Penyihir kegelapan di dunia magus

Balor



Balor

2"Aku, Jesdric, adalah yang terkuat..."     

Seekor Balor besar menginjak tubuh seekor Orthon [1][1] sambil berteriak. Sayap iblisnya yang besar mengepak ketika darah menyembur keluar dari luka di dada iblis tersebut.     

Orthon adalah seorang iblis berperingkat tinggi, dan serangan tiba-tiba yang dia lancarkan telah menyebabkan sejumlah kerusakan. Akibat membunuh makhluk lainnya itu, kini dada Balor tersebut telah benar-benar hancur. Sisik-sisik terkelupas bersama darah dan daging di atasnya, bahkan seseorang bisa melihat tulang-tulang berwarna pucat serta jantung yang berdetak.     

Meskipun cedera semacam itu mungkin tidak berakibat fatal bagi para monster, namun mereka tersebut masih memerlukan waktu untuk memulihkan dari.     

Banyak iblis yang menatap Jedric dengan iri karena dia adalah seekor monster kuat dengan sebuah garis keturunan bangsawan, dan bahkan terdapat pula para monster dengan keinginan yang sama seperti para iblis. Jika seekor monster membunuh Balor tersebut, maka sebagian dari kekuatannya akan diserap sehingga membuat para penyerangnya itu bisa menaikkan peringkat mereka dan berubah menjadi seekor Balor!     

Oleh karena itu, di samping tubuh Orthon tersebut juga terdapat tubuh para monster yang telah terkoyak. Mereka ini adalah para monster yang ingin mencuri kekuatan Jesdric, tetapi mereka semua dihancurkan hingga berubah menjadi potongan-potongan kecil.     

"Kemarilah! Beri aku lebih banyak daging dan jiwa agar aku bisa naik peringkat!"     

Sebuah lapisan energi berwarna merah darah muncul di tubuh Jesdric dan sejumlah besar lava berubah menjadi pembuluh-pembuluh darah kecil yang menyelimuti tubuhnya. Terlihat jelas bahwa Balor ini hampir naik peringkat. Mungkin monster tersebut hanya memerlukan satu lawan berperingkat tinggi untuk menyenangkan Kehendak Dunia Jurang Kegelapan dan berubah menjadi Balor Api yang merupakan kekuatan tertinggi di antara para iblis.     

Hold Monster!     

Pancaran cahaya mantra yang tiba-tiba dilemparkan tersebut menghentikan suara auman marah dari Balor tersebut. Dengan mata yang dipenuhi dengan amarah dan keheranan, monster itu melihat sosok seorang iblis muncul dari balik kegelapan.     

Musuh tersebut memiliki sebuah tanduk iblis, dan terlihat jelas bahwa di adalah seorang iblis bertanduk berperingkat tinggi.     

Fireball! Higher Entangle!      

Iblis itu jelas tidak memberi waktu bagi Jesdric untuk berbicara. Dengan sebuah lambaian tangannya, kobaran-kobaran api yang kuat menenggelamkan tubuh Balor tersebut. Kemudian muncul pancaran cahaya dari mantra pemanggilan.     

Demon Summoning!     

Dari formasi mantra teleportasi yang melayang di udara tersebut, bawahan Leylin yang merupakan para iblis berperingkat rendah itu muncul dan menangani serangan Balor tersebut dengan sekuat tenaga.     

"Haha, mantra penyembunyi dan serangan tiba-tiba! Dasar para iblis tercela!"     

Balor itu mengaum, kemudian pancaran cahaya jahat yang luar biasa kuat muncul dan membuat para iblis berperingkat rendah tersebut bergegas mundur.     

"Lagipula aku adalah seorang iblis. Apakah aku harus bertarung seperti seorang kesatria denganmu?"     

Leylin mendengus, sebilah belati berwarna hitam ditancapkan ke mata monster tersebut.     

"Ah..."     

Serangkaian suara teriakan menyedihkan yang memekakkan telinga terdengar. Kemudian diikuti dengan suara geraman mengerikan, "Aku akan membunuhmu! Jesdric akan menghancurkan tengkorakmu hingga berubah menjadi bubuk!"     

Kobaran api berwarna merah menyembur keluar dari mata Jesdric dan panas yang hebat dari kobaran api itu melelehkan belati yang sebelumnya Leylin tancapkan hingga berubah menjadi cairan.     

"Dia- Dia akan naik berevolusi!"     

Salah satu pemimpin iblis berperingkat rendah dari pasukan Leylin itu berseru dengan ekspresi tercengang dan dalam waktu singkat tubuhnya telah dicengkeram oleh Balor yang sedang mengamuk tersebut. Kobaran api yang mengerikan itu membesar dan membentuk sebuah obor api yang bersinar terang.     

"Kalian semua akan mati!" Gelombang serangan api lainnya ditembakkan bersama dengan teriakan Balor tersebut, dan sebagian besar bawahan Leylin telah mati dalam sekejap.     

Ketika gelombang serangan api itu tiba di hadapan Leylin, dia menggunakan sebuah gulungan mantra teleportasi tingkat tinggi dan meninggalkan medan pertempuran tersebut.     

"Jangan pernah berpikir untuk melarikan diri!"     

Dengan api yang menyelimuti tubuhnya, Balor tersebut tampak tidak berbeda dengan seekor Balor Api. Setelah melihat Leylin, makhluk itu meraung dan kemudian mengejarnya secara gila-gilaan.     

Tidak peduli apakah para iblis atau monster, semua makhluk yang berada di jalan yang dilalui oleh Balor tersebut berubah menjadi daging cincang atau abu dan menciptakan sebuah jejak berdarah.     

"Dasar iblis terkutuk. Jangan lari!"     

Dengan menggunakan satu-satunya matanya yang tersisa, Jesdric mendapati bahwa iblis jahat itu sudah melarikan diri ke bawah dinding benteng dan tampaknya dia akan kembali ke kelompok yang memiliki bala bantuan.     

Dalam keadaan marah, Balor itu menyerang ke depan, dia mengabaikan semua bahaya.     

*Bang!*     

Namun, sebuah jebakan yang tiba-tiba muncul di atas tanah itu membuat Jesdric kehilangan keseimbangannya. Kemudian tubuhnya yang besar itu jatuh ke dalam sebuah lubang yang dalam dan menciptakan sebuah gempa kecil.     

Di bawah kakinya, terdapat sebuah lubang besar yang tidak diketahui kapan munculnya.     

Dimensional Scan! Water Shower Spell! Ice Breath!     

Para iblis yang muncul entah dari mana itu kini berdiri di sekitar lubang tersebut sambil menembakkan mantra-mantra kepada Balor yang berada di tengah lubang itu dengan penuh semangat.     

"Tuan!" Hanalin bergerak menuju ke samping Leylin. Sebelumnya Leylin telah memberitahunya dan dia mulai memasang perangkap ini. Namun yang membuatnya terkejut, ternyata targetnya adalah seekor Balor!     

Tidak! Bahkan bisa dipercaya jika makhluk ini dianggap sebagai seekor Balor Api!     

Pada saat itu, kekuatan Leylin tertanam di dalam benak Hanalin.     

"Kamu melakukannya dengan baik!" Leylin mengangguk untuk menunjukkan pengakuannya, kemudian dia melihat ke arah Balor yang sekarang seluruh tubuhnya diselimuti oleh potongan-potongan es.     

"A.I. Chip, bagaimana pengumpulan datanya?"     

[Beep! Mendapatkan sampel daging. Menyelesaikan pemindaian fisik dan jiwa. Pemindaian mencapai 100%.] A.I. Chip mengumumkan dengan setia.     

"Mm, kalau begitu sekarang kamu sudah benar-benar tidak berguna."     

Leylin melompat ke depan, dan sebuah garis tipis berwarna hitam melesat melewati leher Balor tersebut, serangan tambahan yang ditujukan kepada jiwa itu membuat kekacauan dan kegilaan yang terlihat di mata monster tersebut benar-benar meredup.     

"Tidak, ini mustahil... Aku, Jesdric, adalah monster yang paling kuat. Aku masih harus berevolusi menjadi seekor Balor Api... Bagaimana mungkin aku bisa mati di sini..."     

Jesdric bergumam ketika tubuh besarnya itu jatuh.     

Pada saat Leylin membunuh monster tersebut, dia merasakan energi jiwa yang luar biasa mengalir ke dalam tubuhnya, dan dia bahkan bisa merasakan bahwa dia mendapatkan kesan baik dari Kehendak Dunia Baator...     

"Dibandingkan dengan metode evolusi lainnya, keuntungan yang didapatkan dari Perang Darah ini masih menjadi metode terbaik..."     

Meskipun kekuatan kecil ini tidak berarti bagi Leylin, namun sebagian besar energi jiwa yang diperlukan untuk berevolusi ini akan tersedia dari pertempuran ini jika dia benar-benar seorang iblis bertanduk.     

"Risiko tinggi berarti imbalan besar! Selama aku bisa selamat dari Perang Darah antara para iblis dan monster ini, aku pasti bisa mendapatkan kemajuan besar. Tidak heran jika Delapan Kegelapan bersedia mengambil risiko untuk benar-benar mati demi menjebak para monster agar masuk ke neraka dan bertarung..."     

Para iblis gemar menggunakan tipu daya dan rencana-rencana licik dengan memindahkan medan pertempuran ke tempat lain selain neraka.     

Ada sebuah rahasia dibalik strategi ini. Hanya para iblis lubang yang berpengetahuan dan delapan bangsawan iblis saja yang mengetahui rahasia ini. Meskipun tentu saja, Leylin juga mengetahuinya.     

Jika para iblis itu sampai terbunuh di neraka, maka mereka akan benar-benar mati. Tidak ada cara bagi mereka untuk bisa hidup kembali. Namun jika mereka mati di dunia lain, mereka masih memiliki harapan untuk dihidupkan kembali dengan memberikan sebuah bayaran tertentu.     

Dengan kata lain, para iblis yang mati dalam Perang Darah ini tidak akan bisa dihidupkan kembali. Bahkan Asmodeus tidak akan bisa melakukannya.     

Karena bersedia mengambil sebuah risiko yang begitu besar, maka Delapan Kegelapan itu pasti sedang mengincar sesuatu yang sangat besar.     

Leylin segera menyadari hal itu.     

*Boom!*     

Pada saat ini, sebuah ledakan mengerikan muncul dari tengah medan pertempuran. Sebuah badai api yang besar menerjang dan mengoyak segala sesuatu serta membentuk sebuah awan jamur berwarna merah.     

"Ini adalah kemampuan Self Detonation [2][2] yang diaktifkan sebelum kematian seekor Balor Api! Sepertinya Delapan Kegelapan telah berhasil membunuhnya!"     

Ledakan besar itu berlanjut dan membuat Leylin bisa memastikan bahwa ada empat Balor Api yang telah mati di tangan Delapan Kegelapan.     

Serangan yang dilancarkan oleh pihak musuh ini hanya bisa dihindari oleh para iblis lubang cerdik yang menggunakan mantra Greater Teleportation. Ini artinya para iblis berperingkat tinggi dan juga sejumlah besar monster yang berada di sekitar pusat ledakan tersebut telah disapu bersih.     

"Kemenangan telah ditentukan! Empat Balor Api telah mati secara berurutan bersama dengan sejumlah besar monster yang kuat. Bahkan bangsawan monster dari jurang kegelapan akan mendapatkan pukulan telak pada mentalnya dan meratapi kekalahan ini untuk waktu yang sangat lama..."     

Bukan hanya Leylin saja yang memahami hali ini.     

Pada saat kemampuan Self Detonation Balor Api pertama diaktifkan bersama dengan sebuah suara teriakan yang memekakkan telinga, seekor Succubus [3][3] yang mempesona melesat keluar dari kepungan empat iblis lubang dan dengan risiko terluka parah, dia melesat ke cakrawala sambil meninggalkan sebuah jejak api yang berkobar di belakangnya.     

"Seharusnya itu adalah Red Shroud, komandan pasukan monster dalam serangan kali ini! Dia juga putri yang paling dicintai oleh raja Succubus yang merupakan bangsawan monster dari jurang kegelapan... Sangat disayangkan karena setelah kekalahan ini, kemungkinan statusnya akan berada dalam bahaya..."     

Para makhluk yang kuat telah mati, dan para komandan telah melarikan diri. Ini merupakan sebuah pukulan telak bagi pasukan musuh.     

Ketika banyak iblis berperingkat tinggi memasuki medan pertempuran dan membantai para monster yang lebih lemah, peristiwa ini menjadi awal bagi penghancuran total pasukan monster tersebut.     

...     

Setelah pertempuran tersebut berakhir, selain Red Shroud yang menjadi komandan dan beberapa monster beruntung yang berhasil melarikan diri, sebagian besar pasukan monster terbunuh di Benteng Perunggu, termasuk empat Balor Api! Peristiwa ini kembali menjadi aib bagi para monster dari jurang kegelapan yang mencoba menyerang benteng tersebut.     

Pencapaian yang begitu memukau tersebut jarang terjadi bahkan dalam sejarah Perang Darah.     

Dalam pengepungan kali ini, Tiamat sang Naga Kromatik yang telah memblokir dinding Benteng Perunggu dan tetap bertahan sampai pertempuran tersebut berakhir harus mendapatkan penghargaan atas pekerjaannya itu.     

Setelah pertempuran tersebut berakhir, Leylin melihat bahwa bagian-bagian tubuh dari naga raksasa tersebut telah terkoyak, dan juga terdapat tanda-tanda luka bakar di tubuh naga itu. Seekor naga iblis jantan tanpa kepala juga terlihat lemah. Para naga tersebut telah menerima serangan tak terkendali dari para monster yang bergegas mundur. Pada akhirnya serangan dari kemampuan Self Detonation yang dilancarkan oleh para Balor Api juga membuat mereka terluka parah.     

Pada saat ini Leylin mengetahui alasan mengapa para naga tersebut bekerja begitu keras. Delapan Kegelapan telah berjanji bahwa mereka akan menyerahkan kendali atas Benteng Perunggu dan mengakui naga tersebut sebagai penguasa Benteng Perunggu!     

Pada saat itu, Leylin mencium sebuah aroma konspirasi.     

Kendali atas Benteng Perunggu! Itu adalah sesuatu yang sudah Asmodeus rencanakan selama lebih dari seribu tahun, namun sekarang dia menyerahkannya begitu saja. Bahkan para Lemure bisa mengetahui bahwa ada sesuatu yang tidak beres.     

Kepribadian yang dimiliki oleh para iblis membuat mereka hanya bersedia berkompromi untuk mendapatkan keuntungan yang bahkan lebih besar!     

[1] Orthon : Iblis bersayap dan berbaju pelindung     

[2] Self Detonation: Jurus meledakkan diri     

[3] Succubus : Monster pemikat yang biasanya berwujud wanita cantik     


Tip: You can use left, right, A and D keyboard keys to browse between chapters.