Penyihir kegelapan di dunia magus

Flaming Serpent



Flaming Serpent

0Melihat kepala si bocah meledak seperti buah semangka, kabut hijau yang mengelilingnya mulai memudar, menampakkan tubuh berotot kekar yang tingginya lebih dari 2 meter. Untuk sesaat, kepalanya terlihat jelas, tetapi kemudian ia menutupi kepalanya, matanya memerah.     

"Kamu benar-benar….Kamu benar-benar membunuhnya…"     

Giant meraung. Tampaknya bocah laki-laki itu sangat penting baginya. Melihat Leylin yang tanpa ampun membunuh si bocah, bukannya membiarkannya pergi, Giant tidak bisa menahan amarahnya.     

Sulur kabut hijau bergerak menuju Leylin, tampak seperti segerombolan ngengat dan lebah, kemudian menyelimuti Leylin seperti sebuah awan besar.     

*Chi Chi!* Meridian hijau merangkak di atas otot-otot tubuh Giant seperti ular kecil. Tiba-tiba tubuhnya bertumbuh dengan cepat, hingga tingginya mencapai lebih dari tiga meter. Rambut di kepalanya berdiri tegak, menghadap ke langit bagaikan duri kecil.     

"Kenapa kamu terburu-buru? Apa kamu takut?"     

Leylin mencibir. Seketika asap hitam mengepul dari tubuhnya, naik dan menyebar ke udara.     

Jejak-jejak gas hitam berubah bentuk menjadi sejumlah ular hitam.     

Ular-ular itu memiliki sisik hitam yang halus. Matanya seukuran kacang, memancarkan cahaya merah yang tidak wajar dan tampak jahat. Mereka terus berdesis dan mendekati segerombolan lebah dan ngengat berwarna hijau itu.     

*Peng!*     

Beberapa saat kemudian, dua kelompok besar itu – segerombolan gas hijau dan sekumpulan ular hitam --- saling menyerang. Terdengar suara-suara seperti gigitan, desis, dan suara lainnya yang terus muncul dari balik kabut hijau tersebut.     

"Ah! Aku akan membunuhmu! Aku bersumpah! Aku akan menghancurkan semua tulang di tubuhmu; Aku akan membuatmu menyesal sudah terlahir di dunia ini!"     

Giant melolong sambil berjongkok dan melompat-lompat.     

*Boom!* Sebuah lubang besar muncul di tanah. Lumpur dan bebatuan beterbangan seperti peluru, menciptakan percikan api di udara.     

Seketika tubuh Giant bagaikan panah yang berapi-api saat mendekat ke arah Leylin.     

"Kemoyin's Scales!" Lapisan sisik hitam halus menyelimuti tangan Leylin, menyebarkan cincin-cincin bercahaya hitam. Warna hitam sisik-sisik itu berubah menjadi lebih mencolok, dan samar-samar membentuk seperti rune!     

Setelah itu, otot-otot di lengan Leylin menggembung, menunjukkan kekuatan sebesar 20.1 miliknya!     

*Boom!*     

Sosok-sosok berwarna hijau dan hitam berbenturan satu sama lain dengan keras, bunyi ledakan terdengar terus menerus.     

Sosok Leylin dan Giant seolah-olah seperti kilatan yang berkedip saat mereka bertarung. Segala macam benda yang terkena gelombang jurus mereka, entah itu batu atau kayu, seketika meledak dan hancur berkeping-keping.     

*Bang!* Tangan kiri Leylin menahan kepalan tangan Giant. Secepat kilat, tangan kanannya berubah menjadi cakar yang penuh dengan kobaran api berwarna merah darah, kemudian ia arahkan cakar itu menuju dada Giant, tepat dimana jantungnya berada.     

Sementara itu, kedua tangan Giant terhentikan oleh genggaman tangan kiri Leylin, sangat tidak mungkin baginya untuk menghindar dari serangan dalam jarak sedekat itu.     

Ekspresi Giant tampak terpojok. Ia mengubah posisi tubuhnya untuk menghindari cakar berbahaya itu menyentuh dadanya. Namun bagian kanan dadanya sudah tertangkap oleh Crimson Palm milik Leylin. Sepotong daging besar dan darah tercabik dari tubuhnya.     

"Bone Piercing Tqchnique!" Teriak Giant, kemudian ia membuka lengannya lebar-lebar. Tanpa menghindari serangan apapun, ia langsung menyerang Leylin.     

*Tss! Tss! Tss! Tss! Tss!*     

Duri-duri berbentuk tulang putih seketika menembus kulit Giant, keluar dari dalam tubuhnya.     

*Ka – Cha!* Tangan kanan Leylin adalah yang pertama terserang duri tulang itu.     

Terdapat beberapa duri tulang yang berbentuk spiral, sehingga saat duri itu menyentuh targetnya, ia akan berputar-putar mengebornya.     

Duri-duri itu berputar menembus api merah tua, kemudian menghantam permukaan lengan kanan Leylin, yang dilindungi oleh Kemoyin's Scales.     

Terdengar suara yang sangat tajam dari kedua logam yang bergoresan; bisa dikatakan mirip dengan suara teriakan seorang wanita. Alis Leylin mengkerut, dengan cepat ia bergerak mundur.     

"Haha! Jika kamu berpikir untuk pergi sekarang juga, sudah sangat terlambat!"     

Giant tertawa terbahak-bahak, mengabaikan darah yang mengalir di seluruh tubuhnya. Ia merentangkan tangannya. Posturnya saat ini seperti seseorang yang sedang memeluk beruang. Ia menyatukan tangannya dan bersiap untuk menusuk Leylin. Seketika tubuhnya berubah seperti landak.     

"Jarak ini…. Shadow Stealth!"     

Sejumlah cahaya besar bermunculan di permukaan baju besi hitam bersisik yang dipakai Leylin. Ia kemudian menghilang.     

"Kamu pikir aku tidak memiliki persiapan menghadapi ini?"     

Setelah kehilangan jejak Leylin, Giant melihat ke sekitarnya dan berteriak, kemudian menghela napas dalam.     

Dua aliran gas putih yang bahkan bisa dilihat oleh mata telanjang seketika memasuki lubang hidung Giant seperti naga, menggembungkan dadanya.     

Setelah itu, Giant melonglong panjang, "Awooooo!"     

Suara melengking itu tersebar ke segala arah. Orang-orang bahkan bisa melihat ada riak di udara, dengan Giant sebagai sumbernya.     

Seluruh lapisan tanah terkelupas akibat gelombang suara itu, membuat kabut hijau berisikan ngengat dan lebah, serta ular-ular hitam kecil milik Leylin, meledak dan berubah menjadi uap.     

Kabut itu terdorong semakin menjauh akibat dorongan gelombang suara, kemudian menghilang.     

Ketika suara Giant semakin melengking, serangga-serangga yang ada di area tersebut meledak begitu saja di udara, membentuk sebuah kabut berdarah.     

*Weng!*     

Akibat beberapa gelombang di udara dan kilatan cahaya hitam, tubuh Leylin tampak berkedip-kedip dari balik kamuflase-nya.     

"Aku menemukanmu, dasar cacing sialan!" teriak Giant geram, duri-duri yang ada di tubuhnya tumbuh semakin padat lalu berputar-putar. Ia tampak seperti mesin pembunuh manusia, menerjang ke depan dengan membabi buta, mengubah semua pohon dan batu yang menghalanginya menjadi bubuk.     

"Latent Fireball!" Leylin beraksi, kemudian bola-bola api berwarna hitam yang tak terhitung jumlahnya menyatu menjadi bola api hitam raksasa yang berkobar-kobar.     

Dengan tambahan dari konversi esensi Leylin, bola api itu memiliki kekuatan 57 derajat. Bahkan bisa dikatakan ini adalah jumlah kekuatan maksimum yang bisa dihasilkan oleh Magus peringkat 1!     

Begitu bola api hitam itu muncul, suhu di sekitarnya naik, membuat tanah mulai meleleh dan mengeluarkan uap-uap asap berwarna hitam.     

"Serang!"     

Leylin menunjuk ke arah Giant, kemudian bola api hitam itu berbaris hingga membentuk seekor ular piton yang menyala dengan api hitam.     

Mata ular piton itu menyorotkan kecerdasaan, saat ia dengan gesit melayang dan terkadang memuntahkan api untuk menghalangi jalan Giant.     

Tatapan mata Giant terpaku pada Flaming Serpent itu, ekspresi takut di wajahnya tampak semakin nyata. Kemampuan Leylin dalam memanipulasi mantra yang kuat dan membutuhkan ketelitian tinggi ini menunjukkan bakat Leylin yang luar biasa. Peningkatan kemampuannya telah jauh melebihi harapan Giant.     

"Hissss!"     

Ular hitam yang bersinar itu mendesis sambil melingkari tubuh Giant.     

*Ka-cha!* Api hitam yang membawa panas terik bertabrakan dengan baju besi putih milik Giant yang terbuat dari duri-duri tulang!     

*Rumble!* Kobaran api mengamuk dan semakin naik, berubah menjadi api hitam raksasa.     

Tepat di tengah api itu, sosok Giant yang dipenuhi duri tulang berdiri terdiam, wajahnya tampak sangat pucat.     

Udara di sekitar berubah, menyusut ke dalam dan tampak berubah menjadi sebuah lubang hitam. Lubang itu menghisap semua benda di sekitarnya, mengecil dan semakin kecil.     

*Rumble!*     

Sebuah awan jamur raksasa berwarna hitam naik dari tanah.     

Gelombang energi besar terus-menerus menyebar ke segala arah, ke sebuah titik yang bahkan baik Light Magi maupun Dark Magi yang sedang bertempur di markas Four Seasons Garden bisa merasakan kekuatan ini. Kekuatan yang bisa menghancurkan langit dan bumi!     

"Apakah gelombang-gelombang itu berasal dari pertarungan antara dua Magus peringkat 2 yang hebat?"     

Seorang Light Magus muda berhenti melakukan sesuatu yang sedang ia lakukan, "Apa yang harus kita lakukan? Haruskah kita memeriksanya? Mereka adalah Magus peringkat 2! Aku belum pernah melihat pertarungan seperti itu sebelumnya!"     

*Pak!*     

Bagian belakang kepalanya tiba-tiba dipukul seseorang. Light Magus yang masih muda itu berbalik dan melihat seorang Magus berjenggot putih, "Guru! Apakah saya mengatakan hal yang salah?"     

Wajah dari Light Magus tua itu sangat keriput, tetapi matanya memancarkan kebijaksanaan. Ia tidak ragu sedikit pun untuk sekali lagi memukul kepala si Light Magus muda.     

"Kenapa kamu masih melamun? Pergi dari sini! Getaran dari perang antara dua Magus peringkat 2 saja sudah cukup untuk membunuhmu tanpa menyisakan debu setitik pun!"     

Magus tua itu tampak sangat bijak. Ia pasti sudah memiliki banyak pengalaman hidup. Ia tahu bahwa pertempuran antara Magi level tinggi adalah bencana bagi orang-orang biasa, apalagi Magi peringkat rendah seperti mereka.     

"Hm? Apa?"     

Light Magus yang masih muda itu belum juga bereaksi.     

"Lihat!" Magus tua itu menarik rambutnya dan mengarahkan Magus muda itu untuk melihat ke arah dimana perang itu terjadi.     

Saat itulah, Magus muda akhirnya mengetahui bahwa semua Dark Magi dan Light Magi yang sedang bertarung ternyata sudah menyerah. Seolah sudah mencapai kesepakatan, mereka berlarian ke arah yang berlawanan dari awan jamur raksasa.     

"Apa kamu melihatnya sekarang? Hanya pendatang baru sepertimu yang berpikir untuk melihat pertarungan antara Magi peringkat 2."     

Magus tua itu menarik si Magus muda sambil berbicara, badai berwarna hijau muncul di bawah kakinya dan membawa mereka pergi menjauh.     

…..     

Sosok manusia putih yang dikelilingi kabut hijau roboh ke tanah, bersama dengan pecahan tulang-tulang yang sudah hancur.     

*Pak!* Giant terjatuh ke tanah, membentuk lubang besar saat tubuhnya menyentuh lantai.     

Ia tampak sangat menyedihkan. Lebih dari setengah duri tulang di tubuhnya sudah hilang, lengan kanannya pun juga hilang. Sekujur tubuhnya terluka parah.     

*Xiu!*     

Sosok hitam muncul di hadapannya, diikuti dengan kemunculan sepasang bayangan cakar dengan kobaran api berwarna merah darah.     

"Crimson Palm!" Leylin, di sisi lainnya, tampak baik-baik saja. Ia tampak sangat puas dengan kekuatan bola api miliknya, yang tadi ia kerahkan dengan kekuatan penuh.     

Wajahnya tidak menampakkan ekspresi apapun ketika ia dengan tenang mengerahkan pukulan terakhir kepada Giant.     

Giant berjuang untuk merangkak, tetapi bayangan cakar merah tua itu tanpa ampun menangkap kedua kakinya.     

*Ka-cha!*     

Kaki-kaki Giant tercengkram, api merah merambat dari kaki ke sekujur tubuhnya.     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.