Benteng Perunggu
Benteng Perunggu
Dibutuhkan lebih sedikit energi untuk mengirimkan sebuah bayangan daripada mengirimkan tubuh asli seseorang. Seandainya hanya bayangan saja yang dikirimkan, maka Lucas masih memiliki sedikit harapan untuk selamat. Namun, Night Hag itu telah mengirimkan sebuah gulungan berisi informasi, sesuatu yang membuat Lucas harus berfungsi sebagai sumber energi.
Lucas telah benar-benar menghilang untuk menjadi bayaran bagi gulungan kulit domba yang sekarang berada di tangan Leylin. Semua energi yang dimiliki oleh jiwa tersebut telah digunakan untuk mengirimkan gulungan itu.
'Jadi bahkan tidak ada sedikitpun energi yang tersisa dari Petitioner itu. Para iblis benar-benar ahli dalam masalah menghitung dan membuat rencana-rencana yang cermat. Jika aku tidak memperhitungkan harga Lucas kedalam biaya yang kubayarkan, Night Hag itu akan benar-benar menuntutku untuk memberikan bayaran berperingkat tinggi..'
Setelah kesepakatan ini, pemahaman Leylin tentang kelicikan dan kelihaian para iblis menjadi semakin mendalam.
'Namun... Garis kontrak yang kulihat di tubuh Lucas memang nyata. Meskipun aku harus membayar sedikit lebih mahal, namun pada akhirnya aku mendapatkan apa yang kuinginkan."
[Beep! Gulungan telah dipindai. 13,86% bagian yang berisi informasi palsu atau tidak penting telah dibuang. Bagian yang tersisa digabungkan dengan informasi-informasi yang relevan. Melakukan penyusunan... Mengirimkan ke dalam ingatan tuan.]
'Sepertinya Night Hag tidak menipuku. Apakah ini karena kekuatanku?' Leylin mengelus dagunya, 'Selain itu, tanda diduga jiwa-jiwa fanatik itu menjadi sangat berguna.'
Leylin telah menggunakan jiwa-jiwa dari beberapa pengikut Akaban yang sedang tertidur untuk pertukaran tersebut. Jiwa-jiwa adalah mata uang utama yang digunakan di jurang kegelapan dan neraka. Agar bisa mendapatkan cukup banyak roh, para monster dan iblis mengabaikan anjuran gereja serta melakukan pembantaian. Mereka melangkahi mayat-mayat rekan-rekan mereka untuk bergegas masuk ke dunia nyata utama dan merupakan penyebab terjadinya banyak pembantaian.
Dibandingkan dengan upaya melelahkan yang dilakukan oleh para monster dan iblis itu, Leylin hanya membobol kuil dari seekor makhluk setengah dewa serta memperoleh cadangan jiwa Akaban yang dikumpulkan selama beberapa ratus tahun. Cadangan jiwa Sakartes yang terdiri dari jiwa-jiwa yang saleh dan kuat itu telah dikumpulkan selama beberapa ratus tahun, dan mereka adalah harta berharga yang bahkan bisa menggoda para bangsawan iblis.
Leylin tidak memiliki cara untuk mengubah jiwa-jiwa pengikut Akaban tersebut menjadi pengikutnya sendiri, dan langsung menyerap mereka merupakan tindakan yang dianggap terlalu boros. Menggunakan mereka dengan cara seperti ini dapat dianggap sebagai tindakan memanfaatkan sampah.
'Namun...' Leylin tersenyum kecil, seolah-olah dia sedang melihat beberapa adegan menyeramkan yang terjadi di masa depan. 'Jiwa dari seorang penduduk asli memang berbeda dari jiwa-jiwa yang ada di dunia nyata utama. Kontaminasi dari jiwa-jiwa itu merupakan sesuatu yang bahkan ditakuti oleh para dewa."
Kekuatan keyakinan dapat dianggap sebagai kekuatan dari sebuah jiwa, dan keyakinan dari seorang penduduk asli merupakan racun yang bahkan tidak berani disentuh oleh para dewa. Kontaminasi tersebut berasal dari dalam jiwa mereka, dan orang-orang yang tidak memiliki kemampuan pengamatan Leylin benar-benar tidak akan bisa mengetahuinya.
Tak perlu dikatakan lagi, Leylin telah memalsukan jiwa para pengikut Akaban tersebut untuk digunakan dalam pertukaran. Dari luar dia membuat jiwa-jiwa itu terlihat tidak berbeda dari jiwa-jiwa biasa. Banyak monster dan iblis yang akan terkena pengaruh begitu jiwa-jiwa ini menjadi bagian dari pasar umum, dan ini merupakan sesuatu yang dia nantikan dari lubuk hatinya yang paling dalam.
...
Leylin sudah mulai bergerak karena sekarang dia sudah memiliki sebuah peta yang akurat. Ketika dia sudah semakin dekat dengan Benteng Perunggu, semakin banyak iblis yang muncul di sekitarnya. Setiap hari dia bisa melihat para iblis berbaju pelindung sedang berbaris di kamp mereka. Namun, mungkin karena keberpihakannya pada kejahatan atau auranya yang kuat, hanya sedikit iblis yang datang untuk mengganggunya.
Leylin tiba di Benteng Perunggu setelah melakukan sebuah perjalanan yang tenang. Kota ini dikenal karena ditempatkan di dalam 12 lapisan lingkaran dinding perunggu yang kokoh. Setiap lingkaran dilengkapi dengan sebuah mesin perang yang kuat dan mengerikan, sangat tangguh serta mematikan.
Ketika Leylin pertama kali melihat ke arah Benteng Perunggu itu, dia merasa seolah-olah sedang melihat seekor binatang baja yang sedang berbaring diatas tanah. Ada banyak Iblis berperingkat rendah dan para Imp yang sedang bekerja keras untuk memperkuat pertahanan benteng tersebut bersama dengan para Petitioner. Seseorang bisa melihat banyak pilar dan pilar pendukung yang berbentuk seperti tulang, kemudian palu serta sekop yang diletakkan di dekat benteng itu. Benteng tersebut terus-menerus diperluas tanpa henti.
Meskipun semua tanda menunjuk ke arah sebuah pemandangan yang ramai di luar benteng tersebut, namun para Imp, iblis berperingkat rendah, dan Petitioner sedang melakukan pekerjaan mereka secara seksama. Seluruh lingkaran pertahanan benteng itu seperti sebuah mesin besar yang setiap gerakannya dilakukan secara teratur dan akurat.
Para pengunjung berbaris di luar Benteng Perunggu dan menjalani pemeriksaan dari pasukan penjaga. Mereka memasuki benteng tersebut dengan tertib.
Jika ini adalah jurang kegelapan, semua orang mungkin sudah lama terlibat dalam kerusuhan. Namun, para iblis berbeda. Mereka adalah makhluk yang patuh terhadap hukum, dan mematuhi sistem adalah sifat mereka. Sembilan Neraka Batoor sangat menyukai 'anak-anak baik' yang mematuhi aturan.
Leylin hanya bisa mengangkat bahunya dan bergabung dengan antrian tersebut. Sekelompok iblis berperingkat rendah bertanggung jawab atas wilayah ini. Kebanyakan dari mereka adalah Barbazu atau yang dikenal sebagai iblis berjanggut. Mereka memiliki ciri khas bertanduk kambing dan kulit bersisik serta sayap tulang berwarna hitam. Sebagian besar dari mereka mengenakan baju pelindung, dan salah satu tangan mereka tampak seperti sebuah kait baja. Tubuh mereka diselimuti oleh duri-duri tajam, dan kilatan cahaya dingin serta racun dari duri-duri tersebut segera mengintimidasi makhluk-makhluk lainnya.
Para iblis berjanggut ini kadang-kadang bekerja sebagai para pemandu bagi roh-roh jahat, tetapi sepertinya tidak ada roh jahat yang terdapat di benteng ini. Akibatnya, emosi mereka menjadi agak buruk. Leylin telah melihat beberapa iblis miskin yang diseret di hadapannya dan mendapatkan penyiksaan serta interogasi dari para Kyton sang iblis berantai.
Perlahan tapi pasti antrian tersebut bergerak maju, dan giliran Leylin akan segera tiba.
"Sebutkan nama, identitas, dan bukti kesetiaanmu..." Kata seorang Barbazu berkepala dua yang ada di hadapan Leylin. Di dekat Barbazu tersebut juga ada seorang Imp yang sayap patahnya berderak di punggungnya dan mata jahatnya dipenuhi dengan keserakahan. Kobaran api terus berputar di antara mulut dan seluruh wajahnya, sehingga terlihat seperti serangga-serangga beracun yang masuk serta keluar dari lubang hidung, mulut dan telinganya.
"Aku berasal dari Neraka Tingkat Kedua, Dis. Aku adalah bagian dari legiun bangsawan iblis, di bawah wilayah hukum iblis lubang Azlok," Leylin menyibak rambutnya sedikit, dan sebuah aura yang kuat dipancarkan untuk membentuk sebuah tanda yang terlihat tidak jelas.
Tidak ada seorangpun di Baator yang benar-benar tidak memiliki seorang tuan. Para iblis sangat dibatasi oleh sistem hierarki, dan setiap tingkat di neraka itu memiliki sebuah sistem hierarki sendiri. Para atasan mereka diperintah oleh para iblis yang bahkan lebih kuat, dan hierarki tersebut naik hingga sampai ke delapan bangsawan iblis neraka.
"Dari Dis juga! Tempat itu menjadi semakin kacau setelah sang bangsawan iblis menghilang..." Imp itu bergumam sendiri sambil mengungkapkan sebuah ekspresi ketakutan di wajahnya.
Tidak diragukan lagi jika aura Leylin merupakan aura yang dimiliki oleh seorang iblis berperingkat tinggi, dan Imp itu hanya seorang iblis berperingkat rendah. Meskipun para atasan tidak memiliki wewenang atas bawahan dari rekan-rekan mereka, namun dia dapat dengan mudah membunuh Imp tersebut jika dia memang menginginkannya.
Hati Imp itu membeku ketika memikirkan kembali rencana jahat yang sebelumnya terjadi di Dis dan para pesaing yang sekarang mengincar posisi bangsawan iblis di wilayah tersebut. Secara tidak sadar dia ekspresinya berubah menjadi lebih patuh.
"Belakangan ini ada banyak iblis dari Dis yang datang ke tempat ini, anda harus berhati-hati, tuanku."
"Mm, untuk saat ini aku berharap bisa menyembunyikan catatan ini, dan mendapatkan informasi tentang para pesaingku," Kata Leylin dengan suara pelan sambil mengangguk.
"Oh?" Ekspresi Imp tersebut menjadi lesu, tetapi dia segera ditarik ke samping oleh iblis berjanggut yang ada di belakangnya. "Sepuluh koin. Atau harta lainnya dan aku akan segera memberimu informasi."
Para iblis sangat mudah disuap. Leylin hanya bisa merasa sedikit kasihan kepada para iblis malang yang tidak mampu membayar suap sebelum dia melakukannya.
"Ini, berikan informasinya padaku," Leylin dengan acuh tak acuh mengeluarkan sebuah tas berwarna kuning muda dan membukanya sedikit untuk mengungkapkan kilauan dari jiwa-jiwa yang tersimpan di dalamnya.
Terlepas apakah itu koin, barang, atau benda berharga, namun di Baator, semua benda tersebut dinilai dengan menggunakan jiwa sebagai ukurannya. Imp dan iblis berjanggut itu saling berpandangan, sebelum dengan senang hati menjawab bersama-sama, "Tidak masalah, kita sepakat!"
...
Leylin akhirnya memasuki Benteng Perunggu setelah semua hal itu selesai dilakukan. Banyak iblis berperingkat rendah yang berbaur menjadi satu dengan yang lain di tempat ini, sebelum berangkat ke Perang Darah. Bergabungnya para iblis berperingkat rendah dan Petitioner ke dalam kerumunan tersebut menciptakan sebuah pasar yang ramai serta terasa hidup.
Pada saat ini Leylin sedang berjalan-jalan di jalanan sambil mengingat kembali informasi yang baru saja dia terima. Matanya memperlihatkan sedikit angan-angan.
"Ternyata menghilangnya Beelzebub memberikan dampak yang lebih besar dari yang kuduga." Leylin hanya bisa menghela napas ketika mengetahui kenyataan ini. Hukum yang berlaku di neraka sangat ketat. Para iblis membentuk sebuah sistem hierarki yang besar dan akurat, dan perbedaan antar peringkat dibedakan dengan jelas. Di puncak hierarki ini adalah Asmodeus, Penguasa Tertinggi Neraka Baator dan pemimpin dari Delapan Kegelapan.
Delapan Kegelapan adalah delapan jenderal Asmodeus yang memiliki banyak iblis berperingkat tinggi dan iblis lubang sebagai bawahan mereka. Mereka semua memiliki banyak bawahan dan mereka berupaya keras untuk mengejar status serta kekuasaan.
Biasanya, semua sistem ini akan menghasilkan sebuah lingkungan yang tenang. Namun, begitu Beelzebub yang menjadi salah satu penguasa menghilang, hal itu menciptakan sebuah reaksi berantai yang menyebabkan sebuah keruntuhan total. Menghilangnya bangsawan iblis tersebut membuat jaringan hierarki yang ketat itu kehilangan sebagian besar tatanan sosialnya sehingga menyebabkan kekacauan di Dis.
Jika bukan karena 7 bangsawan iblis lainnya yang bertindak untuk menegakkan ketertiban, mungkin neraka tingkat kedua akan tersedot ke dalam jurang kegelapan. Jika hal itu sampai terjadi, para iblis akan menjadi bahan tertawaan di seluruh dunia dan dipermalukan untuk selamanya.
Namun tetap saja, banyak iblis lubang dan bangsawan iblis lainnya yang bertarung untuk mendapatkan posisi sebagai bangsawan Dis. Seandainya Asmodeus adalah penguasa sejati Baator, dia bisa merekomendasikan seorang iblis berperingkat tinggi atau iblis lubang dari faksinya sendiri untuk mengisi posisi itu, atau menugaskan anak-anaknya sendiri. Namun, dia hanya dianggap sebagai Penguasa Tertinggi secara resmi saja, dan wewenangnya terbatas hanya pada Neraka Tingkat Kesembilan, Nessus.
Selain itu, Beelzebub hanya menghilang dan tidak mati. Kekuasaannya belum benar-benar hilang.