Penyihir kegelapan di dunia magus

Izin Tinggal



Izin Tinggal

0"Hehe... sebelumnya kami hanya bercanda, jangan pedulikan kami! Tentu saja, aku juga akan mengurus kepentingan Nick! "Aegnis tersenyum, dan Belinda segera terlihat tenang. Lagipula, dia telah meminta bantuan kepada Aegnis.     

"Baiklah, aku akan membawa semua orang masuk melalui formalitas," Aegnis meletakkan lengannya di bahu Belinda, dan dengan tangannya yang lainnya, dia menarik Sophia. Dia tidak lupa berteriak kepada Thomas, "Dik, kenapa kamu belum meminta maaf kepada Tuan Nick?"     

Ketika melihat apa yang Aegnis lakukan, Belinda tersenyum sekali lagi, dan tidak lagi menentang tindakan teman baiknya itu.     

"Maafkan aku, Tuan Nick!" Thomas berteriak keras sambil menyaksikan punggung tiga wanita yang berjalan di depan itu.     

Namun, bibir Thomas mengatakan sesuatu yang lain, "Kamu orang lemah yang hanya bisa bergantung pada wanita!"     

Leylin hanya mengangkat bahunya sebagai jawaban atas provokasi dan penghinaan Thomas tersebut, kemudian kembali mengikuti di belakang Belinda, sehingga membuat Thomas terperangah. Ini adalah pertama kalinya dia melihat seseorang yang begitu tak tahu malu.     

Meninggalkan Thomas yang tertegun itu jauh di belakang, Leylin mengikuti di belakang ketiga wanita itu tanpa memperlihatkan ekspresi apa-apa dan terkesan pasrah. Namun sebenarnya, dia sedang tertawa di dalam hatinya. Kemuliaan atau reputasi seperti apa yang dia pedulikan ketika dia sekarat? Apakah itu penting?     

Tanda Kutukan Allsnake sekarang sedang memakan kehidupannya, dan dia tidak memiliki banyak tahun yang tersisa. Dalam situasi ini, akankah dia meninggalkan sebuah metode sederhana untuk memasuki kota dan mencari metode yang lain?     

Apakah pada akhirnya Leylin akan berhasil atau tidak, membuang-buang waktu untuk mempermasalahkan reputasi akan membuatnya terlalu meremehkan hidupnya. Ketika membandingkan hidupnya dengan reputasinya yang dianggap sebagai orang yang hanya bisa mengandalkan wanita, maka kerugian apa yang dia derita?     

"Kamu..." Thomas menggembungkan pipinya dan mengikuti di belakang mereka, tetapi tidak bisa berbuat apa-apa menghadapi Leylin yang tidak tahu malu. Di depan, Aegnis sepertinya telah memperhatikan hal ini, dan matanya bersinar.     

"Pergi, kalian para rakyat jelata! Jangan menghalangi jalan kami, para bangsawan Steward!"     

Seolah-olah sedang berusaha untuk melampiaskan semua kemarahan yang Thomas dapatkan dari Leylin, dia memukulkan sebuah cambuk lapis sembilan milik seorang pemimpin ular secara terus menerus dan menciptakan suara nyaring serta mengancam kelompok makhluk ular berdarah campuran yang berada di depan mereka.     

*Pila!* Leylin hanya bisa mengelus dagunya ketika melihat makhluk ular berdarah campuran itu dengan penuh rasa takut menyibak menjadi dua sisi dan memberi jalan. Tampaknya kedua bersaudara yang menjadi bagian dari keluarga Steward itu memiliki reputasi yang cukup mengerikan di Kota Suci.     

"Apakah kalian para penjaga buta? Mengapa kalian tidak di sini untuk menyambut kami?"     

Tak lama kemudian, para penjaga yang terlihat seperti iblis yang membantai orang-orang sesuka hati mereka itu langsung datang untuk menjawab panggilan Thomas tersebut, kemudian membawa Belinda dan yang lainnya menuju ke gerbang utama.     

Thomas terlihat jijik ketika dia menatap ke arah Leylin dengan mata yang dipenuhi dengan kesombongan.     

Leylin hanya memutar matanya.     

Di Dunia Magus, orang seperti Thomas pasti sudah mati beberapa kali, tapi ini adalah Benua Hail! Di sinilah para keturunan Snake Dowager memiliki status yang tinggi, dan ada beberapa pertarungan berdarah yang dilakukan untuk menguasai mereka. Keadaan seperti itu telah berlangsung selama puluhan ribu tahun, dan bahkan telah menjadi sebuah aturan yang absolut.     

Oleh karena itu, benar-benar dapat dipahami jika Thomas yang tumbuh di sebuah lingkungan yang terlindungi tersebut bertindak seperti ini. Dia adalah orang yang telah dimanjakan oleh kondisi kehidupan yang sangat menguntungkan itu.     

Leylin jelas tidak akan merendahkan dirinya ke tingkat orang lemah seperti dia. Sekarang perhatiannya tertuju pada pada patung di gerbang utama.     

"Mm, pendeteksi garis keturunan! Sebuah ujian untuk jiwa! Meskipun aku yakin bahwa aku bisa melewatinya tanpa masalah, tetapi bukti identifikasi adalah sebuah masalah. Lagipula, aku tidak bisa menyusup ke dalam database inti Kota Suci dan membuat sebuah riwayat palsu. Apa yang sebelumnya telah aku katakan memiliki terlalu banyak celah..."     

Ekspresi wajah Leylin yang terlihat agak suram itu dianggap sebagai sebuah pencapaian bagi Thomas.     

"Kamu sangat beruntung! Kamu harus tahu bahwa sangat sedikit darah campuran seperti kamu yang dapat tinggal di Kota Suci selama setahun penuh!"     

Thomas mengejek Leylin dengan ekspresi jijik, "Tentu saja, bahkan kamu mungkin tidak bisa memenuhi biaya hidup di sini... Tapi meskipun kamu tinggal di sini untuk waktu yang singkat, hal itu sudah cukup untuk membuatmu untuk bersinar di Benua Hail, atau... kamu dapat menuliskan kisahmu selama tinggal di tempat ini di buku harianmu, dan beberapa garis keturunan peringkat rendah mungkin akan tertarik untuk membacanya..."     

"Thomas, cukup!" Ternyata, bahkan Aegnis tidak bisa menyaksikan perilaku adiknya itu lagi.     

Tentu saja, Leylin merasa sangat curiga jika Aegnis hanya merasa bahwa Thomas membawa rasa malu kepada keluarga Steward dengan kata-katanya itu, itulah penyebab mengapa dia memintanya berhenti.     

"Mari, Belinda, dan Sophia kecil yang manis! Ini adalah izin tinggal yang secara khusus telah kuminta untuk kalian. Selama kalian mengikatnya pada garis keturunan dan jiwa kalian, maka kalian akan diakui sebagai warga dari Kota Suci!"     

Aegnis tersenyum kecil, dan mengeluarkan dua kartu kristal berwarna hijau giok. Dari tatapan iri yang terlihat dari makhluk-makhluk ular berdarah campuran atau bahkan murni itu, maka seharusnya kartu-kartu tersebut merupakan benda-benda yang menakjubkan.     

"Terima kasih banyak, Aegnis!" Belinda mengambil kartu kristal itu. Dengan izin tinggal ini, dia dapat bergabung dengan organisasi yang berada di bawah komando Snake Dowager. Trial's Eye tidak akan begitu berani untuk menangkapnya dan bahkan mungkin secara otomatis menarik perintah penangkapannya.     

"Lalu... bagaimana dengan kakak Nick?" Sophia menggigit jari-jarinya ketika mendapati ada sesuatu yang tidak beres.     

"Tuan Nick? Ketika Belinda menghubungiku, Belinda tidak menyebutkan tentang dia, jadi aku tidak menyiapkannya..."     

Aegnis menyakiti perasaan Belinda, seolah ingin mempermalukannya, "Izin tinggal permanen sulit diurus di Kota Suci, jadi.."     

Ketika melihat bahwa Belinda sepertinya hampir mengamuk, Aegnis mengayunkan tangannya, "Meskipun aku tidak mendapatkan izin tinggal permanen, tetapi aku masih memiliki sebuah sertifikat izin tinggal sementara! Sertifikat ini berlaku selama sepuluh tahun, itu sudah cukup untuk Tuan Nick. Dalam waktu sepuluh tahun ini, aku yakin dia dapat menangani prosedur untuk mendapatkan izin tinggalnya!"     

"Ini... Nick..." Belinda melirik ke arah Leylin dengan ekspresi sedikit malu. Dia pasti menyadari bahwa Aegnis sengaja membuat segalanya menjadi sulit bagi Leylin.     

"Tuan Nick, sertifikat izin tinggal sementara selama sepuluh tahun sudah sangat langka! Bagi makhluk-makhluk ular berdarah campuran yang menyediakan layanan bagi warga Kota Suci seperti kami, sertifikat mereka perlu diubah setiap hari untuk mencegah adanya noda di Kota Suci kami yang mulia ini!"     

Thomas, yang berada di samping itu mendengus.     

"Cukup! Terima kasih banyak, Nyonya Aegnis!" Leylin tersenyum sedikit, lalu mengambil izin tinggal lain itu dari Aegnis.     

Sepuluh tahun sudah cukup.     

Kota Suci merupakan tempat dengan radiasi Snake Dowager yang paling terkonsentrasi. Dengan intensitas tanda Kutukan Allsnake yang semakin meningkat, kemungkinan Leylin akan berubah menjadi tumpukan tulang jika dia tidak bisa menyelesaikan masalah belenggu garis keturunan tersebut dalam waktu sepuluh tahun.     

Dibandingkan dengan Belinda dan Sophis yang memiliki izin tinggal permanen, izin tinggal milik Leylin terlihat lebih polos, meskipun pada sertifikat tersebut terdapat rune-rune rumit dan teknik penyembunyian.     

"Pola ini... Bahkan dengan sebuah sampel, tidak mudah bagi A.I. Chip untuk membuat barang yang sama seperti ini. Selain itu... yang lebih merepotkan adalah pengikat jiwa dan darah tersebut!"     

Mata Leylin bersinar.     

"Baiklah! Karena kalian bertiga sekarang sudah memiliki kartunya, tolong ikatkan pada tubuh kalian. Jika izinnya hilang, maka segalanya akan menjadi sangat merepotkan, jadi harap simpan kartunya baik-baik dan cintai kartu itu seperti kalian mencintai mata kalian sendiri!"     

Aegnis berbicara dengan menggunakan sebuah aksen.     

"Upacara pengikatan itu sangat sederhana. Teteskan setetes darah dan kemudian gunakan kekuatan spiritual kalian untuk memindai rune pendeteksi!"     

Dengan bimbingan Aegnis, Belinda menjadi orang pertama yang meneteskan darahnya ke kartu kristal tersebut. Setelah cairan berwarna merah gelap menyentuh kartu itu, rasanya seperti air yang jatuh ke aras spons dan diserap.     

Pada detik berikutnya, seluruh kartu kristal berwarna hijau itu bersinar cemerlang dan dengan kilauan yang mengalir, sosok Belinda muncul.     

"Boo hoo... Kakak, Sophia takut merasakan sakit!" Mata Sophia terlihat dipenuhi dengan ketakutan ketika mendengar bahwa dia harus berdarah.     

Sebuah sikap yang begitu menyedihkan tersebut segera membuat Aegnis hampir berubah menjadi seekor serigala besar yang jahat.     

"Keke... jangan takut, adik kecil. Biarkan kakakmu membantumu!"     

Aegnis yang sedang menyaksikan kejadian tersebut, sepertinya hanya mengejutkan Sophia dan menggigit jarinya untuk menyelesaikan proses pengikatan itu. Aegnis menyaksikan adegan tersebut dengan perasaan menyesal.     

Ketika Leylin juga sudah menyelesaikan prosedur itu, bersama dengan Aegnis yang berada di depan, mereka melewati sebuah gerbang berbentuk bulat melengkung. Tentu saja, ada patung di depan pintu tersebut.     

*Hss hss!*     

Miniatur patung-patung tersebut bahkan terlihat lebih rumit. Patung-patung itu terbuat dari beberapa kristal yang terlihat mirip dengan batu, dan terutama pada bagian wajah-wajahnya yang diukir hingga terlihat sangat nyata. Mata patung-patung itu tampaknya terhubung dengan beberapa jiwa yang penuh teka-teki.     

Belinda dan Sophia lewat di depan patung tersebut, dan patung itu memancarkan sinar-sinar berwarna hijau yang lembut.     

[Saat ini sedang melakukan penyamaran dengan menggunakan garis keturunan Alabaster Devilsnake. Menyelimuti tubuh dengan gelombang energi roh binatang buas. Persiapan untuk mengaktifkan Feather of Chaos kapan saja.]     

Bersama dengan terdengarnya suara A.I. Chip tersebut, Leylin menarik napas dalam-dalam dan melewati pembatas tanpa bentuk itu.     

"Hss hss!" Mata patung itu segera memancarkan sinar berwarna hijau yang lembut, dan membuat Leylin menghela napas lega.     

Tak lama kemudian, Leylin terlihat terpesona dengan pancaran cahaya tersebut.     

Begitu Leylin terbiasa dengan cahaya itu, dia mulai mengamati semua keturunan Snake Dowager yang tinggal di Kota Suci tersebut.     

Di tanah, dinding, dan bahkan di langit, sebuah lapisan cahaya tipis berjajar di wilayah tersebut dan membuat semuanya tampak megah.     

Patung raksasa yang berada di jantung kota itu dipenuhi dengan sinar-sinar berwarna putih susu yang terlihat seperti seorang manusia yang bercahaya, dan memberikan sensasi kesucian.     

[Beep! Sejumlah besar gelombang radiasi terdeteksi. Tanda Kutukan sedang diperkuat.]     

A.I. Chip mengumumkan, sementara wajah Belinda dan Sophia yang berada di samping Leylin terlihat memerah, mereka tampak mabuk. Bahkan gelombang energi mereka telah diperkuat, dan mereka jelas telah memperoleh beberapa manfaat.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.