Penyihir kegelapan di dunia magus

Wyvern Berkaki Dua



Wyvern Berkaki Dua

0"Untuk barang itukah kamu membuat perjanjian bersama iblis?" Begitu semuanya selesai, Isabel berjalan perlahan-lahan dengan mata yang tertuju pada pisau berdarah yang terdapat di tangan Leylin.     

Isabel mengetahui bahwa sejak awal ada sesuatu yang tidak beres dengan sepupunya tersebut, dan ternyata Leylin menyembunyikan sesuatu. Selain itu, baru kali ini Leylin tidak mencoba untuk menyembunyikan apapun darinya. Oleh karena itu, Isabel tahu bahwa peningkatan kekuatan Leylin yang cepat itu pasti ada hubungannya dengan iblis. Namun, meskipun dia mengetahuinya, dia tidak berencana untuk membocorkannya.     

Selain karena hubungan yang telah mereka jalin sejak kecil, mereka juga melakukan hal yang sama. Meskipun para monster dan iblis benar-benar saling bermusuhan serta merupakan dua kekuatan yang saling berlawanan, namun tidak ada banyak perbedaan dalam hal jenis pengikut yang mereka miliki.     

Isabel justru merasa khawatir karena biasanya perjanjian yang dibuat dengan iblis sama artinya dengan menyerahkan jiwa seseorang. Selain itu, iblis suka menggunakan berbagai macam cara untuk memangsa jiwa orang yang membuat kontrak dengannya dan membuat mereka menjadi benar-benar jahat.     

Dapat dikatakan bahwa bagi mereka yang berpengalaman, iblis jauh lebih buruk daripada monster. Tentu saja, karena para iblis lebih ketat dalam mempertahankan perjanjian yang telah mereka buat, maka ada lebih banyak pengikut yang berdoa kepada iblis daripada kepada monster-monster di Dunia Para Dewa.     

Setelah melihat tatapan mata Isabel tersebut, Leylin bisa mengetahui apa yang sedang dipikirkan oleh sepupunya itu.     

"Jangan khawatir. Aku tidak membuat perjanjian dengan menggunakan jiwaku!" Leylin meluncurkan sebuah bola api dari tangannya dan membakar mayat-mayat kering di atas tanah hingga berubah menjadi abu. Meskipun tidak banyak yang bisa disembunyikan dari sepupunya itu, namun masih lebih baik untuk menyimpan beberapa hal dari para bawahannya.     

"Hati-hati. Kelicikan para iblis itu bahkan terkenal di banyak dunia lintas dimensi yang luas." Isabel terdiam setelah mendapatkan peringatan tersebut, sekarang matanya dipenuhi dengan sejenis tekad. Begitu mereka kembali ke perkemahan, ​​Ronald dan Robin Hood yang sudah lama tidak terlihat itu kini menyambut mereka.     

"Tuanku, seluruh perkemahan telah dibersihkan!" Robin Hood memberikan laporan dengan hormat. Pada awalnya dia terlihat seperti orang yang telah diturunkan pangkatnya, dan hanya sedikit orang yang memperhatikannya. Sebenarnya, dia telah bersembunyi di balik kegelapan, dan membantu Leylin mengelola para elit sejati di dalam pasukannya.     

"Bagus! Ayo kita pergi ke armada kapal itu. Seharusnya di sana penuh dengan kehidupan.." Leylin tersenyum cerah.     

...     

Beberapa saat sebelumnya. Di tepi laut, di atas kapal Black Skeleton.     

Sebuah gerbang teleportasi muncul, kemudian Boruj dan William keluar dalam keadaan menyedihkan.     

Tanpa mantra Mage Armor peringkat tinggi, William akan terkena dampak yang parah dari ledakan meskipun dia telah melarikan diri dengan cepat. Sebagian besar rambutnya yang indah itu telah terbakar, dan sekarang terlihat seperti sebuah sarang burung. Selain itu, terdapat luka bakar di sekujur tubuhnya.     

"Apa yang sedang terjadi? Apa itu?" Ledakan-ledakan yang mengerikan itu bahkan bisa dilihat dari pinggir pantai. William memegang pagar kapal dengan ekspresi yang terlihat bingung dan berteriak seperti orang gila. Perasaan yang timbul karena sempat berada dalam situasi yang sangat dekat dengan kematian itu meninggalkan rasa takut di dalam hatinya.     

"Itu pasti ledakannya, tapi kekuatannya telah ditingkatkan sedikit! Orang-orangku akan dimusnahkan!" Boruj tidak terluka sedikitpun, tetapi alisnya mengernyit dan dia tampak ragu, "Mengapa aku tidak menemukan apa-apa? Apakah ini sejenis teknik penyamaran baru, atau efek dari sebuah formasi mantra berskala besar?"     

"Ada yang tidak beres." Tiba-tiba ekspresi wajah Boruj berubah, dan sebuah cincin di tangannya meledak, yang kemudian mengeluarkan sebuah lapisan pelindung sihir yang kuat.     

Mage's Sword! Sebuah pedang sihir muncul dan berbenturan dengan sebuah kapak terbang besar yang terbuat dari logam. Sebuah suara benturan keras terdengar di udara, gelombang yang dihasilkan dari benturan tersebut menyebabkan munculnya beberapa lubang besar di atas geladak.     

"Seorang musuh! Siapa itu? Di mana Citamo? Tunjukkan dirimu!" William juga menyadari bahwa ada sesuatu yang tidak beres. Ledakan besar yang sebelumnya terjadi itu telah menarik perhatian mereka, tetapi dia tidak menemukan sesuatu yang aneh di sekelilingnya.     

Geladak itu terlalu sepi, dan semua bajak laut yang tetap tinggal di sana untuk menjaga kapal tersebut kini telah menghilang.     

"Apakah kamu mencari ini?" Sebuah kepala hiu besar dilemparkan ke atas lantai. Ini adalah kepala seekor Sharkman yang sangat William kenal.     

Citamo terlihat menderita sebelum akhirnya mati. Daerah di bawah lehernya masih mengeluarkan darah yang menetes tanpa henti, dan sepertinya lehernya itu telah diperas saat dia masih hidup.     

Seorang Barbarian besar muncul di depan mata William dengan langkah kaki yang berdebum di geladak kapal. Dia mengangkat sebuah pedang besar, dan luka berdarah di tubuhnya telah sembuh dengan cepat sebagai perwujudan dari daya hidupnya yang mencengangkan.     

'Itu adalah Ogde, kapten Bajak Laut Barbarian! Dia diam-diam menyerang para penjaga yang tetap tinggal di belakang!' William segera menebak sesuatu.     

"Ternyata Pulau Hygar hanyalah tipuan. Kamu sudah pergi... Semuanya adalah sebuah jebakan!" Dibutuhkan waktu selama dua hari untuk bergegas dari medan pertempuran di Pulau Hygar menuju ke tempat ini, tetapi jika hanya ada sekelompok elit yang berangkat lebih awal, maka manuver ini akan dapat dengan mudah disembunyikan dari pihak lain.     

William tersenyum getir. Sebagian besar kekuatan keluarganya telah dihancurkan, dan bahkan dia mungkin sedang berada dalam bahaya besar. Situasi ini juga akan menjadi sebuah pukulan besar bagi statusnya.     

'Tanpa adanya para bawahan kami yang berkoordinasi dengan mereka, rencana ini tidak akan pernah berhasil. Siapa yang melakukannya?' William berteriak di dalam hati.     

"Berhati-hatilah! Mungkin aku benar-benar tidak akan bisa melindungimu!" Suara Boruj itu membuat ekspresi wajah William terlihat semakin getir.     

"Hehe... Tuan muda dari Kepulauan Baltik, akhirnya kita bertemu!" Seorang wanita rubah yang mempesona keluar dari belakang Ogde, bersama dengan puluhan prajurit Bajak Laut Barbarian yang berada di atas peringkat 5.     

"Bagaimana dengan para Tigersharks itu? Mengapa mereka bisa datang ke sini dengan sangat mudah?" William tidak mau untuk mengakui bahwa seluruh kru Bajak Laut Tigershark tersebut telah dimusnahkan. Bagaimanapun juga, Bajak Laut tigershark adalah sebuah kelompok bajak laut berskala besar yang sebanding dengan Black Skeleton, dan bahkan memiliki sekelompok besar Tigershark. Di lautan, mereka pasti akan menjadi raja.     

"Maksudmu ikan-ikan kecil itu? Kurasa mereka sudah tenggelam ke dasar laut. Seseorang memberikan Tears of Tigershark kepada kami, dan efeknya cukup bagus!" Nyonya Tillen mengeluarkan sebuah botol kristal yang sangat indah dan mengocoknya. Dia terlihat polos dan genit seperti seorang gadis kecil yang mendapatkan sebuah mainan kesayangannya.     

William menatap kosong ke arah Tillen dan mulai kehilangan konsentrasi di matanya.     

"Hati-hati! Ini adalah mantra pemikat yang dilakukan oleh seorang pemilik garis keturunan!"     

"Calm!" Sebuah suara besar menggelegar di telinga William, membuatnya mendapatkan kembali akal sehatnya dan tidak lagi berani untuk melihat wanita rubah itu lagi.     

"Boruj, Boruj sang penyihir berperingkat tinggi. Aku akan memenggal kepalamu dan menggunakannya sebagai sebuah gelas anggur!" Pemimpin Bajak Laut Barbarian itu mendengus dengan kasar, matanya memerah seolah-olah dia sedang melihat seorang musuh.     

Sebagai penyihir terbaik Marquis Louis, Boruj telah bekerja keras ketika dia mengembangkan wilayah laut lepas. Tidak terhitung jumlah Bajak Laut Barbarian yang telah mati di tangannya, dan hubungan di antara mereka benar-benar tidak dapat diperbaiki.     

Ogde berteriak, pedang besarnya memancarkan bunga-bunga api yang terbang sejauh beberapa meter. Dengan ekspresi acuh tak acuh, dia menebas Boruj.     

Saat cahaya meledak, bahkan geladak yang telah direnovasi dan ditutupi dengan sebuah lapisan pelindung sihir itu terlihat seperti telah dikeruk dengan kasar oleh sesuatu hingga memperlihatkan kerusakan besar..     

Boruj tampak serius dan bersungguh-sungguh setelah menyaksikan sendiri serangan mengerikan yang dilancarkan oleh Bajak Laut Barbarianian tersebut, kemudian slot mantra di dalam ingatannya keluar.     

Arcane Hand! Sebuah telapak tangan sihir besar diulurkan ke depan dan berbenturan dengan pedang besar hingga menyebabkan sebuah ledakan yang mengerikan.     

Begitu gelombang-gelombang yang dihasilkan dari benturan dua kekuatan tersebut telah menghilang, cahaya dari pedang besar yang tajam itu memotong telapak tangan besar tersebut menjadi beberapa bagian hingga cahaya pada pedang itu meredup. Namun, pedang tersebut masih bergerak menuju Boruj.     

Boruj mengernyit dan menunjuk ke tanah. "Wall of Iron!" Sebuah dinding logam tebal muncul dan menghalangi tebasan pedang Ogde. Namun tetap saja, sekarang ada garis-garis luka mengerikan pada tubuh penyihir itu.     

"Ini tidak bisa dibiarkan!" Boruj melihat ke arah para prajurit Bajak Laut Barbarian elit di sekelilingnya, dia sudah berpikir untuk mundur terutama setelah melihat disana terdapat Tillen yang bisa menggunakan sihir dan beberapa pendeta Bajak Laut Barbarian.     

Dengan sebuah lambaian lengan bajunya, sebuah gulungan mantra dengan pola yang rumit jatuh ke tangan Boruj. Meskipun wajahnya menunjukkan ekspresi sakit hati yang jarang terlihat ketika dia melihat ke arah gulungan mantra itu, tetapi dia masih membuka gulungan mantra tersebut.     

*Buss!* Kabut berwarna hijau gelap menyebar di atas geladak, dan para prajurit Bajak Laut Barbarian yang terkena dampak dari kabut tersebut segera berjatuhan dengan tubuh yang masih bergerak-gerak tanpa sadar.     

"Hati-hati, ini adalah sebuah mantra Death Cloud!" Suara Nyonya Tillen terdengar. Setelah itu, beberapa suara raungan mengerikan terdengar dari dalam kabut itu.     

*Roar!* Beberapa ekor monster raksasa berwarna hijau gelap menerkam dari dalam kabut. Mereka tampak seperti kadal-kadal raksasa yang memiliki sayap-sayap berdaging di punggung mereka. Tubuh mereka ditutupi oleh sebuah lapisan sisik dan mereka meludahkan sekumpulan cairan asam.     

Mantra Monster Summon tingkat tinggi! Ketika beberapa Wyvern berkaki dua ini mulai merepotkan Ogde, Wyvern berkaki dua lain yang ukurannya bahkan lebih besar membentangkan sayapnya dan terbang bersama dua orang di punggungnya.     

"Hah!" Ogde berteriak ketika melihat Wyvern berkaki dua itu dengan lincah menghindari serangan jarak jauh yang dilancarkan oleh para pemanah, kemudian dia mematahkan leher seekor Wyvern yang ada di depannya.     

"Tuan, mengapa kita tidak berteleportasi?" Ketika berada di atas punggung besar dari Wyvern berkaki dua itu, William berpegangan pada sebuah sisik dan mengajukan sebuah pertanyaan.     

"Aku hanya menghafal satu mantra teleportasi. Setelah itu, aku perlu menggunakan gulungan mantra..."     

Boruj tersenyum masam, "Aku tidak yakin apakah musuh masih akan mengejar kita, jadi kita perlu menghemat kekuatan kita!"     

"Sial! Sial!" Otot-otot wajah William mulai berkerut ketika memikirkan kembali kegagalan misi kali ini.     

"Leylin dan Bajak Laut Barbarian itu! Suatu hari nanti... Suatu hari nanti... Semua penghinaan yang telah kuderita ini akan dikembalikan kepada kalian semua!"     

"Kurasa kamu tidak akan mendapatkan kesempatan itu!"     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.