Penyihir kegelapan di dunia magus

Kapal Terbang Pribadi



Kapal Terbang Pribadi

0"Apa yang sebenarnya telah terjadi?" Noah menggelengkan kepalanya yang masih terasa sedikit pusing.     

"Demon Hunter Cyril mencoba untuk menghalangi kita, tetapi mentor muncul tepat waktu untuk menyelamatkan kita, sesederhana itulah kejadiannya!" Kesha tertawa pahit.     

Nama besar Demon Hunter Cyril itu menusuk telinga Noah seperti sebuah sambaran petir. Ada kabar yang mengatakan bahwa makhluk ganas yang terkenal ini akan membuat iblis yang paling licik sekalipun akan menangis, dan merasa menyesal karena telah terlahir dilahirkan ke dunia ini.     

Hanya dengan memikirkan jika dirinya sampai jatuh ke tangan orang seperti Cyril saja sudah membuat Kesha mengeluarkan keringat dingin.     

"Aku seharusnya memikirkannya lebih awal. Nefas, kota yang penuh dosa itu, dan Forgotten Land letaknya sangat berdekatan dan interaksi sering terjadi diantara para penduduk kedua tempat tersebut. Mustahil jika pasukan di Forgotten Land sama sekali tidak berhubungan dengan sang Demon Hunter." Robin terlihat menyesal.     

Sebenarnya, Robin ingin mengatakan bahwa pasukan itu adalah pesuruh dari pihak lain. Jika Robin mengetahui bahwa dia dan kelompoknya tidak akan mampu menangani kekuatan tersebut, maka dia akan segera memberitahu Gilbert.     

Namun, tidak ada bukti yang pasti. Selain itu, Demon Hunter juga merupakan seorang Magus Morning Star, dan itulah sebabnya mengapa Robin tidak bisa menjelaskannya.     

"Jika Mentor Gilbert tidak tiba tepat waktu, kita pasti akan berada dalam bahaya yang mematikan. Oh ya, mengapa mentor datang ke sini?" Robin bertanya ragu-ragu.     

"Aku yang memberitahunya!" Leylin berdiri dan tertawa pahit.     

"Sebelum aku berangkat kemari, aku sudah memiliki sebuah firasat buruk. Jadi, aku memberi Parker sebuah surat. Jika aku gagal kembali dalam batas waktu tertentu, dia akan segera menyerahkan surat itu kepada Lucian, yang kemudian akan memberikannya kepada mentor... Syukurlah! Kakak Lucian memang bisa dipercaya. Dan mentor juga tidak sedang berurusan dalam eksperimen tingkat tinggi..."     

Hanya sebagian dari kata-kata Leylin itu yang memang benar adanya. Karena kenyataannya, Coin of Destiny yang memungkinkan Leylin untuk memprediksi gangguan yang datang dari Magus Morning Star. Namun, dia tidak bisa merelakan Rambut Lamia, itulah sebabnya dia menggunakan sebuah langkah yang sudah dia perhitungkan itu.     

Dari yang terlihat saat ini, sepertinya langkah yang diambil Leylin itu memberikan hasil yang tidak buruk.     

"Maaf karena aku mengambil tindakan sendiri!" Leylin mengakui kesalahannya dan segera meminta maaf.     

"Tidak! Tidak apa! Kami masih harus berterima kasih kepada kewaspadaanmu itu!" Robin melambaikan tangannya.     

"Betul! Siapa yang akan tahu bahwa sebenarnya Demon Hunter itu sangat licik? Dia bahkan mencoba untuk menculik orang tidak penting seperti kita!" Kesha terlihat marah.     

"Diam!" Leylin dan Robin berteriak pada saat yang bersamaan untuk menghentikan Kesha.     

"Meskipun kita adalah musuh, tetapi apapun yang terjadi kita harus memberikan rasa hormat kepada para Magus Morning Star! Ini untuk menghormati kebenaran!"     

Wajah Kesha memerah karena malu dan dia kemudian menundukkan kepalanya.     

*Rumble!* Pada saat ini, sebuah gelombang besar dikirimkan dari jauh. Leylin melihat ke arah datangnya gelombang itu dengan perasaan khawatir.     

"Jangan khawatir! Demon Hunter mungkin terkenal karena kekuatannya, tetapi kamu harus percaya kepada mentor kita. Dia juga sangat kuat!" Robin memperhatikan kekhawatiran yang ada di dalam pikiran Leylin dan tersenyum untuk menghibur Leylin.     

"Mari berharap semuanya akan terjadi seperti yang kamu katakan!" Leylin menjawab dengan sedikit perasaan terpaksa.     

Mendatangkan Duke Gilbert merupakan pilihan terakhir yang telah diambil oleh Leylin. Selain mengandalkan kekuatan mentornya tersebut, Leylin tidak bisa lagi memikirkan cara yang lain untuk membuat sang Demon Hunter tersebut menyerah.     

Jika mentor mereka berhasil dikalahkan, maka para murid seperti mereka juga tidak akan selamat.     

"Kekuatan! Semua ini adalah masalah kekuatan! '' Leylin hanya bisa mengepalkan kedua tinjunya dalam waktu yang bersamaan saat harapannya untuk menjadi Magus Morning Star semakin bertumbuh.     

*Whoosh!* Sebuah pancaran cahaya berwarna merah melesat di cakrawala dan bayangan Gilbert muncul di hadapan Leylin dan ketiga orang lainnya.     

"Mentor!" Robin dan Leylin bergegas membungkuk.     

"Dasar anak-anak nakal, lihat masalah apa yang sudah kalian timbulkan, kalian bahkan sudah memprovokasi Cyril!" Gilbert mengusap matanya sebelum senyuman muncul di wajahnya. Tampaknya, dia tidak mengalami kekalahan dalam pertempuran yang terjadi antara dia dan sang Demong Hunter itu.     

Setelah menyadari situasi itu, Leylin menghela napas lega di dalam hatinya. Setidaknya peluang terjadinya skenario terburuk tidak akan menjadi kenyataan.     

"Baiklah! Kalian pasti kelelahan setelah melakukan ekspedisi, kembali saja ke kapal terbangku!"     

Sambil tersenyum, Gilbert melambaikan tangannya dan sebuah kapal terbang berukuran kecil muncul di tempat tersebut.     

Meskipun ukuran kapal terbang itu lebih kecil daripada kapal terbang pada umumnya, tetapi kapal terbang itu jelas lebih mewah dan penuh dengan hiasan. Formasi mantra yang disusun di atas kapal terbang itu juga terlihat lebih rumit dan kuat.     

"Ini..." Mulut Leylin terbuka lebar.     

Meskipun ukurannya kecil, tetapi kapal terbang itu masih merupakan kapal terbang yang layak untuk dinaiki! Dengan ruangan yang cukup untuk memuat sebuah kapal terbang dengan ukuran sebesar ini, dapat dipastikan bahwa artefak spasial miliknya setidaknya pasti berada di tingkat peralatan sihir!     

Tetapi Robin berpikir Leylin telah kehilangan akal sehatnya karena melihat kapal terbang itu. "Ini adalah 'Black Scale', kapal terbang milik mentor. Ketika Gilbert berhasil menjadi seorang Magus Morning Star, Klan Fayle mengirimkan kapal terbang itu sebagai sebuah hadiah. Kapal terbang itu dapat menggunakan semua jalur penerbangan dan akan diperlakukan sebagai sebuah sebuah kapal terbang prioritas ketika berada di tempat pemberhentian dan ruang perawatan!" Jelas Robin sambil tersenyum.     

"Sungguh sebuah klan yang boros!" Leylin terkesima. Sudah semestinya keluarga yang memiliki kendali atas semua jalur penerbangan di benua tengah memiliki banyak informasi.     

"Apakah Klan Fayle akan mengirimkan sebuah hadiah untuk setiap Magus yang baru naik peringkat menjadi Magus Morning Star?" Leylin tiba-tiba teringat sesuatu dan bertanya.     

"Betul! Pada dasarnya, setelah seorang Magus naik peringkat menjadi Magus Morning Star, Klan Fayle pasti akan mengirim pesawat pribadi sebagai hadiah!" Robin mengangguk.     

"Benar-benar sebuah skala pengeluaran yang besar!" Tentu saja, Leylin tahu betul bahwa pemberian kapal terbang itu kemungkinan bukan merupakan niat dari Klan Fayle. Sebaliknya, Monarch of the Skies yang menggunakan kesempatan untuk mendapatkan dukungan dari para Magus Morning Star.     

Interior kapal terbang Black Scale itu sangat mewah. Terdiri dari sebuah ruang utama, ruang tamu, dapur, ruang meditasi dan sebuah ruang tamu yang dapat disesuaikan. Kapal terbang tersebut itu memiliki ukuran yang cukup besar untuk menampung belasan orang tanpa menjadi terlihat ramai. Untuk sebuah kapal terbang pribadi, ukuran Black Scale ini sudah cukup luas.     

Gilbert duduk di atas sofa yang berada di tengah ruang tamu sementara Leylin dan yang lainnya berdiri dengan hormat di satu sisi. Beberapa peri bersayap bening yang membawa teko dan cangkir-cangkir, dengan cepat menuangkan secangkir teh merah untuk semua orang.     

"Duduklah!" Gilbert tertawa kecil. "Aku juga merasa agak tertarik dengan pengalaman kalian kali ini!"     

Hati Leylin berdegup kencang. Dia tahu bahwa apa pun yang akan terjadi nanti merupakan hal tidak dapat dihindari, tetapi dia tidak menunjukkan keberatan kepada permintaan Gilbert tersebut.     

Dengan satu-satunya fakta bahwa Gilbert telah menyelamatkannya, maka akan menjadi hal yang benar jika Leylin membagikan sebagian besar dari barang yang telah dia dapatkan dari dimensi kecil kepadanya.     

[Gelombang energi kecil telah terdeteksi! Diidentifikasi sebagai teknologi pendeteksi artefak garis keturunan! Artefak antar dimensi tidak akan bisa memotongnya!]     

Saat ini, suara-suara bisikan dari A.I. chip telah mencapai pikiran Leylin. Dalam pandangan yang diputar di dalam kepala Leylin, dia dapat melihat dengan jelas sebuah gelombang pemindai yang menyapu melewati mereka berempat, termasuk Noah.     

Gelombang itu begitu kabur sehingga bahkan Robin tidak bisa merasakan bahwa gelombang itu sedang memindai tubuhnya. Gelombang tersebut kemudian melanjutkan untuk memindai kantong dan cincin spasial milik Leylin. Meskipun sedang dipindai, namun ekspresi wajah Leylin tetap tidak berubah.     

Beberapa orang tetap memilih untuk diam selama beberapa saat sebelum Robin memulai dan berbicara, "Mentor, sebenarnya..."     

"...." Setelah mendengarkan cerita Robin, Gilbert melihat ke arah jejak mantra di dahi Robin dan menghela napas panjang," Aku tidak menyangka bahwa kamu pada akhirnya akan memilih jalan ini!"     

"Ini pilihanku!" Robin menjawab sambil membungkukkan badannya, "Jika tidak menggunakan cara ini, aku khawatir aku bahkan tidak akan mendapatkan kesempatan untuk menjadi Magus Morning Star!" Kata Robin dengan tegas.     

"Sebagai mentormu, aku hanya bisa membimbing dan menasehatimu dalam pencarianmu akan kebenaran dan kekuatan dari garis keturunan. Aku tidak tidak akan ikut campur lebih jauh untuk masalah pilihan akhir yang telah kamu ambil itu."     

Gilbert menggelengkan kepalanya dan berkata, "Karena kamu sudah bersikeras untuk melakukan ini, maka jalanilah saja!"     

"Mentor..." Di sisi lain, Kesha bertingkah seperti seorang gadis kecil dan dia hampir menangis. Dia menceritakan tentang pertemuannya dengan monster yang berwujud pria berjas hujan abu-abu, dengan cara yang terlihat sangat menyedihkan.     

"Arcus dan dua orang lainnya, semuanya mati... Mereka adalah setengah dari kekuatan utama klanku... Mentor...."     

Menjelang berakhirnya cerita, mata Kesha memerah dan dia mulai menangis. Air mata Kesha mengalir keluar seperti air terjun. Kesha tidak mengatakan apa-apa tentang hasil yang dia dapatkan dengan cara memeras Magus Barbarian berkulit hijau, yang dia lakukan bersama Leylin.     

"Baik! Baiklah!" Kata Gilbert tanpa daya. "Setelah ini, aku akan memberikan perintah untuk mengurus klanmu!"     

"Terima kasih, mentor!" Wajah Kesha berubah menjadi terlihat cerah seketika. Perubahan itu sangat cepat sehingga membuat Leylin merasa kagum.     

"Leylin, bagaimana denganmu?" Gilbert akhirnya mengarahkan perhatiannya kepada Leylin, sambil tersenyum penasaran.     

'Apa apaan ini. Di antara kami berempat, satu orang adalah mantan muridnya, sementara yang lain adalah seorang wanita. Aku sebagai seorang pendatang baru berada pada posisi yang paling tidak menguntungkan!' Leylin memutar matanya di dalam hati, tetapi dia tetap memasang ekspresi tenang di wajahnya. Dia kemudian dengan sopan menepuk kantong spasialnya dan beberapa barang muncul di atas meja.     

"Kristal garis keturunan!" Kesha menutupi mulutnya dan menghela napas ketika dia melihat batu berwarna merah darah.     

Namun, perhatian Robin tertuju adalah pada buah yang berakar panjang dan beberapa potong tulang besar yang berwarna putih seperti susu.     

Sedangkan untuk Gilbert, dia menatap telur besar yang berada di tengah meja. Gilbert terlihat berpikir keras ketika dia melihat tanda berwarna merah darah di atas permukaan telur tersebut.     

"Leylin, kali ini kamu telah mendapatkan hasil yang sangat besar di dimensi kecil!" Kesha mencondongkan tubuh ke depan, hingga hampir menempelkan seluruh tubuhnya ke dalam pelukan Leylin. "Klan kakak perempuanmu ini sudah menjadi sangat menyedihkan, tidakkah kamu bersedia untuk membantuku?"     

"Haha..." Gilbert tertawa riang.     

"Ini adalah telur dari Blood Vulture! Di zaman kuno, Blood Vulture pada awalnya terkenal karena kemampuannya untuk mencari artefak garis keturunan. Leylin, kurasa kamu beruntung karena telah menemukan sarang Blood Vultures!"     

"Ya!" Leylin menggaruk kepalanya, dengan ekspresi yang tampak sedikit malu. "Setelah aku menemukan sarangnya, aku bersembunyi di sana selama beberapa hari sebelum aku akhirnya mengambil kesempatan dan mengeluarkan barang-barang ini keluar dari sana..."     

Setelah mendengar pernyataan Leylin itu, sedikit kecemburuan terlihat muncul di wajah semua orang, bahkan Robin. Mengapa keberuntungan seperti itu tidak terjadi padanya?     

"Barang-barang ini, aku bersedia menawarkan semuanya untuk mentor!" Apa yang dikatakan Leylin setelah itu membuat pikiran Robin dan Kesha menjadi kosong.     

"Bahkan tidak mungkin untuk tidak menawarkan barang-barang ini kepada mentor..." Leylin terlihat tulus, meskipun di dalam hati dia merasa tidak bahagia.     

Jika setelah Gilbert mendapati bahwa Leylin memiliki barang-barang ini dan memilih untuk tidak menyerahkan barang-barang itu kepada Gilbert, maka hal itu akan membuat Gilbert merasa tidak senang. Jika hal itu yang terjadi, masa depan Leylin di Klan Ouroboros akan menjadi sulit.     

"Haha bagus!"     

Gilbert tertawa keras...     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.