhindar dari banyak masalah. Sedangkan untuk Belati Devilblood dan barang-barang lain yang dapat dengan mudah dikaitkan dengan iblis, dia tidak membawa satupun dari barang-barang tersebut bersamanya.     

'Ini adalah tanda bukti bahwa aku adalah seorang penyihir peringkat 10. Meskipun aku bepergian ke luar negeri, aku akan mendapatkan perlakuan istimewa... Leylin mengutak-atik lencana sihir di tangannya. Lencana tersebut dihiasi dengan bulan dan bintang berwarna perak yang memancarkan sensasi keindahan yang tidak terlukiskan. Selain itu, lencana tersebut juga terikat pada pemiliknya, dan orang luar benar-benar tidak akan bisa memalsukannya.     

"Leylin Faulen!" Beberapa pria yang mengenakan lencana inspektur berperingkat tinggi tersebut berdiri di pintu guild penyihir.Sebuah kelompok penjaga berkerumun di sekitar Leylin, mencegatnya.     

Leylin bahkan melihat beberapa pendeta dari Dewa Keadilan yang berada di dalam kelompok tersebut sedang melihatnya dengan tatapan menghakimi.     

'Mereka baru tiba disini sekarang? Ini sedikit terlambat... Atau apakah mereka takut dengan kekuatan dari Guild Penyihir?'     

"Ada masalah?" Leylin bertanya pada inspektur yang berada di hadapannya sambil tersenyum.     

"Kamu dicurigai telah melakukan kejahatan di laut lepas. Aku membutuhkanmu untuk membantu dalam proses penyelidikan kami!" Inspektur tersebut berbicara tanpa menunjukkan ekspresi apapun.     

Para hakim, petugas keamanan publik, polisi dan orang-orang semacam itu adalah para pendukung kebenaran, serta merupakan sumber utama yang memberikan pengikut kepada Dewa Keadilan. Leylin tidak akan terkejut jika mereka mendapatkan dukungan dari gereja Dewa Keadilan atau jika mereka mendapatkan informasi dari gereja tersebut.     

"Jika aku menolak?" Leylin melihat ke arah inspektur tersebut dengan tatapan konyol.     

"Kamu tidak berwenang untuk menolak!" Dengan lambaian tangan sang inspektur, beberapa penjaga segera mendekat.     

"Kamu..." Tatapan Leylin terlihat setajam petir, dan dia mengeraskan suaranya.     

"Jangan bilang kalau kamu berani menangkap seorang bangsawan tak berdosa di ibukota kerajaan? Dan memfitnah seorang penyihir bangsawan peringkat menengah di depan Guild Penyihir dengan tuduhan semacam itu!"     

Bangsawan! Penyihir! Begitu kedua identitas kelas atas ini terungkap, banyak penjaga yang segera mundur ketakutan.     

Di dalam pikiran mereka yang dangkal dan sederhana, situasi ini jelas merupakan sebuah pertarungan antara dua kekuatan yang berpengaruh. Lalu mengapa mereka harus terlibat? Bukankah mereka takut untuk mendapat masalah karena terlibat dalam masalah semacam itu?     

Setelah menyaksikan pemandangan ini, inspektur tersebut mengernyitkan alisnya. Namun sebelum dia bisa mengambil tindakan selanjutnya, terdengar suara keras dari derap kaki seekor kuda.     

"Yang Mulia memutuskan bahwa Leylin Faulen akan memasuki istana dan mengadakan pertemuan dengan Raja!" Seorang Knight kerajaan yang mengenakan baju pelindung yang indah itu turun dari kudanya dan menunjukkan sebuah dokumen dengan stempel kerajaan kepada inspektur tersebut. "Yang Mulia ingin mengadakan sebuah persidangan terkait masalah ini, dan telah secara khusus memanggil Viscount Tim untuk memberikan kesaksian..."     

Untuk beberapa alasan, ketenangan Leylin memberikan sebuah firasat buruk kepada inspektur tersebut. Namun, dia tidak bisa menghentikan persidangan tersebut, atau dia akan menyatakan perang terhadap hukum yang sangat ingin dia jaga dan lindungi itu.     

"Kau tahu... Bahkan ketika segala sesuatu terlihat berwarna hitam dan putih, akan selalu ada warna abu-abu yang berada antara kedua warna tersebut. Benar begitu kan, Tuan Inspektur?" Leylin naik ke atas kuda dan mengejek.     

"Meskipun Viscount Tim yang memberikan kesaksian, Yang Mulia pasti tidak akan melepaskanmu." Ekspresi wajah inspektur tersebut berubah drastis, tetapi akhirnya dia memilih untuk mempercayai sang raja.     

"Aku akan menunggu dan melihatnya," Leylin tersenyum kecil ketika dia menghilang ke ujung jalan bersama dengan Knight tersebut.     

"Kami akan menunggu di depan pintu masuk utama istana. Aku tidak percaya ini..." Inspektur tersebut menggigit bibirnya dan melambaikan tangannya kuat-kuat. Terlihat jelas bahwa kegelisahan yang dia rasakan itu telah menjadi semakin kuat.     

"Sayang sekali... Jika Lorent dan yang lainnya bisa datang tepat waktu ..." Pendeta dari Dewa Keadilan tersebut menghela napas. "Meskipun seperti ini kondisinya, tetapi pendosa harus diadili dan dihukum!"     

...     

Peristiwa-peristiwa yang terjadi sesudahnya berlangsung seperti sebuah drama panggung. Sejumlah besar orang muncul bergantian di atas panggung seperti boneka-boneka yang Leylin kendalikan, dan kejahatan menjadi pihak yang menang.     

Karena Viscount Tim sendiri yang memberikan kesaksian sebagai korban dan bisikan dari Marquise Louise yang dilakukan ketika suaminya tertidur, Leylin bahkan tidak perlu membuka mulutnya untuk berbicara. Ketika berada pada situasi semacam itu, berbicara dapat menuntunnya pada sebuah kerugian. Dia harus mempertahankan sikapnya yang tenang dan tanpa perasaan sebagai seorang bangsawan.     

Ekspresi keteguhan yang tersisa di wajah inspektur tersebut benar-benar hancur berkeping-keping oleh satu pernyataan raja.     

"Sehubungan dengan pembunuhan Marquis dari Keluarga Golden Thornblossom di laut lepas, investigasi kami telah memastikan bahwa peristiwa itu adalah sebuah kejahatan yang dilakukan oleh kru bajak laut bernama Barbarian. Dengan ini saya memerintahkan penangkapan para pemimpin yang disebutkan, yaitu Ogde dan Tillen..."     

"Mengapa? Kenapa berubah menjadi seperti ini?" Inspektur itu berlutut di atas lantai dengan air mata yang menetes dari matanya ketika diam-diam dia mulai menangis tersedu-sedu.     

"Karena sejak awal ini adalah sebuah kesalahpahaman! Sebenarnya, aku bangga karena kerajaan memiliki seorang inspektur yang begitu bertanggung jawab dan rajin seperti kamu..." Pada saat ini Leylin kebetulan sedang berjalan keluar dan ketika mendengar kata-kata inspektur tersebut, dia memberi hormat dengan elegan kepada inspektur tersebut. Dia menunjukkan sikap sebagai seseorang yang mencoba untuk menghentikan permusuhan di antara mereka dengan sebuah senyuman.     

Sekarang ada dua gelar lagi di depan nama Leylin. Salah satunya adalah identitasnya sebagai seorang penyihir kerajaan, dan yang lainnya adalah sebagai seorang viscount kehormatan. Keduanya tidak terlalu berguna, tetapi gelar-gelar tersebut diberikan bersama cincin-cincin yang bagus. Dia menerima cincin-cincin itu setelah menghibur sang raja.     

Meskipun dahulu raja adalah orang yang cerdas ketika dia masih muda, namun terlihat jelas bahwa saat ini dia telah kecanduan anggur dan wanita. Selama kejahatan yang terjadi tidak melibatkan wewenang dan martabatnya, maka raja tidak akan bereaksi. Leylin memiliki metode untuk menangani orang tua semacam itu.     

Yang membuat Leylin semakin bahagia adalah karena setelah pernyataan raja dikeluarkan secara tertulis, tidak lagi orang yang akan mempermasalahkan keterlibatannya dengan para bajak laut. Dia juga bisa dengan mudah menghalangi Bajak Laut Barbarian. Bukankah semua itu membuatnya bahagia?     

"Kenapa..." Leylin tersenyum anggun saat dia dengan lihai berbaur dengan lingkaran pergaulan para bangsawan di ibukota kerajaan. Dia bahkan mengobrol dengan riang bersama Viscount Tim seolah-olah mereka adalah saudara kandung. Ketika melihat pemandangan ini, inspektur tersebut benar-benar tenggelam ke dalam kebingungan. Pada saat ini, bahkan imannya sedang berada di ambang kehancuran.     

"Anakku... Keadilan selalu berjalan seorang diri. Jalan yang ditempuh oleh orang-orang yang bertahan dalam keadilan pasti dipenuhi dengan duri, tetapi kita percaya bahwa kemenangan terakhir pasti akan menjadi milik kita!" Tangan hangat pastor itu mendarat di bahu inspektur tersebut dan menjadi satu-satunya orang yang mendukung pria itu.     

'Dewa Keadilan? Hmph' Ekspresi wajah Leylin tidak berubah, tetapi diam-diam dia menyeringai.     

...     

Di luar ibukota kerajaan, Lorent dan kelompoknya akhirnya bisa melihat dinding kota setelah melalui sebuah perjalanan yang menantang.     

"Akhirnya kita sampai. Berdasarkan laporan informan kita, dia sedang berada di dalam kota. Kali ini dia tidak bisa melarikan diri!" Wajah Lorent terlihat dipenuhi dengan semangat dan sedikit kemarahan.     

Ketika sebelumnya berada di Kastil Gloomwood, mereka dihambat oleh masalah yang berkaitan dengan para pengikut iblis. Dibandingkan dengan para bajak laut, pergerakan para pengikut iblis itu jelas jauh lebih penting untuk ditangani. Setelah menyibukkan diri mereka dengan masalah tersebut, mereka mendapati bahwa pergerakan itu adalah sebuah peringatan palsu. Bukan itu saja, mereka juga telah menyianyiakan sejumlah besar waktu dan bahkan membiarkan target mereka yang sebenarnya sampai di ibukota kerajaan.     

Untungnya, dengan jaringan informasi gereja, sekarang target mereka itu tidak memiliki tempat untuk melarikan diri.     

"Bersiaplah untuk menerima hukuman, Leylin Faulen!" Meskipun mereka belum pernah bertemu, namun Lorent telah membuat sebuah sketsa wajah Leylin di dalam benaknya. Licik, kejam dan dipenuhi dengan kejahatan. Bangsawan ini harus dibakar hidup-hidup di tiang pancang!     

[1] Mantra pembersih debu, agar jubah tersebut tetap bersih     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.