Penyihir kegelapan di dunia magus

1Pada saat ini Leylin sudah memahami jalannya sebagai seorang Magus dengan sangat jelas. Seorang Magus peringkat 7 memahami satu Kekuatan Hukum secara lengkap, dan Magus peringkat 8 harus menguasai banyak Kekuatan Hukum. Sedangkan seorang Magus yang berada di puncak peringkat 8 perlu untuk menanamkan Kekuatan Hukum yang mereka ciptakan sendiri ke dalam tubuh mereka dan menggunakannya sebagai semacam jalan menuju kekuatan. Agar bisa naik ke peringkat 9, jalan ini perlu mengandung kekuatan ruang dan waktu!     

'Fondasi Kekuatan Hukum yang mewakili jalan menuju kekuatanmu adalah bagian yang paling penting!' Leylin tersenyum. 'Seharusnya kekuatan ini tidak hanya mengakomodasi semua kekuatan hukum yang digunakan dalam pembuatan jalan menuju kekuatanmu. Namun kekuatan ini juga harus cukup kuat untuk membuatmu bisa naik ke peringkat 9. Kekuatan Mimpi sudah memenuhi semua persyaratan ini, dan tidak seperti dugaanku, ternyata kekuatan itu sangat mampu untuk bergabung dengan Kekuatan Hukum lain...'     

Banyak makhluk yang berada di peringkat 7 dan di atasnya yang tidak mengetahui kelebihan dan kekurangan dari jalan menuju kekuatan yang akan mereka tempuh, sehingga mereka menyimpang dari jalur yang benar. Sayangnya mereka terjebak dan tidak dapat mengubah jalan menuju kekuatan mereka serta dipaksa untuk menemui jalan buntu. Leylin menduga bahwa para keberadaan yang berada di puncak peringkat 8 seperti Mother Core dan para Magus lainnya telah terkena masalah ini, sehingga mereka tidak dapat naik peringkat setelah sekian lama.     

Dibandingkan dengan mereka, Leylin sangat beruntung. A.I. Chipnya dapat mensimulasikan hasil yang terjadi di masa depan dan membuatnya bisa membandingkan kelebihan dan kekurangan dari berbagai Kekuatan Hukum. Selain itu, dia telah mempelajari rahasia dari banyak Magus kuno, dan dia juga telah melakukan perjalanan ke banyak dunia lainnya. Pada saat ini dia sudah berada di jalur yang benar.     

Leylin sangat memahami bahwa kerja keras saja tidak akan menghasilkan apa-apa. Hanya dengan menemukan jalan yang benar dan bekerja keras tanpa henti saja dia akan bisa mendapatkan keberhasilan. Namun, bahkan semua itu akan membutuhkan sedikit keberuntungan.     

'Jalanku menuju kekuatan sudah ditentukan. Sekarang aku hanya bisa menyesuaikannya dan tidak melakukan perubahan-perubahan besar... Kekuatan Hukum yang tidak perlu harus dihilangkan...'     

Leylin memberikan perintah, "A.I. Chip, tampilkan statistikku!"     

[Leylin Farlier, Warlock Peringkat 7, Garis Keturunan: Targaryen (peringkat 7). Kekuatan: 257,71, Kecepatan: 200,01, Vitalitas: 350,98, Kekuatan Spiritual: 611,27, Tubuh Kekuatan Hukum. Pemahaman Kekuatan Hukum: Pelahap (100%), Pembantaian (58%), Bencana (27%), Pembusukan (15%), Kutukan (1%). Penyerapan Kekuatan Asal: 27,99%] A.I. Chip mengumumkan.     

Mata Leylin berubah menjadi berwarna hitam pekat ketika melihat statistik dan pemahaman Kekuatan Hukumnya tersebut.     

"Kekuatan Hukum Pelahap dan Pembantaian sudah ditetapkan untuk mengambil peran penting di jalan menuju kekuatanku. Namun Kekuatan Hukum Bencana, Pembusukan dan Kutukan bisa dihilangkan dari jiwa sejatiku... Untungnya, pemahamanku pada ketiga Kekuatan Hukum ini tidak terlalu mendalam. Dengan struktur jiwaku dan pekerjaan A.I. Chip yang teliti, aku bisa menghilangkan ketiganya dari tubuhku tanpa mengalami kerugian apapun..."     

Bagi para keberadaan peringkat 7 dan diatasnya, jika mereka tidak membutuhkan Kekuatan Hukum yang ada di dalam tubuh mereka, sebaiknya mereka mengeluarkannya. Para Magus peringkat 7 dan 8 lainnya pasti akan mengeluarkan biaya yang sangat mahal untuk melakukan tindakan tersebut.     

Namun Leylin memiliki sebuah rencana yang lebih baik daripada sekedar mengeluarkan kekuatannya tersebut.     

'A.I. Chip! Aktifkan kekuatan Cakram Manderhawke untuk melakukan perjalanan lintas dunia dan hubungkan aku dengan klonku di Dunia Para Dewa!' Cakram Manderhawke melayang dari telapak tangan Leylin, rune-rune yang aneh memenuhi benda tersebut ketika cakram itu membuka sebuah lorong berwarna hitam.     

Di Dunia Para Dewa, klon Leylin yang berwujud manusia setengah dewa itu membuka matanya dan cahaya berwarna emas bersinar di kedua matanya. Kulit binatang berwarna hitam muncul dan membawa rune-rune rumit serta memancarkan sebuah aura kuno yang misterius.     

Kulit binatang ini merupakan sesuatu yang Leylin dapatkan di gurun wilayah barat. Pada saat itu, dia hanya menganggap bahwa kulit binatang tersebut sebagai sesuatu yang unik dan menduga bahwa benda itu berisi banyak informasi     

*Beep!* Mata Leylin memancarkan dua cahaya petir berwarna emas yang menghantam kulit binatang tersebut, potongan kulit binatang itu segera melayang ke langit ketika sejumlah besar informasi dikirimkan.     

"A.I. Chip, mulai menyesuaikan transmisi!" Leylin yang berwujud manusia setengah dewa itu memberikan perintah sebelum kembali memejamkan matanya...     

Pada saat ini, Leylin telah menyelesaikan transmisi yang dia lakukan dari Dunia Magus dan menggunakan lorong yang dibuat dengan Cakram Manderhawke untuk mengirim informasi ke A.I Chip tambahan.     

[Beep! Tanda terima dikirimkan dari A.I. Chip tambahan, transmisi 100% selesai. Sedang mengembalikan data ke ukuran semula...] A.I. Chip memproyeksikan sejumlah besar informasi kepada Leylin yang ada di Dunia Magus di sebuah layar besar yang berkedip-kedip.     

Sekumpulan data yang disegel di dalam kulit binatang itu berisi kumpulan informasi dari sebuah peradaban kuno. Leylin pada wujud manusia setengah dewa telah melakukan sebagian besar proses penerjemahan informasi itu, sehingga Leylin yang ada di Dunia Magus hanya perlu membaca dengan teliti informasi yang dikirim kepada A.I. Chip tersebut.     

"Teori senjata-senjata Dewa Tertinggi..."     

"Pendeteksian dan konstruksi Kekuatan Asal..."     

"Fondasi senjata-senjata Dewa Tertinggi- dunia 4D..."     

Data itu sangat besar dan berisi sejumlah besar informasi. Sebagian besar informasi tersebut berkaitan dengan pembuatan senjata-senjata Dewa Tertinggi.     

"Mereka adalah peradaban berumur pendek yang muncul setelah masa penurunan para dewa, pada zaman yang dikenal sebagai zaman kegelapan. Karena terinspirasi oleh teori yang dibuat oleh para Arcanist, peradaban ini mengkhususkan diri dalam bidang pembuatan senjata. Meskipun senjata Dewa Tertinggi ini adalah rancangan terbaik mereka, tetapi bahkan kekuatan dari seluruh peradaban mereka tidak dapat membantu mereka untuk menyelesaikan senjata itu..."     

Mata Leylin bersinar ketika dia melihat informasi tersebut. Ini adalah sebuah senjata Dewa Tertinggi, sebuah konsep dari Dunia Para Dewa! Para insinyur dari peradaban itu berharap untuk menciptakan sebuah senjata yang lebih kuat dari yang para dewa, sebuah alat dengan kekuatan luar biasa yang bahkan dapat membunuh para dewa!     

Leylin percaya bahwa kemungkinan senjata itu memiliki nama lain, yaitu Senjata Kekuatan Asal, sebuah alat yang ditenagai oleh Kekuatan Asal Dunia dan dirancang untuk melukai para makhluk yang memahami Kekuatan Hukum.     

Karena sekarang Leylin sendiri adalah seorang Warlock peringkat 7, dia menyadari perbedaan dari peringkat ini dengan peringkat-peringkat lainnya. Sebagian besar makhluk peringkat 7 sudah menghentikan pertarungan mantra, dan mereka lebih memilih untuk menggunakan Kekuatan Hukum mereka yang dikombinasikan dengan Kekuatan Asal Dunia. Beberapa garis keturunan bawaan dapat diaktifkan di peringkat ini.     

Karena kondisi ini, Leylin harus merancang pendekatan baru dalam bertempur. Sebuah senjata yang terbuat dari Kekuatan Asal pasti akan memberikan peningkatan kekuatan yang luar biasa.     

'Selama proses pembuatan sebuah senjata ilahi, para dewa akan sering memasukkan daging, darah, dan jiwa mereka sendiri ke dalam senjata itu. Itulah alasan mengapa sebuah senjata ilahi memiliki kekuatan yang begitu besar. Senjata Kekuatan Asal berfungsi dengan Kekuatan Asal sebagai fondasinya, sehingga membuat proses pembuatannya menjadi sangat sulit. Tentu saja, kekuatan senjata itu juga akan meningkat...'     

Leylin mengangguk ketika membaca informasi itu. Para insinyur dari peradaban ini memiliki sebuah pemahaman yang sangat kuat tentang Kekuatan Hukum dan Kekuatan Asal.     

'Aku penasaran apakah kematian mereka ada kaitannya dengan kenyataan bahwa mereka berusaha untuk mendapatkan Kekuatan Asal. Bagaimanapun juga, tindakan semacam ini dilarang oleh para dewa...'     

Leylin memikirkan hal itu sedikit lebih lama sebelum mengesampingkan teori tersebut. Meskipun tidak ada petunjuk yang cukup, tetapi menurut tebakannya, jika para dewa menyadari bahwa para manusia 'rendahan' itu mencoba menggunakan Kekuatan Asal untuk membuat sebuah senjata, mereka pasti ingin agar para manusia ini dihancurkan. Semut-semut harus menyadari posisi mereka dan para dewa akan mendatangkan kehancuran pada semua hal yang menghalangi jalan mereka. Kehendak mereka tidak akan pernah bisa ditentang!     

'Pantas saja akhirnya mereka tidak bisa membuat senjata Dewa Tertinggi...' Leylin menggunakan kekuatan jiwanya untuk membaca sepuluh baris sekaligus. Dia menggelengkan kepalanya setelah selesai membaca panduan untuk membuat senjata yang dikenal sebagai Black Sacrifice ini.     

'Berapa banyak Kekuatan Asal yang bisa diserap oleh seorang manusia biasa? Mereka sangat kekurangan sumber kekuatan jika mereka ingin menciptakan sebuah senjata yang terbuat dari Kekuatan Asal. Mereka bahkan tidak bisa membuat komponen-komponen intinya...'     

'Lupakan masalah itu, Kekuatan Asal adalah sebuah sumber daya yang suci dan langka bagi para dewa. Bagaimana mungkin mereka bisa menyianyiakannya untuk membuat senjata? Persyaratan minimal untuk membuat sebuah senjata Kekuatan Asal adalah memiliki kekuatan yang setara dengan seorang Magus peringkat 7.'     

Leylin menggelengkan kepalanya, dia sudah tidak merasa bingung dengan kegagalan yang dialami peradaban itu. 'Namun, buku Black Sacrifice ini bermanfaat untukku. Buku ini memberiku sebuah model untuk membuat sebuah senjata Kekuatan Asal. Ini artinya aku tidak harus menggunakan banyak pemrosesan dengan menggunakan A.I. Chip lagi...'     

Bagi Leylin, pembuatan sebuah senjata dengan menggunakan Kekuatan Asal bukanlah sebuah masalah. Wewenang yang dia miliki di Dunia Mimpi akan membuatnya bisa melakukannya. Lagipula, dia sendiri tidak akan berani menyerap terlalu banyak Kekuatan Asal Dunia Mimpi, jadi akan sangat berguna baginya jika dia menggunakan kekuatan tersebut pada senjatanya.     

Dengan Kekuatan Asal sebagai sebuah fondasi, sebuah senjata Dewa Tertinggi bukanlah sesuatu yang digunakan dengan konsep yang sama seperti menggunakan Kekuatan Asal untuk melancarkan serangan. Keduanya menganut konsep yang berbeda.     

Jauh di dalam lubuk hati Leylin, dia telah menyusun sebuah rencana yang lebih besar. Dia ingin memasukkan Kekuatan Hukum yang tidak berguna untuknya ke dalam senjata Kekuatan Asal tersebut dan menciptakan sebuah alat penghancuran yang bahkan lebih mengerikan!     

Dengan Kekuatan Hukum Pelahap, Leylin pasti akan memakan keberadaan-keberadaan yang lebih kuat di masa depan agar dia bisa merebut Kekuatan Hukum yang telah mereka pahami. Sedangkan untuk Kekuatan Hukum yang tidak berguna untuk jalan menuju kekuatannya, dia akan memindahkannya ke dalam senjata ini dan meningkatkan kekuatannya.     

Dengan banyaknya Kekuatan Hukum yang dimasukkan ke dalam senjata tersebut, Leylin hanya bisa memperkirakan akan menjadi semengerikan apa senjata itu di masa depan. Suatu hari nama senjata ini akan bergema di seluruh alam semesta dan membuat banyak keberadaan yang memahami Kekuatan Hukum gemetar ketakutan!     

...     

Di balik pembuatan senjata Kekuatan Asal ini terdapat intisari dari seluruh peradaban tersebut. Bahkan dengan kemampuan pemrosesan Leylin yang digunakan bersama dengan bantuan dari A.I. Chip, dia masih memerlukan waktu untuk benar-benar mencerna informasi tersebut dan menggunakannya untuk dirinya sendiri. Tidak hanya itu, dia harus mensimulasikan model-model baru, kemudian mengoptimalkan dan menyempurnakannya.     

Waktu berlalu dengan tenang ketika Leylin memulai percobaannya dalam memanipulasi Kekuatan Asal Dunia Mimpi untuk membangun senjata Dewa Tertinggi. Selama periode waktu ini, dia tidak bersikap gegabah dengan mencoba untuk menantang para Raja Bencana, melainkan hanya menemani anggota keluarganya dalam menjalani gaya hidup yang cukup tenang namun nyaman.     

Sampai pada suatu hari...